Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

(1)

PENGARUH EKSTRAK BUNGA BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica Plenck)

TERHADAP PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI (PHOTOAGING):

Kajian pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 dan Prokolagen Tipe 1 Secara in vitro pada Fibroblas Kulit Manusia

DISERTASI

NELVA KARMILA JUSUF NIM: 088102008

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PENGARUH EKSTRAK BUNGA BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica Plenck)

TERHADAP PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI (PHOTOAGING): Kajian pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 dan Prokolagen Tipe

1 Secara in vitro pada Fibroblas Kulit Manusia

DISERTASI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Program Ilmu Kedokteran pada Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H,M.Sc (CTM), Sp.A(K)

untuk dipertahankan di Hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara

Oleh :

NELVA KARMILA JUSUF NIM: 088102008

PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(3)

PROMOTOR

Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK (K) Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Gadjahmada Yogyakarta

KO-PROMOTOR

Prof. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt., Ph.D. Guru Besar Tetap Ilmu Farmasi

Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan

KO-PROMOTOR

dr. Adang Bachtiar,MPH., D.Sc.

Staf Pengajar Tetap Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta


(4)

Judul Disertasi : PENGARUH EKSTRAK BUNGA BROKOLI

(Brassica oleracea L. var. italica Plenck) TERHADAP PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI

(PHOTOAGING): Kajian pada Ekspresi Matriks

Metalloproteinase-1 dan Prokolagen Tipe 1 Secara in vitro padaFibroblas Kulit Manusia

Nama Mahasiswa : Nelva Karmila Jusuf

NIM : 088102008

Program Studi : Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran

Menyetujui Komisi Pembimbing

Prof.Dr.dr.Hardyanto Soebono,Sp.KK(K) Promotor

Prof.Drs.Sumadio Hadisahputra,Apt.,Ph.D Co-Promotor

dr.Adang Bachtiar,MPH.,D.Sc Co-Promotor

Ketua Progran Studi Dekan

Prof.Dr.dr.Chairuddin P.Lubis,DTM&H,Sp.A(K) Prof.dr.Gontar A.Siregar,Sp.PD,K-GEH


(5)

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua : Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK (K) Anggota : Prof. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt., Ph.D.

dr. Adang Bachtiar,MPH., D.Sc.

Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD-KGH Prof. Dr.dr. Irma D. Roesyanto Mahadi, SpKK(K) Dr. dr. Rosita Juwita Sembiring, SpPK


(6)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nelva Karmila Jusuf

Nim : 088102008

Program Studi : Ilmu Kedokteran Jenis Karya : Disertasi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas disertasi saya yang berjudul :

PENGARUH EKSTRAK BUNGA BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica Plenck)

TERHADAP PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI (PHOTOAGING):

Kajian pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 dan Prokolagen Tipe 1 Secara in vitro pada Fibroblas Kulit Manusia

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk database, merawat

dan mempublikasikan disertasi saya tanpa meminta izin dari saya sebagai penulis dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya.

Dibuat di Medan

Pada Tanggal Mei 2012 Yang menyatakan


(7)

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Hasil penelitian ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Nelva Karmila Jusuf Nim : 088102008

Materai 6000


(8)

Ku persembahkan kepada kedua orang tua, suami dan anak-anakku tercinta sebagai kenangan dan teladan

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan

(Al-Mujaadilah (58):11)

Siapa yang menghendaki kehidupan dunia hendaklah dicarinya dengan ilmu, siapa yang menghendaki kehidupan akhirat,

hendaklah dicarinya dengan ilmu, dan siapa yang menginginkan keduanya,

hendaklah dicarinya dengan ilmu pula. (Al Hadist)


(9)

i

PENGARUH EKSTRAK BUNGA BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica Plenck)

TERHADAP PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI (PHOTOAGING): Kajian pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 dan Prokolagen Tipe 1

Secara in vitro pada Fibroblas Kulit Manusia

ABSTRAK

Latar belakang : Proses penuaan adalah proses fisiologis yang terjadi pada seluruh organ tubuh termasuk kulit. Sinar ultraviolet (UV) merupakan faktor luar yang paling berperan sebagai penyebab penuaan kulit dini (photoaging) melalui produksi spesies oksigen reaktif yang selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan Matriks Metalloproteinase-1 (MMP-1) dan penurunan sintesis prokolagen tipe I. Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati sangat potensial menghasilkan antioksidan herbal yang mampu bekerja menghambat proses penuaan kulit. Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) merupakan salah satu jenis tanaman kubis-kubisan yang kaya akan antioksidan.

Tujuan : Membuktikan ekstrak bunga brokoli (EBB) sebagai obat herbal baru yang efektif dan aman sebagai anti penuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro.

Metode : Sebuah studi eksperimen laboratorium telah dilakukan meliputi uji kandungan fitokimia dari EBB, uji penghambatan penuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro, dan uji sitotoksisitas. Uji fitokimia dilakukan dengan identifikasi secara kualitatif golongan senyawa yang terkandung dalam EBB. Uji penghambatan photoaging dilakukan dengan pengukuran ekspresi MMP-1 dan prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dan tingkat protein pada kultur fibroblas kulit manusia yang dipajan sinar ultraviolet B (UVB). Pemeriksaan mRNA dilakukan dengan Real time RT-PCR sedangkan pemeriksaan protein dengan metode ELISA/EIA. Uji sitotoksitas dilakukan dengan uji MTT untuk menilai viabilitas sel fibroblas terhadap paparan EBB.

Hasil : Uji fitokimia menunjukkan bahwa EBB mengandung alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid, saponin, dan flavonoid. Nilai rerata ekspresi mRNA MMP-1 pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 116,233 dan 124,800g/ml. Pemberian EBB dengan konsentrasi 25, 50 dan 100g/ml mampu menurunkan ekspresi mRNA MMP-1 masing-masing menjadi 110,900, 48,300, 20,167g/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan 91,700, 77,600, 55,333g/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Nilai rerata ekspresi protein MMP-1 pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 19,474 dan 19,510ng/ml. Pemberian EBB 25, 50 dan 100g/ml menurunkan ekspresi protein MMP-1 menjadi 18,996, 18,711, 13,105ng/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan menjadi 17,974, 17,342, 16,578ng/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Nilai rerata ekspresi mRNA


(10)

ii

prokolagen tipe I pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 30,167 dan 22,633g/ml. Pemberian EBB 25, 50, dan 100g/ml dapat meningkatkan ekspresi mRNA prokolagen tipe I menjadi 43,767, 46,667, 48,600g/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan 32,467, 51,433, 60,867g/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Nilai rerata ekspresi protein prokolagen tipe I pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 163,878 dan 132,329ng/ml. Pemberian EBB 25, 50 dan 100g/ml mampu meningkatkan ekspresi protein prokolagen tipe I menjadi 179,434, 195,972, 336,342ng/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan 135,624, 137,177, 168,969ng/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Dengan Uji Anova two ways terdapat perbedaan bermakna rerata ekspresi mRNA MMP-1, protein MMP-1, mRNA prokolagen tipe I dan protein prokolagen tipe I berdasarkan dosis penyinaran (p < 0,05) dan konsentrasi ekstrak (p < 0,05) dan terdapat interaksi antara dosis penyinaran dan konsentrasi ekstrak (p < 0,05). Dengan uji korelasi Spearman’s terdapat hubungan negatif yang bermakna antara konsentrasi EBB dengan ekspresi mRNA MMP-1 pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = - 0,972, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = - 0,972, p < 0,01). Demikian pula antara konsentrasi EBB dengan ekspresi protein MMP-1 pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = - 0,973, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = - 0,972, p < 0,01). Terdapat hubungan positif yang bermakna antara konsentrasi EBB dengan ekspresi mRNA prokolagen tipe I pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,972, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = 0,972, p < 0,01). Demikian pula antara konsentrasi EBB dengan ekspresi protein prokolagen tipe I pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,975, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = 0,973, p < 0,01). Dengan uji korelasi Spearman’s terdapat hubungan searah yang bermakna antara ekspresi MMP-1 pada tingkat mRNA dan tingkat proteinnya pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,911, p < 0,01) ataupun penyinaran 100mJ/cm2 (r = 0,972, p < 0,01). Dengan uji korelasi Spearman’s terdapat hubungan searah yang bermakna antara ekspresi prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,975, p < 0,01) maupun 100mJ/cm2 (r = 0,956, p < 0,01).

Simpulan : EBB mengandung alkaloid, glikosida, steroid/ triterpenoid, saponin, dan flavonoid. EBB dapat menurunkan ekspresi MMP-1 dan meningkatkan ekspresi prokolagen tipe I baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein. Ada hubungan konsentrasi EBB dengan ekspresi MMP-1 dan prokolagen tipe I pada tingkat mRNA ataupun protein. Ada hubungan hasil ekspresi MMP-1 dan prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya. EBB tidak menimbulkan efek sitotoksik terhadap sel fibroblas kulit manusia. Dengan demikian, EBB terbukti efektif dan aman sebagai anti penuaan kulit dini (photoaging) pada tingkat seluler dan molekuler secara in vitro. Selanjutnya diharapkan dapat diteliti pada hewan coba dan manusia.

Kata Kunci : penuaan kulit dini, ekstrak bunga brokoli, matriks metalloproteinase-1, prokolagen tipe I, kultur fibroblas kulit manusia.


(11)

iii

THE EFFECT OF BROCCOLI FLOWER EXTRACT ON INHIBITION OF PHOTOAGING : IN VITRO STUDY OF MATRIX METALLOPROTEINASE-I

AND TYPE I PROCOLLAGEN EXPRESSION IN HUMAN SKIN FIBROBLAST

ABSTRACT

Background : Aging is a physiologic process which occurs in all organs including the skin. Ultraviolet (UV) irradiation is the major external factor that cause photoaging by generating reactive oxygen species that increase Matrix Metalloproteinase – 1 (MMP-1) and decrease synthesis of type I procollagen. Indonesia as one of a biodiversity country is very potential to produce herbal richest antioxidants that act as skin antiaging agent. Broccoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) is a cruciferae group vegetables which has a great amount of antioxidant.

Objectives : To investigate broccoli flower extract (BFE) as an effective and safe skin anti photoaging agent in vitro.

Methods : An experimental (in vitro) study had been conducted including phytochemical test of BFE, photoaging inhibition test and cytotoxicity test. Phytochemical test had been done by qualitative identification of chemical compound of BFE. Photoaging inhibition test based on quantification of MMP-1 and type I procollagen expression at mRNA and protein level in ultraviolet B (UVB) irradiated human skin fibroblast culture. The mRNA assay had been done by Real time RT – PCR while the protein assay done by ELISA/EIA. The cytotoxicity test had been done by MTT assay to determine the cell viability by BFE exprosure

Result : Phytochemical test showed BFE contains alkaloids, glicosides, steroids/triterpenoids, saponin and flavonoids. The mean value of mRNA MMP-1 expression were 116.233 and 124.800g/ml at 50 and 100mJ/cm2 UVB irradiation. Treatment of BFE with 25, 50 and 100g/ml decreased the mRNA MMP-1 expression to 110.900, 48.300, and 20.167g/mL at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 91.700, 77.600 and 55.333g/ml at 100mJ/cm2. The mean value of protein MMP-1 expression were 19.474 and 19.510ng/ml at 50 and 100mJ/cm2 UVB irradiation. Treatment of BFE 25, 50 and 100g/ml decreased the protein MMP-1 expression to 18.996, 18.711, 13.105ng/ml at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 17.974, 17.342, 16.578g/ml at 100mJ/cm2. The mean value of mRNA type I procollagen expression were 30.167 and 22.633g/ml at 50 and 100mJ/cm2 UVB irradiation.Treatment of BFE 25, 50 and 100g/ml increased the mRNA type I procollagen expression to 43.767, 46.667, 48.600g/ml at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 32.467, 51.433, 60.867g/ml at 100mJ/cm2. The mean value of protein type I procollagen expression were 163.878 and 132.329ng/ml at 50 and 100mJ/cm2. Treatment of BFE with 25, 50 and


(12)

iv

100g/ml increased the protein type I procollagen expression to 179.434, 195.972, 336.342ng/ml at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 135.624, 137.177, 168.969ng/ml at 100mJ/cm2. By Anova two ways we found there were significant differences of the mean value of between mRNA MMP-1, protein MMP-1, mRNA type I procollagen and protein type I procollagen expression based on irradiation dose (p < 0.05) and BFE concentration (p < 0.05). There were also an interaction between irradiation dose and BFE concentration (p < 0.05). By Spearman’s correlation test there were significant negative correlation between BFE concentration with mRNA MMP-1 expression (r = - 0.972, p < 0.01) at 50mJ/cm2 UVB irradition and at 100mJ/cm2 (r = - 0.972, p < 0.01), as well as BFE concentration and protein MMP-1 expression at 50mJ/cm2 irradiation (r = - 0.973, p < 0.01) and at 100mJ/cm2 (r = - 0.972, p < 0.01). There were significant positive correlation between BFE concentration and mRNA procollagen type I expression at 50mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.972, p < 0.01) and at 100mJ/cm2 (r = 0.972, p < 0.01), as well as BFE concentration with protein

procollagen type I expression at 50 mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.975, p < 0.01) and at 100 mJ/cm2 (r = 0.973, p < 0.01). By Spearman’s

correlation test there were significant positive correlation between MMP-1

expression at mRNA level with protein level at 50 mJ/cm2 (r = 0.911, p < 0.01) and at 100mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.972, p < 0.01). By

Spearman’s correlation test there were significant positive correlation between type I procollagen expression at mRNA level with protein level at

50mJ/cm2 (r = 0.975, p < 0.01) and at 100 mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.956, p < 0.01). The cytotoxicity test showed BFE until 1000g/ml did

not cytotoxic to human skin fibroblast. The mean value of viability cell was 111.79 %.

Conclusion : BFE contains alkaloids, glicosides, steroids/triterpenoids, saponin and flavonoids. BFE decrease MMP-1 expression and increase type I procollagen expression both at mRNA and protein level. There were correlations between BFE concentration with MMP-1 and type I procollagen expression at mRNA and protein level. There were correlations between MMP-1 and type I procollagen expression at mRNA level with protein level. BFE did not cytotoxic to human skin fibroblast. Therefore BFE has been proved as an effective and safe skin anti photoaging agent in cellular as well as molecular level, in vitro. Finally it is suggested further investigation involving animal and human subjects could be carried out in the future.

Keywords : photoaging, broccoli flower extract, matrix metalloproteinase-1, type I procollagen, human skin fibroblast culture.


(13)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Penyayang, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya perjalanan panjang saya dalam menempuh studi S-3 Kedokteran ini dapat berakhir. Dengan izin-Nya dan disertai semangat berjuang tak pernah padam akhirnya saya dapat menyelesaikan disertasi ini. Dengan tulus dan segala kerendahan hati perkenankan saya sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), SpA(K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada saya, untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan program Doktor.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD,KGEH atas kesempatan, fasilitas dan bantuan biaya pendidikan dalam mengikuti pendidikan S-3. Demikian pula Pembantu Dekan I Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) atas bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan pendidikan S-3.

Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpA(K) sebagai Ketua Program Studi S-3 Ilmu Kedokteran dan mantan Rektor Universitas Sumatera Utara, di sela kesibukan menjalankan tugasnya masih bersedia memberikan bimbingan dan dorongan. Demikian juga kepada Sekretaris Program Studi S-3 Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, SpTHT-KL yang secara berkesinambungan memberikan dukungan, saran dan motivasi kepada saya selama mengikuti proses pendidikan S-3.


(14)

vi

Prof. Dr. dr. Hardyanto Soebono, Sp.KK (K), Guru Besar Tetap Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Gadjahmada Yogyakarta. Tiada kata terucap selain syukur Alhamdullillah atas kesediaan dengan ikhlas menjadi Promotor, bersedia meluangkan waktu membimbing, mendorong, memberi masukan, dan pengarahan dengan penuh kesabaran dan ketelitian dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian ataupun penulisan disertasi ini. Saya sangat bangga dapat dibimbing oleh tokoh sekaliber beliau yang benar-benar dapat menjadi panutan sebagai seorang pendidik sejati dengan kedalaman dan keluasan ilmu beliau.

Prof. Drs. Sumadio Hadisahputra, Apt., Ph.D, Guru Besar Tetap Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan, sebagai Ko-Promotor yang telah membimbing terutama di bidang ilmu Farmasi, mendorong, memberi pengarahan, serta fasilitas laboratorium untuk penelitian saya. Saya kagum akan kearifan, kelapangan hati dan sikap yang selalu siap menolong dari beliau.

Demikian pula dr. Adang Bachtiar, MPH., D.Sc., Staf Pengajar Tetap Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Jakarta, sebagai Ko-Promotor, yang bersedia membimbing, memberi petunjuk dan dorongan semangat dalam menyelesaikan pendidikan dan disertasi ini. Beliau adalah motivator dan fasilitator terbaik, selalu mengalirkan energi positif, memberi solusi dan mengasah sisi spritual saya sejak menjalani pendidikan S-3.

Penguji disertasi Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD-KGH, Prof. Dr.dr. Irma D. Roesyanto Mahadi, SpKK(K), Dr. dr. Rosita Juwita


(15)

vii

Sembiring, SpPK, Dr. Ir. Erna Mutiara, MKM, yang telah bersedia memberikan penilaian dan masukan demi sempurnanya disertasi ini. Demikian pula kepada Prof. Dr. dr. Hadyanto Lim, M.Kes, SpFKLF.E.S.C yang telah berkenan memberikan koreksi serta saran-saran.

Para pemberi kuliah S-3 Prof. dr. Chairuddin P. Lubis DTM&H, SpA-K; Prof. Dr. Ir. Sumono, MS ; Dr. Drs. Sutarman, MSc. Ph.D ; Prof. dr. Iskandar Zulkarnaen Lubis, SpA-K ; Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain Hamid, MS, SpFK ; dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc ; Dr. dr. Rosita Juwita Sembiring, SpPK ; Dr. drs. Ridwan Siregar, M.Lib ; ; atas pengajaran, bimbingan dan diskusi selama saya mengikuti pendidikan S-3.

Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, SpPD, K-GH, sebagai mantan Ketua Program Studi S-3 Ilmu Kedokteran dan Dr. drg. Ismet Danial Nasution, SpPros, sebagai mantan Sekretaris Program Studi S-3 Kedokteran yang selalu mendorong dan mendukung saya selama pendidikan S-3.

Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU Prof. Dr. dr. Irma D. Roesyanto Mahadi, SpKK(K), yang telah memberikan izin dan kepercayaan kepada saya untuk mengikuti pendidikan program doktor dan bersedia menjadi penguji mulai dari tahap usulan penelitian hingga disertasi ini selesai.

Guru saya di bidang dermatologi kosmetik Prof. dr. Diana Nasution, SpKK (K) yang telah banyak mengajarkan ilmu-ilmu dan perkembangan dunia kosmetika pada saya.

Alm. Prof. dr. Namyo Hutapea, SpKK(K) yang selalu mendorong saya untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu.


(16)

viii

Dr. M. Pandapotan Nasution, MPS, yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengetahuan mengenai Herbal Medicine sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan.

Drs. Awaluddin Saragih, M.Si, Apt, sebagai Kepala Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU beserta stafnya Imam Bagus Sumantri, S.Farm, M.Si, Apt. Demikian pula Dra. Dewajani Purnomosari, PhD sebagai Konsultan beserta stafnya Fatma dan Aning di Laboratorium Biologi Molekuler FK UGM serta Tri Yuliati, SKM sebagai analis tetap Laboratorium Penelitian dan Penguji Terpadu UGM Yogyakarta, yang semuanya sangat banyak membantu pelaksanaan penelitian dan penyelesaian disertasi ini.

Ibu Herlina, pemilik kebun brokoli di desa Rumah Berastagi yang telah menyediakan bahan baku bunga brokoli untuk pembuatan ekstrak.

Drs. Abdul Jalil Amra, M.Kes dan dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes, yang telah membimbing dan memberikan bantuan di bidang statistik penelitian.

Dr. Dwi Widayati, M.Hum dari Departemen Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya USU atas koreksi bahasa Indonesia dalam disertasi saya.

Semua teman sejawat semasa pendidikan S-3 Kedokteran ini atas bantuan informasi ilmiah, dorongan moril dan kekompakan selama pendidikan S-3. Khususnya kepada dr. Imam Budi Putra, MHA, SpKK, sahabat sejati dan seperjuangan dalam mengarungi pendidikan S-3 ataupun keseharian. Darinya saya belajar ketulusan, memberi tanpa pamrih dan kesetiakawanan.

Yuli Handayani yang telah banyak membantu menyediakan bahan-bahan referensi ilmiah dalam penyelesaian disertasi saya.


(17)

ix

Shandra Sari, SH dan Marzuki, S.Kom yang telah banyak membantu untuk penyiapan bahan disertasi ataupun audio visual, demikian juga Rosminar, SE yang telah membantu di bidang administrasi pendidikan.

Guru besar Prof. Dr. dr. Marwali Harahap, Sp.KK(K), Prof. dr. Mansur A. Nasution, Sp.KK(K), seluruh guru, teman sejawat, para medis, dan pegawai di Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU/RSUP Haji Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan atas dukungan kepada saya dalam menyelesaikan pendidikan S-3.

dr. Melda Deliana Armys, SpA(K) dan dr. Isma Aprita, SpKK sahabat setia yang selalu mendukung saya selama ini.

Sembah sujud dan terima kasih yang tidak terhingga saya sampaikan kepada ayahanda Prof. dr. H.M. Jusuf Hanafiah, SpOG(K) dan ibunda Hj. Nurleily Jusuf, orang tua yang saya kagumi dan cintai, yang telah memberi tauladan, membimbing, mengajarkan kesabaran, kerendahan hati dan selalu bersyukur dalam menghadapi kehidupan ini, serta senantiasa memanjatkan doa yang tulus bagi keberhasilan anak-anaknya. Juga kepada kedua mertua yang telah mendahului kita ayahanda (Alm) H. Hasballah Hadji dan ibunda (Almh) Hj. Maimunah.

Suami yang tercinta Ir. Fachry Hasballah, MSc, tidak dapat saya ungkapkan dalam kata-kata rasa syukur dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dukungan moril dan semangat yang telah mendampingi saya dalam suka duka menjalani pendidikan S-3. Demikian pula saya ungkapkan rasa cinta kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada anak-anak saya M. Nevino Fachry dan Fara Shamara yang merupakan pelita hati dan dasar ketegaran saya. Mereka begitu sabar menanti, mendukung dan memberikan keceriaan bagi saya, meskipun telah


(18)

x

kehilangan perhatian dalam waktu yang cukup lama. Semoga kalian tetap menjadi anak-anak yang soleh, solehah, dan membanggakan.

Saudara-saudaraku Dr. Ir. Hammam Riza Jusuf, MSc dan keluarga, Dra. Elvi Andriani Jusuf, MSi dan keluarga, Melda Novita Jusuf, S.Sos dan keluarga. Demikian juga kepada ipar saya, keluarga Fauzi Hasballah, keluarga Fauziah Hasballah, keluarga Alm. Helmi Hasballah dan keluarga drg. Helmiah Hasballah, serta seluruh keluarga besar yang telah

memberikan dukungan, perhatian serta persaudaraan yang erat selama ini. Semoga kita dapat terus membina kerukunan keluarga dan

rasa saling mengasihi pada masa mendatang.

Semua pihak yang telah banyak membantu, baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu, hanya Allah SWT yang mampu memberikan balasan terbaik.

Akhirnya saya ingin menyampaikan suatu Sabda Rasullullah SAW : “Berobatlah wahai hamba-hamba Allah karena sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit kecuali telah diturunkan pula obatnya, selain penyakit yang satu yaitu ketuaan. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim). Jadi yang dapat dilakukan adalah usaha untuk mencegah penuaan dini. Mudah-mudahan disertasi ini dapat memberi sumbangan yang berharga bagi perkembangan dunia Ilmu dan bermanfaat bagi orang banyak. Semoga Allah SWT senantiasa memberi rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

Wabillahi taufiq walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


(19)

xi

RIWAYAT HIDUP 1. Data Pribadi :

Nama : dr. Nelva Karmila Jusuf, SpKK(K) NIP : 19670915199702.2.001

NIDN : 0015096702

Tempat/Tgl. Lahir : Medan/ 15 September 1967

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU

Pangkat/Gol : Pembina / IVa Jabatan : Lektor Kepala

Instansi : Fakultas Kedokteran USU

Alamat Kantor : Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU-RSUP H. Adam Malik Medan Jl. Bunga Lau No. 17 Medan

Telp. No. Fax : 061-8367396

Alamat Rumah : Jalan Sei Belutu Gg. Bilal No. 29 Medan 20131 Telp. Rumah : (061) 4534473

E-mail : nelva_jusuf@yahoo.com Status Perkawinan : Kawin

Nama Suami : Ir. Fachry Hasballah, MSc Nama Anak : 1. M. Nevino Fachry


(20)

xii

2. Riwayat Pendidikan :

- SD : SD Harapan Medan, 1980 - SMP : SMP Harapan Medan,1983 - SMA : SMA Negeri I Medan, 1986

- S-1 : Fakultas Kedokteran USU Medan, 1993 - Spesialis-1 (Sp-1) : Fakultas Kedokteran USU Medan, 2001 - Spesialis-2 (Sp-2)/Konsultan : Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan

Kelamin, 2008

3. Riwayat Pekerjaan:

- Dokter PTT di Puskesmas Patumbak Kab. Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara 1993 – 1996.

Kepala Sekolah Perawat Kesehatan Malahayati Medan 1996 -1997.

- Dosen/ Staf Pengajar Tetap FK USU 1998 – Sekarang .

- Dosen/ Staf Pengajar Tetap FK USU Sub Bagian Kosmetik 2001 - Sekarang.

- Sekretaris Dept – SMF. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran USU – RSUP H. Adam Malik Medan 2004 – 2007.

4. Organisasi Profesi :

- Aggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan.

- Pengurus PERDOSKI Cabang Medan Bidang Pengembangan Pendidikan dan Profesi .


(21)

xiii

- Anggota Kelompok Studi Dermatologi Akibat Kerja Indonesia. - Anggota Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia.

5. Pembicara :

- Kongres Nasional IX Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Judul : ”Stevens Johnson Syndrome in an infant, Surabaya, 1999.

- Kongres dan Temu Ilmiah Nasional PMKI II. Judul : ”Sel Limfosit T pada Dermatofitosis”, Jakarta, 2000.

- Simposium Paradigma Baru Penatalaksanaan Infeksi Herpes Virus. Judul : “Herpes Zoster“, Medan, 2001.

- Kongres Nasional IV Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia. Judul : “Pemfigoid Bulosa”, Medan, 2001.

- Kongres Nasional X PERDOSKI . Judul : “The Prevalence of Sexually Transmitted Diseases and Cervical Cytologic Findings Among Sex Workers at Warung Bebek, North Sumatera” , Medan, 2002.

- Simposium Cantik di Era Millenium .Judul : “Kulit Menua”, FK-USU Medan, 2004.

- Instruktur Kursus “Peeling”, pada Kursus Cantik di Era Millenium. FK- USU, Medan, 2004.


(22)

xiv

- Simposium Kosmetik Cantik atau Berbahaya? Judul: “Efek Samping Kosmetik dan Penatalaksanaannya”, FK-USU, RSUP. H. Adam Malik Medan, Medan, 2004.

- Kongres Nasional XI PERDOSKI Judul: “Latex Sensitization Among Health Care Workers”, Jakarta, 2005.

- Symposium Dermatology Update. Judul :“Cellulite and Strecth mark”, FK-USU Medan, 2008.

- Seminar dan Workshop Dermatopathology Clinico-Dermatopathology Update in Skin Disease Management. Judul: “Penyakit Kulit Papuloeritroskuamosa”, FK-USU, Medan, 2009. - Symposium Comprehensive Approach on Skin Aging Treatment,

PERDOSKI Cabang Medan. Judul : “An Overview of Skin Aging and Photoaging”, Medan, 2009.

- Simposium Medical Expo. Judul: “Tren Perawatan Kulit Masa Kini”, IDI Wilayah Sumatera Utara, Medan, 2010.

- Seminar sehari. Judul: “Tampil cantik dengan kosmetik yang tepat dan aman”, Pekanbaru, 2010.

- Simposium Cosmetic Dermatology Update. Judul : “Cosmetics for Pigmented Skin”, Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, PERDOSKI, Jakarta, 2011.

- Instruktur Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Kulit Bayi dan Anak Bagi Kader Posyandu, PERDOSKI, Medan, 2011 - Kongres Nasional XIII PERDOSKI Symposium : “All about Hair “


(23)

xv

- Symposium & Workshop Cosmetic Dermatology Update “Everything About Hair”. Judul : “Hair Waving & Straightening”, Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, Surabaya, 2012. - Simposium Update In Skin Allergy & Clinical Immunology. Judul:

Diagnosis Efek Samping Kosmetika Kulit Dan Rambut”, Dept. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK-UI PERDOSKI Jaya, Jakarta, 2012.

6. Poster Ilmiah:

- Isolasi Jamur Keratinofilik dari Tanah. Kongres dan Temu Ilmiah Nasional PMKI II, Jakarta, 2000.

- Pola Penyakit Kulit dan Kelamin Pada Pasien Geriatrik di RSUP H. Adam Malik Medan. Kongres Nasional XII PERDOSKI, Palembang, 2008.

- Pola Penyakit Kulit dan Kelamin dari Penderita di Instalasi Rawat Inap RSUP H. Adam Malik Medan. Kongres Nasional XII PERDOSKI, Palembang, 2008.

- Vitiligo in an Infant. Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XI PERDOSKI, Denpasar, 2010.

- Black Piedra, a Case Report. PIT XI PERDOSKI, Denpasar, 2010. - Dermaroller Therapy for Post Varicella Scars. PIT XI PERDOSKI,

Denpasar, 2010.

- Epidermolisis Bulosa Distropik, PIT XI PERDOSKI, Denpasar, 2010.


(24)

xvi

- Dermaroller Therapy for Post Varicella Scars (E-Poster), 22nd World Congres Dermatolog. Seoul, 2011.

- Black Piedra- A Case Report (E-Poster), 22nd World Congres Dermatology . Seoul, 2011.

- The Correlation Between Glycemic Index and Glycemic Load with Insulin-Like Growth Factor-1 in Acne Vulgaris Patients (E-Poster), 22nd World Congres Dermatology. Seoul, 2011.

- The Correlation Between the Serum Insulin-Like Growth Factor-1 (IGF-1) Level and the Severity Degree of Acne Vulgaris (E-Poster), 22nd World Congres Dermatology. Seoul, 2011.

7. Publikasi Ilmiah:

- “Gambaran Plasmid kelas auksotipe/serotipe (A/S) dan subdeterminan tipe tet M dari galur N. Gonorrhoeae yang diisolasi dari pekerja seks di Sumatera Utara”. Majalah Dermatovenerologi Indonesia 2001 ; 28/ 4.

- “Stevens Jhonson Syndrome in an infant”. Majalah Dermato-venererologi Indonesia 2001 ; 28/ 4

- “The Prevalence of Sexually Transmitted Diseases and Cervical Cytologic Findings among Sex Workers at Warung Bebek, North Sumatra”. Majalah dermartovenerologi Indonesia 2002 ; 29/ 45. - “Study Penyakit Menular Seksual pada Wanita Hamil di Medan”.

Majalah Dermatovenerologi Indonesia 2002 ; 29/ 2


(25)

xvii

8. Proceeding:

- “Stevens Johnson Syndrome in an infant”. Buku Kumpulan Abstak Kongres Nasional IX PERDOSKI, Surabaya, 1999.

- “Sel Limfosit T pada Dermatofitosis”. Buku Kumpulan Abstak Kongres dan Temu Ilmiah Nasional PMKI II. Jakarta, 2000.

- “Herpes Zoster”. Buku kumpulan abstrak Simposium Paradigma Baru Penatalaksanaan Infeksi Herpes Virus, Medan, 2001.

- “Pemfigoid Bulosa”. Buku kumpulan abstrak Kongres Nasional IV Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia. Medan, 2001.

- “Kulit Menua”. Buku Simposium Cantik di Era Millenium, Medan, 2003.

- “Efek Samping Kosmetik dan Penatalaksanaannya”. Buku Simposium Kosmetik Cantik atau Berbahaya?, Medan, 2004.

- “Dermatitis Fotokontak pada Penderita Systemic Lupus Erythematosus”. Buku kumpulan abstrak dan makalah PIT VIII PERDOSKI, Bali, 2004.

- ”Hubungan Kadar IgE Serum dengan Derajat Klinis dan Adanya Stigmata Atopi pada Pasien Dermatitis Atopik di 3 Puskesmas Kota Medan”. Buku kumpulan abstrak dan makalah PIT VIII PERDOSKI, Bali, 2004.

- “Sensitisasi terhadap lateks pada tenaga kesehatan yang memakai sarung tangan karet di RSUP H. Adam Malik Medan”. Buku kumpulan abstrak dan makalah Kongres Nasional XI PERDOSKI, Jakarta, 2005.


(26)

xviii

- “Pola Penyakit Kulit dan Kelamin Pada Pasien Geriatrik di RSUP H. Adam Malik Medan”. Buku kumpulan abstrak dan makalah Kongres Nasional XII Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Palembang, 2008.

- “Pola Penyakit Kulit dan Kelamin dari Penderita di Instalasi rawat inap RSUP H. Adam Malik Medan”. Buku kumpulan abstrak dan Makalah Kongres Nasional XII Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, Palembang, 2008.

- “Vitiligo in an Infant”, Buku kumpulan abstrak PIT XI PERDOSKI, Denpasar , 2010.

- “Black Piedra, a case report”, Buku kumpulan abstrak PIT XI PERDOSKI, Denpasar , 2010.

- “Dermaroller Therapy for Post Varicella Scars”. Buku kumpulan abstrak PIT XI PERDOSKI, Denpasar, 2010.

- “Epidermolisis Bulosa Distropik”. Buku kumpulan abstrak PIT XI PERDOSKI, Denpasar , 2010.

- “Cosmetics for Pigmented Skin”. Buku kumpulan makalah Simposium Cosmetic Dermatology Update, Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, PERDOSKI, Jakarta, 2011.

- All about Hair “Dandruff Treatment”, Buku kumpulan abstrak dan makalah Kongres Nasonal XIII PERDOSKI, Manado, 2011.

- Everything About Hair “Hair Waving & Straightening”, Buku Kumpulan Abstrak dan makalah Symposium & Workshop Cosmetic


(27)

xix

Dermatology Update, Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, Surabaya, 2012.

- “Diagnosis Efek Samping Kosmetika Kulit Dan Rambut”. Buku Kumpulan Abstrak dan makalah Simposium Update In Skin Allergy & Clinical Immunology, FK-UI, PERDOSKI Jaya, Jakarta, 2012.

9. Pendidikan Tambahan (Kursus, Workshop, Training, Lokakarya, Simposium, Seminar):

- Kursus Imunodermatologi, Kelompok Studi Imunodermatologi, PERDOSKI, Bandung, 2000

- Kursus Advances on Immunodermatology, Kelompok Studi Imunodermatologi, PERDOSKI, Bandung, 2003.

- Kursus Management in Aging Skin, Yogyakarta, 2003.

- Kursus Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional, USU, Medan, 2003.

- Workshop T. Lymphocyte, B. Lymphocyte, Lymphocyte Transformation, HLA Typing, Ceramah tentang Torch, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, Medan , 2003.

- Kursus Biologi Molekuler, FK-USU, 2004.

- Kursus Imunologi Dasar, FK USU, Medan, 2004.

- Basic Course Rejuvenation of Asian Skin, National Skin Centre of Singapore, Singapore, 2004.

- Workshop Limfosit dan HLA Typing, Medan, 2004. - Workshop “Blue Peel”, PERDOSKI, Bali, 2004. - Kursus Applied Approach USU, Medan, 2005.


(28)

xx

- Advance Dermatology Fellowship National Skin Centre, Singapore, 2006.

- Workshop Fractional Photothermolysis, National Skin Center, Singapore, 2006.

- Kursus Aesthetic Photodermatology, Bali, 2006.

- Pelatihan Pembuatan Soal MQC Utulnas Kolegium I.K. Kulit dan Kelamin, Jakarta, 2006.

- Training of Trainer Komunikasi Dokter Pasien, Medan, 2007. - Workshop New Skin Aesthetic, Palembang, 2008.

- Workshop Nasional III Pendidikan Bioetika dan Medikolegal, Medan, 2009.

- Workshop Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan, FK-USU, Medan, 2009.

- Workshop Prevention of Disability (Morbus Hansen), Medan, 2009 - Training Fasilitator “Inovasi Pembelajaran Bioetika, Humaniora dan

Hukum Kedoteran”. FK-USU, Medan, 2009

- Kursus Biologi Molekuler dan Imunologi, FK-UGM, Yogyakarta, 2009.

- Kursus/Magang Kultur Sel, Laboratorium Penelitian Pengujian Terpadu UGM Yogyakarta, 2010.

- Kursus dan Workshop Teknik Biologi Molekuler, FK-UGM Yogyakarta, 2010.

- Workshop Biomolekuler ”Pemeriksaan Biomolekuler dengan Teknik Lightcycler Realtime PCR, FK-USU, Medan, 2010.


(29)

xxi

- Pelatihan Cara Uji Klinik yang Baik, Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan, FK-USU, Medan, 2011.

- Symposium Allergy in Year 2000 From Different Angle”, FK-USU, Medan, 1998.

- Kongres Nasional IX PERDOSKI, Surabaya, 1999.

- Seminar Perkembangan Terkini Bidang Kedokteran. Unit Pengembangan Ilmiah FK-USU, 1999.

- Breakfast Symposium Penalataksanaan Penyakit Infeksi Jamur Menjelang Tahun 2000. Perhimpunan Mikologi Kedokteran Manusia dan Hewan Indonesia, 1999.

- Kongres dan Temu Ilmiah Nasional PMKI II. Perhimpunan Mikologi Kedokteran Manusia dan Hewan Indonesia, Jakarta, 2000.

- Simposium Masalah Kulit pada Bayi dan Anak Serta Penatalaksanaannya. PERDOSKI, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sumatera Utara, Medan, 2000

- Audio Telekonferensi Berbagai masalah dalam Penatalaksanaan Dermatofitosis, Kelompok Studi Dermatomikosis Indonesia, medan, 2000.

- Kongres Nasional IV Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia. Medan, 2001.

- Lokakarya Nasional Bedah Kulit di Daerah Mata dan Daerah Lain di Muka, Perkumpulan Bedah Kulit Indonesia, Medan, 2001

- Simposium Paradigma Baru Penatalaksanaan Infeksi Herpes Virus. FK-USU, Medan, 2001.


(30)

xxii

- 20th World Congress of Dermatology, Paris, 2002.

- 2nd Asean Conference on Medical Sciences, FK-USU, IMT-GT, Medan, 2002.

- Kongres Nasional X PERDOSKI, Medan, 2002.

- Simposium Kesehatan Reproduksi Manusia dalam Rangka Purnabakti Prof.Dr.dr.M. Jusuf Hanafiah,SpOG-KFER. FK-USU, Medan 2002,

- Simposium Peremajaan Kulit. Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, Jakarta, 2003.

- Simposium Cantik di Era Millenium, FK-USU Medan, 2004.

- 16th Regional Conference of Dermatology (Asian- Australasian), Dermatological Society of Singapore, Singapore, 2004.

- Simposium Kosmetik Cantik atau Berbahaya? FK-USU, RSUP. H. Adam Malik Medan, Medan, 2004.

- Pertemuan Ilmiah Tahunan VIII PERDOSKI, Bali. 2004.

- Lokakarya Rujukan Voluntary Counselling and Testing bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin serta Spesialis Penyakit Dalam. Medan, 2005.

- Kongres Nasional XI PERDOSKI, Jakarta, 2005

- 17th Regional Conferences of Dermatovenereologi, PERDOSKI, Bali, 2006.

- 5th World Congress IACD. Cosmetic Dermatology, Melbourne-Australia, 2006.


(31)

xxiii

- Seminar Sehari Valacyclovir, A Breakthrough for Herpes Disease, FK-USU, Medan, 2007.

- Annual Scientific Meeting 2008. Seminar Pemutih Kulit pada Kosmetik dan Kosmetikal, FK-UGM Yogyakarta, 2008.

- Simposium Penyakit Papuloeritroskuamosa dan Dermatomikosis Superfisialis pada Bayi dan Anak, PERDOSKI Cabang Semarang, Semarang, 2008.

- Kongres Nasional XII PERDOSKI, Palembang, 2008. - Symposium Dermatology Update, FK-USU Medan, 2008. - 8th Asian Dermatological Congress, Seoul, 2008.

- Lokakarya dan Workshop “Bedah Kulit Dasar”, PERDOSKI Cab. Medan, FK-USU, Perhimpunan Bedah Kulit Indonesia, Medan, 2008.

- Seminar Ilmiah Hukum Kesehatan, Aspek Hukum dan Antisipasi Malpraktek, IDI Cabang Medan, Medan, 2008.

- Seminar Dermatology Update, Medan, 2008.

- Seminar Update Etika Kedokteran, FK-USU, Dinas Kesehatan Kota Medan, Medan, 2008.

- Symposium Advances in Breast Cancer. FK-USU, Medan, 2009. - Simposium Everything About Skin Pigmentation. Kelompok Studi

Dermatologi Kosmetik Indonesia, PERDOSKI, Jakarta, 2009.

- Symposium Comprehensive Approach on Skin Aging Treatment, PERDOSKI Cabang Medan, Medan, 2009.


(32)

xxiv

- Seminar dan Workshop Dermatopathology Clinico-Dermatopathology Update in Skin Disease Management, FK-USU Medan, 2009.

- Symposium and Workshop in Cosmetic Dermatology, Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, PERDOSKI, Jakarta, 2010 - Simposium Medical Expo. IDI Wilayah Sumatera Utara, Medan,

2010.

- Simposium New Preventation and Therapeutic Based on Evidence Based Medicine and Evidence Based Practice, FK-USU, Medan, 2010.

- European Masters in Aesthetic & Anti-Aging Medicine, Paris-France, 2010.

- Annual Scientific Meeting & Temu Alumni Kagama, FK-UGM, 2010. - 11th Annual Scientific Meeting (PIT) , PERDOSKI, Bali, 2010.

- 16th International Union Against Sexually Transmitted Infections (UISTI), PERDOSKI, Bali, 2010.

- Simposium Cosmetic Dermatology Update. Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, PERDOSKI, Jakarta, 2011.

- 22nd World Congress Dermatology, Seoul, 2011. - Kongres Nasional XIII PERDOSKI, Manado, 2011

- Simposium Multi Lamellar Emulsion (MLE) Moisturizer, the New Platform Technology for Skin Barrier Function, PERDOSKI, Dept. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK-USU, Medan 2011.


(33)

xxv

- Symposium Cosmetic Dermatology Update “Everything About Hair”, Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia, Surabaya, 2012. - Simposium Update In Skin Allergy & Clinical Immunology, FK-UI

PERDOSKI Jaya, Jakarta, 2012.

10. Penulis Buku:

- Sifilis dan Frambusia : Aspek klinis, Serologis dan Imunologi, USU Press, 2005.

11. Penghargaan:

- Piagam Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya 10 Tahun oleh Presiden Republik Indonesia Tahun 2010.


(34)

xxvi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i ABSTRACT ... iii UCAPAN TERIMA KASIH ... v RIWAYAT HIDUP ... xi DAFTAR ISI ... xxvii

DAFTAR SINGKATAN ... xxxii

DAFTAR DIAGRAM ... xxxiii

DAFTAR GAMBAR ... xxxiv

DAFTAR TABEL ... xxxvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxxviii BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 7 C. Tujuan Penelitian ... 8 1. Tujuan Umum ... 8 2. Tujuan Khusus ... 8 D. Manfaat Penelitian ... 9 E. Orisinalitas ... 10 F. Potensi Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12 A. Proses Penuaan ... 12


(35)

xxvii

1. Pengertian ... 12 2. Patogenesis Proses Penuaan ... 12 3. Proses Penuaan pada Kulit ... 15 4. Kerusakan Kulit Akibat Sinar UV ... 17 5. Pembentukan Radikal Bebas pada Kulit ... 18 6. Mekanisme Molekuler dari Photoaging ... 20 7. Matriks Metalloproteinase ... 24 8. Kolagen ... 26 B. Brokoli ... 30 1. Taksonomi ... 30 2. Sejarah Perkembangan Brokoli ... 30 3. Nama Asing ... 31 4. Daerah Tumbuh ... 32 5. Morfologi Tanaman ... 33 6. Kandungan Kimia ... 34 7. Khasiat dan Kegunaan ... 34 C. Keberadaan Obat Herbal di Indonesia ... 35 D. Kerangka Teori ... 39 E. Hipotesis ... 40 1. Hipotesis Mayor ... 40 2. Hipotesis Minor ... 40 F. Kerangka Konseptual ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42 A. Desain Penelitian ... 42

1. Uji Kandungan Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli ... 42 2. Uji Penghambatan Photoaging dari Ekstrak Bunga

Brokoli pada Kultur Sel Fibroblas Kulit Manusia ... 42 3. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Brokoli terhadap


(36)

xxviii

Sel Fibroblas Kulit Manusia ... 42 B. Alur Penelitian ... 43 C. Tempat dan Waktu Penelitian... 44 1. Tempat Penelitian ... 44 2. Waktu Penelitian ... 44 D. Bahan Penelitian ... 44 E. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Bahan Penelitian ... 45 1. Uji Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli ... 45 2. Uji Penghambatan Photoaging dan Uji Sitotoksisitas

pada Kultur Sel Fibroblas Kulit Manusia ... 45 F. Besar Sampel Penelitian ... 45 G. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel .. 46

1. Uji Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli ... 46 2. Uji Penghambatan Photoaging dengan Pengukuran

Ekspresi MMP-1 dan Prokolagen Tipe 1 pada

Tingkat mRNA dan Protein ... 47 3. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Brokoli terhadap Sel

Fibroblas KulitManusia ... 49 H. Bahan, Alat, dan Cara Kerja Penelitian ... 50 1. Tahap Penyediaan Simplisia ... 50 2. Tahap Ekstraksi ... 51 3. Penetapan Standardisasi Simplisia ... 54 4. Uji Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli ... 57 5. Pembuatan Kultur Primer Sel Fibroblas ... 62 6. Uji Penghambatan Photoaging dengan Pengukuran

Ekspresi MMP-1 dan Prokolagen Tipe I pada Tingkat mRNA dan Tingkat Protein ... 63 7. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Brokoli terhadap


(37)

xxix

I. Manajemen dan Analisis Data ... 71 1. Manajemen Data ... 71 2. Analisis Data ... 71 J. Masalah Etika ... 72

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 73 A. Hasil Identifikasi Tumbuhan ... 73 B. Hasil Identifikasi Organoleptik ... 73 C. Hasil Standardisasi Simplisia Bunga Brokoli ... 73 D. Hasil Uji Fitokimia ... 74 E. Hasil Uji Penghambatan Photoaging dari Ekstrak

Bunga Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) . 75 1. Efek Ekstrak Bunga Brokoli terhadap Ekspresi

MMP-1 pada TingkatmRNA ... 75 2. Efek Ekstrak Bunga Brokoli terhadap Ekspresi

MMP-1 pada Tingkat Protein ... 81 3. Efek Ekstrak Bunga Brokoli terhadap Ekspresi

Prokolagen Tipe I pada Tingkat mRNA ... 87 4. Efek Ekstrak Bunga Brokoli terhadap Ekspresi

Prokolagen Tipe 1 pada Tingkat Protein ... 93 5. Hubungan antara Hasil Ekspresi MMP-1 dan

Prokolagen Tipe I pada Tingkat mRNA dengan Tingkat Protein ... 99 F. Hasil Uji Sitotoksisitas pada Sel Fibroblas Jaringan Kulit

Manusia ... 101 BAB V PEMBAHASAN ... 102 A. Analisis Fitokimia ... 103 B. Uji Penghambatan Photoaging dari Ekstrak


(38)

xxx

C. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Brokoli ... 114 D. Pengembangan Tanaman Obat ... 117 1. Paradigma Fitoterapi ... 117 2. Penelitian Lebih Lanjut dan Manfaat yang

Lebih Efektif ... 119

E. Peran Riset Biomedis dalam Upaya Pengembangan

Tanaman Obat ... 121 F. Kelemahan dan Kekuatan Penelitian ... 122 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 124 A. Simpulan ... 124 B. Saran ... 126 DAFTAR PUSTAKA ... 128


(39)

xxxi

DAFTAR SINGKATAN AP – 1 = Activator Protein – 1 BBT = Bahan Biologik Tersimpan COX-2 = Siklooksigenase

DMEM = Dulbecco’s Modified Eagle’s Medium DNA = Deoxyribonucleic Acid

EIA = Enzyme Immuno Assay

ELISA = Enzyme Link Immunosorbent Assay ERK = Extracellular signal Regulated Kinase FBS = Fetal Bovine Serum

HAKI = Hak atas Kekayaan Intelektual IL = Interleukin

JNK = c-Jun N-terminal Kinase

LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

LPPT – UGM = Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu – Universitas Gadjah Mada

MAP Kinase = Mitogen Activated Protein Kinase MMP = Matriks Metalloproteinase

mRNA = messenger Ribonucleic Acid

MTT = Dimethylthiazol Diphenyl Tetrazolium PBS = Phospate Buffer Saline

rDNA = ribosomal Deoxyribonucleic Acid RNA = Ribonucleic Acid

ROS = Reactive Oxygen Species

RPMI = Roswell Park Memorial Institute Medium

RT – PCR = Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction SDS = Sodium Dodecyl Sulfate

SOD = Superoksida Dismutase

TGF – β = Transforming Growth Factor – Beta TIMP = Tissue Inhibitor Matrix Metalloproteinase

UV = Ultraviolet

UV A = Ultraviolet A UV B = Ultraviolet B


(40)

xxxii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Bagan Kerangka Teori ... 39 Diagram 2. Bagan Kerangka Konseptual ... 41 Diagram 3. Bagan Alur Penelitian ... 43 Diagram 4. Bagan Diagram Kerja Penyiapan Ekstrak ... 53 Diagram 5. Bagan Diagram Kerja Penetapan Standardisasi

Simplisia ... 57 Diagram 6. Bagan Diagram Kerja Uji Fitokimia ... 61 Diagram 7. Bagan Diagram Kerja Uji Penghambatan Photoaging .... 67 Diagram 8. Bagan Diagram Kerja Uji Sitotoksisitas ... 70


(41)

xxxiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme Molekuler photoaging ... 23 Gambar 2. Proses photoaging yang Melibatkan MMP-1 ... 25 Gambar 3. Tumbuhan Brokoli ... 34 Gambar 4. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi mRNA MMP-1

Tanpa Sinar dengan Dosis Sinar UVB 50mJ/cm2 ... 76 Gambar 5. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi mRNA MMP-1

Tanpa Sinar dengan Dosis Sinar UVB 100mJ/cm2 ... 77 Gambar 6. Kurva Garis Hubungan Konsentrasi Ekstrak Bunga

Brokoli dengan Ekspresi mRNA MMP-1 pada Penyinaran UVB 50 mJ/cm2 ... 80 Gambar 7. Kurva Garis Hubungan Konsentrasi Ekstrak Bunga

Brokoli dengan Ekspresi mRNA MMP-1 pada Penyinaran UVB 100mJ/cm2 ... 81 Gambar 8. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi Protein MMP-1

Tanpa Sinar dengan Dosis Sinar UVB 50mJ/cm2 ... 82 Gambar 9. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi Protein MMP-1

Tanpa Sinar dengan Dosis Sinar UVB 100mJ/cm2 ... 83 Gambar 10. Kurva Garis Hubungan antara Konsentrasi Ekstrak

Bunga Brokoli dan Ekspresi Protein MMP-1 pada Penyinaran UVB 50mJ/cm2 ... 86 Gambar 11. Kurva Garis Hubungan antara Konsentrasi Ekstrak

Bunga Brokoli dan Ekspresi Protein MMP-1 pada Penyinaran UVB 100mJ/cm2 ... 87 Gambar 12. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi mRNA

Prokolagen Tipe I Tanpa Sinar dengan Dosis Sinar UVB 50mJ/cm2 ... 88 Gambar 13. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi mRNA

Prokolagen Tipe I Tanpa Sinar dengan Dosis Sinar UVB 100mJ/cm2


(42)

xxxiv

Gambar 14. Kurva Garis Hubungan antara Konsentrasi Ekstrak Bunga Brokoli dan Ekspresi mRNA Prokolagen Tipe I pada Penyinaran UVB 50mJ/cm2 ... 92 Gambar 15. Kurva Garis Hubungan antara Konsentrasi Ekstrak

Bunga Brokoli dan Ekspresi mRNA Prokolagen Tipe I pada Penyinaran UVB 100mJ/cm2 ... 93 Gambar 16. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi Protein

Prokolagen Tipe I Tanpa Sinar dengan Dosis Sinar UVB 50mJ/cm2 ... 95 Gambar 17. Grafik Perbandingan Rerata Ekspresi Protein

Prokolagen Tipe I Tanpa Sinar Dengan Dosis Sinar UVB 100mJ/cm2 ... 95 Gambar 18. Kurva Garis Hubungan antara Konsentrasi Ekstrak

Bunga Brokoli dan Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I pada Penyinaran UVB 50mJ/cm2 ... 98 Gambar 19. Kurva Garis Hubungan antara Konsentrasi Ekstrak

Bunga Brokoli dan Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I pada Penyinaran UVB 100mJ/cm2 ... 99


(43)

xxxv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Hasil Pemeriksaan Standardisasi Serbuk Simplisia Bunga Brokoli ... 73 Tabel 2 Hasil Pemeriksaan Uji Fitokimia Ekstrak Bunga Brokoli .... 74 Tabel 3 Hasil Ekspresi mRNA MMP-1 pada Kelompok Perlakuan. 75 Tabel 4 Gambaran Ekspresi mRNA MMP-1 Berdasarkan Dosis

Penyinaran dan Konsentrasi Ekstrak dengan Uji Anova two ways ... 77 Tabel 5 Uji Komparasi Ganda Ekspresi mRNA MMP-1

Berdasarkan Dosis Penyinaran ... 78 Tabel 6 Uji Komparasi Ganda Ekspresi mRNA MMP-1

Berdasarkan Konsentrasi Ekstrak ... 79 Tabel 7 Hubungan Konsentrasi Ekstrak Bunga Brokoli dengan

Ekspresi mRNA MMP-1 ... 80 Tabel 8 Hasil Ekspresi Protein MMP-1 pada Kelompok Perlakuan ... 81 Tabel 9 Gambaran Ekspresi Protein MMP-1 Berdasarkan Dosis

Penyinaran dan Konsentrasi Ekstrak dengan Uji Anova two ways ... 83 Tabel 10 Uji Komparasi Ganda Ekspresi Protein MMP-1

Berdasarkan Dosis Penyinaran ... 84 Tabel 11 Uji Komparasi Ganda Ekspresi Protein MMP-1

Berdasarkan Konsentrasi Ekstrak ... 85 Tabel 12 Hubungan Konsentrasi Ekstrak Bunga Brokoli dengan

Ekspresi Protein MMP-1... 86 Tabel 13 Hasil Ekspresi mRNA Prokolagen Tipe I pada Kelompok

Perlakuan ... 87 Tabel 14 Gambaran Ekspresi mRNA Prokolagen Tipe I

Berdasarkan Dosis Penyinaran dan Konsentrasi Ekstrak dengan Uji Anova two ways ... 89


(44)

xxxvi

Tabel 15 Uji Komparasi Ganda Ekspresi mRNA Prokolagen Tipe I Berdasarkan Dosis Penyinaran ... 90 Tabel 16 Uji Komparasi Ganda Ekspresi mRNA Prokolagen Tipe I

Berdasarkan Konsentrasi Ekstrak ... 91 Tabel 17 Hubungan Konsentrasi Ekstrak Bunga Brokoli dengan

Ekspresi mRNA Prokolagen Tipe I ... 92 Tabel 18 Hasil Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I pada Kelompok

Perlakuan ... 93 Tabel 19 Gambaran Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I

Berdasarkan Dosis Penyinaran dan Konsentrasi Ekstrak dengan Uji Anova two ways ... 96 Tabel 20 Uji Komparasi Ganda Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I

Berdasarkan Dosis Penyinaran ... 96 Tabel 21 Uji Komparasi Ganda Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I 97 Tabel 22 Hubungan Konsentrasi Ekstrak Bunga Brokoli dengan

Ekspresi Protein Prokolagen tipe I ... 98 Tabel 23 Hubungan Ekspresi MMP-1 dan Prokolagen Tipe I pada

Tingkat mRNA dengan Tingkat Protein ... 99 Tabel 24 Hasil Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Brokoli terhadap


(45)

xxxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Izin dari LPPT – UGM Yogyakarta ... 138 Lampiran 2 Persetujuan Komisi Etik ... 139 Lampiran 3 Hasil Identifikasi / Determinasi Tumbuhan ... 140 Lampiran 4 Bagan Kerja Pembuatan Serbuk Simplisia ... 141 Lampiran 5 Bagan Kerja Pembuatan Ekstrak ... 142 Lampiran 6 Pemeriksaan Ekspresi Protein MMP-1 (ELISA) ... 143 Lampiran 7 Pemeriksaan Ekspresi Protein Prokolagen Tipe I

(EIA)... 145 Lampiran 8 Perhitungan Pemeriksaan Standardisasi Serbuk

Simplisia ... 147 Lampiran 9 Data Uji Penghambatan Photoaging ... 152

Lampiran 10 Data Hasil Uji Sitotoksisitas ... 153 Lampiran 11 Analisis Statistik ... 154


(46)

i

PENGARUH EKSTRAK BUNGA BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica Plenck)

TERHADAP PENGHAMBATAN PENUAAN KULIT DINI (PHOTOAGING): Kajian pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 dan Prokolagen Tipe 1

Secara in vitro pada Fibroblas Kulit Manusia

ABSTRAK

Latar belakang : Proses penuaan adalah proses fisiologis yang terjadi pada seluruh organ tubuh termasuk kulit. Sinar ultraviolet (UV) merupakan faktor luar yang paling berperan sebagai penyebab penuaan kulit dini (photoaging) melalui produksi spesies oksigen reaktif yang selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan Matriks Metalloproteinase-1 (MMP-1) dan penurunan sintesis prokolagen tipe I. Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati sangat potensial menghasilkan antioksidan herbal yang mampu bekerja menghambat proses penuaan kulit. Brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) merupakan salah satu jenis tanaman kubis-kubisan yang kaya akan antioksidan.

Tujuan : Membuktikan ekstrak bunga brokoli (EBB) sebagai obat herbal baru yang efektif dan aman sebagai anti penuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro.

Metode : Sebuah studi eksperimen laboratorium telah dilakukan meliputi uji kandungan fitokimia dari EBB, uji penghambatan penuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro, dan uji sitotoksisitas. Uji fitokimia dilakukan dengan identifikasi secara kualitatif golongan senyawa yang terkandung dalam EBB. Uji penghambatan photoaging dilakukan dengan pengukuran ekspresi MMP-1 dan prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dan tingkat protein pada kultur fibroblas kulit manusia yang dipajan sinar ultraviolet B (UVB). Pemeriksaan mRNA dilakukan dengan Real time RT-PCR sedangkan pemeriksaan protein dengan metode ELISA/EIA. Uji sitotoksitas dilakukan dengan uji MTT untuk menilai viabilitas sel fibroblas terhadap paparan EBB.

Hasil : Uji fitokimia menunjukkan bahwa EBB mengandung alkaloid, glikosida, steroid/triterpenoid, saponin, dan flavonoid. Nilai rerata ekspresi mRNA MMP-1 pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 116,233 dan 124,800g/ml. Pemberian EBB dengan konsentrasi 25, 50 dan 100g/ml mampu menurunkan ekspresi mRNA MMP-1 masing-masing menjadi 110,900, 48,300, 20,167g/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan 91,700, 77,600, 55,333g/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Nilai rerata ekspresi protein MMP-1 pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 19,474 dan 19,510ng/ml. Pemberian EBB 25, 50 dan 100g/ml menurunkan ekspresi protein MMP-1 menjadi 18,996, 18,711, 13,105ng/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan menjadi 17,974, 17,342, 16,578ng/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Nilai rerata ekspresi mRNA


(47)

ii

prokolagen tipe I pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 30,167 dan 22,633g/ml. Pemberian EBB 25, 50, dan 100g/ml dapat meningkatkan ekspresi mRNA prokolagen tipe I menjadi 43,767, 46,667, 48,600g/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan 32,467, 51,433, 60,867g/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Nilai rerata ekspresi protein prokolagen tipe I pada penyinaran UVB 50 dan 100mJ/cm2 adalah 163,878 dan 132,329ng/ml. Pemberian EBB 25, 50 dan 100g/ml mampu meningkatkan ekspresi protein prokolagen tipe I menjadi 179,434, 195,972, 336,342ng/ml pada penyinaran 50mJ/cm2 dan 135,624, 137,177, 168,969ng/ml pada penyinaran 100mJ/cm2. Dengan Uji Anova two ways terdapat perbedaan bermakna rerata ekspresi mRNA MMP-1, protein MMP-1, mRNA prokolagen tipe I dan protein prokolagen tipe I berdasarkan dosis penyinaran (p < 0,05) dan konsentrasi ekstrak (p < 0,05) dan terdapat interaksi antara dosis penyinaran dan konsentrasi ekstrak (p < 0,05). Dengan uji korelasi Spearman’s terdapat hubungan negatif yang bermakna antara konsentrasi EBB dengan ekspresi mRNA MMP-1 pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = - 0,972, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = - 0,972, p < 0,01). Demikian pula antara konsentrasi EBB dengan ekspresi protein MMP-1 pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = - 0,973, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = - 0,972, p < 0,01). Terdapat hubungan positif yang bermakna antara konsentrasi EBB dengan ekspresi mRNA prokolagen tipe I pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,972, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = 0,972, p < 0,01). Demikian pula antara konsentrasi EBB dengan ekspresi protein prokolagen tipe I pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,975, p < 0,01) dan 100mJ/cm2 (r = 0,973, p < 0,01). Dengan uji korelasi Spearman’s terdapat hubungan searah yang bermakna antara ekspresi MMP-1 pada tingkat mRNA dan tingkat proteinnya pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,911, p < 0,01) ataupun penyinaran 100mJ/cm2 (r = 0,972, p < 0,01). Dengan uji korelasi Spearman’s terdapat hubungan searah yang bermakna antara ekspresi prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya pada penyinaran 50mJ/cm2 (r = 0,975, p < 0,01) maupun 100mJ/cm2 (r = 0,956, p < 0,01).

Simpulan : EBB mengandung alkaloid, glikosida, steroid/ triterpenoid, saponin, dan flavonoid. EBB dapat menurunkan ekspresi MMP-1 dan meningkatkan ekspresi prokolagen tipe I baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein. Ada hubungan konsentrasi EBB dengan ekspresi MMP-1 dan prokolagen tipe I pada tingkat mRNA ataupun protein. Ada hubungan hasil ekspresi MMP-1 dan prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya. EBB tidak menimbulkan efek sitotoksik terhadap sel fibroblas kulit manusia. Dengan demikian, EBB terbukti efektif dan aman sebagai anti penuaan kulit dini (photoaging) pada tingkat seluler dan molekuler secara in vitro. Selanjutnya diharapkan dapat diteliti pada hewan coba dan manusia.

Kata Kunci : penuaan kulit dini, ekstrak bunga brokoli, matriks metalloproteinase-1, prokolagen tipe I, kultur fibroblas kulit manusia.


(48)

iii

THE EFFECT OF BROCCOLI FLOWER EXTRACT ON INHIBITION OF PHOTOAGING : IN VITRO STUDY OF MATRIX METALLOPROTEINASE-I

AND TYPE I PROCOLLAGEN EXPRESSION IN HUMAN SKIN FIBROBLAST

ABSTRACT

Background : Aging is a physiologic process which occurs in all organs including the skin. Ultraviolet (UV) irradiation is the major external factor that cause photoaging by generating reactive oxygen species that increase Matrix Metalloproteinase – 1 (MMP-1) and decrease synthesis of type I procollagen. Indonesia as one of a biodiversity country is very potential to produce herbal richest antioxidants that act as skin antiaging agent. Broccoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) is a cruciferae group vegetables which has a great amount of antioxidant.

Objectives : To investigate broccoli flower extract (BFE) as an effective and safe skin anti photoaging agent in vitro.

Methods : An experimental (in vitro) study had been conducted including phytochemical test of BFE, photoaging inhibition test and cytotoxicity test. Phytochemical test had been done by qualitative identification of chemical compound of BFE. Photoaging inhibition test based on quantification of MMP-1 and type I procollagen expression at mRNA and protein level in ultraviolet B (UVB) irradiated human skin fibroblast culture. The mRNA assay had been done by Real time RT – PCR while the protein assay done by ELISA/EIA. The cytotoxicity test had been done by MTT assay to determine the cell viability by BFE exprosure

Result : Phytochemical test showed BFE contains alkaloids, glicosides, steroids/triterpenoids, saponin and flavonoids. The mean value of mRNA MMP-1 expression were 116.233 and 124.800g/ml at 50 and 100mJ/cm2 UVB irradiation. Treatment of BFE with 25, 50 and 100g/ml decreased the mRNA MMP-1 expression to 110.900, 48.300, and 20.167g/mL at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 91.700, 77.600 and 55.333g/ml at 100mJ/cm2. The mean value of protein MMP-1 expression were 19.474 and 19.510ng/ml at 50 and 100mJ/cm2 UVB irradiation. Treatment of BFE 25, 50 and 100g/ml decreased the protein MMP-1 expression to 18.996, 18.711, 13.105ng/ml at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 17.974, 17.342, 16.578g/ml at 100mJ/cm2. The mean value of mRNA type I procollagen expression were 30.167 and 22.633g/ml at 50 and 100mJ/cm2 UVB irradiation.Treatment of BFE 25, 50 and 100g/ml increased the mRNA type I procollagen expression to 43.767, 46.667, 48.600g/ml at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 32.467, 51.433, 60.867g/ml at 100mJ/cm2. The mean value of protein type I procollagen expression were 163.878 and 132.329ng/ml at 50 and 100mJ/cm2. Treatment of BFE with 25, 50 and


(49)

iv

100g/ml increased the protein type I procollagen expression to 179.434, 195.972, 336.342ng/ml at 50mJ/cm2 UVB irradiation and 135.624, 137.177, 168.969ng/ml at 100mJ/cm2. By Anova two ways we found there were significant differences of the mean value of between mRNA MMP-1, protein MMP-1, mRNA type I procollagen and protein type I procollagen expression based on irradiation dose (p < 0.05) and BFE concentration (p < 0.05). There were also an interaction between irradiation dose and BFE concentration (p < 0.05). By Spearman’s correlation test there were significant negative correlation between BFE concentration with mRNA MMP-1 expression (r = - 0.972, p < 0.01) at 50mJ/cm2 UVB irradition and at 100mJ/cm2 (r = - 0.972, p < 0.01), as well as BFE concentration and protein MMP-1 expression at 50mJ/cm2 irradiation (r = - 0.973, p < 0.01) and at 100mJ/cm2 (r = - 0.972, p < 0.01). There were significant positive correlation between BFE concentration and mRNA procollagen type I expression at 50mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.972, p < 0.01) and at 100mJ/cm2 (r = 0.972, p < 0.01), as well as BFE concentration with protein

procollagen type I expression at 50 mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.975, p < 0.01) and at 100 mJ/cm2 (r = 0.973, p < 0.01). By Spearman’s

correlation test there were significant positive correlation between MMP-1

expression at mRNA level with protein level at 50 mJ/cm2 (r = 0.911, p < 0.01) and at 100mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.972, p < 0.01). By

Spearman’s correlation test there were significant positive correlation between type I procollagen expression at mRNA level with protein level at

50mJ/cm2 (r = 0.975, p < 0.01) and at 100 mJ/cm2 UVB irradiation (r = 0.956, p < 0.01). The cytotoxicity test showed BFE until 1000g/ml did

not cytotoxic to human skin fibroblast. The mean value of viability cell was 111.79 %.

Conclusion : BFE contains alkaloids, glicosides, steroids/triterpenoids, saponin and flavonoids. BFE decrease MMP-1 expression and increase type I procollagen expression both at mRNA and protein level. There were correlations between BFE concentration with MMP-1 and type I procollagen expression at mRNA and protein level. There were correlations between MMP-1 and type I procollagen expression at mRNA level with protein level. BFE did not cytotoxic to human skin fibroblast. Therefore BFE has been proved as an effective and safe skin anti photoaging agent in cellular as well as molecular level, in vitro. Finally it is suggested further investigation involving animal and human subjects could be carried out in the future.

Keywords : photoaging, broccoli flower extract, matrix metalloproteinase-1, type I procollagen, human skin fibroblast culture.


(50)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses penuaan adalah proses fisiologis yang akan terjadi pada semua makhluk hidup. Proses ini meliputi seluruh organ tubuh termasuk kulit yang merupakan salah satu jaringan tubuh yang secara langsung memperlihatkan terjadinya proses penuaan (Cunnningham, 2003; Yaar & Gilchrest, 2007). Berbagai masalah dan kelainan kulit dapat timbul pada penuaan kulit, yaitu kulit kering dan kasar, kendur, timbul kerutan dan lipatan kulit, bercak pigmentasi, dan tumor kulit (Leijden, 1990).

Pada negara maju ataupun berkembang angka harapan hidup semakin meningkat. Di Amerika Serikat diperkirakan 31% populasi berusia 55 tahun atau lebih tua pada tahun 2030 (Yaar & Gilchrest, 2007) dan jumlah penduduk usia lanjut akan menjadi dua kali lipat bahkan tiga kali lipat selama awal kuartal pertama pada abad ke-21 (Smith, 2001). Di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik, pada periode tahun 2000-2005 angka harapan hidup penduduk Indonesia (laki-laki dan perempuan) adalah 67,8 tahun, pada periode 2020-2025 meningkat menjadi 73,6 tahun (Data Statistik Indonesia, 2011). Hal ini mendorong semakin meningkatnya ketertarikan dan kepedulian orang terhadap usaha-usaha memperlambat proses penuaan (Yaar & Gilchrest, 2007).

Saat ini kesadaran untuk berpenampilan lebih baik, salah satunya memiliki kulit wajah yang sehat dan tampak muda sudah menjadi kebutuhan dan berdampak pada kualitas hidup seseorang (Cunnningham,


(51)

2

2003). Kelainan-kelainan kulit akibat proses penuaan yang dulu dianggap bukan masalah kosmetik sekarang sering dikeluhkan dan dikhawatirkan masyarakat. Di Amerika Serikat puluhan juta dolar dikeluarkan setiap tahunnya untuk perawatan dan pengobatan dengan produk antipenuaan (Yaar & Gilchrest, 2008).

Proses penuaan kulit mempunyai dua fenomena yang saling berkaitan yaitu proses penuaan intrinsik (chronologic aging) dan proses penuaan ekstrinsik (Leijden, 1990; Jenkins, 2000).

Proses penuaan intrinsik merupakan proses penuaan yang berlangsung secara alamiah yang disebabkan berbagai faktor dari dalam tubuh sendiri, seperti genetik, hormonal, dan ras. Fenomena ini tidak dapat dicegah (Cunnningham, 2003; Yaar & Gilchrest, 2007; Baumann & Saghari, 2009). Proses penuaan ekstrinsik terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh seperti sinar matahari/ultraviolet (Wlascheck, et al., 2001; Yaar & Gilchrest, 2007; Baumann & Saghari, 2009), kelembaban udara (Cunnningham, 2003; Yaar & Gilchrest, 2007), suhu (Leijden, 1990; Baumann & Saghari, 2009), asap rokok, polusi (Baumann & Saghari, 2009), dan berbagai faktor eksternal lainnya yang dapat mempercepat proses penuaan kulit sehingga terjadi penuaan dini. Proses ini dapat dicegah dengan menghindari faktor-faktor yang mempercepat proses tersebut (Cunnningham, 2003; Yaar & Gilchrest, 2007; Baumann & Saghari, 2009).

Sinar ultraviolet (UV) merupakan faktor luar yang paling berperan sebagai penyebab terjadinya proses penuaan kulit. Penuaan kulit yang


(52)

3

dipicu oleh pajanan sinar UV kronik dan repetitif yang disebut photoaging dapat yang memperberat proses penuaan alami yang terjadi (Yaar & Gilchrest, 2008). Paparan sinar UV kronik menghasilkan radikal bebas yang menyebabkan berbagai kerusakan struktur dan lapisan kulit, tetapi perubahan yang paling besar tampak pada lapisan dermis (Fisher, 2002). Dermis terutama terdiri dari fibroblas dan matriks ekstraselular, yaitu komponen-komponen yang terutama terdiri dari kolagen, elastin dan substansi dasar. Semua komponen matriks ekstraselular dibentuk oleh fibroblas (Yaar & Gilchrest, 2008). Manifestasi penuaan dini pada dermis menimbulkan kerusakan protein dan asam amino yang merupakan struktur utama kolagen dan jaringan elastin. Kolagen mengisi 90% bagian dermis dan bertanggung jawab terhadap kekuatan dan elastisitas kulit (Yamauchi, et al., 1988; Wlascheck, et al., 2001).

Radikal bebas merupakan unsur kimia yang tidak stabil dan mudah bereaksi, serta mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan (Pillai, et al., 2005). Radikal bebas muncul di tubuh melalui proses metabolisme tubuh normal dan akibat paparan dari luar, seperti asap rokok, polusi, dan sinar UV (Brenneisen, et al., 2002). Bahan radikal bebas dalam tubuh paling banyak berasal dari oksigen yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS), terbentuk akibat stres oksidatif dan berperan sangat penting dalam proses penuaan (Wlascheck, et al., 2001). ROS menyebabkan kerusakan sistem pertahanan antioksidan enzimatik dan non-enzimatik kulit. Selanjutnya, ROS dapat


(53)

4

menyebabkan kerusakan deoxyribonucleic acid (DNA), ribonucleic acid (RNA), protein, dan membran sel (Dong, et al., 2008 ; Pham, et al., 2008).

Sinar UV akan menginduksi rangkaian sinyal interseluler melalui jalur Mitogen Activated Protein (MAP) kinase. Pembentukan ROS akibat paparan sinar UV dapat menyebabkan Activator Protein-1 (AP-1), yaitu suatu regulator produksi enzim Matriks Metalloproteinase (MMP) yang dapat menimbulkan peningkatan MMP dan diikuti dengan meningkatnya pemecahan kolagen (Choi, et al., 2007). Regulasi MMP secara primer terjadi pada tingkat aktivitas transkripsi gen atau tingkat messenger Ribonucleic Acid (mRNA) (Moon, et al., 2009). Ada beberapa jenis MMP yang berperan pada degradasi kolagen di antaranya adalah MMP-1 (kolagenase), MMP-3 (stremolysin-1), dan MMP-9 (gelatinase-B), tetapi yang terpenting adalah MMP-1 (Brennan, et al., 2003). Enzim MMP-1 ini berfungsi terutama pada degradasi prokolagen tipe I (Fisher, 2002; Lee, et al., 2009). Setelah radiasi sinar UV, bergantung dengan waktu, MMP-1 akan diinduksi pada mRNA pada fibroblas dermal secara in vitro/in vivo pada kulit manusia dan aktivasi yang kuat dari mRNA MMP-1 akan terjadi pada 24 jam setelah paparan UV (Brennan, et al., 2003). Selain itu, sinar UV mendorong penurunan ekspresi Transforming Growth Factor-β (TGF-β), yaitu suatu sitokin yang merangsang produksi kolagen (Choi, et al., 2007 ; Tanaka, et al., 2008). Meningkatnya degradasi kolagen dan penurunan sintesis kolagen merupakan hal yang utama pada photoaging (Helfrich, et al., 2008). Setiap paparan sinar UV menginduksi respon jejas dengan penyembuhan yang tidak sempurna, yang akan meninggalkan invisible


(54)

5

solar scar. Repetitif UV sepanjang hidup dapat mendorong perkembangan visible solar scar yang bermanifestasi sebagai kerutan (wrinkle) (Rittie & Fisher, 2002 ; Fowler, 2003).

Ada beberapa cara untuk mengurangi kerusakan kulit dari radikal bebas akibat sinar UV, yaitu menghindari paparan UV yang berlebihan, pemakaian pakaian pelindung sinar UV, pemakaian tabir surya, obat topikal vitamin A atau turunannya, atau obat topikal yang mengandung antioksidan, serta mengkonsumsi antioksidan, baik yang terdapat pada makanan maupun berupa suplemen (Baumann & Allemann, 2009 ; Burke, 2010).

Antioksidan herbal telah diteliti sebagai antipenuaan kulit, di antaranya adalah ekstrak teh hijau yang mengandung senyawa polifenol epigallocatechin-3 gallate (Trattner, 2002; Fuller, 2010), biji anggur yang mengandung prosianidin (Mantena & Katiyar, 2006), tomat dengan kandungan likopen (Fazekas.et al., 2003), kedelai yang kaya antioksidan isoflavon genistein (Trattner, 2002 ; Thornfeldt, 2010), aneka spesies tumbuhan berberis dengan kandungan berberin (Kim& Chung, 2007), dan lain-lain.

Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat sejak berabad-abad yang lalu. Namun demikian, pada umumnya efektivitas dan keamanannya belum didukung oleh penelitian yang memadai. Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor:381/MENKES/SK/III/ 2007 tentang kebijakan obat tradisional nasional.Di dalam salah satu subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa pengembangan dan peningkatan obat


(55)

6

tradisional ditujukan agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, dan memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah. Dengan demikian, obat tradisional dapat bermanfaat secara luas, baik untuk pengobatan sendiri oleh masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan kesehatan formal (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007).

Brokoli (Brassica oleracea L. var. Italica Plenck) merupakan suatu jenis tanaman kubis-kubisan yang diketahui kaya akan antioksidan (Fahey & Talalay, 1999). Kandungan tanaman brokoli adalah sulforafan (glikosida), kuersetin dan kaempferol (flavonoid), vitamin A, C, E, tiamin, riboflavin, nikotinamid, betakaroten, selenium, indola, glutation, iberin, dan sianohidroksi butena (Ipteknet, 2005). Kandungan brokoli yang paling ampuh sebagai antioksidan adalah sulforafan, indola, betakaroten, kuersetin dan glutation (Wang, 1996 ; Fahey & Talalay, 1999).

Pada bidang dermatologi ditemukan pemberian sulforafan topikal yang berasal dari kecambah brokoli mampu meningkatkan enzim fase II. Enzim ini mampu melindungi dari inflamasi dan edema yang diinduksi oleh sinar UV pada tikus percobaan. Demikian juga pada penelitian in vivo, pemakaian sulforafan topikal selama tiga hari berturut – turut sebelum paparan sinar UV mampu mencegah efek eritema yang muncul pada kerusakan kulit akibat sinar UV (photodamage) yang berasal dari radiasi narrow band UVB 311nm, yaitu dengan rerata reduksi eritema sebesar 37.7 % (P = 0,025) (Talalay, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa brokoli juga mempunyai efek sebagai antiinflamasi. Kerns, et al., (1997) menemukan secara in vitro pada tikus percobaan, bahwa sulforafan topikal mampu memperbaiki integritas kulit pada epidermolisis bulosa simpleks, yaitu suatu penyakit yang diturunkan dan ditandai dengan


(56)

7

tumbuhnya lepuh setelah trauma mekanik ke kulit akibat mutasi gen keratin 14. Hal ini menunjukkan efek antimutagenik dari sulforafan yang berasal dari brokoli.

Bagaimana mekanisme seluler ekstrak bunga brokoli terhadap penghambatan penuaan kulit belum diketahui. Analisis pada ekspresi MMP-1 (kolagenase) dan prokolagen tipe I merupakan parameter yang berperan utama dalam penemuan obat antipenuaan kulit (Kim, et al., 2005; Kim & Chung, 2007; Cho, et al., 2008 ; Moon, et al., 2008 ; Kang, 2009). Namun demikian, dalam melakukan uji sebagai antipenuaan kulit diperlukan jaminan keamanan dari ekstrak bunga brokoli karena suatu obat herbal haruslah aman digunakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat dirumuskan permasalahan yang dituangkan sebagai pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah ekstrak bunga brokoli mempunyai efek penghambat penuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro berdasarkan penurunan ekspresi MMP-1, baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein pada kultur sel fibroblas kulit manusia?

2. Apakah ekstrak bunga brokoli mempunyai efek penghambat penuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro berdasarkan peningkatan ekspresi prokolagen tipe I, baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein pada kultur sel fibroblas kulit manusia?


(57)

8

3. Apakah ada hubungan antara konsentrasi ekstrak bunga brokoli dan ekspresi MMP-1 baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein pada kultur sel fibroblas kulit manusia?

4. Apakah ada hubungan antara konsentrasi ekstrak bunga brokoli dan ekspresi prokolagen tipe I baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein pada kultur sel fibroblas kulit manusia?

5. Apakah ada hubungan hasil ekspresi MMP-1 pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya?

6. Apakah ada hubungan hasil ekspresi prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya?

7. Apakah ekstrak bunga brokoli menimbulkan efek sitotoksik terhadap sel fibroblas kulit manusia?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Membuktikan ekstrak bunga brokoli sebagai obat herbal yang efektif dan aman sebagai antipenuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro. 2. Tujuan khusus

a. Membuktikan ekstrak bunga brokoli dapat menurunkan ekspresi mRNA MMP-1 pada kultur sel fibroblas kulit manusia.

b. Membuktikan ekstrak bunga brokoli dapat menurunkan ekspresi protein MMP-1 pada kultur sel fibroblas kulit manusia.

c. Membuktikan ekstrak bunga brokoli dapat meningkatkan ekspresi mRNA prokolagen tipe I pada kultur sel fibroblas kulit manusia.


(58)

9

d. Membuktikan ekstrak bunga brokoli dapat meningkatkan ekspresi protein prokolagen tipe I pada kultur sel fibroblas kulit manusia. e. Menganalisis hubungan antara konsentrasi ekstrak bunga brokoli

dan ekspresi MMP-1 baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein.

f. Menganalisis hubungan antara konsentrasi ekstrak bunga brokoli dan ekspresi prokolagen tipe I baik pada tingkat mRNA maupun tingkat protein.

g. Menganalisis hubungan hasil ekspresi MMP-1 pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya.

h. Menganalisis hubungan hasil ekspresi prokolagen tipe I pada tingkat mRNA dengan tingkat proteinnya.

i. Membuktikan bahwa ekstrak bunga brokoli tidak menimbulkan efek sitotoksik terhadap sel fibroblas kulit manusia.

D. Manfaat Penelitian

1. Dapat menghasilkan suatu bahan obat herbal yang potensial sebagai antipenuaan kulit.

2. Dengan melakukan prosedur-prosedur yang spesifik pada tingkat transkripsi gen dan protein, dapat diketahui pengaruh ekstrak bunga brokoli pada setiap tahap regulasi dari proses penuaan kulit.

3. Memudahkan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman brokoli sebagai obat herbal antipenuaan kulit yang bermutu tinggi, aman, dan berkhasiat nyata karena tumbuhan ini mudah didapat dan dibudidayakan di berbagai wilayah Indonesia.


(59)

10

4. Jika terbukti in vitro sebagai antipenuaan kulit, dapat diujikan pada hewan percobaan dan selanjutnya, pada manusia. Dari hasil tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas sebagai fitofarmaka untuk penghambatan penuaan kulit yang telah teruji secara ilmiah.

E. Orisinalitas

Berdasarkan penelusuran secara kepustakaan, peneliti belum menemukan penelitian tentang ekstrak bunga brokoli (Brassica oleracea L. var. italica Plenck) sebagai antipenuaan kulit melalui mekanisme seluler yang berdasarkan efek sebagai inhibitor MMP-1 ataupun peningkatan sintesis prokolagen tipe I pada kultur sel fibroblas manusia. Yang telah diteliti adalah efek brokoli sebagai antiinflamasi (Talalay, 2007; Shibata, et al., 2010), antimutagenik (Kerns, et al., 1997), dan antikanker terhadap berbagai karsinoma pada manusia (Fahey, et al., 1997; Fahey & Talalay 1999; Singh, et al., 2005; Cornblatt, et al., 2007; Munday et, al., 2008).

F. Potensi Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

1. Ekstrak bunga brokoli mempunyai efek penghambat penuaan kulit dini (photoaging) secara in vitro.

2. Ekstrak bunga brokoli mampu menurunkan ekspresi mRNA MMP-1 pada kultur sel fibroblas kulit manusia.

3. Ekstrak bunga brokoli mampu menurunkan ekspresi protein MMP-1 pada kultur sel fibroblas kulit manusia.


(60)

11

4. Ekstrak bunga brokoli mampu meningkatkan ekspresi mRNA prokolagen tipe I pada kultur sel fibroblas kulit manusia.

5. Ekstrak bunga brokoli mampu meningkatkan ekspresi protein prokolagen tipe I pada kultur sel fibroblas kulit manusia.

6. Ada hubungan konsentrasi ekstrak bunga brokoli dengan ekspresi mRNA MMP-1.

7. Ada hubungan konsentrasi ekstrak bunga brokoli dan ekspresi protein MMP-1.

8. Ada hubungan konsentrasi ekstrak bunga brokoli dengan ekspresi mRNA prokolagen tipe I.

9. Ada hubungan konsentrasi ekstrak bunga brokoli dengan ekspresi protein prokolagen tipe I.

10. Ada hubungan ekspresi mRNA MMP-1 dengan ekspresi protein MMP-1.

11. Ada hubungan ekspresi mRNA prokolagen tipe I dengan ekspresi protein prokolagen tipe I.


(1)

Lampiran 12.

Kebun brokoli di Berastagi

Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Tanaman Brokoli Simplisia bunga brokoli


(2)

PPT UGM YOGYAKARTA

Preputuim hasil sirkumsisi Jaringan dipotong-potong

Ditata dipetri kecil yang mengandung medium Dimasukkan ke dalam petri besar


(3)

Sel fibroblas kulit manusia Penimbangan ekstrak

Hemositometer Hitung sel dengan bilik hitung

Uji MTT


(4)

Penyinaran UV B

Plate penyinaran 50 mj/cm2 Plate penyinaran 100 mj/cm2


(5)

Laboratorium Biologi Molekuler FK UGM

KIT Isolasi RNA

Alat centrifuge Tube sampel (cDNA)


(6)

Tube berisi supernatan

Kit Human MMP-1


Dokumen yang terkait

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

19 97 106

Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia (Chrism.) Swingle) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

9 149 61

Efektivitas Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica Granatum L.) Terhadap Bakteri Aggregatibacter Actinomycetemcomitans Secara In Vitro

18 134 67

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 75 90

Implementasi Segmentasi Citra Menggunakan Metode Watershed Dan Template Matching Untuk Mendeteksi Penuaan Dini Kulit Manusia Secara Otomatis Berbasis Android

3 40 99

The Application of Drip Irrigation System on Cauliflower (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) In a Greenhouse Aplikasi Sistem Irigasi Tetes Pada Tanaman Kembang Kol (Brassica Oleracea Var. Botrytis L. Subvar. Cauliflora DC) Dalam Gre

2 18 64

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 1 35

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 16

Uji Efektivitas Anti-Aging dari Krim Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica oleracea L var. Italica Plenck) pada Marmut

0 0 14