Menurut Seddon 1997 dalam Tjakrawala dan Cahyo 2010, kualitas informasi difokuskan pada relevansi, kecepatan yang diperoleh untuk mendapatkan
informasi, dan konsistensi informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Kualitas informasi dalam path diagram penelitian ini disingkat KI. Variabel ini
diukur dengan 6 pertanyaan dengan 5 skala Likert, yaitu 1 berarti sangat tidak setuju STS, 2 berarti tidak setuju TS, 3 berarti netral N, 4 berarti setuju S, 5
berarti sangat setuju SS. Semakin tinggi skor variabel ini, berarti kualitas informasi dari aplikasi SIPKD yang ada semakin tinggi berdasarkan persepsi
pemakai.
3.4. Metode Analisis Data
3.4.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan deskripsi variabel-variabel penelitian. Statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau
deskripsi umum dari variabel penelitian mengenai nilai rata-rata mean, deviasi standar, maksimum, minimum dan sum. Pengujian ini dilakukan untuk
mempermudah dalam memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Sugiyono, 2007.
3.4.2. Analisis Jalur Path Analysis
Analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square PLS. Pemilihan metode PLS didasarkan pada pertimbangan bahwa dalam penelitian ini terdiri dari
variabel laten yang dibentuk dengan indikator reflektif. PLS merupakan metode analisis yang powerful karena dapat diterapkan pada semua skala data, tidak
membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar Jaya dan
Sumertajaya, 2008. PLS selain dapat digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya
atau untuk pengujian proposisi Jaya dan Sumertajaya, 2008. PLS juga dapat digunakan untuk pemodelan structural dengan indikator bersifat reflektif ataupun
formatif Jaya dan Sumertajaya, 2008. PLS adalah sebuah teknik pilihan yang cocok karena ukuran sampel yang kecil, tidak didasarkan banyak asumsi, data
tidak harus berdistribusi normal multivariate indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama Ghozali,
2008.
3.5. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Outer Model dan uji Inner Model pada tingkat keyakinan 95 dan kesalahan dalam analisis 5. Penjelasan pengujian
hipotesis sebagai berikut:
3.5.1. Pengujian Measurement Model Outer Model
Outer model merupakan model yang menjelaskan hubungan antara variabel lanten dengan indikator-indikatornya atau bisa dikatakan bahwa outer model
mendefinisikan bagaimana setiap indikator berhubungan dengan variabel
latennya. Pengujian model pengukuran measurement model digunakan untuk
memvalidasi model penelitian yang dibangun. Dua parameter utama yang dibangun adalah pengujian validitas konstruk validitas konvergen dan
diskriminan dan pengujian konsistensi internal reliabilitas konstruk Jogiyanto, 2011.