Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER

DI APOTEK KIMIA FARMA RANTAU PRAPAT

YOSY CINTHYA ERIWATY SILALAHI 063202135

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEK KIMIA FARMA RANTAU PRAPAT

YOSY CINTHYA ERIWATY SILALAHI 063202135

Disetujui Oleh: Pembimbing,

Miftakhul Janah, SSi., Apt. Manajer Apotek Pelayanan Kimia Farma Rantau Prapat

Disahkan Oleh: Dekan Fakultas Farmasi,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP. 131 283 716


(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi di apotek Kimia Farma Rantau Prapat dan penyusunan laporan ini.

Praktek Kerja Profesi ini merupakan salah satu program dalam pendidikan profesi apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan. Selesainya Latihan Kerja Profesi tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga atas segala bimbingan dan arahan selama melakukan Prakek Kerja Profesi di Kimia Farma 54 Rantau Prapat. Penghargaan ini dipersembahkan kepada:

1. Bapak Drs. Hendra Farma Johar, M.Si, Apt sebagai Manajer Bisnis PT. Kimia Farma Apotik Medan dan Bapak Miftakhul Jannah, S.Si, Apt sebagai pembimbing dan kepala pelayanan farmasi Apotik Kimia Farma 54 Rantau Prapat, beserta seluruh Staf.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt sebagai Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Wiryanto, SU, Apt sebagai Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

3. Rekan-rekan seperjuangan yang telah nelakukan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma Rantau Prapat; Vika, Kak Nurbaity, Bang Dedy Kak Melly, dan Bang Agung, yang telah menjalin kerja sama serta saling membantu dan memberikan dukungan selama pelaksanaan PKP di Rantau Prapat dan penyusunan laporan PKP ini.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya pendidikan profesi apoteker.

Medan, Februari 2008


(4)

DAFTAR ISI

JUDUL

i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I.

KIMIA FARMA

1

1.1 Sejarah ... 1

1.2 Bisnis Kimia Farma ... 1

1.2.1 Holding ... 1

1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi) ... 2

1.2.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan ... 3

1.2.4 Anak Perusahaan ... 4

1.2.4.1 PT Kimia Farma Trading and Distribution 4 1.2.4.2 PT Kimia Farma Apotik ... 5

1.3 PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan ... 6

1.3.1 Bisnis Manager ... 6

1.3.2 Store Manager Apotek Kimia Farma ... 7

1.3.3 Apotek Kimia Farma Rantau Prapat ... 7

BAB II.

PETA PASAR

8

BAB III. PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI ... 18

3.1 Pelayanan Resep ... 18

3.2 Pelayanan Swamedikasi ... 33

BAB IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN 35

4.1 Hasil ... 43

4.2 Pembahasan ... 49


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia

6

Tabel 2. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter ... 43

Tabel 3. Omzet Penjualan Resep dari Rumah Sakit ... 44

Tabel 4. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter Intern ... 44

Tabel 5. Pemasukan Apotek lainnya ... 45

Tabel 6. Rekapitulasi Penjualan Apotek ... 45

Tabel 7. Perkiraan Pertumbuhan Omzet 1 Tahun ... 45

Tabel 8. Biaya Operasional ... 46


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Menerangkan berbagai segmen yang sering digunakan

dalam

pengembangan suatu usaha

13


(7)

BAB I KIMIA FARMA

1.1 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi Bhinneka Kimia Farma (PNF). Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), menjadi PT. Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

1.2 Bisnis Kimia Farma 1.2.1 Holding

PT Kimia Farma Tbk

Dibentuk : 16 Agustus 1971 Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan

Sebagai perusahaan publik sekaligus Badan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: industri, marketing, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.


(8)

1. Profesionalisme

Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan memanfaatkan peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan secara profesional dalam melaksanakan tugas menjadi komitmen untuk mencapai hasil tersebut.

2. Integritas

Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan, menekankan integritas sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.

3. Kerja Sama

Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh untuk mencapai sukses.

1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi)

Dengan dukungan kuat Riset & Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional, yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang punggung dari segmen industri.

Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9001.

Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunanya, rifampisin, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Unit


(9)

produksi ini telah mendapat US-FDA Approval. Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirop, serbuk, dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan ISO-9002.

Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati (bedak). Untuk menjamin kualitas produksi, unit ini secara konsisten menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001 serta telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan US-FDA Approval.

Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak “Yodiol” yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watudakon juga mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop, dan cairan obat luar/dalam. Unit ini telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-9002 dan ISO-14001.

Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang dihasilkan oleh pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), ISO-4002 dan ISO-14001 ini meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep, sirop dan cairan obat luar/dalam.

1.2.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan

Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah bisnis dari perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanaan kesehatan. Perubahan paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran baru di masyarakat, dari mengobati pengakit dan mengelola penyakit menjadi mencegah penyakit dan mengelola kesehatan. Oleh sebab itu, Kimia Farma melakukan pengembangan usaha baru yang meliputi Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.

Menangkap peluang dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya arti kesehatan, pembentukan unit usaha baru ini terutama ditujukan untuk memberikan layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik dan Pemeriksaan


(10)

Mikrobiologi Industri. Layanan yang diberikan, yaitu: Pemeriksaan Atas Permintaan Sendiri (APS), Pemeriksaan Atas Permintaan Dokter (APD), Medical Check Up, pemeriksaan mikrobiologi industri dan pemeriksan rujukan.

Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi Healthcare Company, maka Kimia Farma merintis Infrastruktur bisnisnya memasuki usaha jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang terpadu dan terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.

Klinik Kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan pemeriksan kesehatan (laboratorium), layanan farmasi (apotik) dan layanan pendukung lainnya.

Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan untuk perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan dan pengelolaan medical record untuk karyawan.

Layanan tersebut diatas juga akan diupgrade sesuai dangan kebutuhan konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke depan dihadirkan oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.

1.2.4 Anak Perusahaan

1.2.4.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution

Dibentuk: 4 Januari 2003

Jalur usaha: Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.

PT. Kimia Farma Trading and Distribution, sebagai anak

perusahaan dari PT. Kimia Farma (persero) Tbk. Kimia Farma Traiding and Distribution (KFTD) sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang yang sama, yaitu perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu, pengalamannya bukan baru satu tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (Persero)


(11)

perusahaan lebih menonjol dalam bidang perdagangan, terlihat dari data tahun ke tahun, komposisi penjualan kepada institusi baik melalui tender atau langsung, lebih dominan dari pada penjualan reguler, yang mencerminkan kepada bisnis distribusi.

Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih banyak menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu produk Kimia Farma sebagai satu satunya prinsipal. Setelah lahir menjadi anak perusahaan, serta melihat kondisi ke depan, perusahaan telah bertekad untuk merubah visi, tidak lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi akan menyalurkan produk-produk prinsipal lain. Oleh karenanya perusahaan telah merubah visinya akan menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi prinsipal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih fokus kepada penjualan reguler, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan menjadi perusahaan distribusi multi prinsipal.

Jalur Usaha :

1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan prinsipal Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari: Consumer Health Product (OTC Chemical, OTC Herbal, kosmetik, body care, food supplement), ethical, generik, lisensi, narkotika, kontrasepsi, bahan baku, alat kesehatan dan consumer goods.

2. Jasa Perdagangan atau Trading

PT. Kimia Farma Trading and Distribution, memiliki 41 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga. Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

1.2.4.2 PT. Kimia Farma Apotik

Dibentuk : 4 Januari 2003 Jalur Usaha : Farmasi.


(12)

PT. Kimia Farma Apotik mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.

Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktik dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.

Penambahan jumlah apotik merupakan bagian dari stategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola Apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan

konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.

Tabel 1. Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia

No.

Provinsi

No. Provinsi

1. Bali 16. Kepulauan Bangka Belitung

2. Banten 17. Lampung

3. Bengkulu 18. Maluku

4. DIY 19. Maluku Utara

5. DKI 20. Nanggroe Aceh Darusalam

6. Gorontalo 21. NTB

7. Irian Jaya 22. NTT

8. Jambi 23. Riau

9. Jawa Barat 24. Sulawesi Selatan 10. Jawa Tengah 25. Sulawesi Tengah

11. Jawa Timur 26. Sulawesi Tenggara

12. Kalimantan Barat 27. Sulawesi Utara 13. Kalimantan Selatan 28. Sumatera Barat 14. Kalimantan Tengah 29. Sumatera Selatan 15. Kalimantan Timur 30. Sumatera Utara

1.3 PT Kimia Farma Apotik Bisnis Manager Medan 1.3.1 Bisnis Manager


(13)

1. Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan sediaan farmasi, alat kesehatan lainnya, yang berkualitas dan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Mengembangkan bisnis farmasi dan jasa kesehatan lainnya untuk meningkatkan nilai apotek saham tanpa meninggalkan prinsip Good Corporate Governance.

3. Mengembangkan SDM untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen serta berperan aktif dalam pengembangan perapotekan nasional.

1.3.2 Store Manager Apotek Kimia Farma

Apotik Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh sumatera yaitu :

1. Kimia Farma pelengkap 2 Inalum 2. Kimia Farma pelengkap 14 Pirngadi 3. Kimia Farma 27 Palang Merah Medan 4. Kimia Farma 28 Belawan

5. Kimia Farma 29 P. Siantar 6. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi

7. Kimia Farma pelengkap 41 Tebing Tinggi 8. Kimia Farma 39 Sei Kambing Medan 9. Kimia Farma 41 Kaban Jahe

10.Kimia Farma pelengkap 54 Rantau Prapat 11.Kimia Farma 84 Tanjung Balai

12.Kimia Farma 85 Pematang Siantar 13.Kimia Farma 90 Kisaran

14.Kimia Farma 106 Aksara Medan

15. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan 16.Kimia Farma 160 Setia Budi Medan

17.Kimia Farma 162 Pematang Siantar

18.Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan 19.Kimia Farma Basri Medan

20.Kimia Farma Namso P. Siantar 21.Kimia Farma Padang Sidimpuan 22.Kimia Farma Rantau Prapat 23. Kimia Farma Binjai

1.3.1 Apotek Kimia Farma Rantau Prapat

Apotek Kimia Farma merupakan salah satu dari sekian banyak seperti pelayanan Kimia Farma yang tersebar di seluruh Indonesia. Apotek yang berada di jalan Ahmad Yani Rantau Prapat berdiri 2 Oktober 2007 ini mudah dijangkau, banyak orang yang melewati kawasan ini karena terletak dekat dengan pasar umum di sekitar apotek juga terdapat praktek dokter dan Rumah Sakit secara umum pelanggan apotek Kimia Farma Rantau Prapat ini adalah masyarakat kawasan tersebut.


(14)

BAB II PETA PASAR

Judul : Launching for Marketer and Entrepreneur Pengarang : Simon Jonatan

STUDI KELAYAKAN, MENGAPA PENTING ?

A. Studi Kelayakan, Meluncurkan Produk Baru

Sebagai sebuah kegiatan pemasaran, studi kelayakan sangat penting. Masa depan sebuah usaha ditentukan oleh suatu studi kelayakan. Dengan studi kelayakan dalam mempersiapkan suatu sistem melibatkan banyak proses untuk memberikan masa depan kepada usaha tersebut.

B. Tumbuh dari dalam dan tumbuh dari luar

Di dunia bisnis, ada dua pilihan pengembangan bisnis untuk meraih pertumbuhan. Pertama, tumbuh dari dalam (Growth from Within) yang mengutamakan pengembangan usaha baru (New Product Development/NPD). Kedua, tumbuh dari luar (Growth from Outside) dengan memilih mengakuisisi suatu usaha atau bahkan menggunakan sistem waralaba (franchise).

Kegagalan suatu bisnis dapat terjadi. Pertama, akibat kegagalan pasar, tidak terdapat pembeda produk yang jelas, positioning yang lemah, ketidak pahaman terhadapa kebutuhan konsumen minimnya dukungan serta reaksi agresif dari pesaing. Kedua, akibat financial yakni berupa rendahnya tingkat pengembalian investasi atau ROI. Ketiga, merupakan kegagalan dalam hal waktu. Terlambat memasuki pasar atau terlalu dini masuk pasar sementara pasar belum dikembangkan untuk siap menerima produk baru tersebut. Keempat, kegagalan teknis yang meliputi produk tidak bekerja dengan baik dan rancangan produk buruk. Kelima, kegagalan organisasi yang disebabkan

ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri dengan kebudayaan organisasi serta tidak adanya dukungan organisasi. Keenam, kegagalan lingkungan berupa peraturan pemerintah dan factor makro ekonomi.

C. Teori Tinggal Landas dan Big Bang

Ada dua teori untuk meluncurkan suatu usaha baru, teori Tinggal Landas dan Big Bang. Disebut “Teori Tinggal Landas” karena mengikuti proses pesawat lepas landas. Mula-mula melaju pelan dan di landasan kemudian dipercepat hingga melaju di landasan pacu hingga ribuan meter untuk selanjutnya dengan dorongan tenaga mesin jet membuat pesawat terangkat ke atas. Setelah mencapai tahap kestabilan di udara, pesawat baru diarahkan untuk mencapai ketinggian yang dikehendaki.

Teori pertama dianggap mengikuti hukum-hukum alam dan biasanya mampu bertahan lama di pasar. Tetapi cara itu memerlukan kesabaran karena membutuhkan waktu untuk mencapai posisi mapan di pasar.

Teori kedua, yang meluncur bagai roket langsung menembus ruang angkasa umumnya cepat kandas pula. Muncul hari ini, menghilang esok hari.

MarkeInsight (Studi Kelayakan)

MarkeInsight (Studi Kelayakan dan Riset Pemasaran)

Menurut Kenichi Ohmae ada 3 pemain utama dalam strategis bisnis yaitu perusahaan itu sendiri (company), pelanggan (costumer), dan pesaing (competitor). Ketiga pemain tersebut disebut strategic triangle.


(15)

Strategi bisnis dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu customer based strategis, cooperate based strategies, competitor based strategies. Dalam perkembangan muncul yang keempat yaitu Change (perubahan), yang menyangkut teknologi, peraturan pemerintah dan politik.

Ada 2 kekuatan yang memotivasi organisasi dalam mengembangkan produk baru yaitu kekuatan internal yang terdiri dari meningkatnya penjualan atau laba, rasa optimisme dalam melakukan riset dan pengembangan untuk mengembangkan keunggulan biaya, menjaga kepemimpinan pasar serta untuk menciptakan citra sebagai perusahaan yang inovatif. Sedangkan yang kedua adalah kekuatan eksternal terdiri dari munculnya peraturan baru, daur hidup produk telah mencapai kematangan, perubahan teknologi yang cepat, berubahnya kebutuhan konsumen serta meningkatnya kompetisi lokal dan global.

Identifikasi kebutuhan konsumen

Seberapa baik produk sesuai untuk memenuhi kebutuhan

pasar? Kebutuhan pasar dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu

kebutuhan yang sudah ada dan kebutuhan laten. Kebutuhan yang

sudah ada lebih mudah diekspresikan. Sedangkan kebutuhan

laten adalah kebutuhan yang belum ada sampai saat ini sehingga

tak mampu diekspresikan konsumen.

Tujuan riset awal produk baru

Riset awal produk baru dimaksudkan untuk menyediakan informasi bagi manajemen tentang kondisi actual perusahaan atau pasar aktualnya, informasi tentang penggunaan produk saat ini dan pengguna potensial yang diproduksi perusahaan. Riset mengenai berbagai riset awal produk baru.

Riset pemasaran :

1. ukuran dan kondisi demografis pasar seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan dan status sosial dari konsumen.

2. konsumen distribusi dan kebutuhan industri, komersial, pemerintah dan pemerintah lokal pengguna produk peralatan dan jasa yang dipasarkan perusahaan.

3. lokasi geografis dari konsumen aktual dan potensial 4. pangsa pasar yang dikuasai para pesaing utama


(16)

5. kondisi saluran distribusi yang dilayani pasar

6. kondisi ekonomi dan tren lingkungan lainnya yang berpengaruh di pasar. Riset produk :

1. teknik konsep produk 2. teknik produk

3. analisis terhadap kekuatan dan kelemahan persaingan dibandingkan dengan para pesaing

4. investigasi tentang penggunaan alternative dari produk yang sudah ada 5. gap analysis yang mengidentifikasi area yang ada di pasar yang dapat


(17)

Riset motivasi

1. sikap dan reaksi terhadap stribut produk

2. nilai-nilai yang dipegang pelanggan yang berpengaruh dan memotivasi mereka

Fase MarkeThink

Konsep yang Tepat Dalam Pemasaran

Langkah-langkah stategis untuk membuat konsep pemasaran adalah :

1. Perubahan

Menyangkut perubahan yaitu teknologi, peraturan pemerintah dan politik.

2. Trend

a. Community trend

Seiring perkembangan zaman, tren masyarakatpun terus berkembang sebagai pebisnis, ada 3 kategori dalam community trend. Under the wave artinya kita tertinggal dan kalah oleh community trend yang terjadi, riding the wave artinya kita menikmati community trend yang sedang terjadi dan creating the wave artinya menemukan dan menciptakan sesuatu sehingga para konsumen bergantung pada penemuan dan ciptaan kita.

b. Competitive analysis

Di jaman hiperkompetitif ini, setiap usaha selalu ada competitor baik langsung maupun tidak langsung.

c. Customer potential analysis

Bagian yang paling besar dari studi kelayakan adalah mencari jumlah konsumen, memilah-milah, menganalisa dan menentukan target yang akan dilayani.

2. Pembeli

Tiga kategori dalam community trend adalah :

a. Creating wave

Pada saat ide yang didapat adalah produk/jasa yang relative baru, maka pengetahuan tentang keinginan pembeli akan menjadi lebih sulit. Karena tidak memiliki pesaing langsung maka pebisnis harus mencari pesaing tidak langsungnya, mempelajari ciri-cirinya (demografi) dan gaya hidupnya (psikografi).


(18)

Dimulai dengan mempelajari kompetitor yang sudah ada. Bagaimana ciri-cirinya dan kesukaannya.

c. Under the wave

Begitu banyak usaha yang beredar, maka pebisnis harus mencari segmen yang belum dilayani atau dimasuki oleh yang lain sebagai target mereka.

3. Segmentasi

Segmentasi adalah mengindentifikasi keinginan dasar dari konsumen dan memasukkannya ke dalam sekumpulan kelompok dimana masing-masing kelompok menunjukkan reaksi dan perilaku berbeda terhadap bauran pemasaran (marketing mix) dari sebuah usaha yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Tujuan segmentasi

Pebisnis membagi pasar dengan 3 tujuan utama.

1. pengelompokan konsumen dengan kebutuhan yang sama dan menganalisa karakteristik dan perilaku pembelian dari kelompok tersebut.

2. membantu merancang bauran pemasaran (marketing mix) yang sesuai dengan sifat dan kehendak dari satu atau lebih segmen.

3. memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen ketika bertemu dengan tujuan organisasi.

Potensi pasar biasanya dibagi atas beberapa segmen besar yaitu :

a. Bila ide yang kita masuki bersifat impulse (short cycle consumption) maka tingkat kesulitan menjadi ringan karena konsumennya anak-anak yang pembosan, mudah berubah dan tidak loyal.

Bila produk bersifat durable (TV, mobil, sofa, dll) yang biasa disebut long cycle consumption karena pembelinya adalah orang tua, laggard sulit dipengaruhi sehingga butuh waktu lama untuk mengembangkan produk ini.

b. Demografis (umur, lokasi, jenis kelamin, pengeluaran, SES)

Masyarakat dengan pengeluaran (SES/Status Ekonomi Sosial) yang lebih tinggi relative lebih sulit dipengaruhi begitu pula dengan umur. Wanita lebih konsumtif dan anak relative lebih mudah dipengaruhi.


(19)

Masyarakat innovator lebih mudah dipengaruhi dibading masyarakat yang non believer.

Langgard / non Wanita

A

Late majority Tua

Muda Remaja

Anak-anak

Durable

Pribadi Rasional

Impulse

Gambar 1. Menerangkan berbagai segmen yang sering digunakan dalam pengembangan suatu usaha

Potensi pasar dapat juga dianalisis dari aspek trend segmen :

a. wanita cenderung lebih innovator / early adaptor (mencari yang baru) disbanding pria.

b. Segment A, terlebih pria, untuk produk durable, berumur 35 tahun, cenderung akan melakukan keputusan pembelian yang penuh perhitungan dan loyal, terutama laggard. Mereka enggan mengganti merek.

c. Produk impulse cenderung murah dan banyak persaingan karena mudah ditiru secara teknis, apalagi umur konsumen pada kategori ini biasanya anak-anak yang tidak loyal dan sangat mudah dipengaruhi.

Pria

B

C D

E

Early majority Innovator / early Jenis kelamin Penghasilan Sifat Produk Umur Psikologis


(20)

4. Target (Sasaran)

Pembagian pasar merupakan salah satu pengambilan keputusan untuk mempertimbangkan memulai suatu usaha. Lalu memilih sasaran pasar, yang dapat saling memenuhi kebutuhan usaha dan pasar.

1. Undifferentiated targeting

Salah satu keunggulannya adalah kemampuannya untuk menghemat biaya produksi dari pemasaran. Karena hanya satu jenis saja yang diproduksi dan harus mampu meraih keuntungan pada produksi massal. Demikian pula, biaya pemasaran menjadi lebih rendah karena hanya satu produk yang dipromosikan dengan menggunakan saluran distribusi tunggal. Sayangnya strategi tersebut rawan terhadap persaingan.

2. Concentrated targeting

Dengan strategi ini, perusahaan memilih pasar niche (satu segmen yang ada di pasar) sebagai sasaran pasarnya. Karena perusahaan hanya berkonsentrasi ke segmen tunggal saja maka perusahaan dapat berkonsentrasi memahami kebutuhan, motif dan kepuasan dari anggota segmen tersebut dan dalam mengembangkan dan menjaga bauran pemasaran khusus.

Tetapi bila segmen pasar yang dipilih terlalu kecil dan mengalami penyusutan akibat perubahan lingkungan maka dapat berdampak negative bagi perusahaan 3. Multisegment marketing

Perusahaan memilih untuk melayani dua atau lebih segmen pasar dan mengembangkan bauran pemasaran yang berbeda disebut menerapkan strategi multisegment targeting.

Strategi tersebut menawarkan banyak menfaat bagi perusahaan, misalnya volume penjualan dan laba yang lebih besar, pangsa pasar yang lebih luas serta skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran.

5. Know Your Competitor & Find Your Attractive (Unique Selling)

Kenalilah kompetitor anda. Mengapa konsumen membeli produk competitor dan selanjutnya cari suatu ‘winning edge’ (strategi untuk menang pada pasar) atau ‘unique selling’ yang membuat konsumen menoleh pada usaha kita.


(21)

Untuk

kategori

Create the Wave

, pebisnis harus mencari

inovasi dengan menemukan trend baru yang belum ada di pasar.

Tetapi harus ada situasi di mana konsumen membutuhkan waktu

untuk mengerti, menerima dan membeli.

Untuk kategori Riding the Wave, pebisnis cukup mencari kategori yang trend-nya sedang naik, melakukan inovasi untuk mendapatkan a winning edge. Untuk kategori Under the Wave, pebisnis membuat produk yang nyaris sama, inovasi tidak ada dan the winning edge biasanya hanya marketing gimmick.

Langkah 1. Mengetahui kelebihan pesaing

Faktor yang harus diperhatikan saat memulai suatu usaha adalah mengapa produk kompetitor dibeli oleh konsumen? Faktor apa saja yang mendorong konsumen memutuskan membeli produk tersebut?

Langkah 2. Melakukan inovasi agar terjadi perbedaan

dengan pesaing

Deferiensiasi adalah suatu kegiatan pebisnis untuk memenuhi

hal-hal apa saja yang belum dilayani oleh kompetitor.

Langkah 3. Apakah membawa keuntungan bagi pelanggan

Tidak semua diferensiasi memberikan keuntungan bagi konsumen, jadi setiap ide harus diuji apakah bisa menarik konsumen.

Langkah 4. Mengembangkan nilai tambah bagi usaha

Setiap diferensiasi yang memberikan benefit harus menjadi attractive value.

6. What is Your USP?

USP adalah singkatan dari unique selling proposition, yang terdiri dari keunikan yang menjual (attractive), yang diperkirakan membuat konsumen memilih produk kita dibanding kompetitor.

Tipe-tipe USP:


(22)

Belum ada di pasar, sesuatu yang baru dan pasti mempunyai benefit. Merupakan USP yang kuat walau pebisnis harus mengedukasi konsumen dan menunggu sampai pasar booming.

2. Niche market

Sudah ada market leadernya di pasar, pebisnis berinovasi mengembangkan bentuk packaging berbeda, mempunyai nilai efficacious (berhasil, kuat, manjur) atau efektivitas yang kuat atau bentuk layanan yang baru.

3. Marketing gimmick

Lebih lengkap, lebih keren, lebih cepat, adalah USP yang terkesan paritas atau biasa-biasa saja.

4. Price war

Banyak pebisnis yang masuk dalam kategori under the wave. Di kategori yang akan dimasuki sudah banyak competitor, sehingga satu-satunya cara masuk pasar adalah dengan menggunakan USP ‘harga lebih murah’. 5. ESP (emotional selling proposition)

Bila semua kelebihan fungsional, first in the market, niche market, marketing gimmick sudah tidak bisa dipakai lagi, maka pebisnis akan memakai pendekatan emosional. Biasanya oleh produk yang kategorinya membutuhkan ‘image’ atau citra.

7. Fix Your Positioning

Suatu produk existing dan market leader pasti mempunyai positioning yang kuat di benak konsumen. Suatu usaha baru pasti belum memiliki positioning, sehingga setelah mendapatkan USP, maka harus ditentukan sasaran

(positioning).

Rumus positioning : a. kepada (target) ………

b. untuk kategori ………

c. mempunyai USP ………

d. sehingga konsumen mempunyai benefit …………


(23)

a. Pada dasarnya untuk mendapatkan positioning adalah langkah komunikasi dan komunikasi membutuhkan media.

b. Media komunikasi tersebut misalnya Word of Mouth, Networking (MLM), Merchandising (pajangan toko), spanduk, billboard, brosur, amplop, kartu nama, pameran, sampai media elektronik seperti radio dan televisi.

c. Kegiatan komunikasi dalam skala lokal, jumlah sedikit, kontak langsung dengan konsumen biasa disebut below the line.

d. Kegiatan komunikasi dalam skala luas, regional melalui media tanpa kontak langsung, biasa disebut kegiatan above the line.

e. Kegiatan komunikasi yang menggabungkan kegiatan kontak langsung dan local tapi dikomunikasikan secara luas melalui media elektronik atau cetak disebut dengan istilah integrated marketing communication.

Konsep Pemasaran Suatu Usaha

1. trend yang sedang terjadi saat ini 2. kategori produk yang hendak dimasuki

3. pesaing (kompetitor) : langsung, tidak langsung 4. target

5. alasan mengapa pesaing (market leader competitor) dibeli 6. layanan yang belum disediakan oleh pesaing (kompetitor)

7. layanan yang paling menimbulkan keuntungan pada konsumen (attractive) 8. Unique Selling Proposition

9. Sasaran positioning : - kepada target : ……….. - untuk kategori : ………

- dengan unique selling proposition : ……… - sehingga konsumen memiliki benefit : ……..


(24)

BAB III

PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI

3.1 PELAYANAN RESEP Kasus I


(25)

Resep I

R/ Toplexil syr fl. I S 3 dd I cth Pro : Ruth Diantika Umur : 13 tahun

1. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalama resep tersebut disimpulkan pasien menderita batuk berdahak disertai alergi.

2. Spesialite Obat pada Resep

Nama Obat

Komposisi Nama Produk

lain

Gol Khasiat

Toplexil

®

(Sanofi

Aventis)

Per 5 ml sirup:

Oxomemazine 1,65 mg Guaifenesin 33,33 mg

- G Meredakan batuk

berdahak disertai kondisi alergi

3. Rasionalitas Obat

Resep di atas rasional untuk mengatasi batuk berdahak disertai alergi.

4. Pelayanan Informasi

a. Kegunaan : meredakan batuk berdahak disertai alergi; b. Bentuk obat : sirup;

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok teh; d. Hal yang perlu diinformasikan :

• Makanlah obat sampai habis sesuai dengan anjuran dokter,

• Jangan dihentikan sebelum obat habis meskipun sudah merasa sembuh.


(26)

(27)

Resep II

R/ Clinmas300 mg No. XV S 3 dd kapl I

R/ Prednox No. X S 2 dd kap I

R/ Ryzo No. X

S 1 dd tab I Pro : H. Sulaiman Umur : 67 tahun

1. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan.

2. Spesialite Obat pada Resep

N

o

Nama Obat

Komposisi Nama Produk lain Gol Khasiat

1

Clinmas

®

(Lapi)

Klindamisin 300 mg Prolic® (Sanbe Farma) G Antibiotik

2

Prednox

®

(Pyridam)

Metil Prednisolon 4 mg Lameson® (Lapi) G Antialergi

3 Ryzo

®

(Soho)

Setirizin HCl 10 mg Ryzen®(UCB Farma) G Antihistamin dan

antialergi

3. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan.

4. Pelayanan Informasi

Clinmas®

a. Khasiat : untuk pengobatan infeksi berat karena bakteri aerob yang sensitif.

b. Bentuk obat : kapsul.


(28)

d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Makanlah obat samapai habis sesuai anjuran dokter.

• Obat sebaiknya dimakan dalam keadaan perut kosong kira-kira 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

• Susu dan obat-obat penetral asam lambung akan menurunkan aktivitas obat ini, kecuali dianjurkan dokter, jangan dimakan dengan obat penetral asam lambung.

Prednox®

a. Khasiat : untuk mengobati radang, alergi, asma. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Hati-hati pemberian jangka lama terutama pada penderita gagal jantung, hipertensi dan tukak lambung.

• Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak, glaukoma, dengan kemungkinan kerusakan saraf mata.

Ryzo®

a. Khasiat : antihistamin dan antialergi. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 1 kali 1 tablet sehari. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.


(29)

(30)

Resep III

R/ Tab Lapiflox500 mg No. X S 2 dd tab I

R/ Tab Mucopect No. X S 3 dd tab I

R/ Tab Imunos No IV

S 1 dd tab I

R/ Tab Loratadine No. IV S 1 dd tab I

Pro : Parsadian Sihombing Umur : 32 tahun

1. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan dengan gejala sesak.


(31)

N

o

Nama

Obat

Komposisi Nama Produk

lain

Gol Khasiat

1 Lapiflox

®

(Lapi)

Siprofloksasin 500 mg Quamiprox® (Nufarindo)

G Antibiotik

2 Mucopect

®

(Boehringer

Ingelheim)

Ambroksol HCl Mucos®

(Meprofarm)

G Obat batuk dan pilek

3

Imunos

®

(Lapi)

Per 5 ml :

Echinacea 500 mg,, Zink pikolinat 10 mg, Selenium 15 mcg, asam askorbat 50 mg.

- SM Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran nafas akut dan kronik.

4

Loratadin

(Kimia

Farma )

Loratadin 10 mg Alloris®(Sanbe Farma)

G Antihistamin dan antialergi

3. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan atas dan sesak nafas..

4. Pelayanan Informasi

Lapiflox®

a. Khasiat : antibiotik.

b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Makanlah obat sesuai anjuran dokter.

• Pemaikaian antibiotik harus tuntas dan tidak sembarangan guna mencegah terjadinya resistensi dan mengurangi efek yang merugikan.

• Disarankan banyak minum air hangat.


(32)

Mucopect®

a. Khasiat : obat batuk dan pilek. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Dapat memberikan efek samping berupa gangguan ringan pada saluran pencernaan dan reaksi alergi.

• Diberikan 3 kali sehari atau setiap 8 jam sekali 1 tablet. Imunos®

a. Khasiat : Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran nafas akut dan kronik.

b. Bentuk obat : kaplet.

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 kaplet.

Loratadin

a. Khasiat : anti alergi dan antiinflamasi. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 1 kali sehari 1 tablet. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Diminum pada waktu atau sesudah makan,

• Tidak dianjurkan pada waktu perut kosong.


(33)

(34)

Resep IV

R/ Zystickap No. V S 2 dd kap I

R/ Lameson No. X

S 3 dd tab I

R/ Lapistan 500 mg No. X S 3 dd tab I prn

R/ Ambroksol tab No. X S 3 dd tab I

R/ Imunos No. IV

S 2 dd kap I Pro : S. Sitorus Umur : 37 tahun

1. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan.


(35)

N

o

Nama

Obat

Komposisi Nama Produk

lain

Gol Khasiat

1

Zystic

®

(Bernofarm

)

Azitromisin 250 mg Zythromax® (Pfizer)

G Antibiotik

2

Lameson

®

(Lapi)

Metil Prednisolon 4

mg

Prednox® (Pyridam)

G Antialergi

3

Lapistan

®

(Lapi)

Asam mefenamat 500 mg Mefinal® (Sanbe farma)

G Analgetik dan antipiretik

4 Ambroksol

(Kimia

Farma)

Ambroksol HCl Mucos®

(Meprofarm)

G Obat batuk dan pilek

5

Imunos

®

(Lapi)

Echinacea (EFLA 894) 500 mg, Zink pikolinat 10 mg, selenium 15 mcg, as. askorbat 50 mg

- SM Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran nafas akut dan kronik.

3. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan atas.

4. Pelayanan Informasi

Zystic®

a. Kegunaan : untuk mengobati saluran pernafasan atas. b. Bentuk obat : kapsul.

c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 kapsul. d. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• Jangan digunakan pada pasien gangguan GI, karena dapat mengiritasi lambung.

• Hati-hati pada penggunaan pasien ginjal sedang, gangguan hati, pada anak 16 tahun dan ibu hamil dan menyusui.


(36)

Lameson®

a. Kegunaan : untuk mengobati radang, alergi, asma. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Hati-hati pemberian jangka lama terutama pada penderita gagal jantung, hipertensi dan tukak lambung.

• Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak, glaukoma, dengan kemungkinan kerusakan saraf mata.

Lapistan®

a. Kegunaan : analgetik dan antipiretik. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet setelah makan jika masih demam. d. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• Gunakan sesuai dengan petunjuk dan aturan pakai, serta jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

• Hati-hati pada paenderita gangguan lambung, usus, hati dan fungsi ginjal.

Ambroksol

a. Kegunaan : obat batuk dan pilek. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 tablet. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Dapat memberikan efek samping berupa gangguan ringan pada saluran pencernaan dan reaksi alergi.

• Diberikan 3 kali sehari atau setiap 8 jam sekali 1 tablet. Imunos®


(37)

d. Khasiat : Stimulir system imun selama terjadi infeksi saluran nafas akut dan kronik.

e. Bentuk obat : kaplet.


(38)

(39)

Resep V

R/ Clinmas300 mg No. XX S 2 dd kapl I

R/ Prednox No. XX S 2 dd kap I

R/ Alloris No. XIV

S 2 dd tab I Pro : Ali Umur : 41 tahun

1. Kasus

Berdasarkan obat-obat yang diberikan dalam resep tersebut disimpulkan pasien menderita infeksi pada saluran pernafasan.

2. Spesialite Obat pada Resep

N

o

Nama Obat

Komposisi Nama Produk lain Gol Khasiat

1

Clinmas

®

(Lapi)

Klindamisin 300 mg Prolic® (Sanbe Farma) G Antibiotik

2

Prednox

®

(Pyridam)

Metil Prednisolon 4 mg Lameson® (Lapi) G Antialergi

3 Alloris

®

(Sanbe Farma)

Loratadin 10 mg Lesidas®(Kalbe Farma)

G Antihistamin dan

antialergi

3. Rasionalitas Komposisi Obat

Resep di atas rasional untuk mengatasi infeksi pada saluran pernafasan.

4. Pelayanan Informasi

Clinmas®

a. Khasiat : untuk pengobatan infeksi berat karena bakteri aerob yang sensitif.


(40)

c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 kapsul. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Makanlah obat samapai habis sesuai anjuran dokter.

• Obat sebaiknya dimakan dalam keadaan perut kosong kira-kira 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

• Susu dan obat-obat penetral asam lambung akan menurunkan aktivitas obat ini, kecuali dianjurkan dokter, jangan dimakan dengan obat penetral asam lambung.

Prednox®

a. Khasiat : untuk mengobati radang, alergi, asma. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 tablet. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Hati-hati pemberian jangka lama terutama pada penderita gagal jantung, hipertensi dan tukak lambung.

• Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan katarak, glaukoma, dengan kemungkinan kerusakan saraf mata.

Alloris®

a. Khasiat : antihistamin dan antialergi. b. Bentuk obat : tablet.

c. Cara pemakaian : 2 kali 1 tablet sehari. d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Tidak dianjurkan untuk wanita hamil dan menyusui.


(41)

3.2 PELAYANAN SWAMEDIKASI

Kasus I

Seorang remaja putra datang dengan keluhan kakinya pegal dan nyeri karena terkilir sewaktu bermain bola.

1. Obat yang diberikan : Salonpas® gel

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat

Salonpas® gel (PT. Salonpas Indonesia)

Metil salisilat 0,15 g Mentol 0,07 g

Molakrim® (Molex Ayus) Nufasic® (Nufarindo)

B Mengurangi rasa sakit pada

punggung, rasa sakit karena terkilir, pegal karena olah raga.

3. Informasi Obat

a. Kegunaan : Mengurangi rasa sakit pada punggung, rasa sakit karena terkilir, pegal karena olah raga.

b. Bentuk obat : krim

c. Cara pemakaian : 1-3 kali sehari dioleskan/digosokkan pada bagian yang sakit

d. Hal yang perlu diinformasikan:

• Hanya untuk pemakaian luar dari badan

• Tidak boleh digunakan pada kulit yang luka atau terbuka

• Simpan pada wadah yang terlindung dari sinar matahari langsung

• Hentikan pemakaian jika rasa sakit tidak hilang dalam 10 hari atau timbul warna kemerah-merahan pada kulit.


(42)

Kasus II

Seorang bapak datang dengan keluhan demam dan flu.

1. Obat yang diberikan : Sanaflu® kaplet

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain

Go

l Khasiat

Sanaflu® (Sanbe Farma)

Parasetamol 500 mg Fenilpropanolamin HCl 15 mg

Farnirex® (Ifars) Nodrof® (Tempo Scan Pasific)

W Meringankan gejala flu dan demam

3. Informasi Obat

a. Kegunaan : Meringankan gejala flu dan demam b. Bentuk sediaan : kaplet

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 kaplet d. Hal – hal yang perlu diinformasikan :

• Bila sakit telah sembuh segera hentikan pemakaian obat ini.

• Jangan menggunakan obat ini lebih dari 10 hari secara terus menerus.

• Segeralah ke dokter bila timbul warna kekuningan pada mata atau kulit


(43)

Kasus III

Seorang wanita datang ke apotek dengan gatal-gatal dan terdapat kutu air pada sela-sela jari kaki.

1. Obat yang diberikan : Fungiderm®

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat

Fungiderm® (Konimex)

Klotrimazol Canesten® (Bayer) Clonita® (Tunggal IA) Neo Ultrasiline® (Henson Farma)

W Mengobati panu, kadas kurap, kutu air, luka kecil, kudis dan gatal.

3. Informasi Obat

a. Kegunaan : untuk mengobati panu, kadas kurap, kutu air, luka kecil, kudis dan gatal.

b. Bentuk obat : salep

c. Cara pemakaian : 3 kali sehari oleskan tipis pada bagian yang sakit sampai infeksi hilang.

d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Bersihkan dahulu bagian kulit sebelum dioleskan.

• Hanya untuk pemakaian luar.


(44)

Kasus IV

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan sakit dan bengkak pada persendian karena kelebihan asam urat.

1. Obat yang diberikan : Prouric®

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk

Lain

Gol Khasiat

Prouric® (Indofarma)

Ekstrak Andrograpidis paniculata, Ekstrak Curcuma xanthoriza, Ekstrak Sonchus arvensis, Ekstrak Piper nigrum, Ekstrak Cyperus rotundus.

- FF Menghilangkan

kelebihan as. urat

3. Informasi Obat

a. Kegunaan : Menghilangkan kelebihan asam urat b. Bentuk obat : kapsul

c. Cara pemakaian : 2 kali sehari 1 kapsul d. Hal yang perlu diinformasikan :

• Hindari memakan makanan pemicu kenaikan asam urat

• Bila dalam 2 hari belum menunjukkan perubahan segera menghubungi dokter


(45)

Kasus V

Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan perut

sakit, mulas dan buang air besar berulang kali dalam sehari

dengan konsistensi yang agak lunak. Berdasarkan keluhan

tersebut disimpulkan pasien menderita penyakit diare

1. Obat yang diberikan : New Diatabs®

2. Spesialite obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat

New Diatabs® (Medifarma)

Attapulgit 600 mg Biodiar® (Novartis)

New Polymagma® (Wyeth)

B Obat diare

3. Informasi obat

1. Kegunaan : untuk pengobatan diare non spesifik 2. Bentuk obat : tablet

3. Cara pemakaian : 2 tablet setiap setelah buang air besar, maks 12 tablet/ 24 jam

4. Hal-hal yang diinformasikan:

• Jika gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi dokter

• Dianjurkan pemberian oral obat lain dengan obat ini interval waktunya 2-3 jam


(46)

Kasus VI

Seorang pria dewasa datang ke apotek dengan keluhan sariawan dimulut dan bibir pecah-pecah.

1. Obat yang diberikan : Ademsari®

2. Spesialite obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain Gol Khasiat

Ademsari® (Sari Anesis Indah)

Ekstrak Citrus aurantipolia 5% Ekstrak Alycia stellata ret. Cortex 15%

Ekstrak Cinnomomum burmanmi B1 Cortex 0,15% Vitamin C 0,71%

Jesscool®(Konimex) Segar dingin®

madu (Kuning Alam Segar)

FF Mengobati panas

dalam

3. Informasi Obat

a. Kegunaan : utk mengobati sakit tenggorokan, sariawan, bibir pecah-pecah, susah buang air besar dan gejala lain akibat panas dalam.

b. Bentuk obat : puyer

c. Cara pemakaian : 2 – 3 kali sehari 1 bungkus dilarutkan kedalam 200 ml air

d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Minum segera ketika gas/ soda masih ada


(47)

Kasus VII

Seorang wanita dewasa datang ke apotek dengan keluhan menderita batuk berdahak.

1. Obat yang diberikan : Woods Ekspektoran®

2. Spesialite obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain

Gol

Khasiat

Woods Ekspektoran® (Kalbe farma)

Bronheksin HCL 4 mg Guafenesin 100 mg/5 ml

Nufadifect® (Nufarindo),

Bisolvon® (Boeringer Ingelheim)

W Ekspektoran Mukolitik

3. Informasi Obat

1. Kegunaan : untuk meringankan batuk, mengencerkan sekresi dahak yang kental sehingga mudah dikeluarkan

2. Bentuk obat : sirup

3. Cara pemakaian : 3 kali sehari 2 sendok teh 4. Hal-hal yang diinformasikan:

• Tidak boleh melebihi dosis yang dianjurkan

• Bila gejala tidak berkurang atau sakit semakin berlanjut maka hubungi dokter

• Jangan mempergunakan obat ini lebih dari 7 hari kecuali atas perintah dokter

• Sebaiknya banyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak


(48)

Kasus VIII

Seorang perempuan berusia 15 tahun mengalami rasa perih di lambung, khususnya pada saat perut kosong dan pada 15-30 menit setelah makan. Lambung terasa penuh, mual, kembung dan kadang-kadang terjadi muntah asam. Penderita disimpulkan menderita sakit maag.

1. Obat yang diberikan : Plantacid®

2. Spesialite obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain

Gol

Khasiat

Plantacid® (Kalbe Farma)

Al hidroksida gel kering 300 mg, Mg hidroksida 300 mg,

Dimetilpolisiloksan 30 mg

Mylanta® (Pfizer), Mylacid® (Emba Megafarma)

B Antasida

3. Informasi obat

1. Kegunaan : mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung dan tukak usus 12 jari.

2. Bentuk obat : tablet kunyah

3. Cara pemakaian : 3-4 kali sehari 1-2 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Tablet harus dikunyah dahulu sebelum ditelan

• Obat diminum saat perut kosong yaitu 1 jam sebelum makan atau 1-2 jam ssudah makan dan sebelum tidur

• Penggunaan terus-menerus (lebih dari 2 minggu) tidak dianjurkan kecuali atas petunjuk dokter, karena dapat menimbulkan ketergantungan lambung

• Penggunaan bersama obat lain harus dihindari karena dapat mengganggu penyerapan obat tersebut, seperti tetrasiklin dan simetidin oral harus diberikan dengan interval 2 jam


(49)

Kasus IX

Seorang ibu datang ke apotik dengan keluhan sukar buang air besar.

1. Obat yang diberikan : Dulcolax®

2. Spesialite obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain

Gol

Khasiat

Dulcolax® (Boehringer Ingelheim)

Bisakodil 5 mg Bicolax® (Armoxindo), Laxamex® (Yupharin)

W Laksansia

3. Informasi obat

1. Kegunaan : untuk sembelit, menghilangkan rasa nyeri pada buang air besar

2. Bentuk obat : tablet salut enterik 3. Cara pemakaian : 1 kali sehari 2 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan

• Tablet diminum pada malam hari sebelum tidur

• Jangan digunakan setiap hari lebih dari 1 minggu

• Hentikan penggunaan obat bila gejala tidak membaik dan hubungi dokter


(50)

Kasus X

Seorang pria dewasa mengeluh rasa nyeri dan pegal-pegal terutama pada sendi-sendi tangan, kaki, lutut, bahu, dan tengkuk. Nyeri paling hebat terjadi pada waktu bangun pagi, sendi-sendi terasa kaku, sukar digerakkan dan kurang bertenaga. Pasien disimpulkan mengalami gejala-gejala rematik.

1. Obat yang diberikan : Neo Rheumacyl®

2. Spesialite obat

Nama Obat Komposisi Nama Produk Lain

Gol

Khasiat

Neo Rheumacyl® (Bode)

Ibuprofen 200 mg Parasetamol 350 mg

Aknil® (Sunthi Sepuri) Axalan® (Medi Farma)

W Analgetik, antipiretik dan antiinflamasi

3. Informasi obat

1. Kegunaan : Meringankan nyeri ringan sampai sedang pada otot dan sendi dan nyeri lainnya.

2. Bentuk obat : tablet

3. Cara pemakaian : 3-4 kali sehari 1 tablet bila diperlukan, sesudah makan 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• Tidak dianjurkan pada penderita tukak lambung

• Diminum sesudah makan atau bersama makanan

Bila timbul rasa pusing jangan mengendarai kendaraan

Segera ke dokter bila terjadi penglihatan kabur atau ruam-ruam di kulit

Penyimpanan di tempat sejuk dan kering, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.Dianjurkan melakukan latihan fisioterapi untuk memelihara mobilitas sendi dan tenaga otot.


(51)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Kelayakan suatu usaha ditinjau dari aspek keuangan dapat dilihat dengan beberapa indikator antara lain IRR (internal rate of return) dan payback period, (net present value).

Rencana Pendirian Apotek Kimia Farma 1. Investasi

a. Renovasi gedung Rp. 100.000.000 b. Perlengkapan apotek

- Papan nama + pajak Rp. 10.000.000 - Kursi lobi Rp. 5.000.000 - Rak obat Rp. 50.000.000 - Meja kounter apotek Rp. 10.000.000

- Kulkas Rp. 2.000.000

- Izin apotek Rp. 5.000.000

Total Rp. 182.000.000 2. Pemasukan

Omzet apotek dapat diperoleh dari hasil penjualan resep yang berasal dari praktek dokter, rumah sakit dan klinik, praktek dokter intern dan dari penjualan OTC, alat kesehatan (alkes), UPDS dan resep kredit, yang dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 2. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter

No. Praktek Dokter Alamat Kunjungan

/hari

Kunjungan /bln (20 HK)

Lbr R/

Serapan

% Lbr masuk

1. Chairil Anwar Sp.PD A. Yani 50 1000 1000 2 20 2. Ilyas Achdy Sp.THT A.Yani 20 400 400 2 8 3. Maria Ulfah Sp.A A. Yani 40 800 780 2 15,6 4. Tigor P. Siregar Sp.PD A. Dahlan 30 600 580 2 11,6 5. Fitra Laila Sp.THT A. Dahlan 10 200 190 2 3,8 6. Susi Ginting Sp.KK A. Dahlan 15 300 200 2 4 7. Ismart Edy Sp.A Siringo-ringo 20 400 300 2 6 8. Nusyirwan Sp.OG Gatot Subroto 25 500 400 1 4 9. Edyan Pinem Sp.PD Cut Nyak Dien 30 600 300 2 6 10. Tanzil Alhair Sp.OG Cut Nyak Dien 40 800 600 2 12

11. Rusman Sp.B A.Yani 20 400 200 2 4

12. Ainal Sp.OG A.Yani 25 500 480 5 24


(52)

14. Sri Ninin Sp.M Siringo-ringo 10 200 180 5 9

15. Wandy Imam Bonjol 20 400 300 5 15

16. Rustian Imam Bonjol 20 400 350 5 17,5

17. Azli Sp.M A.Yani 20 400 300 5 15

18. Maria Pratiwi A. Dahlan 20 400 400 5 20

19. Suhendro A. Dahlan 20 400 350 5 17,5

20. Tun Ali Siringo-ringo 50 1000 1000 5 50 21. Edison Stephen Sudirman 10 200 150 5 7,5 22. Indra K. Sp.A Sudirman 15 300 200 5 10 23. Saly Hartati Gatot Subroto 10 200 100 5 5

24. Yeva Gatot Subroto 10 200 200 5 10

25. Alwi Gatot Subroto 10 200 100 5 5

26. P. Sinaga Urip 10 200 75 5 3,75

27. Sari Gunung Cut Nyak Dien 5 100 75 5 3,75 28. Azwar Matondang A. Yani 10 200 75 5 10

29. Rizli A. Yani 10 200 50 5 2,5

30. Maliana A. Yani 10 200 200 5 10

31. Rusli Dipnonegoro 10 200 150 2 3

32. Rosdiana Sirandorung 5 100 50 2 1

33. Sanny WR. Supratman 10 200 50 2 1

34. Charles Sp.A A. Yani 5 100 50 2 1

35. Yulius Siringo-ringo 30 600 400 2 8

Total Lembar 352

Rata-rata R/ per lembar 2,5

Harga rata-rata R/ 20.000

Total Rupiah 17.600.000

Tabel 3. Omzet Penjualan Resep dari Rumah Sakit

No Rumah Sakit Alamat R/ Tunai

/hari

R/ Tunai /bln

(30 HK) Serapan %

Lembar Masuk

1. RSU Rantau Prapat KH. Dewantara 90 2700 10 270 2. RS. Citra Medika A. Yani 35 1050 3 31,5 3. Klinik Rawat Dr. Nusyirwan Gatot Subroto 20 600 1 6 4. RR. Dr. Takdir Siringo ringo 20 600 1 6

5. RSIA Kasih Ibu Torpis 10 300 1 3

Total Lembar 316,5

Rata-rata R/ lembar 2,5

Harga rata-rata R/ 20.000

Total Rupiah 15.825.000

Tabel 4. Omzet Penjualan Resep dari Praktek Dokter Intern

No. Praktek

Dokter Intern Kunjungan /hari Kunjungan /bln (20HK) Serapan


(53)

1. Syaraf 50 1000 750 750

2. THT 50 1000 750 750

Total

Lembar 1500

Rata-rata R/ Lembar

2,5

Harga rata-rata R/ 20.000

Total Rupiah 75.000.000

Selain pemasukan dari hasil penjualan resep juga ada dari penjualan obat bebas (OTC/Over The Counter), alat kesehatan, penjualan obat tanpa resep dan juga melayani resep kredit.

Tabel 5. Pemasukan Apotek lainnya

No. Pemasukan Apotek lainnya Jumlah Penjualan (Rp)

1. OTC dan Alkes 10.000.000

2. Penjualan UPDS 8.000.000

3. Resep kredit 15.000.000

Total 33.000.000

Perkiraan rekapitualisasi omset per bulan dan per tahun dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Rekapitulasi Penjualan Apotek

No. Rekapitulasi Penjualan Per Bulan Per Tahun

1. Praktek Dokter sekitar 17.600.000 211.200.000

2. Pemasukan Rumah Sakit sekitar 15.825.000 189.900.000

3. Praktek Dokter Intern 75.000.000 900.000.000

4. Pemasukan lainnya 33.000.000 396.000.000

Total 141.425.000 1.697.100.000

Perkiraan pertumbuhan omset per 1 tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(54)

Bulan % Pencapaian Omzet

I 50% 70.712.500

II 60% 84.855.000

III 70% 98.997.500

IV 80% 113.140.000

V 90% 127.282.500

VI 100% 141.425.000

VII 100% 141.425.000

VIII 110% 155.567.500

IX 120% 169.710.000

X 130% 183.852.500

XI 140% 197.995.000

XII 150% 212.137.500

Perkiraan Omzet 1 Tahun 1.697.100.000

2. Pengeluaran

Beban apotek yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kelancaran kegiatan perapotikan.

Tabel 8. Biaya Operasional

No. Uraian Per Tahun

1. Biaya gaji pegawai :

1 apoteker Rp. 3.000.000 = Rp 3.000.000 4 asisten apoteker @ Rp. 800.000 = Rp 3.200.000

Total Rp 6.200.000 /bln 74.400.000

2. Biaya Tunjangan Pegawai 10.000.000

3. Biaya Asuransi (barang dagangan, kendaraan, bangunan)

2.000.000 4. Biaya Pajak-pajak (kendaraan, bumi dan bangunan) 5.000.000 5. Biaya Pemeliharaan (gedung, mesin, kendaraan,

inventaris)

12.000.000 6. Biaya Umum (pengembangan SDM, perjalanan dinas,

telepon)

12.000.000 7. Biaya Serba-serbi (olah raga & rekreasi, jamuan tamu) 6.000.000

Total 121.400.000

3. Rencana Laba Rugi Apotek

Setelah mengetahui biaya operasional selama setahun maka dapat diperkirakan rencana laba rugi atau proyeksi arus kas usaha selama tahun berikutnya dengan beberapa asumsi yaitu : pertumbuhan omzet = 12 % / tahun dan kenaikan biaya = 10 % / tahun


(55)

Tabel 9. Rencana Laba Rugi Apotek

Uraian Tahun I Tahun

II Tahun III Tahun IV Tahun V Penjualan :

Praktek dokter sekitar Pemasukan RS sekitar Praktek dokter intern HV/OTC dan Alkes Penjualan UPDS Resep Kredit 211.200.0 00 189.900.0 00 900.000.0 00 120.000.0 00 96.000.00 0 180.000.0 00 236.544.0 00 212.688.0 00 1.008.000. 000 134.400.0 00 107.520.0 00 201.600.0 00 264.929.2 80 238.210.5 60 1.128.960. 000 150.528.0 00 120.422.4 00 225.792.0 00 296.720.1 94 266.795.8 27 1.128.960. 000 168.591.3 60 134.873.0 88 252.887.0 40 332.327.2 89 298.811.3 26 1.416.167. 424 188.822.3 23 151.057.8 59 283.233.4 85 Total Penjualan 1.697.100.

000 1.900.752. 000 2.128.842. 240 2.384.303. 309 2.670.419. 706

HPP 76, 73% 1.302.174.

040 1.458.434. 925 1.633.447. 116 1.829.460. 770 2.048.996. 062

Laba Kotor 394.925.9

60 442.317.0 75 495.395.1 24 554.842.5 39 621.423.6 44 Biaya Operasional :

Biaya Gaji Pegawai Biaya Tunjangan Pegawai Biaya Asuransi Biaya Pajak-pajak Biaya Pemeliharaan Biaya Umum Biaya Serba-serbi 74.400.00 0 10.000.00 0 2.000.000 5.000.000 12.000.00 0 12.000.00 0 6.000.000 81.840.00 0 11.000.00 0 2.200.000 5.500.000 13.200.00 0 13.200.00 0 6.600.000 90.024.00 0 12.100.00 0 2.420.000 6.050.000 14.520.00 0 14.520.00 0 7.260.000 99.026.40 0 13.310.00 0 2.662.000 6.655.000 15.972.00 0 15.972.00 0 7.986.000 108.929.0 40 14.641.00 0 2.928.200 7.320.500 17.569.20 0 17.569.20 0 8.184.600 Total Biaya Operasional 121.400.0

00 133.540.0 00 146.894.0 00 161.583.4 00 177.741.7 40 Laba sebelum pajak 273.525.9

60 308.777.0 75 348.501.1 24 393.259.1 39 443.681.9 04

Pajak 30 % 27.352.59

6 30.877.70 8 34.850.11 2 39.325.91 4 44.368.19 0 Laba setelah pajak 246.173.3

64 277.899.3 68 313.651.0 12 353.933.2 25 399.313.7 13

% Laba setelah pajak 14,51 14,62 14,73 14,84 14,95

Operating Ratio 85,49 85,38 85,27 85,16 85,05

4. Kelayakan Apotek Benefit / Proceed

Tahun Laba Setelah

Pajak

Penyusutan Benefit

I 246.173.364 36.400.000 282.573.364

II 277.899.368 36.400.000 314.299.368


(56)

IV 353.933.225 36.400.000 390.333.225

V 399.313.713 36.400.000 435.713.713

Internal Rate of Return (IRR)

P1 = 24 % P2 = 30 %

Tahun Benefit

DF NPV1 DF NPV2

I 282.573.364 0,80645 227.881.289 0,76923 217.363.909

II 314.299.368 0,65036 204.407.737 0,59172 185.977.222

III 350.051.012 0,52449 183.598.255 0,45517 159.332.719

IV 390.333.225 0,42297 165.099.244 0,35013 136.667.372

V 435.713.713 0,34111 148.626.305 0,26933 117.350.774

PV1 929.612.830 PV2 816.691.996

Investasi 182.000.000 Investasi 182.000.000

NPV1 747.612.830 NPV2 634.691.996

IRR = P1 + NPV1 (P2 – P1)

NPV1 – NPV2

= 24 % + 747.612.830× (30 % - 24 %) 747.612.830- 634.691.996

IRR = 24 % + 4.485.676.980

112.920.834

IRR = 63,72 %

Keterangan : IRR yang diperoleh > dari suku bungan 24 % jadi pada IRR 62,72 % tersebut, proyek perapotikan layak untuk dilaksanakan.

P : suku bunga bank DF : diskon faktor


(57)

Pay Back Period (PBP)

Tahun PV Benefit PV Benefit

Kumulatif

I 227.881.289 227.881.289

II 204.407.737 432.289.026

III 183.598.255 615.887.281

IV 165.099.244 780.986.525

V 148.626.305 929.612.830

PBP = [Investasi – PV Benefit] PV Benefit

PBP = [182.000.000 – 432.289.026] 615.887.281

PBP = 4,88 ≈ 4 tahun 10 bulan

Keterangan : Pengembalian investasi usaha, kembali dalam waktu 4 tahun 10 bulan


(58)

4.2 PEMBASAHAN

Dilihat dari analisis keuangan, berdasarkan perhitungan studi kelayakan Apotek Kimia Farma Rantau Prapat yaitu IRR (Internal Rate Return), bernilai 62,72 % yang lebih besar dari suku bunga bank 24 % maka proyek perapotikan layak dilaksanakan. Dengan perhitungan PBP, bernilai 4,88 yang dalam hitungan waktu yaitu 4 tahun 10 bulan. Maka pengembalian investasi, kembali dalam waktu 4 tahun 10 bulan.


(59)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan studi kelayakan usaha terhadap apotek Kimia Farma Rantau Prapat dengan memakai indikator-indikator aspek keuangan yaitu Internal Rate of Value dan Payback Period maka dapat disimpulkan bahwa usaha apotek pelengkap Kimia Farma No. 54 masih layak untuk dilaksanakan

5.2 Saran

1. Sebaiknya disediakan ruangan konseling untuk apoteker agar pasien dapat memperoleh konseling dengan nyaman.

2. sebaiknya pengadaan barang yang telah habis dan kadaluarsa segera dilengkapi.


(1)

Bulan % Pencapaian Omzet

I 50% 70.712.500

II 60% 84.855.000

III 70% 98.997.500

IV 80% 113.140.000

V 90% 127.282.500

VI 100% 141.425.000

VII 100% 141.425.000

VIII 110% 155.567.500

IX 120% 169.710.000

X 130% 183.852.500

XI 140% 197.995.000

XII 150% 212.137.500

Perkiraan Omzet 1 Tahun 1.697.100.000

2. Pengeluaran

Beban apotek yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kelancaran kegiatan perapotikan.

Tabel 8. Biaya Operasional

No. Uraian Per Tahun

1. Biaya gaji pegawai :

1 apoteker Rp. 3.000.000 = Rp 3.000.000 4 asisten apoteker @ Rp. 800.000 = Rp 3.200.000

Total Rp 6.200.000 /bln 74.400.000

2. Biaya Tunjangan Pegawai 10.000.000

3. Biaya Asuransi (barang dagangan, kendaraan, bangunan)

2.000.000 4. Biaya Pajak-pajak (kendaraan, bumi dan bangunan) 5.000.000 5. Biaya Pemeliharaan (gedung, mesin, kendaraan,

inventaris)

12.000.000 6. Biaya Umum (pengembangan SDM, perjalanan dinas,

telepon)

12.000.000 7. Biaya Serba-serbi (olah raga & rekreasi, jamuan tamu) 6.000.000

Total 121.400.000

3. Rencana Laba Rugi Apotek

Setelah mengetahui biaya operasional selama setahun maka dapat diperkirakan rencana laba rugi atau proyeksi arus kas usaha selama tahun berikutnya dengan beberapa asumsi yaitu : pertumbuhan omzet = 12 % / tahun dan kenaikan biaya = 10 % / tahun


(2)

Tabel 9. Rencana Laba Rugi Apotek

Uraian Tahun I Tahun

II Tahun III Tahun IV Tahun V Penjualan :

Praktek dokter sekitar Pemasukan RS sekitar Praktek dokter intern HV/OTC dan Alkes Penjualan UPDS Resep Kredit 211.200.0 00 189.900.0 00 900.000.0 00 120.000.0 00 96.000.00 0 180.000.0 00 236.544.0 00 212.688.0 00 1.008.000. 000 134.400.0 00 107.520.0 00 201.600.0 00 264.929.2 80 238.210.5 60 1.128.960. 000 150.528.0 00 120.422.4 00 225.792.0 00 296.720.1 94 266.795.8 27 1.128.960. 000 168.591.3 60 134.873.0 88 252.887.0 40 332.327.2 89 298.811.3 26 1.416.167. 424 188.822.3 23 151.057.8 59 283.233.4 85

Total Penjualan 1.697.100. 000 1.900.752. 000 2.128.842. 240 2.384.303. 309 2.670.419. 706 HPP 76, 73% 1.302.174.

040 1.458.434. 925 1.633.447. 116 1.829.460. 770 2.048.996. 062

Laba Kotor 394.925.9 60 442.317.0 75 495.395.1 24 554.842.5 39 621.423.6 44

Biaya Operasional :

Biaya Gaji Pegawai Biaya Tunjangan Pegawai Biaya Asuransi Biaya Pajak-pajak Biaya Pemeliharaan Biaya Umum Biaya Serba-serbi 74.400.00 0 10.000.00 0 2.000.000 5.000.000 12.000.00 0 12.000.00 0 6.000.000 81.840.00 0 11.000.00 0 2.200.000 5.500.000 13.200.00 0 13.200.00 0 6.600.000 90.024.00 0 12.100.00 0 2.420.000 6.050.000 14.520.00 0 14.520.00 0 7.260.000 99.026.40 0 13.310.00 0 2.662.000 6.655.000 15.972.00 0 15.972.00 0 7.986.000 108.929.0 40 14.641.00 0 2.928.200 7.320.500 17.569.20 0 17.569.20 0 8.184.600

Total Biaya Operasional 121.400.0 00 133.540.0 00 146.894.0 00 161.583.4 00 177.741.7 40 Laba sebelum pajak 273.525.9

60 308.777.0 75 348.501.1 24 393.259.1 39 443.681.9 04

Pajak 30 % 27.352.59 6 30.877.70 8 34.850.11 2 39.325.91 4 44.368.19 0

Laba setelah pajak 246.173.3 64 277.899.3 68 313.651.0 12 353.933.2 25 399.313.7 13

% Laba setelah pajak 14,51 14,62 14,73 14,84 14,95

Operating Ratio 85,49 85,38 85,27 85,16 85,05

4. Kelayakan Apotek Benefit / Proceed

Tahun Laba Setelah Pajak

Penyusutan Benefit

I 246.173.364 36.400.000 282.573.364

II 277.899.368 36.400.000 314.299.368


(3)

IV 353.933.225 36.400.000 390.333.225

V 399.313.713 36.400.000 435.713.713

Internal Rate of Return (IRR)

P1 = 24 % P2 = 30 %

Tahun Benefit

DF NPV1 DF NPV2

I 282.573.364 0,80645 227.881.289 0,76923 217.363.909

II 314.299.368 0,65036 204.407.737 0,59172 185.977.222

III 350.051.012 0,52449 183.598.255 0,45517 159.332.719

IV 390.333.225 0,42297 165.099.244 0,35013 136.667.372

V 435.713.713 0,34111 148.626.305 0,26933 117.350.774

PV1 929.612.830 PV2 816.691.996

Investasi 182.000.000 Investasi 182.000.000

NPV1 747.612.830 NPV2 634.691.996

IRR = P1 + NPV1 (P2 – P1)

NPV1 – NPV2

= 24 % + 747.612.830× (30 % - 24 %) 747.612.830- 634.691.996

IRR = 24 % + 4.485.676.980

112.920.834

IRR = 63,72 %

Keterangan : IRR yang diperoleh > dari suku bungan 24 % jadi pada IRR 62,72 % tersebut, proyek perapotikan layak untuk dilaksanakan.

P : suku bunga bank DF : diskon faktor


(4)

Pay Back Period (PBP)

Tahun PV Benefit PV Benefit Kumulatif

I 227.881.289 227.881.289

II 204.407.737 432.289.026

III 183.598.255 615.887.281

IV 165.099.244 780.986.525

V 148.626.305 929.612.830

PBP = [Investasi – PV Benefit] PV Benefit

PBP = [182.000.000 – 432.289.026] 615.887.281

PBP = 4,88 ≈ 4 tahun 10 bulan

Keterangan : Pengembalian investasi usaha, kembali dalam waktu 4 tahun 10 bulan


(5)

4.2 PEMBASAHAN

Dilihat dari analisis keuangan, berdasarkan perhitungan studi kelayakan Apotek Kimia Farma Rantau Prapat yaitu IRR (Internal Rate Return), bernilai 62,72 % yang lebih besar dari suku bunga bank 24 % maka proyek perapotikan layak dilaksanakan. Dengan perhitungan PBP, bernilai 4,88 yang dalam hitungan waktu yaitu 4 tahun 10 bulan. Maka pengembalian investasi, kembali dalam waktu 4 tahun 10 bulan.


(6)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan studi kelayakan usaha terhadap apotek Kimia Farma Rantau Prapat dengan memakai indikator-indikator aspek keuangan yaitu Internal Rate of Value dan Payback Period maka dapat disimpulkan bahwa usaha apotek pelengkap Kimia Farma No. 54 masih layak untuk dilaksanakan

5.2 Saran

1. Sebaiknya disediakan ruangan konseling untuk apoteker agar pasien dapat memperoleh konseling dengan nyaman.

2. sebaiknya pengadaan barang yang telah habis dan kadaluarsa segera dilengkapi.