Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

12 1. Budaya culture. 2. Waktu, kontiunitas, dan perubahan time, continuity, and change. 3. Orang, tempat, dan lingkungan people, places and environment. 4. Individu, pengembangan, dan identitas individual, development, and identity. 5. Individu, kelompok, dan lembaga individual, groups, and institution. 6. Kekuasaan, wewenang, dan pemerintahan power, outhority and governance. 7. Produksi, distribusi, dan konsumsi production, distribution and consumtion. 8. Sain, teknologi, dan masyarakat science, technology and society. 9. Koneksi global global connections. 10. Cita-cita dan praktek warga negara civic ideals and practices. Mengacu pada kesepuluh tema di atas, maka posisi geografi dalam pendidikan IPS masuk pada poin ke tiga yaitu orang, tempat, dan lingkungan people, places and environment. Hal ini didukung oleh Sapriya 2009: 25 yang menyatakan bahwa “Geografi dibagi ke dalam dua spesialisasi pokok: geografi fisik dan geografi budaya manusia. Geografi fisik di sini meliputi: iklim, tanah, air, udara, flora dan fauna, sedangkan geografi budaya yaitu interaksi antara manusia dengan lingkungan fisiknya.” Berdasarkan kutipan tersebut, maka dalam mata pelajaran geografi mempelajari tentang manusia, tempat, dan lingkungan, di mana ketiganya saling berkaitan satu sama lain. 13

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pembahasan pada tinjauan pustaka mencakup beberapa hal pokok yang berupa pendidikan karakter, teori pembelajaran, metode pembelajaran, Pendidikan IPS, pembelajaran geografi di SMAMA, dan pendidikan karakter dengan pembelajaran geografi. Pembahasan secara rinci masing-masing kajian tersebut dikemukakan sebagai berikut. 2.1 Pendidikan Karakter Pendidikan karakter menurut Lickona dalam Gunawan 2012: 23 adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggungjawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Pendidikan karakter menurut Aunillah 2011: 18-19 adalah sebuah sistem yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, maupun bangsa, sehingga akan terwujud insan kamil. Lain halnya dengan pendapat Musfiroh dalam Aunillah 2011: 19-20, “Menurutnya, karakter mengacu pada serangkaian sikap attitudes, perilaku