Konsep Dasar Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu
rasaperasaan, karsakeinginan, kognitif, efektif, dan psikomotorik. Jadi belajar merupakan suatu aktifitas yang sadar akan tujuan. Tujuannya adalah terjadinya
suatu perubahan dalam diri individu.
Penjelasan di atas dapat mengingatkan guru akan pandangannya terhadap pengertian belajar. Guru yang berpandangan bahwa belajar adalah menghafal
pelajaran maka akan berbeda cara mengajarnya dengan guru yang berpandangan bahwa mengajar adalah mengubah tingkah laku dan
mengembangkan kepribadian manusia seutuhnya. Maka seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar, setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadinya
perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa
pengertian belajar adalah suatu proses untuk mencapai suatu kecakapan, kebiasaan, sikap dan pengertian suatu pengetahuan dalam usaha merubah diri
menjadi semakin baik dan mampu. Sebagai alat untuk mengetahui kebiasaan guru mengajar dan keberhasilan
siswa dalam belajar, setiap akhir pelajaran diadakan evaluasi belajar yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan
demikian dapat dibuat pengertian hasil belajar adalah sebuah indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai anak didik dalam memehami mata
pelajaran di sekolah.
Salah satu materi pelajaran di SMP Negeri 1 Katibung adalah mata pelajaran IPS Terpadu yang merupakan pelajaran dasar yang memeberikan pengetahuan
dasar kepada siswa untuk memahami arti pentingnya sejarah bagi kehidupan bangsa. Sehingga dari pengertian di atas dapat diketahui yang dimaksud
dengan hasil belajar sejarah adalah bukti keberhasilan siswa dalam penguasaan dalam mata pelajaran sejarah melalui tahap-tahap evaluasi belajar yang
dinyatakan dengan nilai. Untuk mengukur hasil belajar siswa, guru harus memberikan penilaian kepada siswa dalam bentuk angka dan ditulis sebagai
laporan pendidikan yang biasanya tercantum dalam rapot. Hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik berasal dari
diri siswa sendiri intern dan dari luar dirinya ekstern. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa mempunyai kaitan erat dengan tingkat kecerdasan yang
dimiliki siswa. Siswa yang memiliki kecerdasan yang lebih tinggi tentu lebih mudah menangkap dan mencerna pelajaran-pelajaran di sekolah daripada siswa
yang memiliki kecerdasan yang rendah. Sebagaimana ditegaskan oleh Bimo Walgiti 2000:
124 bahwa : “memang ada anak yang hasil belajarnya rendah disebabkan karena kurang intelegensinya, tetapi tidak semua hasil belajar yang
rendah adala h disebabkan rendah intelegensinya”. Kecerdasan ini tergolong
faktor intern. Namun faktor intelegensia bukan satu – satunya faktor penentu
hasil belajar, tetapi ada faktor lain yang dapat juga mempengaruhi hasil belajar siswa.