Teknik Penanaman Pemeliharaan Budidaya Tanaman Kembang Kol

f. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dilakukan dengan cara terpadu: melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili Cruciferae, menyebarkan mikroba yang menjadi musuh alami dan menggunakan pestisida baik yang biologis maupun kimiawi. Untuk mencegah serangan hama dan penyakit, penyemprotan pestisida telah dilakukan walaupun belum ada gejala serangan. Penyemprotan dilakukan setiap 2 minggu Rukmana, 1994.

g. Panen

1. Ciri dan Umur Panen Pemanenan dilakukan saat massa bunga mencapai ukuran maksimal dan mampat. Umur panen antara 55-100 hari tergantung dari kultivar. 2. Cara Panen Sebaiknya panen dilakukan di pagi atau sore hari dengan cara memotong tangkai bunga bersama sebagian batang dan daunnya sepanjang 25 cm Rukmana,1994.

4. Kebutuhan Air Tanaman

Penggunaan air untuk kebutuhan tanaman consumtive use dapat didekati dengan menghitung evapotranspirasi tanaman, yang besarnya dipengaruhi oleh jenis tanaman, umur tanaman dan faktor klimatologi. Nilai evapotranspirasi merupakan jumlah dari evaporasi dan transpirasi. Yang dimaksud dengan evaporasi adalah proses perubahan molekul air di permukaan menjadi molekul air di atmosfir. Sedangkan transpirasi adalah proses fisiologis alamiah pada tanarnan, dimana air yang dihisap oleh akar diteruskan lewat tubuh tanaman dan diuapkan kembali melalui pucuk daun Chay, 1995. Nilai evapotranspirasi dapat diperoleh dengan pengukuran di lapangan atau dengan rumus-rumus empiris. Untuk keperluan perhitungan kebutuhan air irigasi dibutuhkan nilai evapotranspirasi potensial ETo yaitu evapotranspirasi yang terjadi apabila tersedia cukup air. Kebutuhan air untuk tanaman adalah nilai ETo dikalikan dengan suatu koefisien tanaman. ETc = Kc x ETo ..........................................1 dimana : ETc = Evapotranpirasi tanaman mmhari ETo = Evaporasi tetapantanarnan acuan mmhari Kc = Koefisien tanaman Kebutuhan air konsumtif ini dipengaruhi oleh jenis dan usia tanaman tingkat pertumbuhan tanaman. Pada saat tanaman mulai tumbuh, nilai kebutuhan air konsumtif meningkat sesuai pertumbuhannya dan mencapai maksimum pada saat pertumbuhan vegetasi maksimum. Setelah mencapai maksimum dan berlangsung beberapa saat menurut jenis tanaman, nilai kebutuhan air konsumtif akan menurun sejalan dengan pematangan biji. Pengaruh watak tanaman terhadap kebutuhan tersebut dengan faktor tanaman Kc. Tabel 1. Estimasi kebutuhan air tanaman sayuran Jenis Sayuran Jumlah Air cm Frekuensi Pemberian hari Jumlah Tiap Pemberian Air cm Bawang Putih 36 6 4-9 Bawang Bombai 46 5 4-9 Selada 30 4 4-9 Kubis 30 6 4-9 Kol bunga 30 6 4-9 Petsai 30 6 4-9 Lobak 30 4 4-9 Timun 30 5 4-9 Semangka 38 5 4-9 Jagung Manis 61 7 4-9 Ercis 53 5 4-9 Okra 38 9 4-9 Wortel 30 5 4-9 Terung 48 10 6-12 Tomat 46 7 5-12 Sumber: Ashari, 2006

a. Evapotranspirasi Tanaman

Evapotranspirasi tanaman ETc adalah perpaduan dua istilah yakni evaporasi dan transpirasi. Kebutuhan air dapat diketahui berdasarkan kebutuhan air dari suatu tanaman. Apabila kebutuhan air suatu tanaman diketahui, kebutuhan air yang lebih besar dapat dihitung. Evaporasi yaitu penguapan di atas permukaan tanah, sedangkan transpirasi yaitu penguapan melalui permukaan dari air yang semula diserap oleh tanaman Hansen et al., 1992. Atau dengan kata lain, evapotranspirasi adalah banyaknya air yang menguap dari lahan dan tanaman dalam suatu petakan karena panas matahari Chay, 1995.

b. Evapotranspirasi Acuan ETo

Evapotranspirasi acuan ETo adalah nilai evapotranspirasi tanaman rumput- rumputan yang terhampar menutupi tanah dengan ketinggian 8 – 15 cm, tumbuh

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae L.) Pada Pemberian Pupuk Anorganik Dan Berbagai Dosis Pupuk Organik Cair Paitan (Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray)

3 105 96

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra (L) Thell) Sebagai Pewarna

42 173 64

Mempelajari Penyimpanan Brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica) dan Kembang Kol (Brasica oleracea L. var. botrytis) dengan "Modified Atmosphere"

0 6 316

HAMA-HAMA YANG MENYERANG BEBERAPA VARIETAS BROCCOLI (Brassica oleracea var botrytis L. subvar cymosa Lam) DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK SUMATERA BARAT.

0 0 4

Efek Sari Kukusan Kembang Kol (Brassica oleracea var.botrytis DC) Terhadap Gambaran Histopatologis Kolon Pada Mencit Model Kolitis.

0 0 38

Efek Sari Kukusan Kembang Kol ( Brassica oleracea var botrytis DC) Terhadap Berat dan Gambaran Histopatologi Limpa Pada Mencit Model Kolitis.

1 4 32

Efek Sari Kukusan Kembang Kol (Brassica oleracea var.botrytis) Terhadap Gejala Klinik Pada Mencit Model Kolitis Ulserativa.

0 1 43

PERTUMBUHAN DAN HASIL KUBIS BUNGA (Brassica oleracea var. botrytis L.) KULTIVAR BARETA 50 TERHADAP KOMBINASI PUPUK ANORGANIK DAN PUPUK ORGANIK GROWTH AND YIELD OF CAULIFLOWER (Brassica oleraceae var. botrytis L.) CULTIVAR BARETA 50 ON THE COMBINED ANORGAN

0 0 9

ASCORBIC ACID CONTENT, ANTIOXIDANT ACTIVITY AND TOTAL PHENOL IN BROCCOLI (Brassica oleracea var italica) AND CAULIFLOWER (Brassica oleracea var botrytis) : A STUDY ON THE EFFECT OF DOMESTIC COOKING

0 0 11