f. Sering kencing terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. g.
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
h. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada
pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamma
juga menjadi lebih hitam karena deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam.
i. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada
triwulan pertama. j.
Varises sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis Wiknjosastro,
2002.
B. Asfiksia
1. Definisi
Beberapa sumber mendefinisikan asfiksia sebagai berikut: a.
Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI Asfiksia adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat
lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis.
b. World Health Organization WHO
Asfiksia adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.
c. America Academy of Pediatric AAP
Seorang neonatus bisa disebut asfiksia apabila memenuhi kondisi sebagai berikut:
- Adanya asidosis pH 7 pada darah arteri umbilikalis
- Nilai nilai APGAR setelah menit kelima tetap 0-3
- Manifestasi neurologis kejang, hipotoni, koma atau hipoksik
iskemik enselopati -
Adanya gangguan sistem multiorgan, seperti gangguan kardiovaskular, gastrointestinal, hematologi, pulmoner, atau sistem
renal Prambudi, 2013. Asfiksia dapat bermanifestasi sebagai disfungsi multiorgan, kejang dan
enselopati hipoksik-iskemik, serta asidemia metabolik. Bayi yang mengalami episode hipoksia-iskemi yang signifikan saat lahir memiliki
risiko disfungsi dari berbagai organ, dengan disfungsi otak sebagai pertimbangan utama Lee, et.al, 2008.
2. Etiologi dan Faktor Risiko
Pengembangan paru bayi baru lahir terjadi pada menit-menit pertama kelahiran dan kemudian disusul dengan pernafasan teratur. Bila terdapat
gangguan pertukaran gas atau pengangkutan oksigen dari ibu ke janin, akan terjadi asfiksia janin atau neonatus. Gangguan ini dapat timbul pada
masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir. Hampir sebagian besar asfiksia bayi baru lahir ini merupakan kelanjutan asfiksia janin,
karena itu penilaian janin selama masa kehamilan, persalinan memegang peranan yang sangat penting untuk keselamatan bayi. Gangguan yang
timbul pada akhir kehamilan atau persalinan hampir selalu disertai anoksiahipoksia janin dan berakhir dengan asfiksia neonatus dan bayi
mendapat perawatan yang adekuat dan maksimal pada saat lahir Depkes RI, 2008.
Penyebab kegagalan pernafasan pada bayi, adalah : a.
Faktor ibu Hipoksia ibu dapat menimbulkan hipoksia janin dengan segala
akibatnya. Hipoksia ibu ini dapat terjadi kerena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika atau anastesia dalam. Gangguan aliran
darah uterus dapat mengurangi aliran darah pada uterus yang menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta dan janin. Hal
ini sering ditemukan pada keadaan seperti gangguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni, hipotoni, atau tetani uterus akibat penyakit atau
obat, hipotensi mendadak pada ibu karna perdarahan, hipertensi pada penyakit eklamsi dan lain-lain.
b. Faktor plasenta
Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta. Asfiksi janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak