Keamanan pangan Kerangka Konsep Penelitan Definisi Operasional Definisi: Lokasi dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian

2.11.2 Methanyl Yellow

Pewarna methanyl yellow sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata, dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandungan dan saluran kemih. Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker dan kandungan pada saluran kemih. Pewarna ini merupakan tumor promoting agent. Meianil yellow memiliki LD50 sebesar 5000mgkg pada tikus dengan pemberian secara oral Gupta, 2003.

2.12 Keamanan pangan

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 menyatakan bahwa kualitas pangan yang dikonsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah aman, bergizi, bermutu, dan dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat. Aman yang dimaksud di sini mencakup bebas dari cemaran biologis, mikrobiologis, kimia, logam berat, dan cemaran lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Salah satu makanan yang sering dikonsumsi dalam hal ini yaitu makanana jajanan yang sering dijajakan di sekolah-sekolah dasar. Universitas Sumatera Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitan

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Petunjuk : hal-hal yang ada dalam kotak berisi petumjuk yang akan diteliti

3.2 Definisi Operasional Definisi:

1. Saus bakso bakar : Bahan pelengkap yang digunakan sebagai tambahan untuk menambah kelezatan bakso bakar. 2. Zat pewarna sintetis : Bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki penampilan makanan yang dibuat langsung oleh manusia. 3. PerMenkes RI No 722MenkesPerIX88 : salah satu peraturan pemerintah mengenai jenis-jenis zat sintetis yang diizinkan dan yang sudah dilarang penggunannya di Indonesia. PerMenkes RI No 722MenkesPerIX88 Uji Analisis kualitatif Zat pewarna sintetis Yang diizinkan pemerintah Zat pewarna sintetis Yang dilarang pemerintah Saus + mengandung zat pewarna sintetis Saus - mengandung zat pewarna sintetis Saus Bakso Dakar Universitas Sumatera Utara 4. Uji analisis kualitatif: percobaan laboratorium yang dirancang sedemikian rupa untuk mengetahui ada atau tidaknya zat pewarna sintetis pada sampel yang diteliti.

3.3 Instrumen Penelitian 1. Cara ukur

: Menggunakan uji analisis kualitatif penentuan zat waraa sintetis

2. Bahan-bahan :

a. Sampel saus bakar dari seluruh SD Negeri di Kecamatan Medan Kota b. Benang wool c. HC11:3 d. HC1 e. NaOH10 f. NH4OH g. H 2 S04 h. Akuades

3. Alat-alat

a. Erlenmeyer b. Beaker glass c. Gelas ukur d. Batang pengaduk e. Pipet tetes

4. Prosedur:

a. Sampel cair sebanyak 50 ml bila sampel berupa padatan maka 5 gr sampel dilarutkan terlebih dahulu dengan 50 ml akuades kemudian tambahkan 5 m HC1 1:3 dalam gelas beaker b. Celupkan benang wool yang telah dibagi 4 bagian ukuran 5 cm ke dalam campuran larutan tersebut, panaskan hingga mendidih, lalu dinginkan. Universitas Sumatera Utara c. Keringkan benang dan letakkan pada lempeng tetes, lalu tetesi dengan NaOH 10, NRjOH 12, HC1 dan H 2 SO 4 d. Amati, tentukan perubahan warna, sesuaikan dengan tabel yang terlampir dan kandungan zat pewarna yang terdapat dalam sampel

5. Alat dan

Skala ukur : perubahan warna yang dapat diamati setelah sampel diberi perlakuan kemudian disesuaikan dengan tabel yang terdapat pada lampiran Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODE PENELITIAN 4 1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan dan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana peneliti melakukan observasi atau pengukuran variable pada suatu saat tertentu Sudigdo, 2008. Dalam hal ini, penelitian bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang penggunaan zat pewarna sintetis pada jajanan anak Sekolah Dasar Negeri khususnya pada jajanan saos bakso bakar di Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Medan Kota. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di beberapa SD di Kecamatan Medan Kota. Sampel yang diperoleh kemudian dibawa ke laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara untuk diuji secara analisis kualitatif.

4.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian mulai dari Juli 2011 hingga Agustus 2011. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi