Pengertian Belajar Belajar, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Penilaian Autentik

diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Jadi hasil belajar disini diartikan sebagai proses perubahan perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, apektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri.

4. Penilaian Autentik

Penilaian autentik merupakan penilaian terhadap tugas-tugas yang menyerupai kegiatan membaca dan menulis sebagaimana halnya didunia nyata dan di sekolah. Tujuan penilaian itu adalah untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata dimana keterampilan- keterampilan tersebut digunakan. Nurgiyantoro 2011: 23. Selanjutnya menurut Stiggns dalam Nurgiyantoro, 2011: 23 penilaian autentik merupakan penilaian kinerja performansi yang meminta pelajar untuk mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang dikuasainya. Mueller dalam Nurgiyantoto, 2011: 30 mengemukakan sejumlah langkah yang perlu ditempuh dalam pengembangan asesmen autentik, yaitu yang meliputi i penentu standar, ii penentuan tugas autentik, iii pembuatan kriteria, dan iv pembuatan rubrik. Menurut Mulyasa 2013: 143 proses pembelajaran dalam penilaian aktivitas belajar siswa dapat dilakukan dengan melalui observasi pengamatan. Pengamatan dapat dilakukan oleh guru ketika peserta didik sedang mengikuti pembelajaran, mengajukan pertanyaanpermasalahan, merespon atau menjawab pertanyaan, berdiskusi, dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran lainnya baik di kelas maupun di luar kelas. Pengamatan juga bisa dilakukan oleh pendamping, karena dalam implementasi kurikulum 2013 rencananya ada program pendamping, sehingga guru akan didampingi oleh ahli kurikulum dan pembelajaran. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik adalah penilaian yang digunakan untuk mengukur berbagai keterampilan dalam berbagai konteks yang mencerminkan situasi di dunia nyata dimana keterampilan- keterampilan tersebut digunakan.

C. Model Pembelajaran

1. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu acuan atau prosedur yang akan digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu perencana atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. Joyce dalam Trianto, 2010: 74. Adapun Joice Weil dalam Isjoni, 2007: 50 model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pembelajaran, dan memeberi petunjuk kepada pengajar di kelasnya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu konsep atau rancangan pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru secara sistematis untuk mengorganisasikan pengalaman belajar guna mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan atau diharapkan.

2. Macam-macam Model Pembelajaran

Guru merupakan seorang pendidik, yang harus dapat menguasai kelas dan menerapkan pembelajaran yang menyenangkan, selain itu guru harus menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, setiap kelas kemungkinan akan menggunakan model pembelajaran yang kberbeda-beda, untuk itu guru harus dapat menerapkan berbagai model pembelajaran. Warsono 2012: 6 model pembelajaran dibagi menjadi tiga a model pembelajaran aktif active learning,b model pembelajaran kalaboratif, 3 model pembelajaran kooperatif. Menurut Suprijono 2013: 76 model pembelajaran dibagi menjadi tiga a model pembelajaran langsung direct instruction dikenal dengan sebutan active teaching, b

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK DAPAT MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN 2 KARYA TUNGGAL KECAMATAN KETIBUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 45

PENERAPAN METODE PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV D SD KARTIKA II-5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 26 62

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 02 TULUNG BALAK TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 18 71

PENERAPAN ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVC SDN 2 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 4 62

PENERAPAN METODE PROBLEM POSING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 66

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING TIPE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV B SD N 04 METRO UTARA

0 6 65

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 67

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN Muncarno FKIP Universitas Lampung Email: muncarnogmail.com Abstract - PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAIN

0 0 11