Perhitungan Nilai Alternatif untuk Kriteria Keamanan Wisata Sejarah
92 2. Pembagian Nilai Perbandingan Dengan Jumlah Kolom
Tabel 3.49 Pembagian Nilai Perbandingan dengan Jumlah Kolom
Alternatif Asia Afrika
Braga Perumahan
KNIL Kuburan
Belanda Gedung Sate
Gg. Halimun Salak
Asia Afrika 1,0018,67
3,0021,33 0,142,10
0,205,60 0,205,60
3,0024,00 Braga
0,3318,67 1,0021,33
0,142,10 0,205,60
0,205,60 3,0024,00
Perumahan KNIL 7,0018,67
7,0021,33 1,002,10
3,005,60 3,005,60
7,0024,00 Kuburan Belanda
5,0018,67 5,0021,33
0,332,10 1,005,60
1,005,60 5,0024,00
Gedung Sate 5,0018,67
5,0021,33 0,332,10
1,005,60 1,005,60
5,0024,00 Gg. Halimun Salak
0,3318,67 0,3321,33
0,142,10 0,205,60
0,205,60 1,024,00
Penjumlahan baris dan pembagian jumlah baris untuk mendapatkan nilai TPV ∑ baris n
Tabel 3.50 Perhitungan Nilai TPV Total Priority Value
Alternatif Asia
Afrika Braga
Perumahan KNIL
Kuburan Belanda
Gedung Sate Gg. Halimun
Salak ∑ Baris
TPV
Asia Afrika 0,05
0,14 0,07
0,04 0,04
0,13 0,46
0,08 Braga
0,02 0,05
0,07 0,04
0,04 0,13
0,33 0,05
Perumahan KNIL 0,38
0,33 0,48
0,54 0,54
0,29 2,54
0,42 Kuburan Belanda
0,27 0,23
0,16 0,18
0,18 0,21
1,23 0,20
Gedung Sate 0,27
0,23 0,16
0,18 0,18
0,21 1,23
0,20 Gg. Halimun Salak
0,02 0,02
0,07 0,04
0,04 0,04
0,21 0,04
Nilai TPV digunakan untuk mendapatkan bobot kriteria untuk setiap alternatif, seperti terlihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.51 Bobot Alternatif Kriteria Keamanan
Alternatif Bobot
Asia Afrika 0,08
Braga 0,05
Perumahan KNIL 0,42
Kuburan Belanda 0,20
Gedung Sate 0,20
Gg. Halimun Salak 0,04
3. Menghitung Konsistensi Matriks Berikut ini merupakan perhitungan nilai konsistensi untuk setiap matriks
perbandingan yang digunakan dalam perhitungan bobot alternatif untuk kriteria tarif. Perhitungan konsistensi matriks diawali dengan mengalikan bobot TPV
dengan nilai elemen matriks perbandingan.
Tabel 3.52 Perkalian TPV dengan Nilai Elemen Perbandingan Matriks Kriteria Keamanan
Alternatif Asia
Afrika Braga
Perumahan KNIL
Kuburan Belanda
Gedung Sate
Gg. Halimun
Salak
Asia Afrika 1,000,08 3,000,05
0,140,42 0,200,20 0,200,20 3,000,04
Braga 0,330,08 1,000,05
0,140,42 0,200,20 0,200,20 3,000,04
Perumahan KNIL
7,000,08 7,000,05 1,000,42
3,000,20 3,000,20 7,000,04 Kuburan
Belanda 5,000,08 5,000,05
0,330,42 1,000,20 1,000,20 5,000,04
Gedung Sate
5,000,08 5,000,05 0,330,42
1,000,20 1,000,20 5,000,04 Gg.
Halimun Salak
0,330,08 0,330,05 0,140,42
0,200,20 0,200,20 1,000,04
Tabel 3.53 Penjumlahan Baris Dari Elemen Matriks
Alternatif Asia
Afrika Braga
Perumahan KNIL
Kuburan Belanda
Gedung Sate
Gg. Halimun
Salak ∑
Baris
Asia Afrika 0,08
0,16 0,06
0,04 0,04
0,11 0,49
Braga 0,03
0,05 0,06
0,04 0,04
0,11 0,33
Perumahan KNIL
0,54 0,38
0,42 0,61
0,61 0,25
2,82 Kuburan
Belanda 0,38
0,27 0,14
0,20 0,20
0,18 1,39
Gedung Sate 0,38
0,27 0,14
0,20 0,20
0,18 1,39
Gg. Halimun Salak
0,03 0,02
0,06 0,04
0,04 0,04
0,22
Langkah selanjutnya adalah menghitung
λ
maks
, yaitu dengan cara membagi ∑ Baris pada tabel 3.53 dengan nilai bobot TPV.
÷ =
λ
maks
= λ
maks
= λ
maks
= 6,47 CI
= CI
= CI
= 0,09 CR
= CR
= 0,07
Rasio konsistensi matriks bernilai 0,07 0,07 0,1 yang menunjukkan konsistensi yang baik atau diterima. Nilai rasio konsistensi matriks perbandingan
disebut konsisten jika CR 0,1. Setelah melakukan perhitungan dan percobaan maka digunakan standar
penilaian dengan dua penilaian, yaitu cukup aman dan aman. Dua penilaian ini digunakan dikarenakan nilai bobot yang diperoleh memiliki range nilai yang kecil.
Tabel 3.54 Standar Penilaian Kriteria Keamanan
Penilaian Untuk Kriteria Keamanan Cukup Aman
0 Bobot 0,3
Aman
0,3 = Bobot 0,7
Tabel 3.55 Perhitungan Nilai Kriteria Keamanan
Alternatif Bobot
Penilaian
Asia Afrika 0,08
Cukup Aman Braga
0,05 Cukup Aman
Perumahan KNIL 0,42
Aman Kuburan Belanda
0,20 Cukup Aman
Gedung Sate 0,20
Cukup Aman Gg. Halimun Salak
0,04 Cukup Aman
96