Tujuan umum Tujuan khusus

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Maturitas Kehamilan

1. Definisi

Kehamilan merupakan rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm. Kehamilan matur cukup bulan adalah kehamilan yang berlangsung kira-kira 40 minggu 280 hari dan tidak lebih dari 43 minggu 300 hari serta menghasilkan bayi yang aterm Manuaba, 2007. Maturitas kehamilan ini berperan pada proses kematangan pada janin dimana pada periode janin ditandai oleh pematangan jaringan dan organ serta pertumbuhan tubuh yang pesat. Panjang janin biasanya dinyatakan sebagai crown-rump lenght panjang puncak kepala-bokong, ukuran dari verteks tengkorak hingga tumit Sadler, 2009. Pada kehamilan matur secara umum, lama kehamilan dianggap 280 hari, atau 40 minggu setelah onset hari pertama haid terakhir HPHT atau, yang lebih akurat 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan Sadler, 2009. Bayi yang cukup bulan ≥ umur kehamilan 37 minggu memiliki waktu yang cukup untuk tumbuh, terkadang bisa lahir dengan janin yang kecil dengan berat 2500 gram karena memiliki pembatasan pertumbuhan intrauterin Durousseau Chavez, 2003. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi atas 3 bagian; masing- masing 1 kehamilan triwulan pertama antara 0 sampai 12 minggu, 2 kehamilan triwulan kedua antara 12 sampai 28 minggu, dan 3 kehamilan triwulan terakhir antara 28 sampai 40 minggu Wiknjosastro, 2002.

2. Diagnosa Kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan yaitu: a. Amenorea tidak dapat haid. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. b. Nausea mual dan emesis muntah. Nausea terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. c. Mengidam menginginkan makanan atau minuman tertentu. Mengidam terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan. d. Mamma menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktili dan alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas. e. Anoreksia tidak ada nafsu makan. Biasanya terjadi pada bulan- bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DIET SERAT TINGGI DENGAN KADAR HBA1C PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK RSUD Dr.H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

1 23 70

HUBUNGAN JENIS PENGOBATAN DAN SIKAP DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

13 56 82

HUBUNGAN ASUPAN MAKAN (SERAT DAN LEMAK) DENGAN KEJADIAN KARSINOMA KOLOREKTAL DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

1 17 53

HUBUNGAN KEHAMILAN LEWAT WAKTU DAN BAYI PREMATUR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG KEBIDANAN RSUD dr. ARIEF DADI TJOKRODIPO BANDAR LAMPUNG PERIODE JUNI 2012 – MEI 2013

6 68 62

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN MELASMA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG THE RELATIONSHIP BETWEEN THE SEVERITY OF MELASMA AND PATIENTS’ QUALITY OF LIFE AT THE DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG PROVINCE

11 53 63

Hubungan antara Stres dengan Beban Mahasiswa Kepaniteraan Klinik di Bagian Bedah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung

15 97 52

HUBUNGAN RIWAYAT PENYAKIT PERIODONTAL TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

0 7 58

HUBUNGAN TINGKAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG PERIODE 1 OKTOBER 2015-1 OKTOBER 2016

4 30 68

Perbedaan Kejadian Asfiksia Neonatorum pada Kehamilan dengan Preeklamsia Ringan dan Kehamilan Normal di RSUD Dr. Moewardi

0 0 61

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN INTERDIALISIS DENGAN KEJADIAN HIPOTENSI INTRADIALISIS PADA PASIEN CRONIC KIDNEY DESEASE DI RUANG HEMODIALISA RSUD Dr.H.ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

0 0 6