Alat dan Bahan Cara Kerja: Hasil Pengamatan

pereaksi Hr. Akibatnya perubahan entalpi merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi Hp-Hr bertanda positif sehingga reaksi endoterm dapatdirumuskan : ∆H = Hp –Hr 0 Dengan persamaan termokimia menggambarkan suatu reaksi yang disertai informasi tentang perubahan entalpi kalor. Oleh karena itu entalpi merupakan sifat eksensif nilainya tergantung pada besar dan ukuran sistem. Maka pada persamaan termokimia juga tercantum jumlah mol zat yang dinyatakan dengan koefisien reaksi dan keadaan fase zat yang terlibat. Jumlah kalor yang diserap atau dilepas sebanding dengan massa. Kalor jenis zat dan perubahan suhu. Hubungannya : Q = m.c. ∆T dimana : Q = perubahan kalor J m = massa zat gram c = kalor jenis zat ∆T = perubahan suhu k Macam – macam jenis kalor : 1. Kalor Pembentukan 2. Kalor pembakaran 3. Kalor penguraian 4. Kalor pelarutan 5. Kalor penetralan 6. Kalor peleburan

V. Alat dan Bahan

Alat : 1. Kalorimeter 2. Pipet ukur 3. Gelas kimia 100 ml 4. Spatula 5. Termometer Bahan : 1. CuSO 4 1M 2. NaOH 1M 3. HCl 1M 4. Serbuk Zn

VI. Cara Kerja:

1. Penentuan ketetapan kalorimeter 2. Penentuan kalor reaksi Zn-CuSO 4 25 mL air 25 mL air - Dipanaskan dalam gelas kimia sampai kenaikan suhu 10 C dari suhu kamar - Dicatat temperaturnya - Dimasukkan ke dalam kalorimeter menggunakan pipet ukur - Dicatat temperaturnya T 2 T 1 - Dicampurkan air panas ke dalam calorimeter yang berisi air dingin - Dikocok - Dicatat temperatur maksimum yang konstan ΔT - menghitung tetapan kalorimeter K 0,2 gram Serbuk Zn 25 mL CuSO 4 1M - Ditimbang - Dimasukkan serbuk Zn kedalam calorimeter yang berisi larutan CuSO 4 - Dimasukkan dalam kalorimeter - Dicatat temperaturnya T 3 - Dicatat temperatur maksimum yang konstan T 4 25 mL NaOH 1M - menghitung kalor reaksi yang terukur ΔHr 3. Penentuan kalor penetralan HCl – NaOH

VI. Hasil Pengamatan

No. Alur Praktikum Hasil Pengamatan DugaanReaksi Kesimpulan 1. Penentuan tetapan kalorimeter  Sebelum -Air 25 ml jernih, tidak berwarna -T 1 = 31ºC=304 K, Jernih tidak berwarna -T 2 = 41ºC=314K, Jernih tidak berwarna  Sesudah ΔT = 34ºC=307K, Warna tetap q 1 = 315 Joule q 2 =− 735 Joule q 3 = 420 J oule K = 105 Joule K Kalor yang terlepas dari air panas diserap oleh air dingin dan kalorimeter,sehingga terjadi kesetimbangan termal Melalui perhitungan,diper oleh nilai tetapan kalorimeterK=10 5 Joule K 25 mL Air 25 mL Air T 1 T 2 T K 10 mL NaOH 1M 10 mL HCl 1M - Dimasukkan dalam kalorimeter - Dicatat temperaturnya - Diatur temperaturnya agar sama dengan temperature larutan HCl T 5 - Dicampurkan larutan NaOH dengan larutan HCl dalam kalorimeter - Dicatat temperatur maksimum yang konstan T 6 - menghitung kalor penetralan yang terukur ΔHp Pelor Reak 2.  Sebelum: -CuSO 4 1 M, 25 mL berwarna orange -T 3 = 33 C= 306 K -Serbuk Zn 0,2 gram berwarna abu - abu  Sesudah: -T 4 = 34 C= 307 K -Larutan ZnSO 4 tidak berwarna dan terdapat endapan Cu q 4 = 105 J q 5 = 1,7 J q 6 = - 106,7 J H n = -35566,667 Jmol - Zn s +CuSO 4aq  ZnSO 4aq + Cu s - T 4 T 3 - Reaksi yang terjadi yaitu reaksi eksoterm - Terdpat endapan Cu berwarna kehitaman Melalui perhitungan diperoleh kalor reaksi yang dihasilkan dalam 1 mol larutan ΔH r sebesar -35566,66 jouleMol, sehingga terjadi reaksi eksoterm. 3. Kalor Penetralan HCl-NaOH  Sebelum -T 5 = 32ºC= 305 K -HCl : tidak berwarna -NaOH : tidak berwarna  Sesudah T 6 = 34ºC=307 K, berwarna keruh q 7 76,014 Joule q 8 = 210 Joule q 9 =− 286,014 J oule ∆ Hn= ¿ 105 Joule K -HCl aq +NaOH aq  NaCl aq +H 2 O l - T 6 T 5 - Reaksi yang terjadi yaitu reaksi eksoterm Percobaan tersebut didapatkan nilai kalor penetralan ΔH n sebesar -28601,4 joulemol, sehingga terjadi reaksi eksoterm

VII. Analisis data Perhitungan Persamaan reaksi yang terlibat Penentuan Tetapan Kalorimeter