Statistik Deskriptif Analisis Jalur Path Analysis

3.5.1.2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan Partial Least Square PLS untuk menganalisis Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability. Sesuai dengan aturan yang lazim dipakai bahwa Cronbach’s alpha dan Composite Reliability menunjukan tingkat reliabilitas yang cukup baik apabila Cronbach’s Alpha nilainya lebih dari 0,6 dan nilai Composite Reliability lebih dari 0,7 Jogiyanto, 2011.

3.5.2. Pengujian Structural Model Inner Model

Pengujian model struktural dilakukan untuk memprediksi hubungan kausal antara variabel latennya atau pengujian hipotesis. Model struktural inner model dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R 2 untuk variabel dependen dan nilai keofisien pada path β beta untuk variabel independen yang kemudian dinilai signifikansinya berdasarakan nilai T-statistic setiap path Jogiyanto, 2011. Menurut Hartono 2008 dalam Jogiyanto 2011, ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat digunakan perbandingan nilai T-table dan T- statistics. Jika nilai T-statistics lebih tinggi dibandingkan dengan nilai T-table berarti hipotesis diterima. Untuk tingkat keyakinan 95 persen alpha 5 persen maka nilai T-table untuk hipotesis dua ekor two-tailed adalah ≥ 1,96 dan untuk hipotesis satu ekor one-tailed adalah ≥ 1,64 Jogiyanto, 2011. Dalam konteks ini, batas untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan adalah: Jika : T-statistics T-table, maka Hipotesis ditolak T-statistics ≥ T-table, maka Hipotesis diterima

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Kualitas sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kualitas sistem. Semakin baik kualitas sistem akan meningkatkan persepsi positif pengguna sistem atas sistem tersebut. 2. Persepsi kualitas sistem berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir. Semakin baik persepsi yang dirasakan pengguna sistem maka akan meningkatkan kepuasan pengguna akhir sistem. 3. Kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna akhir. Semakin baik kualitas informasi akan meningkatkan kepuasan pemakai sistem. 4. Kepuasan pengguna akhir berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi penggunaan sistem. Semakin tinggi tingkat kepuasan yang diperoleh pengguna akhir, maka semakin tinggi kemungkinan pengguna akhir tersebut akan kembali menggunakan sistem.

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Di Dinas Pengelolaan Keuangan Pendapatan Dan Aset Kabupaten Pandeglang

8 71 207

ADAPTASI MODEL MCGILL YANG DIMODIFIKASI GUNA MENGUJI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

1 15 57

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) DALAM PENYUSUNAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH (IKD) DI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN LAMPUNG UTARA

10 84 90

PENGARUH TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS KERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI (Studi Empiris Pada Pemerintah Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, dan Kabupaten Pe

8 32 74

ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI APLIKASI SIPKD (SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH) TERHADAP PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN DAERAH PADA PEMDA PROVINSI LAMPUNG

10 92 52

Analisis Tingkat kepentingan Kualitas Sistem Informasi Pengelolaan keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kepuasaan Pengguna

0 29 34

Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta.

0 1 16

Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah - Kabupaten Magelang

0 3 2

ADAPTASI MODEL DELONE DAN MCLEAN YANG DIMODIFIKASI GUNA MENGUJI KEBERHASILAN APLIKASI OPERASIONAL PERBANKAN BAGI INDIVIDU PENGGUNA SISTEM INFORMASI (STUDI KASUS PADA PD.BPR BKK DI KABUPATEN PATI)

0 0 14

MODEL KONSEPTUAL PENGARUH INOVASI TERHADAP PENERIMAAN PENGGUNA PADA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) DI PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

0 0 6