Kompetensi Guru Landasan Teori

Kompetensi mengandung pengertian pemilihan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan tertentu. Kompetensi diartikan pula sebagai pengetahuan keterampilan dan nilai- nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi adalah kewenangan kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Kompetensi merupakan kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang berkenaaan dengan tugas, jabatan maupun profesinya. Kompetensi bersifat kompleks dan merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, yang dimiliki seseorang yang terkait dengan profesi tertentu berkenaan dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan atau diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tersebut 22 Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Pengetahuan dan keterampilan tersebut dapat diperoleh dari pendidikan, pra-jabatan danatau latihan. Kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan profesional dalam menjalankan 22 Triyanto. Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2006. 62 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id fungsinya sebagai guru. 23 Jadi kompetensi guru adalah kecakapan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang yang bertugas mendidik peserta didiknya agar mempunyai kepribadian yang luhur dan keterampilan sebagaimana tujuan dari pendidikan. Oleh karena itu kompetensi guru menjadi tuntutan dasar bagi seorang guru. Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Yang dimaksud dengan penguasaan materi secara luas dan mendalam dalam hal ini termasuk kemampuan untuk membimbing peserta didik agar memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi profesional guru menurut Sudjana dapat dikelompokkan menjadi tiga bidang yaitu pedagogik, personal dan sosial. Kompetensi pedagogik menyangkut kemampuan intelektual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan menganai cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pegetahuan tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar, pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainnya. 24 Ditjen PMTK menguraikan tentang kompetensi profesional yaitu kemampuan yang harus dimiliki guru untuk membimbing peserta didiknya 23 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran dan Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2005. 6 24 Sudjana. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Edisi revisi Jakarta Rineka Cipta. 2002, 17-19 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dalam proses pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. “Kemampuan yang harus dimiliki guru dalam proses membimbing peserta didiknya yaitu: a menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu; b mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif melalui penelitian ilmiah dan membuat karya ilmiah; c mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif; memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan profesinya sebagai guru; menguasai landasan pendidikan berupa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu”. 25 Surya mengemukakan kompetensi profesional adalah berbagai kemampuan yang diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional, yang meliputi kepakaran atau keahlian dalam bidangnya yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta metodenya, sehingga dapat membimbing peseta didik mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. 26 Kompetensi bidang personal menyangkut kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya sikap menghargai pekerjaannya, mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap sesama teman profesinya, memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya. Dalam pelaksanaan tugasnya guru dituntut untuk memiliki penguasaan kemampuan akademik dan keterampilan lainnya yang 25 Dirjen PMTK. Pembinaan dan Pengembangan Sertifikasi Guru Jakarta: Depdiknas. 2007. 26 Surya, Muhammad. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Yayasan Bhakti Winaya. 2003. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berperan sebagai pendukung profesionalisme guru. Kemampuan akademik tersebut antara lain, memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu, memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian ilmiah yang dapat mendukung profesinya, menguasai wawasan dan landasan pendidikan. Sedangkan kemampuan keterampilan adalah kemampuan untuk mengembangkan kompetensi untuk mendukung profesinya. Berdasarkan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dijelaskan tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru guna menunjang kompetensi profesional guru. “Kompetensi profesional meliputi: 1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. 2 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu. 3 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. 4 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan profesi”. Dari berbagai pengertian di atas tentang kompetensi profesional guru maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesional guru merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi kemampuan guru dalam penguasaan bahan kajian akademik, penelitian ilmiah dan penyusunan karya ilmiah, pengembangan profesi, serta pemahaman wawasan dan landasan pendidikan sehingga memungkinkan guru untuk membimbing peserta digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id didik memenuhi standar kompetensi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial menyangkut kemampuan guru dalam berbagai ketrampilanberperilaku, seperti ketrampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat bantu pengajaran, bergaul atau berkomunikasi dengan siswa, ketrampilan menumbuhkan semangat belajar para siswa, ketrampilan menyusun persiapan perencanaan mengajar, ketrampilan melaksanakan administrasi kelas, dan lain-lain. Perbedaan dengan kompetensi kognitif terletak pada sifatnya. Kompetensi kognitif berkenaan dengan aspek teori atau pengetahuannya, pada kompetensi perilaku yang diutamakan adalah praktekketrampilan melaksanakannya. Menurut Murniati salah satu ciri dari profesi dituntut memiliki kecakapan yang memenuhi persyaratan yang telah dibakukan oleh pihak yang berwewenang standar kompetensi guru. Istilah kompetensi diartikan sebagai perpaduan antara pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang diwujudkan dalam pola berpikir dan bertindak atau sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. 27 27 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang yang mantap, arif, dewasa, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dap mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dalam penelitian ini, kompetensi yang digunakan adalah kompetensi pedagogik yang diukur melalui beberapa indikator yang mengacu pada Sagala 2009:32 yang meliputi: a. Wawasan landasan pendidikan 1 Memahami teori belajar serta prinsip-prinsip pembelajaran 2 Memahami landasan dan filsafat pendidikan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id b. Pemahaman terhadap Peserta Didik 1 Memahami kemampuan intelektual peserta didik 2 Memahami karakteristik peserta didik 3 Memahami perkembangan kognitif c. Pengembangan kurikulumsilabus 1 Menyusun silabus sesuai kurikulum 2 Mengembangkan materi ajar sesuai perkembangan IPTEK d. Perencanaan dan rancangan pembelajaran 1 Membuat RPP sesuai silabus yang ada 2 Membuat Program Semestertahunan e. Pembelajaran yang mendidik 1 Menciptakan suasana kelas yang kondusif 2 Memiliki ketramilan bertanya, memberi penguatan, menjelaskan mengeloloa pembelajaran 3 Melakukan tindakan relektif pembelajaran f. Evaluasi Hasil Belajar 1 Melakukan koreksi hasil kerja siswa 2 Memberikan penilaian yang obyektif terhadap hasil belajar siswa g. Pengembangan Peserta didik 1 Melaksanakan program remedial dan pengayaan 2 Melibatkan siswa dalam kegiatan intra dan ekstrakurikuler. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Motivasi Guru

Adapun pengertian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, adalah “keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu”. 28 Sehubungan dengan motivasi, Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan manusia yang bersifat hierarkhis, dan di kelompokkan menjadi lima tingkatan yaitu, kebutuhan untuk aktualisasi diri, kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan untuk diakui, kebutuhan akan rasa aman dan kebutuhan psikologis. 29 Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatantingkah laku guna mencapai tujuan tertentu. Menurut Atkinson terdapat tiga faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu : dorongan motive; harapan-harapanecpectacy; dan rangsangan incentive. Istilah motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang sama dengan “to move” dalam bahasa Inggris yang berarti mendorong atau menggerakkan. Menurut G.R. Terry, “motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan”. 30 Menurut Greenberg dan Baron mendefinisikan bahwa “motivasi adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian suatu 28 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Op. Cit, hlm. 243 29 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013,59. 30 Hasibuan Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara. 2005. 145. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tujuan”. 31 Menurut McClleand, motivasi adalah unsur penentu yang mempengaruhi perilaku yang terdapat dalam setiap individu. Motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif, yang terjadi pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sempat dirasakan atau mendesak. 32 Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, motive adalah suatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatantingkah laku untuk mencapai tujuan tertentu. Konsep motivasi kerja dalam perilaku organisasi menurut Robbins adalah kemauan untuk berjuangberusaha ke tingkat yang lebih tinggi menuju tercapainya tujuan organisasi dengan syarat tidak mengabaikan kemampuannya untuk memperoleh kepuasaan dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi. Jadi ada tiga kunci pengertian penting dalam definisi motivasi ini, yaitu : usaha, tujuan organisasi, dan kebutuhan pribadi. 31 Djatmiko, Yayat Hayati. Perilaku Organisasi. Bandung : CV. Alfabeta. 2005. 67 32 E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013,145. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Dokumen yang terkait

Pengaruh implementasi kompetensi guru PAI dan non PAI terhadap motivasi belajar siswa di SMK Bintang Nusantara (BINUSA), PD. Aren, Tangerang Selatan

8 107 124

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 45

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 15

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 26

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PAI DI SMKN 1 BANDUNG-TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 20

PENGARUH KOMPETENSI GURU, SERTIFIKASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU RUMPUN PAI DI MAN SE-KABUPATEN BLITAR - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 22