Kegitan awal Kegiatan awal Kegiatan Inti Kegiatan Inti

65 Sedangkan untuk mencari Standar Devisiasi SD Di mana : SD = Standar Devisiasi = Tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian N dibagi N = semua skor dijumlahkan, dibagi N lalu dikuadratkan Arikunto 2012:300 Tabel 3.3. Kategorisasi Skor Kohesivitas No. Pedoman Perhitungan Skor Kategori f 1. ≥X+1. ½SD - - - - - 2. X-1½SD ≤ X X+1. ½SD - - - - - 3. X-1. ½SD - - - - - Keterangan: X = Rerata mean hipotetik SD = Deviasi standar SD hipotetik Teknik soal yang diberikan kepada kedua sampel berupa soal yang sudah meminta mereka untuk berfikir tingkat tinggi High Order ThinkingHOT,dimana siswa sudah diminta untuk menganalis, mengsintesis dan mengevaluasi. 66

3.4.2 Teknik Observasi

Observasi pengamatan adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang diselidiki. Observasi atau yang disebut pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat indra. Jadi observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Penelitian ini menggunakan observasi sistematis yang artinya pengamat menggunakan pedoman sebagai istrument pengamatan Arikunto.2006:157. Pada tahapan ini peneliti mengobservasi ke lapangan dengan menggunakan observasi terbuka yaitu peneliti mengamati secara langsung. Ada dua hal yang akan diamati dalam penelitian ini, pertama mengamati kemunculan ketrampilan proses sains selama mengikuti pelajaran IPA Terpadu di kelas. Format lembar observasi keterampilan proses sains siswa digunakan untuk memperoleh data keterampilan proses sains siswa kelas VIIA dan VIIB sebelum dan selama pelaksanaan tindakan. Keterampilan proses sains yang diamati adalah mengamati, merancang dan melakukan percobaan, mengukur, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan. Untuk ketrampilan proses sains, lembar obsorvasi digunakan untuk menjaring aspek-aspek ketrampilan proses sains secara tertulis berdasarkan kriteria-kriteria yang ada. Aspek ketrampilan proses yang diamati pada tiap pertemuan berbeda-beda. Hal tersebut dilakukan karena disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan. Observasi yang dilakukan pada pertemuan pertama yaitu persiapan untuk melakukan kegiatan praktikum, dimana kedua kelompok siswa baik yang praktikum tradisonal maupun simulasi diberi LKS yang berisi tujuan

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN HASIL BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN LABORATORIUM NYATA DAN MAYA TERHADAP KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

1 13 58

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FISIKA MENGGUNAKAN PRAKTIKUM KONVENSIONAL DAN SIMULASI KOMPUTER BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP MA’ARIF

0 12 117

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN KOMIK FISIKA DAN KREATIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

0 2 32

EFEK MODEL INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMP.

1 5 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (PROBLEM BASED LEARNING, DAN KONVENSIONAL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA SILINDA SERDANG BEDAGAI.

0 3 22

EFEKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DI PENUNTUN PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI SISWA PADA TOPIK KIMIA.

0 4 31

KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA Kemampuan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi Fkip Ums Pada Mata Praktikum Fisiologi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanam

0 6 12

KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA Kemampuan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi Fkip Ums Pada Mata Praktikum Fisiologi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanam

0 4 15

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 0 8

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 12