Metode Kerja Praktek Metode kerja praktek yang digunakan yaitu menggunakan metode deskritif Dasar Hukum Kelembagaan Dasar Hukum Pungutan

1.2.2 Tujuan kerja Praktek

a. Mahasiswa dapat menyerap ilmu yang ada dilapangan serta menjalin kerja sama yang mutual dengan instansi tempat mahasiswa melakukan kerja praktek. b. Guna menumbuhkan kesiapan mental mahasiswa untuk memasuki dunia kerja. 1.3 Kegunaan Kerja Praktek Adapun kegunaan dari kerja praktek adalah membandingkan antara teori dan praktek dalam perusahaan, serta mahasiswa mengenal situasi kerja lapangan yang berkaitan dengan kontribusi pajak kendaraan bermotor pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah XXX1 Cimahi.

1.4 Metode Kerja Praktek Metode kerja praktek yang digunakan yaitu menggunakan metode deskritif

dengan pendekatan kuantitatif dengan melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan Library Research, yaitu metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan membaca berbagai bahan pustaka yang berkaitan dengan judul laporan, di antaranya menggunakan berbagai buku, artikel maupun sumber-sumber lainnya yang sekiranya mampu memberikan informasi dan data yang dibutuhkan secara lengkap.

2. Observasi, dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung ke Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah XXX1 Cimahi, melalui kegitan Kuliah Kerja Praktek.

3. Wawancara Interview, yaitu mengumpulkan data-data melalui tanya jawab

dengan pihak-pihak yang bersangkutan. 1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1.5.1 Lokasi Kerja Praktek Kerja praktek dilakukan di Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah XXX1 Cimahi yang berlokasi di jalan Raya Cibabat No.331A Cimahi. Mulai dari tgl 6 Juli – 10 Agustus, kegiatan kerja praktek dimulai pukul 07.30-15.00 WIB pada hari senin s.d jum’at, dan hari sabtu pukul 07.30-12.00 WIB.

1.5.2 Waktu Kerja Praktek

Tabel 1.1 Waktu kerja Praktek N o Keterangan Bulan Jul i Agst Sep Ok t No v Des 1 Persiapan Surat Menyurat 2 Pelaksanaan Kerja Praktek a. Perkenalan terhadap Lingkungan Kerja b. Pengarsipan Notice STNK Kendaraan- Bermotor c. Menghitung Pajak Kendaraan Bermotor Yang Tercantum dalam Notice Kendaraan Bermotor 3 Pelaporan a. Bimbingan Kerja Praktek b. Membuat laporan Kerja Praktek c. Revisi laporan Kerja Praktek d. Pengumpulan laporan Kerja Praktek

BAB II PROFIL UPPD PROVINSI WILAYAH XXXI CIMAHI

2.I Gambaran Umum UPPD Provinsi Wilayah XXXI Cimahi Berdasarkan perkembangan Kota Cimahi Mulai dikenal sejak tahun 1811, pada saat Gubernur Jenderal Williem Deandels membuat jalan Anyer – Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan loji di Alun-alun Cimahi sekarang. Perkembangan ini kemudian berlanjut pada tahun 1874 – 1893 ketika dilaksanakan pembuatan jalan Kereta Api Bandung – Cianjur sekaligus pembuatan Stasiun Kereta Api Cimahi dan tahun 1886 dimulai pembangunan Pusat Pendidikan Militer dan fasilitas lainnya. Pada tahun 1935, Cimahi menjadi Kecamatan. Sejak kemerdekaan Kota Cimahi berkembang terus, pada tahun 1962 dibentuk setingkat kedewanan, meliputi 4 kecamatan, yaitu : Cimahi, Padalarang, Batujajar dan Cipatat. Dengan perkembangan tersebut Kota Cimahi pada tahun 1975 ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif melalui peraturan Pemerintahan Nomor 29 Tahun 1975, yang diresmikan pada tanggal 29 januari 1976. Kota Cimahi merupakan Kotip pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia. Sesuai dengan kondisi Kota Cimahi yang semakin berkembang, Kota Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi Kota Otonom seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 9 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi dan diresmikan pada tanggal 17 Oktober 2001. Batas Administratif Kota Cimahi, Wilayah Kota Cimahi berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 2001 tentang pembentukan Kota Cimahi Meliputi 3 Kecamatan, yaitu : 8 Kecamatan Cimahi Utara, Kecamatan Cimahi Tengah, dan Kecamatan Cimahi Selatan dengan luas wilayah 4036 Ha. Adapun batas-batas Kota Cimahi adalah : - Sebelah Utara : Wilayah Kabupaten Bandung Khususnya Kecamatan Parongpong, Cisarua dan Ngamprah. - Sebelah Timur : Wilayah Kota Bandung khusunya Kecamatan Sukahaji, Kecamatan Cicendo, dan kecamatan Andir. - Sebelah Barat : Wilayah Kecamatan Padalarang dan Batujajar. Wilayah Kota Cimahi merupakan wilayah yang pertumbuhannya pesat, karena memiliki sistem ekonomi yang saling berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang terintegrasi antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung. berkaitan dengan itu perlu dilihat dari sejarah masa lalu yang tidak terlepas dari peran militer yang cukup kuat sebagai “Kawah Candradimuka” Pusat Pendidikan Militer. Dan untuk jumlah penduduk di Wilayah Kota Cimahi menurut data dari Dinas Kependudukan Kota Cimahi sampai dengan bulan September 2009 terdiri dari - Perempuan : 293.641 Jiwa - Laki-laki : 299.699 Jiwa Total : 593.340 Jiwa Dengan laju pertumbuhan penduduk kira-kira 2.66 Dengan perkembangan pemerintah Kotip Cimahi menjadi Kota Cimahi dan sektor pajak merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah dalam pelaksanaan pembangunan maka dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002, tanggal 12 April 2002 maka terbentuklah Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Provinsi Wilayah XXXI Cimahi.

2.2 Dasar Hukum Kelembagaan

1 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2000 tanggal 12 Desember 2003 tentang Dinas Daerah provinsi Jawa Barat . Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2002 tanggal 12 april 2002 tentang perubahan atas peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 tahun 2000 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat. 2 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 53 Tahun 2001 tanggal 4 Desember 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Unit dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat. 3 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2002 tanggal 2 Desember 2002 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas pada Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat.

2.3 Dasar Hukum Pungutan

1 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2001 tanggal 18 Juni 2001 tentang Pajak Pengambilan dan pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan. 2 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2001 tanggal 18 Juli 2001 tentang Pajak Kendaraan Bermotor. 3 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2001 tanggal 18 Juli 2001 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. 4 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2001 tanggal 18 Juli 2001 tentang Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. 5 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2004 tanggal 4 Maret 2004 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah RPKD 6 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002 tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2001. 7 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002 tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2001. 8 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002 tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2001. 9 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002 tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2001. 10 Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2002 tanggal 2 Juli 2002 tentang Petunjuk Pelaksana Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2001.

2.4 Visi dan Misi UPPD Provinsi Wilayah XXXI Cimahi

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja UPPD Provinsi Wilayah XXXI Cimahi Dalam Meningkatkan Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Bersama Samsat Cimahi

1 11 105

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

4 21 12

Pengaruh Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara)

13 127 86

ANALISIS KONTRIBUSI DAN POTENSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA.

7 29 23

Pengaruh Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Cimahi.

1 1 15

Analisis Pengaruh Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kota Bandung Terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawab Barat.

0 0 21

Pengaruh Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor, BEA Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat (Studi Kasus Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat).

1 6 25

Pengaruh Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat: Studi Empirik pada Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat.

2 14 22

Pengaruh Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Penerimaan Pajak Daerah: Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat.

0 0 18

ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PAJAK BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN

0 1 12