Buku PPKn
125
B. Semangat Kekeluargaan dan Gotong Royong sebagai Bentuk Kerjasama dalam Masyarakat yang Beragam dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1. Kekeluargaan sebagai Pola Hidup dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
Kekeluargaan berasal dari kata keluarga yang mendapat awalan ke dan akhiran an. Keluarga sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, kula artinya saya
dan warga yang artinya orang disekitar kita. Keluarga memiliki makna orang yang masih sealiran darah dengan kita. Keluarga adalah satu unit sosial yang
terdiri dari dua atau lebih orang yang dihubungkan oleh ikatan darah, ikatan perkawinan, atau adopsi dan hiduptinggal serumah atau mungkin tidak
serumah.
Kekeluargaan didasarkan rasa kekeluargaan, seperti rasa saling menyayangi yang tinggi dan bertanggungjawab dalam mempertahankan nilai-nilai keluarga.
Sikap kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia bukan hanya didasarkan oleh ikatan darah. Sikap kekeluargaan sudah ada dalam masyarakat Indonesia sejak
dulu.
Sumber: htp:puskesmastanjungpalas
Gambar 6.4
Kerja baki
Dalam masyarakat kita dikenal sikap saling mengembangkan, saling mengasihi dan saling melindungi diantara warga masyarakat. Istilah Torang
samua basudara di masyarakat Manado, semboyan silih asah, asih, dan asuh dalam masyarakat Jawa Barat merupakan contoh bagaimana nilai keluargaan
dipelihara dalam masyarakat. Adanya nilai-nilai tersebut menimbulkan keakraban dan rasa dekat seperti layaknya keluarga dalam masyarakat.
126
Kelas VIII SMPMTs
Setelah kalian mencari informasi dengan membaca wacana materi di atas dan sumber belajar lain tentang nilai kekeluargaan, tulislah apa yang sudah kalian
ketahui ke dalam tabel berikut:
Tabel 6.3 Makna Nilai Kekeluargaan
No Aspek Informasi
Uraian
1
Makna nilai kekeluargaan
…………………………………………… ……………………………………………
Aktivitas 6.2
2
Nilai-nilai kekeluargaan
……………...…………………………… ……………………………………………
3
Perwujudan nilai kekeluargaan
di sekolah dan pergaulan
…………………………………………… ……………………………………………
4
Manfaat kehidupan dilandasi nilai
kekeluargaan ……………………………………………
………....…………………………………
5
Akibat kehidupan tidak dilandasi nilai
kekeluargaan ……………………………………………
……………………………………………
Buku PPKn
127
a. Gotong Royong dengan Hikmat Kebijaksanaan dan Permusyawaratan
Gotong royong dalam kehidupan sosial politik dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia sejak dulu
dalam kehidupan sosialnya sudah terbiasa hidup dalam suasana gotong royong. Masyarakat akan saling bantu dan hampir semua kepentingan masyarakat di
desa dibangun oleh masyarakat itu sendiri secara bergotong royong.
Sumber: kabarrohil.blogspot.com
Gambar 6.5 Musyawarah Anggota DPRD dengan kelompok tani di Rokan Hilir Riau.
2. Dinamika Gotong Royong dalam Masyarakat Indonesia
Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam
menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa
pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing.
Sifat gotong royong dan kekeluargaan di daerah pedesaan lebih menonjol dalam pola kehidupan mereka, seperti memperbaiki dan membersihkan jalan,
atau membangun memperbaiki rumah. Sedangkan di daerah perkotaan gotong royong dapat dijumpai dalam kegiatan kerja bakti di RTRW, di sekolah
dan bahkan di kantor-kantor, misalnya pada saat memperingati hari-hari besar nasional dan keagamaan, mereka bekerja tanpa imbalan jasa, karena demi
kepentingan bersama. Dari sini timbullah rasa kebersamaan, kekeluargaan, tolong menolong sehingga dapat terbina rasa kesatuan dan persatuan Nasional.
Prinsip kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan bernegara nampak dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi. Nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan merupakan nilai-nilai Pancasila yang mendasari gotongroyong dalam kehidupan bernegara.