Analisis data Perhitungan Persamaan reaksi yang terlibat Penentuan Tetapan Kalorimeter

Pelor Reak 2.  Sebelum: -CuSO 4 1 M, 25 mL berwarna orange -T 3 = 33 C= 306 K -Serbuk Zn 0,2 gram berwarna abu - abu  Sesudah: -T 4 = 34 C= 307 K -Larutan ZnSO 4 tidak berwarna dan terdapat endapan Cu q 4 = 105 J q 5 = 1,7 J q 6 = - 106,7 J H n = -35566,667 Jmol - Zn s +CuSO 4aq  ZnSO 4aq + Cu s - T 4 T 3 - Reaksi yang terjadi yaitu reaksi eksoterm - Terdpat endapan Cu berwarna kehitaman Melalui perhitungan diperoleh kalor reaksi yang dihasilkan dalam 1 mol larutan ΔH r sebesar -35566,66 jouleMol, sehingga terjadi reaksi eksoterm. 3. Kalor Penetralan HCl-NaOH  Sebelum -T 5 = 32ºC= 305 K -HCl : tidak berwarna -NaOH : tidak berwarna  Sesudah T 6 = 34ºC=307 K, berwarna keruh q 7 76,014 Joule q 8 = 210 Joule q 9 =− 286,014 J oule ∆ Hn= ¿ 105 Joule K -HCl aq +NaOH aq  NaCl aq +H 2 O l - T 6 T 5 - Reaksi yang terjadi yaitu reaksi eksoterm Percobaan tersebut didapatkan nilai kalor penetralan ΔH n sebesar -28601,4 joulemol, sehingga terjadi reaksi eksoterm

VII. Analisis data Perhitungan Persamaan reaksi yang terlibat Penentuan Tetapan Kalorimeter

Pada percobaan pertama kami memasukkan 25 mL air dengan suhu normal kedalam kalorimeter. Kami mengukur temperaturnya T 1 yakni sebesar 20 mL Cu-SO4 1M 0,5 g serbuk Zn T 3 T 4 ΔH r 25 mL HCl 1 M 25mL NaOH 1M T5 T5 T6 ΔHn 31º C = 304 K dan air jernih tidak berwarna. Setelah itu kami memanaskan air sebanyak 25 mL sampai temperaturnya naik 10º C dari suhu kamar . hingga suhu air itu mencapai 41º C = 314 K dan air jernih tidak berwarna. Selanjtnya kami mencampurkan air yang telah dipanaskan tadi dengan air dingin yang ada dalam kalorimeter. Lalu dikocok hingga keduanya bercampur. Kita mengukur suhu maksimum yang konstan ∆ T sebesar 34º C = 307 K dan warna air pun tetap, tidak berubah. Pada perhitungan diperoleh q 1 = 315 Joule , q 2 =− 735 Joule , q 3 = 420 Joule. Sehingga diperoleh tetapan kalorimeter sebesar 105 JouleK. Penentuan kalor reaksi Zn-CuSO 4 Pada percobaan kedua kami memasukkan 25mL CuSO 4 1M kedalam kalorimeter. Kami mengukur temperaturnya T 3 yakni sebesar 33ºC = 306 K. Setelah itu kami menambahkan larutan tersebut dengan 0,2 gram serbuk Zn yang berwarna abu-abu dan kemudaian kami mengukur temperatur campuran larutan tersebut, sehingga diperoleh T 4 sebesar 34ºC = 307 K, setelah dicampur dan diukur temperaturnya larutan ZnSO 4 tidak berwarna dan terdapat endapan Cu berwarna kehitaman. Pada perhitungan diperoleh q 4 = 105 Joule, q 5 = 1,7 Joule, q 6 =− 106,7 Joule , sehingga diperoleh kalor reaksi yang dihasilkan dalam 1 mol larutan ΔH r sebesar -35566,667 JMol, sehingga terjadi reaksi eksoterm. Sehingga diperoleh persamaan : Zns + CuSO4aq ZnSO4aq + Cus Penentuan kalor penetralan HCl-NaOH Pada percobaan ketiga kami memasukkan 25 mL HCl 1M, jernih tidak berwarna kedalam kalorimeter dan kemudian mengukur temperaturnya T 5 sebesar 32 C=305 K . Setelah itu kami menambahkan 25mL NaOH 1M, jernih tidak berwarna yang mana temperaturnya diukur sama dengan temperatur HCl, kemudian setelah kedua larutan tersebut dicampur, kami menghitung temperatur campuran T 6 sebesar 34 C=307 K . sehingga warna berubah menjadi keruh. Pada perhitungan diperoleh q 7 =76,014 Joule , q 8 = 210 Joule, q 9 = -286,014 Joule, sehingga diperoleh kalor penetralan yang dihasilkan dalam 1Mol larutan ΔH n sebesar -28601,4 JMol, sehingga terjadi reaksi eksoterm. Sehingga diperoleh persamaan : HCl aq + NaOH aq NaCl aq + H 2 O l Perhitungan Percobaan 1 Penentuan tetapan kalorimeter , K Diketahui : V Air = 25 ml ρ Air = 1 grml T 1 = 31 ℃ = 31 C + 273 = 304 K T 2 = 41 ℃ = 41 C + 273 = 314 K ΔT = 34 C = 34 C + 273 = 307 K ρ= m v m= ρ.v = 1 × 25 = 25 gram 1. Kalor yang diserap air dingin, q 1 q 1 = massa air dingin x kalor jenis air x kenaikan suhu = 25 × 4,2 × 307 – 304 = 25 x 4,2 x 3 = 315 J 2. Kalor yang diserap air panas q 2 q 2 = massa air panas x kalor jenis air x penurunan suhu = 25 × 4,2 × 314 – 307 = 25 x 4,2 x 7 = 735 J 3. Kalor yang diserap kalorimeter q 3 q 3 = q 2 - q 1 = 735 – 315 = 420 J 4. Tetapan Kalorimeter K K = q 1 ∆ T −T 1 joule K = 315 307−304 = 315 3 = 105 JouleK Percobaan 2 Penentuan Kalor reaksi Zn - CuSO 4 Diketahui : K = 105 JK m Zn = 0,2 gram C ZnSO4 = 3,52 Jg K V CuSO4 = 25 mL M CuSO4 = 1 M Ar Zn = 65,4 T 3 = 33 o C = 33 o C + 273 = 306 K T 4 = 34 o C = 34 o C + 273 = 307 K Mol CuSO 4 = M x volume CuSO 4 = 1 x 0,025 = 0,025 mol Mol Zn = massa Zn Ar Zn = 0,2 65,4 = 0,003 mol Persamaan reaksi : CuSO 4aq + Zn s ZnSO 4aq + Cu s M : 0,0025 0,003 R : 0,003 0,003 0,003 0,003 S : 0,022 - 0,003 0,003 1. Kalor yang diserap kalorimeter q 4 q 4 = K x T 4 - T 3 = 105 × 307 - 306 = 105 x 1 = 105 Joule 2. Kalor yang diserap larutan q 5 Massa ZnSO 4 = mol ZnSO 4 x Mr ZnSO 4 = 0,003 x 161 = 0,483 gram q 5 = massa larutan x kalor jenis larutan x kenaikan suhu = 0,483 x 3,52 x 1 = 1,70016 = 1,7 Jolue 3. Kalor yang dihasilkan sistem reaksi q 6 q 6 = q ˗ 5 + q 4 = - 1,7 + 105 = - 106,7 Joule 4. Kalor reaksi yang dihasilkan dalam satu mol larutan ∆H r = q 6 mol pembatas joule mol = − 106,7 0,003 joule mol = - 35566,667 JouleMol Percobaan 3 Penentuan Kalor Penetralan HCl – NaOH Diket : c larutan = 3,69 Jg K ρ larutan = 1,03 gmL V.air = 10 ml T 5 = 32 C = 32 C + 273 = 305 K T 6 = 34 C = 34 C + 273 = 307 K 1. Kalor yang diserap larutan q 7 q 7 = m larutan x kalor jenis larutan x kenaikan suhu = ρ larutan x V air x 3,69 x T 6 – T 5 = 1,03 x 10 x 3,69 x 307 – 305 = 1,03 x 3,69 x 2 = 76,014 Joule 2. Kalor yang diserap kalorimeter q 8 q 8 = K x T 6 – T 5 = 105 x 307 – 305 = 105 x 2 = 210 Joule 3. Kalor yang dihasilkan sistem reaksi q 9 q 9 = - q 7 + q 8 = - 76,014 + 210 = - 286,014 Joule 4. Kalor penetralan tiap satu mol larutan - Mol HCl = M x Vol.HCl = 1 x 0,01 = 0,01 mol - Mol NaOH = M x Vol. NaOH = 1 x 0,01 = 0,01 mol Persamaan reaksi : NaOH + HCl ↔ NaCl + H 2 O M : 0,01 0,01 R : 0,01 0,01 0,01 0,01 S : - - 0,01 0,01 Kalor reaksi yang dihasilkan dalam satu mol larutan ∆H n = q 9 mol pembatas joule mol = − 286,014 0,01 joule mol = - 28601,4 Joulemol

VIII. Pembahasan