Ekologi dan Manfaat Jintan Hitam

4. Hati

Hati merupakan organ yang menerima semua bahan yang diserap oleh usus kecuali lemak. Hati tidak hanya menerima bahan-bahan yang dicerna dan diserap yang diasimilasi oleh usus saja. Namun, hati juga menerima berbagai bahan toksik yang terbawa darah porta. Kemudian bahan-bahan toksik tersebut didetoksikasi atau disekresikan oleh hati. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyak fungsi. Tiga fungsi dasar hati yaitu membentuk dan mensekresikan empedu ke dalam traktus intestinalis, berperan pada banyak metabolisme yang berhubungan dengan karbohidrat, lemak, dan protein serta menyaring darah untuk membuang bakteri dan benda asing lain yang masuk ke dalam darah dari lumen intestinum Leeson et al, 1996.

5. Otak

Otak merupakan struktur pusat pengaturan sel-sel syaraf. Otak berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh hemeostatis. Sel-sel syaraf pada otak menjadi target bagi infeksi VNN, oleh karena itu otak merupakan organ yang sensitif mengalami kerusakan akibat infeksi VNN. Kerusakan organ otak akibat infeksi VNN berupa munculnya inclusion body, degenerasi dan nekrosis Putri dkk, 2013.

2.6.2 Perubahan Abnormal Organ Ikan

Ada beberapa perubahan pada organ ikan setelah terinfeksi penyakit yaitu hemoragi keluarnya darah dari pembuluh darah, kongesti aliran pada darah vena dalam kondisi berhenti, hyperemia aliran pada darah arteri dalam kondisi berhenti, nekrosis suatu keadaan sel dan jaringan mempunyai aktifitas yang rendah dan kadang mati, edema akumulasi cairan abnormal di dalam rongga-rongga tubuh di dalam ruang-ruang interstitial, dan hyperplasia suatu bagian tubuh yang ukurannya bertambah karena suatu peningkatan ukuran sel-sel individu Winaruddin, 2007.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - Oktober 2013 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut BBPBL Lampung, di Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan. Adapun rincian kegiatan penelitian yaitu persiapan alat dan tempat 3 hari, aklimatisasi ikan 7 hari, pemberian pakan dengan tambahan jintan hitam 38 hari, uji tantang 7 hari, dan pengujian histopatologi ikan 10 hari.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan yaitu bak plastik ukuran 45x35x30 cm sebanyak 5 buah, bak fiber volume 2 ton, selang air, ember, gayung, alat pengukur kualitas air DO meter, thermometer, refraktometer, dan pH meter, microtube, pellet pastel, milipore, spuit, alat bedah lengkap, botol film 26 buah, botol winkler, mikrotom, pisau mikrotom, embeding cassete 26 buah, mesin embedding, slide glass, cover glass, rak slide glass, botol pewarnaan, inkubator, refrigerator, pensil, spidol, stopwatch, mikroskop, komputer dan kamera

Dokumen yang terkait

PENGARUH FORMULASI TERHADAP KUALITAS NUGGET IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer)

4 27 13

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Uji Efektivitas Ekstrak Jintan Hitam (Nigella sativa) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Pseudomonas aeruginosa.2014

3 153 47

EFEKTIFITAS JINTAN HITAM (Nigella sativa) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN PADA KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) TERHADAP BAKTERI Vibrio alginolyticus MELALUI PROFIL HISTOPATOLOGI

0 25 48

JUDUL INDONESIA : EFEKTIFITAS JINTAN HITAM (Nigella sativa) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN PADA KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) TERHADAP BAKTERI Vibrio alginolyticus MELALUI PROFIL HISTOPATOLOGI JUDUL INGGRIS : EFFECTIVITY OF BLACK CUMIN (Nigella sativa) AS IMUNOST

1 15 47

PROFIL HISTOPATOLOGI KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) YANG DISTIMULASI JINTAN HITAM (Nigella sativa) DAN DIINFEKSI Viral Nervous Necrosis (VNN)

5 38 54

EFEKTIVITAS JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA PENINGKATAN SISTEM IMUN NON SPESIFIK KERAPU TIKUS (Cromileptes altivelis) TERHADAP VIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN)

2 19 61

PENGARUH PEMBERIAN JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP RESPON IMUN NON-SPESIFIK KAKAP PUTIH (Lates calcarifer B.) YANG DIINFEKSI VIRAL NERVOUS NECROSIS (VNN)

4 47 55

PENGARUH JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) YANG TERINFEKSI VIRAL NERVOUS NECROSIS SECARA BUATAN

0 0 6