49 mengerjakan latihan-latihan soal yang terdapat dalam LKS. Pada pembelajaran ini,
supaya siswa tidak mengalami kesulitan dalam menemukan konsep hidrokarbon, guru perlu mendekatkan sesuatu yang abstrak tersebut menjadi lebih konkret
melalui suatu permodelan, yaitu dengan menggunakan molymood sebagai alat bantu untuk menyampaikan informasi yang diperlukan. Sebelum pembelajaran
dimulai, guru memberitahukan tentang molymood, warna-warna yang berbeda menunjukkan jenis atom yang berbeda, serta penggunaan ikatannya karena
perbedaan panjang ikatan. Siswa tampak antusias dalam menggunakan molymood, tetapi banyak siswa sambil bermain dengan menggunakan molymood itu sehingga
diskusi tidak berjalan dengan baik. Setelah selesai melakukan diskusi, guru menuntun siswa untuk menyimpulkan kembali pembelajaran yang baru mereka
pelajari. Pada pertemuan ketiga, siswa melakukan tahap latihan soal dalam kelompoknya
dan memberi penghargaan untuk kelompok kooperatif dengan total poin tertinggi. Adanya banyak latihan soal membantu siswa untuk lebih memahami konsep.
1. Aktivitas Belajar Siswa
Observasi aktivitas on task siswa dengan lembar pengamatan aktivitas belajar dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I, aktivitas on task yang dilakukan siswa
hanya didominasi oleh siswa yang sama, yaitu siswa yang memiliki tingkat akademik tinggi. Aktivitas berdiskusi aktif dalam kelompok dilakukan siswa
sebesar 50,48. Dalam diskusi, tidak semua siswa aktif berdiskusi, dalam satu
50 kelompok hanya 2 orang yang berdiskusi, interaksi antar anggota kelompok
kurang baik, ada yang tidak terjadi interaksi antar siswa, tidak adanya saling mengemukakan pendapatnya atau memberikan sanggahan, sehingga tidak terjadi
diskusi dalam kelompok dan tidak ada peran asisten untuk memberikan bantuan dalam kelompoknya. Pada pembagian kelompok di awal pembelajaran, siswa
terlihat tidak nyaman berkerja dengan teman satu kelompok, siswa belum terbiasa dengan teman sekelompoknya karena bukan berasal dari teman bergaulnya sehari-
hari di sekolah sehingga proses pembelajaran kurang berjalan sesuai yang diharapkan. Selain itu, kurangnya rasa tanggung jawab sebagai asisten untuk
membantu teman yang lemah dalam kelompoknya. Guru juga kurang memberikan motivasi kepada asisten dalam melaksanakan tugasnya sebagai asisten. Guru
hanya memperhatikan sebagian kelompok yang dianggap paling aktif sehingga masih banyak siswa yang hanya diam, mengobrol, melamun, bermain telepon
genggam, dan ada juga yang menggambar. Persentase aktivitas siswa dalam mengerjakan LKS sebesar 68,27. Indikator
mengerjakan LKS yaitu jika siswa mengerjakan lebih dari 60 pertanyaan yang ada dalam LKS dengan benar. Dari data tersebut, diketahui sudah sebagian siswa
mencapai indikator keberhasilan mengerjakan LKS, namun kepedulian dan kerjasama antar tim kurang tampak, sebagian siswa malas mengerjakan LKS,
kebanyakan siswa hanya mengandalkan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan mengisi LKS dengan hanya melihat pekerjaan temannya. Hal ini dikarenakan
siswa belum terlatih menggunakan LKS yang membangun konsep. Selama ini mereka hanya mendapatkan informasi dari guru saja.
51 Persentase aktivitas bertanya yang dilakukan siswa sebesar 16,03. Hal tersebut
menunjukkan bahwa keinginan, antusiasme, dan keberanian siswa untuk bertanya masih rendah, hanya beberapa orang yang bertanya dan mereka termasuk siswa
yang memiliki tingkat akademik tinggi. Pertanyaan yang diajukan oleh siswa adalah pada percobaan, apakah tabung tidak pecah bila dipanaskan terus menerus,
zat apa yang terdapat pada dinding tabung, kenapa kertas kobalt dapat berubah warna, tentang kekhasan atom karbon, dalam satu golongan kenapa atom karbon
punya ciri yang unik sedangkan atom yang lain tidak seperti atom karbon, pada penentuan atom C primer, sekunder, tersier, kuarterner, apabila atom C mengikat
atom O, apakah juga terhitung. Banyak siswa mengalami kesulitan memahami konsep kekhasan atom karbon.
Aktivitas siswa dalam membuat kesimpulan dilakukan siswa sebesar 12,18. Ini
menunjukkan kemampuan siswa dalam mengeluarkan ide dan menyampaikan suatu argumen masih rendah, hanya beberapa orang yang menyimpulkan meskipun
dengan kata-kata yang kurang tepat, misalnya siswa hanya menyimpulkan bahwa unsur yang terkandung dalam senyawa hidrokarbon adalah C dan H, tidak
memberikan penjelasan berdasarkan hasil pengamatan. Guru juga kurang memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa, sehingga siswa yang lainnya
lebih memilih diam. Pada saat dilaksanakan tahap latihan soal, awalnya semua siswa mengerjakan soal
tes A, namun banyak siswa yang kurang serius dalam mengerjakannya, dan hanya mencontek pekerjaan temannya sehingga sportivitas dan kejujuran dari siswa tidak
tampak. Selain itu, banyak siswa yang terlihat bingung dalam mengerjakan soal
52 dan langkah-langkah yang harus dilakukan, belum memahami tahap-tahap latihan
soal tersebut dan belum terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, guru juga tidak tanggap memberikan pengarahan langkah selanjutnya kepada
siswa dan kurang baik dalam pengelolaan waktu, sehingga tahap latihan soal pada siklus I tidak berjalan dengan baik. Setelah siswa selesai mengerjakan soal tes A
dan dikoreksi oleh asisten, ternyata ada 11 orang yang belum memenuhi kriteria, sehingga diberikan bimbingan kembali oleh guru dan kemudian mengerjakan tes B,
sedangkan siswa yang lain, yaitu 17 siswa, mengerjakan tes unit. Dari latihan soal yang dilakukan siswa, banyak siswa sudah paham dalam menentukan atom C
primer, sekunder, tersier, dan kuarterner, serta menggolongkan berbagai macam senyawa hidrokarbon, sedangkan kesulitan yang dialami siswa adalah mengerjakan
soal identifikasi unsur-unsur yang terkandung dalam senyawa karbon dan tentang kekhasan atom karbon, yaitu siswa sulit menghubungkan kedudukan atom karbon
dalam SPU dengan kekhasan yang dimiliki atom karbon, maka guru perlu menjelaskan kembali konsep tersebut.
Pada saat pembagian piagam dan bingkisan kecil kepada kelompok terbaik, siswa
mulai ribut dan seolah-olah tidak rela kelompok lain mendapatkan piagam tersebut. Hal ini terbukti ada seorang siswa yang ingin sekali mendapatkan piagam dengan
berusaha mengumpulkan poin namun teman satu kelompoknya kurang kompak sehingga total poin didapat masih di bawah teman dari kelompok lain.
2. Hasil Penguasaan Konsep