bahan mineral dan bahan organik, cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, dan dicirikan oleh Horizon-Horizon atau lapisan-lapisan yang dapat
dibedakan dari bahan asalnya sebagai suatu hasil dari proses penambahan, kehilangan, pemindahan, dan transformasi energi dan materi, atau berkemampuan
mendukung tanaman berakar di dalam lingkungan alami Soil Survey Staff, 1998. Definisi ini memperluas definisi tanah dari Taksonomi Tanah versi tahun
1975, guna
mencakup tanah-tanah
di wilayah
Antartika yang
proses pembentukannya dapat berlangsung, tetapi iklimnya bersifat terlampau ekstrim
untuk mendukung bentuk-bentuk tanaman tingkat tinggi.
Menurut Hardjowigeno 2003 bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan
drainase yang kurang baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi, dan gravitasi.
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah tanah yang mengandung banyak krokos ada hubungannya dengan Bulk Density, dan kualitas tekstur tanah,
ditunjang dengan kandungan persentase krokos dan persentase tanah yang diteliti pada lahan pertanaman Tebanggi Besar, Lampung Tengah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Top of Form
A. Klasifikasi Tanah
Dalam dunia pertanian, tanah mempunyai peranan yang penting, tanah sangat dibutuhkan tanaman. Dengan bertambah majunya peradaban manusia yang
sejalan dengan perkembangan ilmu pertanian, diperlukan kualitas tanah yang baik dalam pertumbuhan perkembangannya, dengan tanah sebagai mata pencaharian
pokok dalam bidang pertanian hingga sekarang Darmawijaya, 1997. Kualitas tanah yang baik bisa didefinisikan sebagai kapasitas dari jenis tertentu tanah
yang berfungsi untuk menilai dan mengukur data minimum yang umumnya ditetapkan dari sifat tanah untuk mengevaluasi kemampuan tanahâ. Sebagai
fungsi dasarnya yaitu: menjaga produktivitas tanah, mengatur dan membagi aliran air dalam tanah, menyaring dan menyangga terhadap polutan pada tanah, serta
menyimpan nutrisi pada tanah Foth, 1998
Penetapan klasifikasi tanah di lapangan sangat penting agar lebih memudahkan pekerjaan secara teknik dan ilmiah. Klasifikasi tanah yang digunakan mengacu
pada sistem Taksonomi Tanah Soil Survey Staff, 1998, atau terjemahannya
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat,1999. Klasifikasi tanah di lapangan sedapat mungkin ditetapkan sampai tingkat subgrup,
walaupun masih bersifat sementara, misal berdasarkan sifat fisik dan Ph lapang untuk menduga kejenuhan basa, antara lain untuk Aquic Dystrudepts atau Lithic
Eutrandepts. Untuk padanannya, digunakan klasifikasi tanah menurut Puslittan 1999, serta padanannya dengan klasifikasi tanah FAO 1998.
Berdasarkan sistem klasifikasi FAO-UNESCO, Krokos termasuk kedalam Great Group Acrisol yang berkembang dari unit Podsolik. Tanah Podsolik mempunyai
horison penimbunan liat horison argilik, dengan kejenuhan basa kurang dari 50 , dengan pencirinya yang didominasi krikil, pasir dan debu Hardjowigeno,
2003.
B. Tekstur Tanah