Penelitian yang relevan KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR DAN HIPOTESIS

52 materi ini juga dapat dibantu juga menggunakan simulasi komputer. Kedua model tersebut diterapkan pada masing-masing kelas sehingga kita dapat membandingkan hasilnya. Selain itu juga dilihat adanya interaksi antara kemampuan awal belajar dengan prestasi yang dihasilkan oleh siswa. Teknik praktikum konvensional mempunyai karateristik yang berbeda dengan simulasi komputer, pada praktikum konvensional siswa belajar melalui pengalaman langsung siswa terlibat secara fisik dan mental sehingga siswa memperoleh pengalaman kongkrit sebagai usaha membangun pengetahuan barunya. Siswa dapat melihat bagaiman terjadinya kalor dan perambatannya serta mengetahui apa saja yang mempengaruhi besarnya kalor pada suatu zat. Kegiatan praktikum konvensional dalam penelitian ini adalalah sebagai berikut: siswa dihadapkan dengan permasalahan- permaslahan serta pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu, melakukan penamatan, analisis, pengumpulan data dari hasil analisis yang dilakukan, merumuskan penjelasan dari data yang diperoleh, membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang dilakukan. Namun dalam pelaksanaan praktikum secara konvensional ini siswa mengalami kesulitan misalnya dalam mengamati suatu objek yang mikroskopis. Tidak dapat terlaksana secara optimal inilah yang mungkin berpengaruh terhadap prestasi belajar dan berpengaruh terhadap kemampuan awal siswa. Simulasi tidak memanfaatkan media asli untuk membelajarkan kepada siswa, simulasi komputer dapat menyajikan secara visual dan audio visual tentang konsep-konsep dari materi pelajaran yang diajarkan. Sehingga apa yang tidak dapat dilakukan oleh praktikum konvensional dapat dilakukan dengan 53 simulasi komputer. Proses simulasi komputer ini menuntut siswa untuk mengkonstruk sendiri pengetahuan secara aktif, guru merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, guru memberikan ruang gerak kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kalor belajar mereka dalam artian siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri. Kegiatan pembelajaran dengan simulasi komputer pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Melalui program simulasi yang ada pada layar monitor siswa berhadapan dengan masalah-masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang membangkitkan rasa ingin tahu mereka, mengumpulkan informasi tentang kalor dan perpindahannya, merumuskan penjelasan dari data yang diperoleh, menarik kesimpulan menyangkut hasil temuan mereka melalui program simulasi. Berdasarkan uraian di atas dapat terlihat teknik praktikum konvensional lebih realistis dan mempunyai makna karena siswa bekerja langsung dengan dengan contoh-contoh nyata, banyak memberikan kesempatan bagi keterlibatan siswa dalam situasi belajar, walaupun membutuhkan waktu yang lama. Sementara teknik praktikum simulasi memberikan kelebihan diantaranya guru tidak harus menyediakan alat dan bahan sebenarnya karena telah digantikan oleh visualisasi gambar. Secara singkat kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 54 Gambar 2.6 Bagan prestasi belajar, kemampuan awal belajar dan praktikum konvensional dengan simulasi komputer Simulasi Komputer 1. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi lewat simulasi komputer. 2. Setiap siswa mendapatkan kesempatan bernteraktif dengan simulasi yang disajikan 3. Siswa berkomunikasi dengan baik sajian simulasi komputer yang diberikan, hal ini untuk memudahkan siswa dalam mengisi lembar interaktif. 4. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil pengamatan pada simulasi komputer. 5. Siswa terus melakukan observasi, inferensi dan komunikasi. 6. menglaborasikan pengamatan interaktif dengan mengkaitkan dengan kegiatan kemampuan awal. 7. Konfirmasi gejala di animasi interaktif di kehidupan sehari- hari. Siswa Praktikum Konvensional 1. Siswa terlatih untuk bekerja sama dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas kelompok dalam praktikum. 2. Secara berkelompok, siswa melakukan penyelidikan 3. Dengan kemampuannya, siswa akan melakukan praktikum dengan masing-masing kelompok, sehingga pembelajaran akan lebih efektif karena melakukan praktikum dari apa yang dipelajarinya. 4. Guru membimbing kelompok- kelompok pada saat mereka melakukan praktikum. 5. Siswa terus melakukan observasi, inferensi dan komunikasi. 6. mengelaborasikan praktikum dengan mengkaitkan dengan kegiatan pekemampuan awal. 7. Konfirmasi untuk gejala-gejala hasil praktikum dalam kehidupan sehari-hari. Prestasi belajar dan keterampilan proses sains Prestasi belajar dan keterampilan proses sains Bedakan 55 Interaksi dalam penelitian ini untuk melihat adanya interaksi antara besarnya kemampuan awal belajar awal siswa pada siswa yang praktikum konvensianal dengan simulasi komputer terhadap prestasi belajar. Kerlinger dalam Puger: 2008 menyatakan interaksi merupakan kerja sama dua variabel bebas atau lebih dalam mempengaruhi satu variabel terikat. Prestasi Belajar dan Keterampilan Proses Sains Interaksi antara AB Gambar 2.7 Model interaksi prestasi belajar dan Keterampilan Proses Sains yang dijelaskan oleh variabel teknik praktikum dan kemampuan awal belajar siswa Ilustrasi di atas menjelaskan adanya dua variabel penjelas variabel teknik praktikum dan kemampuan awal awal siswa, kemudian muncul prestasi belajar dan keterampilan proses pains sebagai akibat dari „pertemuan’ antara variabel teknik praktikum dan kemampuan awal awal siswa. Bagian yang muncul akibat dari „pertemuan’ antara variabel teknik praktikum dan kemampuan awal disebut dengan interaksi antara variabel teknik praktikum dan kemampuan awal belajar siswa AB. Adanya interaksi berarti bahwa kerja atau pengaruh dari suatu variabel bebas terhadap suatu variabel terikat, bergantung pada taraf atau tingkat variabel bebas lainnya. Dengan kata lain, interaksi terjadi manakala suatu variabel bebas Teknik praktikum A B Kemampuan awa Belajar 56 memiliki efek‐efek berbeda terhadap suatu variabel terikat pada berbagai‐bagai tingkat dari suatu variabel bebas lain. Berikut ini merupakan diagram kerangka pemikiran untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari kerangka pikir di atas: Gambar 2.8 Hubungan Teoritis Perbadaan Prestasi Belajar dan Keterampilan Proses Sains antara Siswa Yang Menggunakan Teknik Praktikum Konvensional dengan Simulasi Komputer X1 : Kelas sampel menggunakan teknik praktikum konvensional X2 : Kelas sampel menggunakan teknik praktikum simulasi komputer X1a : Siswa berkemampuan awal tinggi teknik praktikum konvensional X1b : Siswa berkemampuan awal rendah teknik praktikum konvensional Y1a 1 : Prestasi belajar siswa yang berkemampuan awal tinggi pada teknik praktikum konvensional Y1a 2 : Keterampilan proses sains siswa yang berkemampuan awal tinggi pada teknik praktikum konvensional Y1b 1 : Prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah pada teknik praktikum konvensional Y1b 2 : Keterampilan proses sains siswa yang berkemampuan awal rendah pada teknik praktikum konvensional X2a : Siswa berkemampuan awal tinggi teknik praktikum simulasi komputer X2b : Siswa berkemampuan awal rendah teknik praktikum simulasi komputer Y2a 1 : Prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi yang belajar dengan praktikum simulasi komputer X1 X2 X1a X1b Y1a 1 Y2a 1 B E D A K A N X2a X2b Y1b 1 Y2b 1 Y1a 2 Y1b 2 Y2a 2 Y2b 2 57 Y2a 2 : Keterampilan proses sains siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi yang belajar dengan praktikum simulasi komputer Y2b 1 : Prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah yang belajar dengan praktikum simulasi komputer Y2b 2 : Keterampilan proses sains siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah yang belajar dengan praktikum simulasi computer

2.4 Hipotesis

a. Terdapat perbedaan prestasi belajar IPA materi Fisika antara teknik konvensional dan simulasi komputer, dimana hasil teknik simulasi lebih tinggi daripada teknik praktikum konvensional. b. Terdapat perbedaan prestasi belajar IPA materi Fisika yang disebabkan kemampuan awal siswa dimana siswa yang berkemampuan awal tinggi lebih besar daripada siswa berkemampuan awal rendah. c. Terdapat interaksi antara teknik praktikum dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar siswa. d. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara teknik konvensional dan simulasi komputer, dimana hasil teknik praktikum konvensional lebih tinggi daripada teknik simulasi. e. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang disebabkan kemampuan awal siswa dimana siswa yang berkemampuan awal tinggi lebih besar daripada siswa berkemampuan awal rendah. f. Terdapat interaksi antara teknik praktikum dan kemampuan awal terhadap keterampilan proses sains. 58

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini untuk yang mengungkap prestasi belajar dan keterampilan proses sains siswa yang praktikum konvensional dengan simulasi komputer pada siswa kelas VI I SMP Ma’arif 12 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Dalam penelitian ini terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan pembelajaran simulasi komputer, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan pembelajaran praktikum konvensional . Kelas VII A yang berjumlah 26 siswa menggunakan pembelajaran praktikum konvensional sebagai kelas kontrol dan kelas VII B yang berjumlah 26 siswa mengunakan pembelajaran simulasi komputer sebagai kelas eksperimen. Awalnya siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan awal berdasarkan nilai pretest. Untuk mengetahui perbandingan prestasi belajar siswa digunakan dua kelas eksperimen sebagai sampel penelitian. Pada penelitian ini siswa yang menjadi sampel penelitian dianggap memiliki kemampuan yang relatif sama berdasarkan kelompoknya dan siswa mendapatkan materi pelajaran yang sama. Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran menggunakan dua perlakuan yaitu praktikum konvensional dan simulasi komputer sebagai variabel bebas, sedangkan 59 variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dan ketrampilan proses sains. Penelitian ini adalah penelitian desain faktorial. Dalam penelitian ini dua kelas yang dijadikan sampel diberikan perlakuan yang berbeda. Pada kelas VII A siswa mendapat perlakuan dengan praktikum konvensional sedangkan kelas VII B siswa mendapat perlakuan dengan praktikum simulasi. Pada kedua kelas tersebut siswa dikelompokkan menjadi siswa yang berkemampuan awal tinggi dan rendah. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang data perolehan prestasi belajar dan ketrampilan proses sainsnya tidak diolah, meskipun begitu kelompok siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang tetap mengikuti proses belajar seperti kelompok yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan rendah. Kemampuan awal siswa diambil dari hasil pretest yang diberikan kepada siswa sebelum mendapatkan perlakuan. Berdasarkan kemampuan awal yang dimiliki oleh siswa, untuk teknik praktikum konvensional dibentuk kelompok-kelompok yang heterogen, yaitu dalam satu kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dan siswa yang kemampuan awal rendah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Prestasi belajar dan ketrampilan proses sains antara siswa yang praktikum konvensional dengan simulasi yang ditinjau dari kemampuan awal siswa . Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2x2 yang dapat digambarkan sebagi berikut. 60 Tabel 3.1 Desain Faktorial Penelitian Praktikum Konvensional X 11 Simulasi Komputer X 12 Prestasi Belajar A KPS B Prestasi Belajar C KPS D Kemampuan awal X 2 Tinggi X 21 A X 1 1 X 21 B X 11 X 21 C X 12 X 21 D X 12 X 21 Rendah X 22 A X 11 X 22 B X 11 X 22 C X 12 X 22 D X 12 X 22 Keterangan: A X 11 X 21 : prestasi belajar kemampuan awal tinggi dengan praktikum tradisional A X 11 X 22 : prestasi belajar kemampuan awal rendah dengan praktikum tradisional B X 11 X 21 : KPS kemampuan awal tinggi dengan praktikum tradisional B X 11 X 22 : KPS belajar kemampuan awal rendah dengan praktikum tradisional CX 12 X 21 : prestasi belajar kemampuan awal tinggi dengan simulasi komputer CX 12 X 22 : prestasi belajar kemampuan awal rendah dengan Simulasi komputer DX 12 X 21 : KPS kemampuan awal tinggi dengan simulasi komputer DX 12 X 22 : KPS kemampuan awal rendah dengan Simulasi komputer

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Ma’arif 12 Terbanggi Besar Lampung Tengah. Sekolah ini beralamatkan di jalan RA. Kartini No.100 Yukum Jaya. Alasan pemilihan tempat tersebut karena sekolah ini memiliki alat dan bahan untuk melaksanakan praktikum, dan media komputer yang ada di sekolah tersebut belum termanfaatkan secara optimal. Peneliti meminta seorang guru IPA Terpadu kelas VII A dan VII B SMP Ma’arif 12 Terbanggi Besar untuk proses pengambilan data sebagai hasil penelitian. Variabel Bebas Variabel Atribut

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN HASIL BELAJAR ANTARA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN LABORATORIUM NYATA DAN MAYA TERHADAP KEMAMPUAN AWAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS

1 13 58

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MATERI FISIKA MENGGUNAKAN PRAKTIKUM KONVENSIONAL DAN SIMULASI KOMPUTER BERDASARKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP MA’ARIF

0 12 117

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DENGAN MENGGUNAKAN KOMIK FISIKA DAN KREATIVITAS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP.

0 2 32

EFEK MODEL INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA SMP.

1 5 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (PROBLEM BASED LEARNING, DAN KONVENSIONAL) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMP SWASTA SILINDA SERDANG BEDAGAI.

0 3 22

EFEKTIVITAS MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DI PENUNTUN PRAKTIKUM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PRESTASI SISWA PADA TOPIK KIMIA.

0 4 31

KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA Kemampuan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi Fkip Ums Pada Mata Praktikum Fisiologi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanam

0 6 12

KEMAMPUAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS PADA Kemampuan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi Fkip Ums Pada Mata Praktikum Fisiologi Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanam

0 4 15

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 0 8

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 0 12