V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1
a.
b. Berdasarkan perhitungan model bangkitan dan sebaran perjalanan, pola
pergerakan tahun 2014 – 2039 di wilayah Kabupaten Pringsewu cenderung
tetap, pergerakan antar zona dalam wilayah Kabupaten Pringsewu menurun dan arus lalu lintas menerus meningkat.
Berdasarkan model sebaran tahun 2014 – 2039 di wilayah Kabupaten
Pringsewu tidak terdapat pergeseran pusat kegiatan yang signifikan. 2 Berdasarkan hasil pembebanan jaringan dari tahun 2014
– 2039, di wilayah Kabupaten Pringsewu diperoleh kesimpulan :
a.
b.
c. Perlu peningkatan kapasitas beberapa ruas jalan melalui pelebaran
geometrik pada tahun 2014 dan tahun 2039. Perlu pembangunan ruas jalan baru untuk mengalihkan arus lalu lintas di Jl.
Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman pada tahun 2024.
Hasil validasi simulasi tranplan dengan realita di lapangan pada ruas jalan yang mewakili berkisar antara 7,57
– 63,38 persen. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh tidak akuratnya data sekunder Matrik Asal Tujuan MAT
Kabupaten Pringsewu. 3 Berdasarkan persepsi pengguna jalan, tingkat pelayanan jalan di Kabupaten
Pringsewu yang diwakili oleh Jl. Ahmad Yani pada tahun 2014 adalah baik. Hal tersebut sejalan dengan hasil simulasi pembebanan tahun 2014, dimana tingkat
pelayanan ruas Jl. Ahmad Yani – Jl. Jendral Sudirman yang ditentukan dari
nilai VC rasio berkisar 0,44 – 0,61.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saranrekomendasi sebagai berikut :
1. Segera dilakukan updating data terkait kegiatan penyelenggaraan jalan di Kabupaten Pringsewu dalam hal ini data MAT sebagai representasi
kebutuhan perjalanan di wilayah Kabupaten Pringsewu. 2. Untuk lebih memahami tentang persepsi masyarakat terhadap tingkat
pelayanan jalan, maka harus dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode analisis yang lain, seperti metode AHP Analytical Hierarchy
Process, metode analisis SWOT, dan lain sebagainya.