Pendidikan Habib Hasan bin Ahmad Baharun

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak sempat merampungkan pendidikan PGA-nya. 6 Setelah menamatkan sekolah, ia Habib Hasan Baharun sering mengikuti ayahnya ke pulau Masalembu sebuah pulau di utara pulau Madura untuk berdakwah sambil membawa barang dagangan. Pada tahun 1966, ia memutuskan untuk berdakwah ke Pontianak, Kalimantan Barat. Tidak jarang, ia keluar masuk desa dan menjelajahi hutan belantara yang penuh dengan lumpur dan rawa-rawa. Dengan penuh kesabaran dan ketabahan, semua hal yang dihadapi waktu itu tidak dianggap sebagai penghalang dalam menjalankan misi dakwah.

C. Kepribadian Habib Hasan Bin Ahmad Baharun

Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri atas psikis, seperti inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita dan sebagainya, serta aspek fisik, seperti bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dan sebagainya. 7 Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi di dalam perkembangan makin terbentuklah pola-pola yang tetap, sehingga merupakan ciri-ciri yang khas dan unik bagi setiap individu. Adapun kepribadian Habib Hasan Baharun adalah sebagai berikut: 1 Sabar Adapun salah satu sifat yang menonjol pada dirinya adalah sifat sabar. Kesabaran Ustadz Hasan sangat dikenal oleh semua kalangan baik santri, dewan guru, pejabat dan orang-orang yang mengenalnya. Sifat kesabarannya sangat luar biasa sebagaimana kesaksian dan cerita yang dilukiskan oleh Ayahandanya sendiri Al-Habib Ahmad bin Husein Baharun: “Hasan itu sangat sabar, kalau saya marahi walaupun dia tidak salah tidak pernah menjawab dan apabila difitnah dan diganggu orang tidak pernah membalas 6 Keluarga BesarAl-Hasaniyah, Biografi Sang Murobbi Abuya Al-Ustadz Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun Bangil: Ikatan Alumni Dalwa Al-Hasaniyah, 2012, 3. 77 Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian CV Pustaka Setia: Bandung 2012, 118. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dan hanya kepada saya dia menceritakan agar didoakan sehingga diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan dan fitnahan tersebut“. Begitu menurut penuturan Habib Ahmad Baharun pada waktu Ustadz Hasan menghadap ilahi. Kesabarannya sulit dilukiskan baik dalam membina dan membimbing santri serta menghadapi kenakalan santri dan orang-orang yang mengganggu pondok. Ustadz Hasan dalam menghadapi orang-orang yang memfitnah dan mengganggu pondok justru mereka diberi hadiah dan berulang kali bahkan membantu urusan mereka seakan-akan ia tidak tahu bahwa orang tersebut mengganggunya. Suatu kisah pada waktu zaman reformasi ada orang datang memberi tahu kepada beliau bahwa dia akan membawa orang sebanyak 2-3 truk untuk menghancurkan dan membumi hanguskan rumah orang yang mengganggu pondok namun ia malah mencegahnya karena hal itu tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang tidak gampang marah jika berkaitan dengan pribadinya sendiri, pernah ia tersiram air bekas cuci piring oleh seorang anak santri ketika ia hendak pergi ke kantornya namun ia tidak marah dan pulang kerumahnya untuk menukar bajunya dengan yang kering, padahal sang santri sudah gemetaran menahan takut. Pernah juga saat ia hendak berangkat khotbah jumat, dengan gamisnya yang baru, saat ia keluar pintu samping tiba-tiba bersamaan dengan seorang pembantu yang sedang membuang air bekas cucian, maka mengenalah ke gamis ustadz Hasan, namun ia tidak marah, tanpa bicara atau menegor si pembantu ia pun masuk dan mengganti gamis yang baru. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2 Istiqomah Sifat Istiqomah Ustadz Hasan Baharun sudah tidak diragukan salah satu tanda dari sifat tersebut tercermin pada aktifitas ia sehari-hari karena ia bangun setiap pukul 02.00 malam kemudian Qiyamullail dan membangunkan santri dan Asatidzah pada pukul tiga malam bahkan untuk menjaga keistiqomahan tersebut mewajibkan santri yang menjaga malam di pintu gerbang untuk membangunkan tepat pukul dua malam dan di pos jaga tesebut tertulis diantara tugaskewajiban penjaga malam wajib membangunkan Ustadz Hasan tepat pada pukul 02. 00 tidak boleh lebih atau kurang. 8 Suatu ketika ia datang dari MakkahTimur Tengah namun masih mampir di Jakarta karena masih ada urusan yang harus diselesaikan dan bermalam di salah satu rumah wali santri di Bekasi di rumah Haji Yusuf dan tampak tanda-tanda bahwa ia dalam keadaan sangat lelah, maka untuk menjaga agar ia tidak terlambat bangun ia berpesan kepada H. Yusuf untuk membangunkannya pada pukul 02.00 dan juga menelpon ke santri yang menjaga maktab agar mengingatkan Haji Yusuf supaya membangunkan tepat pukul 02.00 malam dan tidak cukup itu saja ia masih memberi tahu ke pos jaga agar juga mengingatkan H. Yusuf sebelum jam 02.00 untuk membangunkan Ustadz Hasan. Begitulah salah satu contoh kesungguhan ia dalam menjaga keistiqomahan tersebut. 3 Kedermawanan Kedermawanan yang ada padanya tumbuh dan berkembang sejak ia masih muda karena hal tersebut sudah ditanamkam oleh abah ayah dan kakeknya sebagaimana kisah-kisah sebelumya sehingga ia tumbuh dan berkembang mempunyai jiwa sosial terutama memiliki kepedulian kepada para fakir-miskin dan anak yatim. Bentuk 8 Keluarga BesarAl-Hasaniyah, Biografi Sang Murobbi Abuya Al-Ustadz Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun Bangil: Ikatan Alumni Dalwa Al-Hasaniyah, 2012, 28. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kepedulian terhadap mereka diantaranya adalah bahwa kebiasaan beliau membagikan hadiah pakaian hari raya, beras dan kebutuhan sehari-hari, membagikan daging kurban kepada para tetangga pondok, famili ia yang tidak mampu, serta kepada orang-orang yang datang minta bantuan, mulai pengobatan sampai pada biaya sekolah anak-anak mereka kepada orang yang tak mampu. Juga khitanan masal yang sering ia adakan. Pernah suatu saat, datang tamu dari jawa tengah dan kebetulan yang menemani dan melayani ia pada saat itu Ustadz As’ad. Ketika tamunya pamit untuk pulang ia bersalaman sambil memberikan amplop berisi uang sebagai hadiah. Dari ikhlasnya amplop tersebut dikasihkandihadiahkan ke Ustadz As’ad tanpa melihat jumlah uang di amplop tersebut. Begitu juga bila ada seorang santri yang akan pulang, ia sering memberi uang untuk ongkos pulang. 4 Kesederhanaan Apabila orang bertemu dengan Ustadz Hasan Baharun dan orang tersebut sebelumnya belum mengenal ia maka orang tersebut tidak akan menyangka bahwa ustadz Hasan adalah Ulama besar yang sangat dihormati dan disegani karena ia memang mempunyai penampilan yang sangat sederhana, pakaian yang dipakai sehari-hari di dalam pondok dan ketika keluar pondok biasa-biasa saja yaitu memakai gamis dan kopyah putih tanpa imamah dan rida, juga cukup dengan sandal jepit walaupun keluar kota, kecuali apabila ia akan menyampaikan ceramah atau menghadiri majlis pertemuan