Termokimia
I. HariTanggal Percobaan : 28 November 2014
II. Selesai Percobaan : 28 November 2014
III. Tujuan Percobaan :
1. Membuktikan bahwa setiap reaksi kimia disertai penyerapan atau pelepasan kalor.
2. Menghitung perubahan kalor yang terjadi dalam berbagai reaksi kimia.
IV. Tinjauan Pustaka
Termokimia merupakan salah satu cabang ilmu kimia yang mempelajari tentang kalor pada suatu reaksi kimia. Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan
perubahan energi dalam bentuk kalor, yaitu dengan cara melepas sejumlah kalor reaksi eksoterm, ∆H = - atau menyerap kalor endoterm, ∆H = +. Selain itu ada
reaksi yang disertai dengan timbulnya gas ataupun timbulnya suatu endapan tertentu. Jika suatu sistem kimia diberikan sejumlah energi dalam bentuk kalor
Q maka sistem akan melakukan kerja maksimum w = P . ∆v . Setelah kerja, sistem menyimpan sejumlah energi yang disebut energi dalam U. Secara
matematis perubahan energi dapat dirumuskan sebagai berikut :
∆U = ∆q ±∆v
Dimana : ∆U = Perubahan energi dalam
∆Q = perubahan kalor ∆v = perubahan volume
Jumlah kalor dari hasil reaksi dapat diukur dengan suatu alat yang disebut kalorimeter. Jumlah kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan
suhu 1 derajat disebut tetapan calorimeter, satuannya JK. Pada reaksi eksoterm
sistem membabaskan energi sehingga sistem akan berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil dari entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan bertanda
negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebai berikut : ∆H = Hp – Hr 0
Sedangkan reaksi kimia yang menerima atau menyerap kalor disebut reaksi endoterm. Pada reaksi endoterm sistem menyerap energy, oleh karena itu entalpi
sistem akan bertambah. Artinya entalpi produk Hp lebih besar dari entalpi
pereaksi Hr. Akibatnya perubahan entalpi merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi Hp-Hr bertanda positif sehingga reaksi endoterm
dapatdirumuskan :
∆H = Hp –Hr 0
Dengan persamaan termokimia menggambarkan suatu reaksi yang disertai informasi tentang perubahan entalpi kalor. Oleh karena itu entalpi merupakan sifat
eksensif nilainya tergantung pada besar dan ukuran sistem. Maka pada persamaan termokimia juga tercantum jumlah mol zat yang dinyatakan dengan
koefisien reaksi dan keadaan fase zat yang terlibat. Jumlah kalor yang diserap atau dilepas sebanding dengan massa. Kalor jenis zat dan perubahan suhu.
Hubungannya :
Q = m.c. ∆T
dimana : Q
= perubahan kalor J m
= massa zat gram c
= kalor jenis zat ∆T
= perubahan suhu k Macam – macam jenis kalor :
1. Kalor Pembentukan
2. Kalor pembakaran
3. Kalor penguraian
4. Kalor pelarutan
5. Kalor penetralan
6. Kalor peleburan
V. Alat dan Bahan