Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan

(1)

SKRIPSI

ANALISA PENERAPAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA

PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT TUNTUNGAN

OLEH :

NAMA

: AMAL KURNIAWAN

NIM

: 080522099

DEPARTEMEN

: AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan”. Adalah benar hasil karya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dibuat, dipublikasikan atau di teliti oleh maha siswa lain dalam konteks penulisan skripsi program S-1 Program Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar dan apa adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, juli 2011

Yang membuat pernyataan

Amal Kurniawan NIM : 080522099


(3)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriftif. Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan keperpustakaan. Metode penganalisaan data yang digunakan adalah metode deskriftif dimana data yang dikumpulkan, kemudian dianalisa sehingga memberikan keterangan bagi pemecah masalah yang dihadapi.

Penulis telah melakukan analisis penerapan akuntansi aktiva tetap pada perusahaan, dan mendapat beberapa kesimpulan yaitu penerapan akuntansi aktiva tetap yang dimiliki perusahaan cukup baik, memenuhi standard akuntansi keuangan perusahaan negara.

Kata kunci: Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap, Aplikasi GL-Magic Terhadap Aktiva Tetap, Informasi Aktiva Tetap


(4)

ABSTRACT

Intention of this research is to know GL-Magic Application about receipt and cash release at PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan.

In this research, writer use the descriptive research method. Data type used type of data primary and secondary. As for technique of data collecting used observation, interview and to libarary. Method of data analysing used by descriptive method where data whice have been collected, then analysed so that give the boldness for trouble-shooting faced.

Writer have been analysis GL-Magic Application about receipt and cash release at company, and get some conclusion that is GL-Magic Application which good enough belonging company, fulfilling epoch demand in technology of state company. But in this case of financial reporting to head office still use the manual system and not yet integrated.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat atas rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan Program Strata 1 Departemen Akuntansi

Adapun judul skripsi ini adalah “Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan”.

Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian penulis telah mencoba dan berusaha agar skripsi ini disajikan dengan baik. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar dapat menjadi masukan yang berarti bagi tugas-tugas selanjutnya.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S-1 Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs.Chairul Nazwar, MSi, Ak selaku dosen penguji I dan Bapak Drs. Sambas Ade Kesuma, SE, MSi, Ak selaku dosen penguji II.


(6)

5. Pegawai PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

6. Alm. Ayahanda Nazir dan Ibunda Perdamean yang saya sayangi yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materi kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

Akhirnya atas bantuan dan perhatian yang diberikan, penulis ucapkan terimakasih. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacaya, dan semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua. Amin.

Medan Juli 2011 Penulis,

Amal Kurniawan NIM: 080522099


(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………...………..………..…...i

KATA PENGANTAR...………...….……….………….ii

ABSTRAK...iv

ABSTRACK...v

DAFTAR ISI...vi

DAFATAR GAMBAR……….viii

DAFATAR LAMPIRAN………...…ix

BAB I PENDAHULUAN………..……….1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Perumusan Masalah...4

C. Tujuan dan manfaat penelitian...4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...5

A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap...5

B. Masalah Aktiva Tetap...11

C. Manajemen Aktiva Tetap...14

D. Penyusutan Aktiva tetap...16

E. Penghentian Aktiva Tetap...20

F. Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan...22

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu...25


(8)

BAB III METODE PENELITIAN...27

A. Jenis Penelitian………..…27

B. Jenis Data………..27

C. Teknik Pengumpulan Data……….27

D. Responden………..…...28

E. Metode Penganalisaan Data………..28

F. Jadual dan Lokasi Penelitian………29

BAB IV HASIL PENELITIAN………..30

A. Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan……...30

1. Sejarah Singkat Perusahaan………...30

2. Struktur Organisasi Perusahaan……….31

B. Penggolongan Aktiva Tetap Perusahaan…..………..…….39

C. Perolehan Aktiva Tetap………...……….41

D. Penyusutan Aktiva Tetap……….……….41

E. Penghentian Aktiva Tetap……….……...42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..……...43

A. Kesimpulan……….…….43

B. Saran……….……...43

DAFTAR PUSTAKA………..46


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual………26 Gambar3.1 Tabel Jadwal Penelitian dan Penulisan Laporan………..30


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


(11)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriftif. Jenis data yang digunakan adalah jenis data primer dan skunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan keperpustakaan. Metode penganalisaan data yang digunakan adalah metode deskriftif dimana data yang dikumpulkan, kemudian dianalisa sehingga memberikan keterangan bagi pemecah masalah yang dihadapi.

Penulis telah melakukan analisis penerapan akuntansi aktiva tetap pada perusahaan, dan mendapat beberapa kesimpulan yaitu penerapan akuntansi aktiva tetap yang dimiliki perusahaan cukup baik, memenuhi standard akuntansi keuangan perusahaan negara.

Kata kunci: Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap, Aplikasi GL-Magic Terhadap Aktiva Tetap, Informasi Aktiva Tetap


(12)

ABSTRACT

Intention of this research is to know GL-Magic Application about receipt and cash release at PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan.

In this research, writer use the descriptive research method. Data type used type of data primary and secondary. As for technique of data collecting used observation, interview and to libarary. Method of data analysing used by descriptive method where data whice have been collected, then analysed so that give the boldness for trouble-shooting faced.

Writer have been analysis GL-Magic Application about receipt and cash release at company, and get some conclusion that is GL-Magic Application which good enough belonging company, fulfilling epoch demand in technology of state company. But in this case of financial reporting to head office still use the manual system and not yet integrated.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama akuntansi adalah untuk memberikan informasi keuangan yang dipergunakan pihak manajemen perusahaan maupun pihak-pihak lain di luar perusahaan, seperti pemegang saham dan kreditur dalam rangka pengambilan keputusan. Bagi manajemen perusahaan, akuntansi sebenarnya adalah alat untuk memberikan informasi tentang kejadian-kejadian yang berisifat finansial dalam satu periode tertentu. Dengan demikian pihak manajemen mampu menguasai keadaan perusahaan dan dapat menguasai jalannya perusahaan.

Pada perusahaan yang masih kecil pengelolaan aktiva yang diolah tentunya masih terbatas, sehingga cara dan teknik pengelolaan aktiva yang konvensional mungkin masih memadai digunakan untuk melayani seluruh kebutuhan perusahaan. Namun, dengan semakin berkembangnya perusahaan, maka akan diikuti pula dengan semakin kompleknya pengelolaan aktiva yang dimiliki. Perkembangan dunia usaha yang begitu pesat telah mendorong para usahawan yang bergerak dibidang industri, dagang dan jasa untuk mengembangkan cara-cara inovatif dalam pengelolaan informasi untuk mencapai tujuan perusahaan secara optimal dengan memperhatikan efesiensi dan efektifitas usaha.

Majunya dunia usaha juga mengakibatkan sistem pengelolaan aktiva yang semakin kompleks sehingga memerlukan pengelolaan dengan menerapkan prinsip


(14)

akuntansi yang tepat dan akurat dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dengan efesien dan efektif.

Perusahaan apapun baik perusahaan dagang perusahaan jasa maupun perusahaan industri pada umumnya membutuhkan faktor-fakor produksi dalam upaya menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan. Faktor-faktor produksi tersebut pada umumnya diperlukan dan dapergunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah satu faktor produksi adalah aktiva tetap. Aktiva tetap adalah harta perusahaan yang dipergunakan dalam aktivitas operasi yang bersifat tengible yang dimaksudkan untuk tidak di jual yang digunakan dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan masa pemakaiannya mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun seperti tanah, gedung, kendaraan, mesin dan lain-lain.

Aktiva adalah suatu harta kekayaan yang dimiliki setiap perusahaan yang harus mendapat perhatian secara khusus. Oleh karena itu dibutuhkan pengawasan yang begitu besar terhadap aktiva tetap. Pengawasan yang baik terhadap aktiva tetap merupakan penunjang terjaminnya kegiatan operasional perusahaan. Bila terjadi kesalahan atau kerusakan atas aktiva tetap disebabkan karena kurangnya perawatan atau perhatian yang diberikan terhadap aktiva tersebut oleh perusahaan yang bersangkutan, maka dampak yang ditimbulkan adalah kerugian ekonomis yang sangat besar.

Perusahaan seperti perusahaan dagang akan menginvestasikan dana yang cukup besar dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang telah diinvastasikan sebelumnya dan demikian juga dengan yang diharapkan para


(15)

investor yang memberikan investasi kepada perusahaan. Permasalahannya terletak pada jangka waktu dan bagaimana cara pengembalian aktiva yang diinvestasikan.

Aktiva tetap sangat membutuhkan pengawasan dan perhatian yang baik. Oleh karenanya dibutuhkan perlakuan akuntansi yang baik untuk mengontrol dan mengawasinya. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian adanya keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Informasi yang nantinya akan menjadi sumber bagi para pengambil keputusan dimana informasi ini sangat berperan penting dan merupakan suatu keharusan bagi setiap perusahaan untuk menghasilkan informasi akuntansi baik berupa laporan keuangan maupun laporan lainnya dalam lingkup akuntansi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dan dianalisa. Melihat begitu pentingnya informasi akuntansi serta kebutuhan informasi yang tepat, cepat dan akurat bagi pihak manajemen maupun pihak lainnya yang berkepentingan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan adalah perusahaan listrik negara unit pendidikan dan pelatihan yang berkedudukan di Jl. Lap. Golf No. 35 Tuntungan kecamatan Pancur Batu. PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan menerapakan akuntansi aplikasi GL-Magic dalam pengelolaan kas, dan aktiva tetapnya yang menghasilkan informasi tentang kas dan aktiva tetap perusahaan yang digunakan oleh manajemen sebagai pengambil keputusan.


(16)

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahasnya dalam skripsi dengan judul “Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. PLN

(Persero) Udiklat Tuntungan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan permasalahan yaitu: Apakah penerapan akuntasi aktiva tetap yang digunakan dalam perusahaan sudah benar-benar dapat diandalkan?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam melaksanakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan analisa akuntansi aktiva tetap.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

a. Untuk penulis, sebagai bahan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan yang mendalam tentan, analisa akuntasi aktiva tetap.

b. Untuk perusahaan, memberikan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan saran yang bermanfaat.


(17)

BAB II

TIUNJAUAN PUSATAKA

A. Pengertian dan Penggolngan Aktiva Tetap

Pengertian akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut

Pengertian aktiva tetap Standar Akuntansi Keuangan adalah: aktiva berwujud

yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Pengertian aktiva tetap menurut Soemarso S.R (2005: 20) Aktiva tetap adalah aktiva berwujud (tengible fixed asset) yang: (1) masa manfaatnya lebih dari satu

tahun; (2) digunakan dalam kegiatan perusahaan; (3) dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta; (4) nilainya cukup besar.

Karakteristik aktiva berwujud bahwa aktiva yang dimiliki perusahaan dapat digunakan perusahaan secara terus menerus dan memiliki masa ekonomis yang relative panjang .Aktiva tetap sangat berarti dalam laporan keuangan , kesalahan menilai aktiva tetap dapat menimbulkan kerugian yang cukup material. Maka penerapanya harus sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan.


(18)

Menurut Mulyadi (2001),Aktiva tetap berwujud yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Tanah dan pematangan tanah

b. Gedung dan perbaikan gedung

c. Mesin

d. Moubel

e. Kendaraan-kendaraan

Sesuai dengan pengertian yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia diatas terkait ciri-ciri aktiva tetap,maka seluruh kategori yang terkait pada PT. PLN (Persero) Tuntungan telah memenuhi satandart akuntansi keuangan atau telah sesuai dengan standart akuntansi keuangan dimana aktiva tetap ciri-cirinya sesuai Ikatan Akuntan Indonesia yaitu berwujud dan dimiliki oleh perusahaan tidak untuk dijual kembali.

2. Penggolongan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat digolongkan dalam berbagai sudut antara lain : a. Sudut substansi, Aktiva tetap dapat dibagi :

• Tengible Assets (Aktiva tetap berwujud) seperti lahan,gedung,mesin, dan peralatan.

• Intengible Assets (Aktiva tetap tidak berwujud ) seperti Goodwill-paten,Copyright, Hak cipta, Franchise , dan lain-lain.

b. Sudut disusutkan atau tidak • Depreciated plant Assets


(19)

• Undepreciated plant assets c. Berdasarkan Jenis

• Lahan yaitu bidang tanah yang terhampar yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong.

• Bangunan gedung yaitu bangunan yang berdiri diatas bumi,baik diatas lahan maupun air.

• Mesin dan peralatan operasi

• Kendaraan terdiri dari semua jenis kendaraan seperti alat pengangkutan,turk mobil, kendaraan roda dua,dan lain-lain.

• Perabot yang terdiri dari perabot kantor,laboratorium,perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan.

• Inventaris (peralatan), yang dianggap alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan.

• Prasarana seperti jalan, jembatan, pagar dan lain-lain.


(20)

Aktiva tetap diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan. Cara perolehan aktiva tetap adalah sebagai berikut:

a. Pembelian tunai

Aktiva tetap dibel secara tunai dicatat sebesar kas yang dikeluarkan untuk pembelian aktiva tersebut di tambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian aktiva tersebut, dikurangi dengan potongan harga yang diberikan baik dalam pembelian dalam jumlah besar ataupun karena pembayaran yang dipercepat.

b. Pembelian secara kredit dan jangka panjang

Saat ini kebanyakan transaksi pembelian aktiva tetap dilakukan dengan kredit jangka panjang. Sisa utang biasanya dibuktikan melalui surat berharga, bukti hutang hipotik dan lain-lain. Utang ini biasanya dibayar dengan beberapa kali angsuran dan ditambah dengan bunga.

c. Pembelian dengan surat berharga

Pembelian aktiva tetap dengan surat berharga adalah dengan pengeluaran obligasi atau saham milik perusahaan untuk ditukar dengan aktiva tetap. Aktiva tetap tersebut harus dicatat sebesar harga pasar obligasi atau saham pada saat pembelian. Nilai surat berharga tersebut dicatat sesuai dengan nilai pari atau nilai nominalnya. Selisih antara harga perolehan aktiva tetap dengan nilai ominal saham atau nilai obligasi dicatat sebagai agio atau disagio dari saham atau obligasi tersebut.


(21)

Aktiva yang di peroleh dari sumbangan hakekatnya tidak menyebabkan pengeluaraan modal. Kalaupun ada hanyalah biaya untuk memindahkan aktiva tetap tersebut hingga dapat digunakan sesuai dengan tujuanya.

e. Aktiva yang dibangun sendiri

Beberapa pertimbangan perusahaan membangun aktivanya seniri antara lain: • Memanfaatkan fasilitas yang tidak terpakai atau menganggur

• Anggapan hemat biaya atau cost saving • Ingin mendapatkan mutu yang lebih baik

• Untuk segera memenuhi kebutuhan, karena perusahaan lain tidak dapat memenuhi tepat pada saat yang diperlukan.

f. Aktiva tetap yang diperoleh secara pertukaran

Aktiva tetap diperoleh dari perusahaan lain dengan cara pertukaran dari masing-masing perusahaan yang saling membutuhkan antara aktiva tetap perusahaan yang satu dengan aktiva perusahaan lain jika itu dipandang lebih ekonomis

Harga perolehan menurut Zaki Baridwan, yaitu : Harga perolehan aktiva Definisi tetap adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang timbul untuk memperoleh aktiva tersebut. Jika aktiva diperoleh dari pertukaran maka harga pasar aktiva yang diserahkan dipakai sebagai ukuran harga perolehan aktiva yang diterima. Apabila pasar aktiva yang diserahkan tidak diketahui, maka harga pasar aktiva yang dicatat sebagai harga perolehan aktiva tetap tersebut.

4. Penggunaan aktiva tetap

Selama masa penggunaan aktiva tetap dalam perusahaan tentu akan mengalami perbaikan atau pertambahan agar aktiva tetap dapat dipergunakan dengan baik. Selama penggunaan aktiva tetap perusahaan tidak dapat menghindarkan diri dari pengeluaran-pengeluaran aktiva tetap itu sendiri. Pengeluaran itu ada dua macam yaitu:


(22)

a. Pengeluaran pendapatan

Yaitu pengeluaran yang hanya didatangkan untuk tahun dimana pengeluaran tersebut dilakuakn.

b. Pengeluaran modal

Pengeluaran yang harus dicatat sebagai aktiva. 5. Penyimpanan dan pemeliharaan aktiva tetap

Penyimpanan aktiva tetap seharusnya diletakan pada tempat yang strategis, artinya tetap tidak terjangkau bagi pihak yang menggunakanya. Aktiva tetap sebaiknya disimpan dengan diberikan kode, agar lebih mudah untuk diawasi.

Dalam pemeliharaan aktiva tetap terdapat biaya-biaya yang dikeluarkan seperti biaya reperasi, penambahan, pemeliharaan ,pergantian, perbaikan dan lain-lain

B. Masalah Aktiva Tetap

Peranan aktiva tetap sangat besar dalam perusahaan baik dari segi fungsi, jumlah dana investasi, pengelolaan dan pembuatanya ering ekali memakan waktu lama dan pengawasannya sangat rumit.

Menurut Sofyan Syafri Harahap aktiva tetap haru dilihat dari beberapa segi yang terdiri atas :


(23)

Permasalahan akuntansinya adalah dengan cara bagaimana aktiva itu diperoleh perusahaan yaitu sejak pembelian, pengangkutan, pemasangan, samapai aktiva itu siap untuk dipakai dalam proses produksi atau kegiatan perusahaan.

Dalam praktek ada beberapa cara perolehan aktiva tetap yaitu: 1. Pembelian tunai

2. Pembelian dengan kontrak jangka panjang 3. Pembelian adengan surat berharga

4. Diterima dari sumbangan atau di temukan sendiri 5. Dibangun sendiri

6. Tukar tambah

b. Pengawasan aktiva tetap

Dalam hal ini manajemen perusahaan dituntut untuk melakukan perencanaan dan pengawasan yang tepat agar investasi yang dilakukan perusahaan tidak merugikan perusahaan. Manajemen juga dituntut untuk menyiapkan anggarn dan prosedur pengawasan aktiva tetap secara akurat untuk menjamin pengawasan yang akurat pula.

c. Akuntansi aktiva tetap

Masalah utama pada bagian ini adalah perbedaan besarnya pengakuan penyusutan dari aktiva tetap. Beberapa faktor yang menentukan besarnya beban penyusutan adalah harga pokok, nilai residual yaitu nilai taksiran


(24)

realisai (penjualan melalui kas) aktiva tetap setelah ahir penggunaanya atau pada saat mana aktiva tetap itu harus ditarik dari kegiatn produksi, umur teknis yaitu taksiran jangka waktu penggunaan aktiva tetap itu dalam kegiatan produksi, dan pola pemakaian.

d. Perpajakan

Apermasalahan utama dalam perpajakan ini adalah perbedaab pengakuan besarnya penyusutan yang dibuat perusahaan dengan yang diakui oleh pajak. Hal ini disebabkan fiskus memiliki peraturan sendiri dalam menghitung penyusutan dan laba rugi.

e. Pelaporan

Bentuk laporan ini harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh IAI. Masalahnya adakalanya perusahaan memiliki kebijakan sendiri dalam pelaporan aktiva-nya di neraca. Selama kebijakan tersebut tidak menyimpang jauh dari prinsip dasar akuntansi hal ini masih dapat diterima. f. Analisa pengambilan keputusan dalam memilih aktiva tetap

Penganalisaan ini termasuk yang sulit dilakukan , ini terjadi karena adanya faktor ketidak pastian yang terkandung dalam suatu rencana. Namun analisa ini dianggap sangat perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan karena beberapa sebab yaitu:

1. Akibat tentang keputusan investasi aktiva tetap mempengaruhi semua departemen dalam perusahaan


(25)

2. Keputusan tentang investasi aktiva tetap menyangkut nasib perusahaan dalam jangka panjang

3. Kesalahan dalam mengambil keputusan akan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang dan juga menimbulkan hal yang serius.

4. Keputusan tetang investasi tidak dapat di realisir saat itu juga sehingga membutuhkan perencanaan yang lebih matang

5. Investasi aktiva tetap memerlukan biaya yang besar dan juga resiko yang tinggi.

Dengan analisis investasi aktiva tetap yang baik dan tepat di harapkan akan memberikan nilai tambah terhadap kinerja keuangan perusahaan.

C. Manajemen aktiva tetap

Tujuan perusahaan sebagai mana disebut antara lain mendapatkan laba. Oleh karena itu maka para ahli menemukan ilmu manajemen yang merupakan pedoman yang pimpinan perusahaan organisasi dalam mengelola perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Ilmu manajemen adalah ilmu yang mempelajari bagai mana memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya dikenal beberapa fungsi manajemen yaitu:

a. Perencanaan b. Pengorganisasian c. Pengarahan


(26)

d. Pengawasan

Akuntansi sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang sangat berkaitan dengan manajemen merupakan alat pembantu untuk memperlancar tugas-tugas manajemen terutama dalam fungsi pengawasan dan perencanaan. Dalam fungsi perencanaan, informasi akuntansi sangat berguna terutama sebagai pensuplai data historis yang dijadikan dasar dalam penyusunan anggaran atau perencanaan.

Akuntansi menurut Skousen and Stice (2001 : 7), ”Akuntansi adalah suatu sistem

yang menghasilkan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas ekonomi yang diperlukan untuk mengambil keputusan.”

Fungsi perencanaan berhubungan dengan menganalisis keputusan dalam memilih aktiva tetap yang akan digunakan oleh perusahaan. Sedangkan pentingnya pengawasan dikarenakan aktiva tetap merupakan aktiva yang bernilai relatif besar dalam perusahaan dan oleh karena itu manajemen perlu melakukan perencanaan dan pengawasan yang tepat agar investasi perusahaan dibidang ini tidak merugikan perusahaan.

Dari segi manajemen keuangan, aktiva tetap dapat dianalisis melalui analisis rasio seperti berikut :

Fixed asset turn over =

Rasio ini menujukan berapa kali nilai aktiva tetap berputar bila diukur dari volume penjualan .


(27)

Rasio ini menunjukan berapa besar persentase pendapatan jika diukur dari total aktiva tetap.

Debt to fixed asset =

Rasio ini menunjukan berapa besar hutang yang dapat ditutupi dengan aktiva tetap • Rasio penjualan terhadap aktiva tetap

Rasio ini dapat menunjukan kearah tendensi perluasan usaha perusahaan, dapat dihitung sebagai berikut:

Rasio penyusutan terhadap aktiva tetap

Rasio ini dapat digunakan untuk memeriksa kebenaran kebijaksanaan perusahaan dalam metode penyusutan dengan rumus:

D. Penyusutan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang digunakan perusahaan dalam menjalankan oprasinya pasti akan mengalami penurunan produktivitas kecuali tanah. Penurunan produktivitas ini disebabkan oleh faktor fisik dan faktor funsional. Faktor fungsional akan memebatasi umur aktiva tetap karena.

1) Ketidak mampuan untuk memenuhi kebutuhan produks.i 2) Perubahan permintaan terhadap barang yang dihasilkan.


(28)

Sebagai akibat dari penurunan produktifitas tersebut maka nilai dari aktiva tersebut juga menurun yang disebut dengan depresiasi atau penyusutan.

IAI dalam PSAK No. 17 memberikan pengertian penyusutan sebagai berikut:

penyusutan adalam jumlah alokasi aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat atau estimasi. Penyusutan untuk priode akuntani dibebankan ke pendapatan

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Aktiva yang dapat disusutkan adalah aktiva yang:

1. Diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu priode akuntansi 2. Memiliki suatu manfaat yang terbatas

3. Ditahan oleh suatu perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau memasok barang dan jasa untuk disewakan atau untuk tujuan administrasi.

Masa manfaat adalah :

1. Priode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh suatu perusahaan

2. Jumlah produksi atau unit serupa diharapkan diperoleh dari aktiva oleh perusahaan.

Masa manfaat dapat dinyatakan dalam priode waktu seperti bulan, tahun atau priode oprasi (jam keja) atau unit output.

Pengalokasian biaya aktiva berdasarkan pengurangan manfaat yang diperoleh dari padanya dikenal dengan tiga istilah yaitu:

1. Penyusutan

Istilah penyusutan digunakan sebagai penyusutan aktiva tetap yang digunakan berulang-ulang dalam produksi.


(29)

Istilah ini digunakan sebagai penyusutan aktiva tetap yang berupa sumber-sumber alam. Aktiva tersebut tidak dapat dipakai berulang-ulang karena sifat alamiahnya justru menjadi produksi untuk dijual.

3. Amortisasi

Istilah ini digunakan sebagai penyusutan aktiva tidak berwujud,misalnya paten, goodwill, dan biaya yang ditangguhkan.

Jika melihat semua keterangan diatas dapatlah ditarik kesimpulan tetang faktor-faktor yang menentukan penyusutan-penyusutan priodik yaitu:

1. Harga perolehan

Harga perolehan untuk aktiva tetap adalah seluruh pengeluaran untuk memperoleh aktiva tetap tersebut hingga siap untuk digunakan . 2. Nilai sisa (residu) atau salvage value

Nilai sisa adalah jumlah yang diperkirakan cukup beralasan untuk direalisasikan pada saat aktiva tersebut tidak digunakan lagi.

Metode depreiasi atau penyusutan menurut IAI: ”Jumlh yang disusutkan

dialokasikan setiap priode akuntansi berdasarkan waktu selama masa manfaat aktiva dengan berbagai metode yang sistematis” dintaranya :

a) Metode garis lurus (stright line methode)

Yaitu metode pembebanan biaya selama masa penggunaan, dengan membagi sama rata secara priodik. Metode ini beranggapan bahawa aktiva tetap memberi jasa yang sama setiap priode selama umur penggunaan .Menurut metode ini penyusutan dihitung dengan rumus :

Depresiasi =

penggunaan umur

Taksiran

residu Nilai -perolehan Harga


(30)

Contoh:

sebuah aktiva tetap dibeli oleh PT. Rajawali seharga Rp 5.000.000,- dengan nilai sisa sebesar Rp 1.000.000,- umur ekonomi aktiva tersebut terhiung 4 tahun maka besarnya penyusutan pertahun adalah :

D = = Rp 1.000.000,-

Atau

= 25% (Rp 5.000.000,- Rp 1.000.000,-)

= 25% (Rp 4.000.000,-) = Rp 1.000.000,-

b) Metode pembebanan yang menurun :

Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method) dalam metode ini beban depresiasi pada mulanya tinggi dan selanjutnya menurun. Beban penyusutan ini dihitung dengan cara menjumlahkan semua angka umur aktiva dengan rumus sebagai berikut :

Depresiasi =

2 1

+ n

x n n = umur ekonomis aktiva

Metode saldo menurun/ saldo menurun ganda (declining /double

declining balance methode) yaitu methode yang menghasilkan beban

periodic yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva. Untuk menerapkanya tarif penyusutan garis lurus tahunan harus terlebih dahulu digandakan.

Masa manfaat Aktiva tetap selain tanah mempunyai masa manfaat

terbatas karena faktor-faktor fisik dan fungsional. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam mengestimasi masa manfaat suatu aktiva yang dapat disusutkan adalah:


(31)

a. Taksiran aus dan kerusakan fisik b. Keusangan

c. Pembatasan hukum atau lainya dalam penggunaan aktiva

Jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya perolehan aktiva atau jumlah yang disubstitusikan untuk biaya dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisianya. Besarnya penyusutan tiap priode akan diakumulasikan samapai sebesar jumalah yang dapat disusutkan dan besarnya beban penyusutan tiap priode akan di jurnal: Beban penyusutan Rp xxxxx

Akumulasi penyusutan Rp xxxxx • Metode pembebanan menurun

Metode ini disebut juga metode penyusutan dipercepat dimana menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahun-tahun awal dan lebih rendah pada priode mendatang. Pertimbangan utamanya adalah lebih banyak penyusutan dibebankan pada tahun-tahun awal karena aktiva kehilangan pelayanan yang lebih besar pada tahun-tahun tersebut.

E. Penghentian Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat dihentikan opresinya oleh perusahaan baik secara normal maupun secara terpaksa dan dilakukan dengan cara :

1. Dibuang

Dalam hal ini diperkirakan aktiva tetap dan akumulasi pnyusutannya harus dihapuskan dengan mengkredit perkiraan akiva tetap yang bersangkutan


(32)

sebesar harga perolehanya dan mendebet akumulasi penytusutan sampai saat penyingkirannya. Apabila ada nilsi sianya maka, akan dicatat sebagai rugi atas penyingkirannya.

2. Dijual

Penyusutan yang terjadi selama peiode tertentu antara tanggal ayat jurnal penyusutan terakhir dibuat dengan tanggal penjualan harus dicatatkan. Sebagai ilustrasi diasumsikan penyusutan atas mesin yang harga perolehannya sebesar Rp 18.000.000,- telah dicatat selama 9 tahun sebesar Rp 1.200.000,- pertahun. Jika mesin tersebut dijual pada pertengahan tahun ke-10 seharga Rp

7.000.000,- maka pencatatannya adalah:

Kas Rp 7.000.000,-

Akumulasi penyusutan Mesin Rp 11.400.000,-

Mesin Rp 18.000.000,-

Keuntungan atas pelepasan mesin Rp 400.000,-

Penjualan aktiva dapat juga terjadi karena konversi terpaksa seperti kebakaran, banjir, pencurian atau penbebasan.


(33)

Prosedur penukaran aktiva ini sama dengan prosedur perolehannya yang dilakukan melalui pertukaran seperti yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya.

4. Dinon-aktifkan

Aktiva yang tidak dipakai lagi dalam operasi perusahaan digolongkan atau dicatat sebagai aktiva lain-lain.

5. Dipakai diluar operasi normal perusahaan

Dalam hal ini aktiva dicatat atau digolongkan sebagai investasi, contoh: tanah yang dibeli yang tidak diperuntukan membangun pabrik atau bangunan diatasnya.

F. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan

Pada setiap ahir priode, pimpinan perusahaan menyajikan laporan keuangan sebagai laporan pertanggung jawapan pada pemilik perusahaan atau sebagai alat informasi tentang keadaan keuangan dan jalanya kegiatan perusahaan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Laporan keuangan merupakan sumber informasi yang penting yang di perlukan oleh pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan unsur-unsur laporan keuangan yaitu: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan laba ditahan. Menurut Baridwan (2000 : 10), ” informasi adalah data yang telah diproses lebih

lanjut sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai pengaruh atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang akan datang.”


(34)

Tujuan laporan keuangan adalah meneyediakan informasi yang menyangkut laporan keuangan , kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Standar akuntansi keuangan menganut konsep dasar historical sehingga penyajian aktiva tetap disajikan sebesar harga perolehan. Nilai aktiva tetap dalam neraca juga harus memperhatikan nilai yang dibebankan sebagai biaya. Hal ini disebabkan oleh karena nilai dari aktiva tetap semakain lama semakin menurun sebab sebagian nilai tersebut dialokasikan secara sitematis menjadi beban perperiode melalui penyusutan.

Laporan keuangan harus mengungkapkan, dalam hubungan dengan setiap jenis aktiva tetap:

a. Dasar penilaian yang digunakan b. Metode penyusutan yang digunakan c. Masa manfaat/tarif yang digunakan

d. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan ahir priode, e. Suatu rekonsiliasi yang tercatat pada awal dan akhir priode

Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informai mengenai hartayang diperoleh dari suatu perusahaan, termasuk informasi mengenai sumber perolehan harta. Sedangkan laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai laba yang diperoleh dari operasi perusahaan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan penyajian aktiva tetap disajikan dalam neraca adalah:


(35)

2. Akumulasi penyusutan disajikan sebagai pengurang nilai perolehan, sehingga nilai buku aktiva dapat terlihat langsung di neraca.

3. Perkiraan akumulasi penyusutan tidak boleh diletakkan disebelah kredit neraca karena perkiraan tersebut bukanlah perkiraan hutang atau modal, walaupun perkiraan tersebut bersaldi kredit.

4. Dalam penyajian sebaiknya digunakan istilah ”Akumulasi Penyusutan” atau ”Accumulate Depreciation” atau ”Allowance For Depreciation.

5. Aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi karena sudah tua atau tidak ekonomis, tidak boleh dicatat sebagai aktiva tetap tapi digolongkan sebagai akiva lain-lain dan dicatat sebesar nialai sisa akiva tersebut.

G. Tinjauan Penelitian Terdahulu

nama judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

Devi Novita (2005)

Kebijakan

Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi Medan

- Metode Deskriptif - Metode Komparatif

Penggolongan

aktivatetap dilakukan perusahaan menurut jenisnya sesuai dengan SAK. Sehingga memudahkan perusahaan dalam mencatat dan mengawasi keberadaan aktiva tetap


(36)

(2005) Tetap pada PT. Jaya Sempurna Medan.

- Metode Komparatif Laju secara umum mempunyai kebijakan Akuntansi Aktiva tetap yang pada prinsipnya tidak menyimpang dari SAK, khususnya PSAK No. 16 dan No. 17. Sosa Susanti

Pasaribu (2005)

Penerapan Pengakuan dan Pengukuran Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Haji Medan

- Metode Deskriptif - Metode Komparatif

Penerapan Pengakuan dan Pengukuran Aktiva Tetap Pada Rumah Sakit Haji Medan sudah sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan No.16. Maria Fransiska Butar-butar (2005) Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Marc Dynamics Indonesia Tanjung Morawa

- Metode Deskriptif - Metode Komparatif

Aktiva tetap dikelompokan berdasarkan fungsi masing-masing dan perusahaan memasukan seluruh pengorbanan yang terjadi sebagai akibat dari perolehan aktiva tetap.

Muhammad Nasir Salma

(2003)

Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Medan

- Metode Deskriptif - Metode Komparatif

Penggolongan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan sudah sesuai dengan karakteristik aktiva tetap dan dilakukan dengan cara pembelian tunai

H. Kerangka Konseptual


(37)

Analisa Penerapan Akuntansi Aktiva Tetap PT. PLN (PERSERO) UDIKLAT TUNTUNGAN

Keterangan :

PT. PLN (Persero) unit pendidikan dan pelatihan tuntungan merupakan perusahaan listrik negara yang bergerak dalam bidang jasa pendidikan dan pelatihan . Perusahaan ini memiliki sistem pengelolaan akuntansi. Berdasarkan sistem informasi akuntansi tersebut data aktiva tetap diolah melalui aplikasi GL-Magic untuk efisiensi dan efektifitas perusahaan.

APLIKASI GL-MAGIC TERHADAP AKTIVA TETAP

INFORMASI AKTIVA TETAP


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dikumpulkan, disusun, diinterprestasikan, dan dianalisa sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi.

B. Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan penulis antara lain:

a. Data primer adalah data yang belum diolah yang didapatkan langsung dari perusahaan secara langsung melalui pengamatan objek secara langsung dan wawancara dengan responden.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti melalui penelusuran catatan dan dokumen resmi perusahaan yang terdiri dari struktur perusahaan, sejarah perusahaan dan dokumen-dokumen lainnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

a. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian seperti data manual perusahaan, aktivitas keuangan, administrasi dan operasional perusahaan.


(39)

b. Wawancara yaitu melakukan wawancara yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan secara langsung dengan pegawai-pegawai yang berwenang diperusahaan.

c. Keperpustakaan yaitu pengumpulan data dari berbagai buku teks, diktat kuliah mengenai kas dan data lainnya yang relevan.

D. Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pejabat yang berwewenang dan karyawan yang terlibat dalam pengawasan perusahaan yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung.

E. Metode Penganalisaan Data

Metode yang digunakan untuk menganalisa data adalah Metode deskriptif adalah metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, disusun, diinterprestasikan dan dianalisis sehingga menghasilkan keterangan lengkap sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

F. Jadual dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dimulai sejak bulan maret 2011 dilakukan di PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan, Jl. Lap. Golf No. 35 Tuntungan Kecamatan Pancur Batu.


(40)

Jadwal Penelitian dan Penulisan Laporan

Tahap Penelitian

Bulan

Januari Februari Maret Maret Juni Juni 1 2 1 2 2 3 4 3 4 5 5 1 3 Pra Riset

Pengajuan proposal

Penyerahan proposal kepada dosen pembimbing

Bimbingan dan perbaikan proposal

Seminar proposal Riset

Bimbingan dan Penyelesaian Skripsi


(41)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan 1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada dasarnya manusia ingin kemajuan, baik karena dorongan biologis maupun dorongan psikologis. Keingintahuan tersebut tidak hanya "apa" yang sedang terjadi tetapi juga "mengapa" tentang keadaan/situasi sekarang maupun keadaan yang akan datang. Untuk merealisasikan/mencapai hal tersebut, salah satu sarana yang dibutuhkan oleh suatu organisasi atau lembaga adalah melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan. Karena dengan adanya pendidikan dan pelatihan merupakan suatu usaha untuk mencapai kelangsungan suatu organisasi/perusahaan dengan tersedianya orang-orang yang sudah ahli dan terampil dalam melaksanakan tugasnya. Dengan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan akan menambah pemuasan kebutuhan mengubah potensi yang masih terpendam menjadi kemampuan yang nyata dengan memadukan antara struktur dan operasional akan dapat menghasilkan :

1. Cakrawala pandangan yang makin luas untuk memahami dan mengantisipasi perubahan dan perkembangan yang pasti akan terjadi.

2. Produktifitas yang semakin tinggi.

3. Tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar.

Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pegawai, khususnya dilingkungan PT PLN (Persero), sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1979 yang dituangkan pada Surat Keputusan Direksi


(42)

Perusahaan Umum Listrik Negara No. 088/DIK/1981 dan disyahkan dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1034/KEPPRES/PERTAMBEN/1981 maka PUSDIKLAT mendapat tugas merencanakan, mengatur, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dibidang Tenaga Listrik dan Administrasi.

Dalam hal ini PUSDIKLAT juga dilengkapi dengan unsur pelaksana yaitu Unit Pendidikan dan Pelatihan (Udiklat) yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia, salah satunya adalah PT PLN (Persero) Udiklat Tuntungan.

PT PLN (Persero) Udiklat Tuntungan pada awalnya didirikan pada tahun 1973 dengan nama Lembaga Pendidikan dan Pelatihan. Dan pada tanggal 17 Maret 1980 Direksi PT. PLN (Persero) menetapkan sebagai hari jadi PT PLN (Persero) Udiklat Tuntangan yang beralamat di jalan Lapangan Golf No. 35 Tuntungan Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

2. Struktur Organisasi Perusahaan Manajer

Tanggung jawab utama:

a. merumuskan strategi dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam RKA Udiklat termasuk pengendalian realisasinya,

b. memahami kebutuhan pasar dan menetapkan segmentasi pasar, mengusulkan harga jual untuk memfokuskan bidang pelayanan dan pelatihan sebagai dasar rencana pengembangan diklat untuk kepuasan pelanggan,


(43)

c. merencanakan dan merancang jasa diklat dalam rangka mencapai kinerja udiklat yang ditetapkan kantor jasdik,

d. memberdayakan organisasi lingkup diklat dan optimasi produktivitas SDM, e. membina capacity building SDM,

f. menyusun program unit bidang lingkungan dan K2 sebagai pelaksanaan strategi, kebijaksanaan dan standar lingkungan, menetepkan SOP instalasi dan melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat dan menyelesaikan permasalahan KILUK di tingkat UB,

g. mengelola dan menyelanggarakan fungsi diklat sesuai prinsip GCG dan membina hubungan internal,

h. mengoptimalkan likuiditas udiklat,

i. membuat laporan udiklat untuk dievaluasi oleh kantor induk jasdik.

Instruktur

Tanggung jawab utama:

a. menyampaikan materi pelatihan dengan metode dan desain modul yang telah ditetapkan,

b. meningkatkan kemampuan diri sesuai bidang keahliannya agar mampu mengikuti perkembangan keilmuan yang ada dan dituangkan dalam materi pelatihan,

c. melakukan evaluasi pelatihan level 2 agar diperoleh umpan balik untuk memperbaiki mutu pelatihan.

Asisten manajer pengembangan diklat


(44)

a. mengembangkan konsep dan rencana baru jasa diklat meliputi penyiapan, daftar baru, materi yang siap disajikan maupun yang akan direvesi sekaligus memperbaiki jasa diklat yang ada dan memastikan mutu diklat sesuai yang disepakati,

b. merencanakan kegiatan anggaran biaya pengembangan kursus baru dan

revisi serta melakukan pengendalian untuk meningkatkan kinerja diklat,

c. menyediakan prasarana praktek untuk kelancaran pelaksanaan pelatihan, d. membuat program training untuk pengembangan kompetensi instruktur

agar memenuhi kompetensi jabatannya,

e. membuat laporan berupa kesimpulan berdasarkan evaluasi dari instruktur.

Ahli teknis muda utama pengembangan materi

Tanggung jawab utama:

a. mengusulkan pedoman standar penyusunan materi baru/revisi berdasarkan target waktu dan biaya untuk acuan pengembangan materi,

b. melengkapi materi diklat yang ada sesuai dengan syarat yang telah ditentukan,

c. menganalisa daftar materi yang ada untuk ditetapkan sebagai materi jual, d. menganalisa daftar materi yang ada untuk spesifikasi yang akan

dikembangkan,

e. membuat daftar instruktur sesuai dengan keahliannya masing-masing, f. membuat rencana biaya dan jadual pengembangan materi/revisi sesuai


(45)

g. manyiapkan laporan hasil pengembangan materi diklat serta hasil evaluasi pelaksanaannya sebagai bahan laporan kinerja,

h. menyusun laporan sesuai dengan bidang tugasnya untuk dievaluasi oleh atasannya langsung.

Ahli teknis muda utama pengembangan laboratorium

Tanggung jawab utama:

a. menyusun rencana pengembangan dan pengadaan prasarana praktek dan refrensinya agar selalu up to date,

b. melaksanakan uji coba efektivitas prasarana praktek yang dikembangkan untuk memastikan dapat beroperasi sesuai standar yang ditetapkan dan setiap saat diperlukan,

c. memastikan prasarana praktek yang ada dapat dioperasikan sesuai dengan standar operasi yang ada,

d. merencanakan dan memonitor pelaksaanaan prasarana praktek agar dapat dioperasikan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,

e. menyusun laporan sesuai bidang tugas untuk bahan evaluasi atasan langsungnya.

Terampil utama/terampil administrasi pengembangan materi

Tanggung jawab utama:

a. membuat daftar materi yang siap pakai, b. membuat data kondisi prasarana,


(46)

d. menyusun laporan sesuai bidang tugas untuk bahan evaluasi atasan langsungnya.

Asisten manajer pemasaran dan pengajaran

Tanggung jawab utama:

a. menyusun work order bersama unit PLN lain,

b. menerima pesanan/permintaan pelayanan jasa diklat dari PLN unit lain, c. merealisasikan kebutuhan diklat dan menyusun rendiklat selama 1 tahun, d. merencanakan dan mengusulkan instruktur,

e. mempersiapkan mateti kursus dan alat bantu pengajaran, f. pengelola data peserta kursus,

g. menghitung biaya bahan baku pelatihan bulanan yang diusulkan ke kantor induk,

h. mengelola dan evaluasi pelaksanaan pelatihan level 1 dan 2.

Supervisor pengajaran

Tanggung jawab utama:

a. menyusun jadual pelaksanaan pelatihan, b. menyusun rencana biaya pelatihan,

c. menyiapkan materi ajar dan alat bantu pelaksanaan, d. melakukan evaluasi pelaksaanaan level 1 dan 2.

Terampil utama administrasi pemasaran dan pengajaran

Tanggung jawab utama: a. membuat jadual mata pelajaran,


(47)

b. menyiapkan materi pelatihan,

c. menghubungi instruktur yang terkait,

d. menyiapkan kelengkapan pelaksanaan pelatihan, e. mengadministrasikan pelaksanaan pelatihan.

Asisten manajer administrasi dan keuangan

Tanggung jawab utama:

a. meningkatkan efisiensi biaya pokok penyediaan (BPP) dan melaporkan realisasi BPP dan mengajukan peramalan pendapatan kepada manajer Udiklat,

b. mengkoordinir penyusunan rencana kerja anggaran unit, c. mengevaluasi jumlah dan komposisi SDM,

d. merencanakan rotasi dan mutasi pegawai, e. mengelola administrasi penghasilan pegawai, f. mengelola keuangan organisasi.

Supervisor keuangan dan akuntansi

Tanggung jawab utama: a. merencanakan pembayaran, b. memverifikasi tagihan,

c. mengecek dan memberi kode anggaran, d. melakukan rekonsiliasi,

e. analisa dan evaluasi laporan keuangan, f. menyusun laporan informasi manajemen.


(48)

Tanggung jawab utama: a. menyiapkan proses pembayaran, b. membuat laporan kiriman uang,

c. melakukan penghitungan fisik uang di kas, d. membuat rekap penerimaan pajak,

e. penyetoran iuran pensiun dan pemberi kerja ke bank, f. membuat laporan realisasi aktiva perusahaan

Terampil utama akuntansi

Tanggung jawab utama:

a. memeriksa pencatat jurnal harian di aplikasi GL-Magic sesuai bukti pembayaran dan penerimaan untuk memastikan kebenaran input data,

b. mengidentifikasi transaksi non tunai untuk pembuatan jurnal memorial, c. mengarsip bukti-bukti kas dan bank,

d. memeriksa posting jurnal, e. memeriksa kas buku harian, f. melakukan rekonsiliasi,

g. mencetak dan mengkoreksi kebenaran laporan keuangan dari aplikasi GL-Magic,

h. menyiapkan lampiran untuk pendukung penotaan.

Supervisor administrasi kepegawaian dan umum

Tanggung jawab utama: a. mendata pegawai,


(49)

c. menyelenggarakan TLSK,

d. mengevaluasi kesesuaian kebijakan SPPD, e. menyusun dan memeriksa MUK,

f. membuat anggaran bidang SDM dan umum,

g. memonitor dan mengendalikan seluruh kegiatan administrasi kepegawaian dan umum.

Terampil utama kepegawaian

Tanggung jawab utama: a. membuat daftar penghasilan,

b. mengurus administrasi cuti dan kesehatan, c. mengelola administrasi data pegawai, d. memonitor absensi pegawai,

e. menyampaikan formulir MUK, f. membuat honor pengajar instruktur, g. membuat laporan kegiatan kepegawaian.

Terampil utama sekretariat

Tanggung jawab utama:

a. mengagendakan surat masuk dan keluar, b. mengurus ekspedisi,

c. mengarsip surat masuk dan keluar, d. menyiapkan SPPD,


(50)

Analisis Hasil Penelitian

B. Penggolongan Aktiva Tetap Perusahaan

Sebagai perusahaan yang besar maka PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan memiliki banyak sekali aktiva tetap. Perusahaan ini telah ada cukup lama sehingga dalam penggolongan aktiva tetap menggunakan tahun peroloehannya sebagai dasar penggolongan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis di perusahaan tersebut, penggolongan aktiva tetap PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan adalah sebagai berikut :

1. Tahun Perolehan 1973, artinya aktiva tetap perusahaan diperoleh pada tahun 1973 dan sebelum tahun 1973.

2. Tahun Perolehan A, artinya aktiva tetap perusahaan di peroleh pada tahun 1974 dan tahun sesudahnya.

3. Tahun Perolehan S, artinya aktiva tetap perusahaan yang diperolehnya merupakan gabungan antara perolehan 1973 dan tahun perolehan A.

Dalam pencatatanya aktiva tetap perusahaan tersebut masih digolongkan lagi berdasarkan fungsi yang ditunjukan melalui suatu kode perkiraan. Berikut beberapa contoh aktiva tetap perusahaan berdasarkan fungsi melalui kode perkiraan :

1. Fungsi 140 artinya aktiva tetap bagian fungsi distribusi.

2. Fungsi 160 artinya aktiva tetap bagian fungsi tata usaha langganan 3. Fungsi 171 artinya aktiva tetap bagian fungsi tata usaha


(51)

5. Fungsi 176 artinya aktiva tetap berupa wisma dan rumah dinas, dan banyak lagi fungsi lainnya

Jenis aktiva tetap yang dimiliki PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan bukan berupa mesin-mesin produksi ataupun penghasil arus listrik melainkan sarana fasilitas penunjang pendidikan udiklat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai, khususnya dilingkungan PT. PLN (Persero). Beberapa jenis aktiva yang dimiliki perusahaan adalah:

1. Tanah

2. Bangunan dan kelengkapan halaman

3. Fasilitas elektronik seperti komputer, pendingin ruangan, penerangan dan lain-lain

4. Sarana transportasi, seperti bus karyawan,kendaraan dinas dan lain-lain

C. Perolehan Aktiva Tetap

Perusahaan memperoleh aktiva tetap melalui pembelian tunai yang terlihat pada komponen neraca. Aktiva tetap dicatat dengan menimbulkan perkiraan aktiva di sisi debet dan kas disisi kirinya. Aktiva yang diperoleh secara tunai harga perolehannya adalah harga beli aktiva tersebut ditambah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan.

Berikut salah satu pencatatan yang dibuat oleh perusahaan untuk perolehan aktiva tetap melalui pembelian tunai.

Perlengkapan tata usaha (kode 171101201) Rp 24.987.225,-


(52)

D. Penyusutan Aktiva Tetap

Berlalunya waktu,secara berangsur-angsur aktiva tetap perusahaan kecuali tanah akan habis masa manfaatnya. Untuk mengatasinya perusahaan melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap dengan pengalokasian harga perolehan aktiva tetap secara sistematis menjadi biaya setiap tahun priode akuntansi sepanjang umur aktiva.

Dalam penyusutan aktiva PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan menetapkan dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus (stright line method) karena penerapannya cukup sederhana dan juga mudah dalam pelaksanaanya.

E. Penghentian Aktiva Tetap

PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan menetapkan kebijakan sebagai pedoman dalam penarikan aktiva tetap perusahaan sebagai berikut :

1. Aktiva tetap yang sudah habis masa manfaatnya dan sudah dianggap tidak efektif dan tidak ekonomis lagi untuk digunakan

2. Aktiva tetap tersebut sudah mengalami kerusakan yang parah dan tidak memungkinkan lagi untuk diperbaiki.

Penghentian aktiva tetap dilakukan perusahaan selain untuk menggantikan aktiva tetap yang dihentikan tapi juga untuk memungkinkan adanya penggunaan aktiva tetap yang baru dan pemakaian aktiva tetap tersebut dialihkan kebagian lain yang mungkin masih memerlukannya.


(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam hal pengelompokan aktiva tetap perusahaan telah mengelompokanya berdasarkan tahun perolehannya dan fungsi masing-masing aktiva tetap.

2. Dalam melakukan penilaian atas perolehan aktiva tetap, perusahaan memasukan seluruh pengorbanan yang terjadi sebagai akibat dari perolehan aktiva tetap sampai aktiva tetap itu kemudian siap untuk dipergunakan.

3. Perusahaan menggunakan metode garis lurus dalam menentukan tarif penyusutan aktiva tetap yang dimilikinya.

4. Aktiva tetap diperoleh dengan cara pembelian tunai, angsuran dan membangun sendiri kemudian mencatatnya kedalam jurnal yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

B. Saran

Penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan bisa menunjang kebarhasilan perusahaan dalam pengolahan data akuntansi dengan menggunakan komputer antara lain:


(54)

1. Sebaiknya PT.PLN (Persero) Udiklat Tuntungan melakuka pemeriksaan fisik aktivanya secara rutin atau priodik untuk mengetahui perbedaan antara aktiva tetap yang tercatat dalam laporan keuangan dengan yang ada dilapangan.

2. Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan hendaklah memperhatikan hal-hal yang berpengaruh terhadap tujuan penyusunan laporan keuangan tersebut dengan memberikan informasi keuangan yang wajar.

3. Aktiva tetap sebaiknya disajikan kedalam laporan keuangan menurut jenisnya serta diletakkan disebelah debet dan menyajikan akumulasi penyusutan masing-masing sebagai pengurang sehingga niali buku dari masing-masing aktiva dapat diketahui.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, M. Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, Edisi 1, Cetakan Keempat, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.

Baridwan, Zaki, 2000, Sistem Informasi Akuntunsi, Edisi Kedua, Cetakan Kelima, BPFE-UGM, Yokyakarta.

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, USU Press, Medan.

Harahap, Sofyan Syafri, Akuntansi Aktiva Tetap, Ed. 1, Cetakan Keempat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Keiso, Donald. E, Jerry. J.Weygant, and Warfield, Terry. D. Akuntansi Intermediate, Jilid 2, Edisi Kesepuluh, Diterjemahkn Oleh Gania, Gina dan Setiyo Budi, Ichsan, Erlangga, Jakarta 2002

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger C. Rollin, Fees, Philip E. Carl S. Warren, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Edisi Kesembilan belas, Erlangga, Jakarta, 2000

Skousen, K Fred, 2001, Akuntasni Keuangan, Buku I, Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta.

Soemarso, 2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta.

Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Bisnis, PT. Raja Grafindo, Edisi Baru, Cetakan Ketiga, Jakarta, 2000

Zubeirsyah, Lubis Nurhayati, 2004, Bahasa Indonesia dan Teknik Penyusunan


(56)

Lampiran i

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan

MANAJER

ASMAN BANGDIT ASMAN

SAR & JAR

ASMAN ADM & KEU

TERAMPIL UTAMA WISMA TERAMPIL UTAMA ADMINISTRSI AMU/AMP PEMASARAN JASA DIKLAT TERAMPIL UTAMA SEKRETARIAT TERAMPIL UTAMA ADM & SDM SUPERVISOR ADM & UMUM

SUPERVISOR KEUANGAN AMU/AMP AKUNTANSI INSTRUKTUR TERAMPIL UTAMA KEUANGAN TERAMPIL UTAMA AKUNTANSI AMU PENGEMBANGAN MATERI AMU LABORATORIUM T.U. PENGEMBANGAN DIKLAT


(1)

5. Fungsi 176 artinya aktiva tetap berupa wisma dan rumah dinas, dan banyak lagi fungsi lainnya

Jenis aktiva tetap yang dimiliki PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan bukan berupa mesin-mesin produksi ataupun penghasil arus listrik melainkan sarana fasilitas penunjang pendidikan udiklat untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai, khususnya dilingkungan PT. PLN (Persero). Beberapa jenis aktiva yang dimiliki perusahaan adalah:

1. Tanah

2. Bangunan dan kelengkapan halaman

3. Fasilitas elektronik seperti komputer, pendingin ruangan, penerangan dan lain-lain

4. Sarana transportasi, seperti bus karyawan,kendaraan dinas dan lain-lain

C. Perolehan Aktiva Tetap

Perusahaan memperoleh aktiva tetap melalui pembelian tunai yang terlihat pada komponen neraca. Aktiva tetap dicatat dengan menimbulkan perkiraan aktiva di sisi debet dan kas disisi kirinya. Aktiva yang diperoleh secara tunai harga perolehannya adalah harga beli aktiva tersebut ditambah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan.

Berikut salah satu pencatatan yang dibuat oleh perusahaan untuk perolehan aktiva tetap melalui pembelian tunai.

Perlengkapan tata usaha (kode 171101201) Rp 24.987.225,-


(2)

D. Penyusutan Aktiva Tetap

Berlalunya waktu,secara berangsur-angsur aktiva tetap perusahaan kecuali tanah akan habis masa manfaatnya. Untuk mengatasinya perusahaan melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap dengan pengalokasian harga perolehan aktiva tetap secara sistematis menjadi biaya setiap tahun priode akuntansi sepanjang umur aktiva.

Dalam penyusutan aktiva PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan menetapkan dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus (stright line method) karena penerapannya cukup sederhana dan juga mudah dalam pelaksanaanya.

E. Penghentian Aktiva Tetap

PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan menetapkan kebijakan sebagai pedoman dalam penarikan aktiva tetap perusahaan sebagai berikut :

1. Aktiva tetap yang sudah habis masa manfaatnya dan sudah dianggap tidak efektif dan tidak ekonomis lagi untuk digunakan

2. Aktiva tetap tersebut sudah mengalami kerusakan yang parah dan tidak memungkinkan lagi untuk diperbaiki.

Penghentian aktiva tetap dilakukan perusahaan selain untuk menggantikan aktiva tetap yang dihentikan tapi juga untuk memungkinkan adanya penggunaan aktiva tetap yang baru dan pemakaian aktiva tetap tersebut dialihkan kebagian lain yang mungkin masih memerlukannya.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam hal pengelompokan aktiva tetap perusahaan telah mengelompokanya berdasarkan tahun perolehannya dan fungsi masing-masing aktiva tetap.

2. Dalam melakukan penilaian atas perolehan aktiva tetap, perusahaan memasukan seluruh pengorbanan yang terjadi sebagai akibat dari perolehan aktiva tetap sampai aktiva tetap itu kemudian siap untuk dipergunakan.

3. Perusahaan menggunakan metode garis lurus dalam menentukan tarif penyusutan aktiva tetap yang dimilikinya.

4. Aktiva tetap diperoleh dengan cara pembelian tunai, angsuran dan membangun sendiri kemudian mencatatnya kedalam jurnal yang telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.

B. Saran

Penulis memberikan beberapa saran yang diharapkan bisa menunjang kebarhasilan perusahaan dalam pengolahan data akuntansi dengan menggunakan komputer antara lain:


(4)

1. Sebaiknya PT.PLN (Persero) Udiklat Tuntungan melakuka pemeriksaan fisik aktivanya secara rutin atau priodik untuk mengetahui perbedaan antara aktiva tetap yang tercatat dalam laporan keuangan dengan yang ada dilapangan.

2. Dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan hendaklah memperhatikan hal-hal yang berpengaruh terhadap tujuan penyusunan laporan keuangan tersebut dengan memberikan informasi keuangan yang wajar.

3. Aktiva tetap sebaiknya disajikan kedalam laporan keuangan menurut jenisnya serta diletakkan disebelah debet dan menyajikan akumulasi penyusutan masing-masing sebagai pengurang sehingga niali buku dari masing-masing aktiva dapat diketahui.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amirin, M. Tatang, Menyusun Rencana Penelitian, Edisi 1, Cetakan Keempat, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.

Baridwan, Zaki, 2000, Sistem Informasi Akuntunsi, Edisi Kedua, Cetakan Kelima, BPFE-UGM, Yokyakarta.

Erlina, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua, USU Press, Medan.

Harahap, Sofyan Syafri, Akuntansi Aktiva Tetap, Ed. 1, Cetakan Keempat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta.

Keiso, Donald. E, Jerry. J.Weygant, and Warfield, Terry. D. Akuntansi Intermediate, Jilid 2, Edisi Kesepuluh, Diterjemahkn Oleh Gania, Gina dan Setiyo Budi, Ichsan, Erlangga, Jakarta 2002

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Niswonger C. Rollin, Fees, Philip E. Carl S. Warren, Prinsip-Prinsip Akuntansi, Edisi Kesembilan belas, Erlangga, Jakarta, 2000

Skousen, K Fred, 2001, Akuntasni Keuangan, Buku I, Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta.

Soemarso, 2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta.

Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Bisnis, PT. Raja Grafindo, Edisi Baru, Cetakan Ketiga, Jakarta, 2000


(6)

Lampiran i

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Udiklat Tuntungan

MANAJER

ASMAN BANGDIT ASMAN

SAR & JAR

ASMAN ADM & KEU

TERAMPIL UTAMA WISMA TERAMPIL UTAMA ADMINISTRSI AMU/AMP PEMASARAN JASA DIKLAT TERAMPIL UTAMA SEKRETARIAT TERAMPIL UTAMA ADM & SDM SUPERVISOR ADM & UMUM

SUPERVISOR KEUANGAN AMU/AMP AKUNTANSI INSTRUKTUR TERAMPIL UTAMA KEUANGAN TERAMPIL UTAMA AKUNTANSI AMU PENGEMBANGAN MATERI AMU LABORATORIUM T.U. PENGEMBANGAN DIKLAT