Tahapan Rancangan Irigasi Tetes Keseragaman irigasi tetes

Variasi debit emitter juga disebabkan oleh proses pembuatan, karena tidak akan terdapat emitter yang persis sama dan dikenal dengan koefisien variasi pembuatan Cv. Tabel 3. Klasifikasi nilai Cv Tipe emitter C v Kelas Point source Line source 0,05 0,05 - 0,10 0,10 - 0,15 0,15 0,10 0,10 - 0,20 0,20 Baik Sedang Kurang Buruk Baik Sedang Kurang hingga buruk Sumber: Keller and Bliesner, 1990 Efisiensi sistem irigasi tetes merupakan parameter yang sangat penting untuk mengetahui perbandingan jumlah total air yang diberikan dengan jumlah air irigasi yang masuk ke dalam perakaran. Efisiensi sistem irigasi tetes dapat diketahui dari keseragaman penyebaran air emisiion uniformity dari emitter Afriyana dkk., 2012.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari Bulan Juli sampai November 2013 di Greenhouse Sarwo Farm Desa Bandar Agung Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan Letak Geografis : 05 ᵒ40’18,5” LS 105ᵒ35’24,5” BT dan Laboratorium Teknik Sumber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Lampung.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah jaringan irigasi tetes, gelas plastik, ember plastik, stop watch, timer, polybag, cangkul, timbangan digital dan analitik, cawan, oven, desikator, termohygrometer, gelas ukur, lem pipa, alat tulis dan alat hitung. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kembang kol dengan varietas BEST 50 Hibrida F1, larutan nutrisi AB mix, pasir dan arang sekam sebagai media tanam, dan air.

C. Pelaksanaan Penelitian

1. Uji Sifat Fisik Media Tanam

Uji sifat fisik media tanam dilakukakan untuk mengetahui kadar air dan kapasitas lapang atau kemampuan media tanam mengikat air. Media tanam yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir dan arang sekam yang dicampur dengan perbandingan 1:3 basis volume. Kadar air media tanam dihitung dengan cara menimbang sampel media tanam kering udara, kemudiaan dioven selama 24 jam pada suhu 105 C. Setelah sampel dioven lalu ditimbang kembali untuk mengetahui selisih berat sampel sebelum dan setelah dioven. Kapasitas lapang media tanam dihitung dengan cara mengambil sampel media tanam yang telah tercampur kemudian dioven selama 24 jam pada suhu 105 C. Sampel media tanam ditetesi air dari permukaan atas sampai seluruh ruang pori terisi air menetes dari permukaan bawah. Sampel tersebut didiamkan sampai tidak ada lagi air yang menetes dari permukaan bawah. Kadar air Ka dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : ....................................2 Kapasitas lapang Fc dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : .. ................................. 3 dimana : Ka = Kadar air BB = Berat basah sampel sebelum di oven g BK = Berat kering sampel setelah di oven 105 ᵒC selama 24 jam g Fc = Kapasitas lapang V 1 = Volume air yang diteteskan ml V 2 = Volume air yang menetes keluar ml V s = Volume contoh tanah ml

2. Uji Kinerja Sistem Irigasi Tetes

a. Kriteria desain

1. Sistem irigasi tetes ini memanfaatkan tekanan gravitasi dan tekanan pompa sebagai sumber energi untuk mengalirkan air dari reservoir ke tanaman. 2. Sistem irigasi tetes ini dapat digunakan untuk mengaliri empat pipa lateral dengan panjang 23 meter, dimana setiap lateral dapat dipasang 90 penetes. 3. Sistem irigasi tetes ini diaplikasikan secara hidroponik, sehingga nutrisi yang digunakan nutrisi khusus hidroponik dan pemberian nutrisi dapat dilakukan melalui jaringan irigasi tetes.

b. Rancangan Fungsional

1. PenetesEmitter, merupakan komponen yang menyalurkan air dari pipa lateral ke media tanam disekitar tanaman secara kontinu dengan debit yang rendah. 2. Lateral, merupakan pipa dimana emiter ditempatkan. Bahan yang digunakan untuk lateral biasanya terbuat dari pipa PVC atau PE dengan diameter antara 12 - 1 ½ inchi.

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae L.) Pada Pemberian Pupuk Anorganik Dan Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray)

3 105 96

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Mempelajari Penyimpanan Brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica) dan Kembang Kol (Brasica oleracea L. var. botrytis) dengan "Modified Atmosphere"

0 6 316

HAMA-HAMA YANG MENYERANG BEBERAPA VARIETAS BROCCOLI (Brassica oleracea var botrytis L. subvar cymosa Lam) DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT.

0 0 4

Efek Sari Kukusan Kembang Kol (Brassica oleracea var.botrytis DC) Terhadap Gambaran Histopatologis Kolon Pada Mencit Model Kolitis.

0 0 38

Efek Sari Kukusan Kembang Kol ( Brassica oleracea var botrytis DC) Terhadap Berat dan Gambaran Histopatologi Limpa Pada Mencit Model Kolitis.

1 4 32

Efek Sari Kukusan Kembang Kol (Brassica oleracea var.botrytis) Terhadap Gejala Klinik Pada Mencit Model Kolitis Ulserativa.

0 1 43

PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA (Brassica oleracea var. botrytis L.) KULTIVAR BARETA 50 TERHADAP KOMBINASI PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK ORGANIK GROWTH AND YIELD OF CAULIFLOWER (Brassica oleraceae var. botrytis L.) CULTIVAR BARETA 50 ON THE COMBINED ANORGAN

0 0 9

ASCORBIC ACID CONTENT, ANTIOXIDANT ACTIVITY AND TOTAL PHENOL IN BROCCOLI (Brassica oleracea var italica) AND CAULIFLOWER (Brassica oleracea var botrytis) : A STUDY ON THE EFFECT OF DOMESTIC COOKING

0 0 11