Hasil Belajar Aktivitas dan Hasil Belajar

h. Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan ini terdapat pada semua kegiatan tersebut diatas, dan bersifat tumpang tindih.

2.2.2.2 Manfaat Aktivitas Dalam Pembelajaran

Menurut Hamalik 2011: 91 Penggunaan asas aktivitas dalam belajar proses pembelajaran memiliki manfaat tertentu, antara lain: a. Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. b. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa. c. Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada akhirnnya dapat mempelancar kerja kelompok. d. Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuannya sendiri. e. Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat. f. Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat dan hubungan anatara guru dan orang tua siswa, yang bermanfaat dalam pendidikan siswa. g. Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga mengembangkan pemahaman dan berfikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. h. Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi hidup sebagaimana halnya kehidupan dalam masyarakat yang penuh dinamika. Dengan demikian aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan secara sadar dan melibatkan kerja pikiran serta badan terutama dalam hal kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan serta mencari pengalaman sendiri yang diperoleh dari jenis aktivitas yang dilakukan, dengan indikator mengemukakan pendapat dan suatu fakta, diskusi kelompok, mengerjakan tes, melakukan percobaan atau kegiatan diskusi, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan berani serta peneliti menyiapkan lembar observasi untuk menilai aktivitas belajar siswa.

2.2.3 Hasil Belajar

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa akan memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar, untuk sebagian adalah berkat tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa Dimyati dan Mujiono, 2006: 3. Pendapat yang sedikit berbeda dikemukakan oleh Bundu 2006: 14 bahwa hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Nasution dalam duniabaca.com, 2011, mengemukakan bahwa hasil adalah suatu perubahan pada diri individu. Perubahan yang dimaksud tidak halnya perubahan pengetahuan, tetapi juga meliputi perubahan kecakapan, sikap, pengertian, dan penghargaan diri pada individu tersebut. Bloom, dkk., dalam Dimyati dan Mudjiono 2006: 26-30 mengkatagorikan jenis prilaku dan kamampuan internal akibat belajar ke dalam tiga ranah, diantaranya: a. Ranah kognitif, terdiri dari enam prilaku diantaranya: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. b. Ranah afektif, terdiri dari lima prilaku diantaranya: penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, serta pembentukan pola hidup. c. Ranah psikomotor terdiri dari tujuh prilaku diantaranya: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa berketerampilan, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan peserta didik yang dilakukan melalui penilaian proses dan hasil belajar yang telah dilakukan berulang-ulang. Indikator ketercapaian mengenai hasil belajar dalam penelitian ini dilihat dari 3 ranah yaitu: 1. Kognitif berupa pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan analisis; 2. Afektif berupa sikap dan partisipasi; 3. Psikomotor berupa keterampilan serta kreativitas. Dalam penelitian ini, peneliti menyiapkan instrumen tes berupa pre-tes skor awal dan post-tes skor akhir atau kuis.

2.3 Pengertian Matematika

Hakikat matematika adalah memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif Soedjadi dalam Heruman, 2007: 1. Matematika merupakan ilmu dasar yang menjadi tolak ukur bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Sajaka, dkk., 2006: 2. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir benalar. Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio penalaran, bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran Russeffendi dalam Suwangsih dan Tiurlina, 2006: 3. Menurut Johnson dan Rising dalam Murniati 2007: 46, menyatakan bahwa matematika adalah pola pikir; pola mengorganisasikan pembuktian yang logik; matematika itu adalah bahasa, bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai arti daripada bunyi; matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat atau teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefenisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya; matematika adalah ilmu tentang pola keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisan. Berdasarkan pernyataan para ahli matematika di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan ilmu dasar yang didapat dengan berpikir yang terbentuk dari pengalaman manusia yang kebenarannya dapat dibuktikan. 2.3.1 Tujuan Matematika Menurut Aisyah 2007: 1-4 Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 57

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS SISWA KELAS V C SDN 3 BUMI AGUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 58

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN AJARAN 2011/2012

0 5 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 34

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 36

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER GANJIL SD NEGERI 2 FAJAR AGUNG TAHUN AJARAN 2011/201

0 3 65

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH SISWA KELAS V A SD NEGERI 2 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 14 115

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS SISWA KELAS IV SDN 4 JATIMULYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PELAJARAN IPA KELAS IV A SDN 2 SUMUR BATU TELUK BETUNG UTARA

0 8 50

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 107