10 orang  terdekat  pasien  dan  pengamatan  perilaku  pasien  dari  waktu  ke
waktu. 2.
Memeriksa  kesehatan  otak  dan  tubuh  lewat  pemindaian  menggunakan elektroensefalogram,  MRI,  dan  pemeriksaan  secara  lengkap.  Hal  ini
dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET Positron Emission Tomography  perandingan  orang  normal,  pembunuh  spontan,  dan
pembunuh terencana berdarah dingin menunjukan perbedaan aktivitas otak di  bagian  prefrontal  cortex  yang  rendah.  Bagian  otak  lobus  frontal
dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian. 3.
Wawancara  menggunakan  metode  DSM  Diagnostic  and  Statistical Manual  of  Mental  Disorder  IV  The  American  Psyciatric  Association
Diagnostic    and  Statistical  Manual  of  Mental  Disorder  versi  IV  yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 17
tahun mulai menunjukan tanda-tanda gangguan kejiwaan. 5.
Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
II.1.5 Penanganan dan Pencegahan
Pada umumnya psikopat tidak dapat  diobati  dan  diterapi  secara sempurna, tetapi hanya  bisa  terobservasi  dan  terdeteksi.  Untuk  tahap  pengobatan  dan  rehabilitasi
psikopat  saat  ini baru dalam tahap pemahaman  gejala. Terapi  yang paling sering dilakukan  adalah  non-obat  seperti  konseling.  Namun  melihat  kompleksitas
masalahnya,  terapi  psikopat  bisa  dikatakan  sulit  bahkan  tidak  mungkin.  Bahkan menurut Dr. Robert Hare, perawatan terhadap penderita psikopat bukan saja tidak
menyembuhkan,  melainkan  justru  menambah  parah  gejalanya,  karena  psikopat yang  bersangkutan  bisa  semakin  canggih  dalam  memanipulasi  perilakunya  yang
merugikan orang lain. Beberapa hal, kata Dr. Hare akan membaik sendiri dengan bertambahnya  usia,  misalnya  energi  yang  tidak  sebesar  waktu  muda.  Perilaku
psikopatik biasanya muncul dan terlihat pada masa remaja kemudian berkembang pada masa dewasa, mencapai puncak di usia 40 tahun-an, mengalami fase plateau
sekitar usia 50 tahun-an lantas perlahan memudar.
11 Pada diri seorang psikopat  tidak merasa ada  yang salah dengan dirinya sehingga
meminta  datang  teratur  untuk  terapi  adalah  hal  yang  mustahil.  Yang  bisa dilakukan manusia adalah menghindari orang-orang psikopat, memberikan terapi
pada  korbannya,  mencegah  timbul  korban  lebih  banyak  dan  mencegah  psikopat jangan berubah menjadi kriminal. Psikopat salah satu perilaku menyimpang yang
banyak ditakuti masyarakat sebenarnya selama ini banyak terdapat disekitar kita. Bila  deteksi  lebih  awal,  gangguan  perilaku  pada  seseorang  dan  pendekatan
lingkungan  dilakukan  dengan  baik,  maka  idealnya  psikopat  tidak  akan  berubah menjadi kriminal.
II.2 Dampak Psikopat Pada Lingkungan Sosial dan Masyarakat
Psikopat  merupakan  suatu  gangguan  kejiwaan  yang  dari  dulu  sudah  dianggap berbahaya.  Dr.  Hervey  M.  Cleckley,  seorang  psikiater  yang  dianggap  sebagai
salah satu peneliti perintis tentang psikopat, menulis dalam bukunya “The Mask of
Sanity”  1941,  menggambarkan  psikopat  sebagai  pribadi  yang  “likeable, charming, intelligent, alert, impressive, confidence-
inspiring”. Demikian pula Dr. Robert  Hare,  dalam  bukuny
a “Without Conscience: The disturbing world of the Psychopaths  among  us”  1993  juga  mempunyai  pemikiran  yang  sama,  yaitu
kepribadian psikopat  yang terlihat  sebagai  manusia  yang baik  hati, tetapi  dibalik itu semua sangat merugikan masyarakat.
Maka  dari  itu  Dr.  Cleckley  dan  Dr.  Hare,  mengajak  masyarakat  untuk mewaspadai  kemungkinan  adanya  psikopat  di  lingkungan  masyarakat,  bukan
hanya yang bersifat kriminal atau seksual, melainkan juga yang non-kriminal dan non-seksual.  Justru  tipe  yang  nampaknya  tidak  berbahaya,  tampil  seperti  orang
biasa,  bahkan  dengan  perilaku  yang  menarik  itulah  yang  lebih  sering  merugikan masyarakat.
II.3 Pandangan Masyarakat
Mayoritas masyarakat mungkin sudah mengetahui apa itu psikopat dan bagaimana ciri dari penderitanya, baik melalui tayangan di televisi, berita di internet, ataupun
melalui  film.  Namun  kenyataannya  ada  juga  masyarakat  yang  mengaku  belum