55
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam metode analisis atau perhitungan, peneliti akan menggunakan metode sebagai berikut:
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Teknik statistik
regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap dan variabel dependen Pendapatan yang diteliti
apakah mempunyai hubungan yang kuat atau lemah. Persamaan analisis regresi linear adalah:
Sumber : Sugiyono 2008: 261
Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
Sumber : Sugiyono 2008: 262
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya dampak biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan pada PT. Pos Indonesia Persero.
Keterangan: Y= Subjek dalam variabel dependen Pendapatan
X= Subjek pada variabel independen Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Y = a + bX
56
a = Bilangan Konstan b= Koefesien arah garis regresi
n= Lamanya Periode
2. Analisis Korelasi
Pearson Product Moment
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dua variabel, yaitu antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun korelasi
yang digunakan dalam analisis ini korelasi Person product Moment, teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis
hubungan dua variabel bila kedua variabel terbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama. Rumus yang digunakan
adalah rumus koefisien korelasi r yaitu:
Sumber : Sugiyono 2008 : 228
Keterangan: r = Koefisien Korealasi
n = Jumlah Data X = Variabel Independen Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap
Y = Variabel Dependen Pendapatan Angka korelasi beriktisar antara 0 sampai dengan 1. besar kecilnya angka
korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Adapun penilaian koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
{ }
{ }
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
r
57
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi
terhadap Koefisien Korelasi Besarnya Nilai
Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1.000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono 2008:231
Korelasi dapat positif atau negatif. Korelasi positif menunjukan arah yang sama hubungannya antar variabel, artinya jika variabel X besar, maka variabel Y
semakin besar pula. Sebaliknya jika korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan, artinya jika variabel X besar, maka variabel Y kecil.
3. Koefisien Determinasi