Perancangan Hipotesis Metode Analisis dan Perancangan Hipotesis

58 Keterangan: Kd= Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

3.2.5.2 Perancangan Hipotesis

Selain didapatkan hasil perhitungan koefisien determinasi, maka perlu diadakan pengujian terhadap keberadaan tersebut. Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel Y Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Hipotesis ditetapkan yaitu Hipotesis nol Ho dan Hipotesis Alternatif Ha. Ho adalah penetapan dugaan tidak ada dampak antara variabel X terhadap variabel Y, sedangkan Ha adalah penetapan dugaan ada dampak antara variabel X terhadap varibel Y penetapan dugaan tersebut dinyatakan sebagai berikut : Ho : ρ = 0, tidak ada dampaknya biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan PT Pos Indonesia Persero Ha : ρ ≠ 0, ada dampaknya biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan PT Pos Indonesia Persero 59 2. Menetapkan Tingkat Signifikan Tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5 α = 0,05 dengan uji dua pihak dan derajat kebebasannya dk = n-2. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan angka signifikasi menurut Jonathan sarwono 2005;67, menyebutkan bahwa: • Angka probabilitas SIG 0,05 hubungan kedua variabel signifikan. • Angka probabilitas SIG 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05, artinya jika hipótesis nol ditolak dengan taraf kepercayaan 95 , maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukan adanya hubungan korelasi yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. 3. Uji Hipotesis uji t Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari koefisien korelasi, maka penulis menggunakan statistik Uji ‘t’ dengan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2008 : 230 Di mana : t = nilai uji t r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel t hitung = 2 1 2 r n r − − 4. Menentukan Krite Untuk mengetahu berikut : • jika nilai t hitung artinya biaya peme • jika nilai t hitung artinya biaya peme 5. Menggambarka Untuk menggam hipotesis dapat diga penolakan hipotesis. daerah penolakan hipo iteria Penerimaan Hipotesis hui ditolak atau tidaknya dinyatakan dengan kr t tabel maka H ada d daerah penerimaan, be meliharaan aktiva tetap tidak ada dampak terhad t tabel maka H ada d daerah penolakan, ber meliharaan aktiva tetap ada dampak terhadap pe kan Daerah Penerimaan dan Penolakan ambarkan daerah penerimaan dan penolakan gambarkan dengan uji dua pihak daerah p Dalam gambar ini akan terlihat daerah p ipotesis H . Gambar 3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho 60 kriteria sebagai berarti Ha ditolak hadap pendapatan erarti Ha diterima pendapatan. n terhadap sebuah penerimaan dan penerimaan dan 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Gubernur Jenderal G.W Baron Van Inhof mendirikan kantor pos yang pertama kali dan membentuk Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon PTT di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746. Pada tanggal 27 September 1945 Angkatan Muda PTT AMPTT mengambil alih Kantor Pusat PTT di Bandung dari Pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut juga menjadi Hari Bukti Postel. Bidang usaha PT. Pos Indonesia bergerak dibidang jasa. Jasa yang dihasilkan antara lain : Customers Clearance, EMS Electronic Mail Service, Kargo Point to Point, Kargo Post Paket Pos Optimal, Kios Pos, Management Inventory, Marking and labeling praposting, Paket Pos, Paket Pos International, Paket Pos Kilat Khusus PPKH, Pos Express, SMS-POS, Surat Elektronik Ratron simpati, Surat Elektronik Ratron Lebaran, Surat Pos Kilat Khusus SKK, Sytem Online Payment Post SOPP dan lain-lain. Saat jawatan PTT di anggap telah memenuhi persyaratan untuk dapat Peraturan Pengganti Undang-Undang No 19 Tahun 1960, maka Jawatan PTT diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi PN Postel berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 1961. Agar dalam mengembangkan usahanya dapat diperoleh kebebasan bergerak yang lebih luas selanjutnya PN Postel dipecah menjadi dua badan usaha, masing-masing PN Pos