BIOGRAFI KONFUSIUS DAN PERJALANAN HIDUPN

BIOGRAFI KONFUSIUS DAN PERJALANAN HIDUPNYA
Berdasarkan pandangan umum beberapa ahli sejarah, nenek moyang Konfusius
adalah kaum bangsawan yang berada di wilayah kekuasaan Dinasti Zhou. Namun, karena ada
ancaman dari kaum bangsawan lain, mereka kemudian berpindah ke Lu, tepatnya tinggal di
kota Tsou yang berdekatan dengan kota Chüfu di sebelah barat-daya Provinsi Shantung.
Perpindahan kaum keluarganya ini menyebabkan mereka hidup serba sederhana, bahkan
dikatakan relatif sulit. Pada masa itu, negara Lu berada di bawah kekuasaan Adipati Ling.
Dari nenek moyangnya ini, lahirlah Kong Shu Liang He, yakni ayah Konfusius. Ayahnya ini
adalah salah seorang pria kuat dan berbadan tinggi dari sepuluh pria dalam keluarga Chi.
Pada awalnya, Kong Shu Liang He mempunyai sembilan orang anak perempuan dari istri
pertamanya dan seorang putra dari seorang gundiknya, akan tetapi putra dari gundiknya ini
mengalami cacat fisik. Setelah berumur 64 tahun, Kong Shu Liang He menikah lagi dengan
Nyonya Yuan, yang di kemudian hari tepatnya pada tahun 551 SM melahirkan seorang putra
yang diberi nama Zhongni atau Kong Futze (Latin: Konfusius). Ketika Konfusius berusia tiga
tahun, ayahnya meninggal dunia dan dimakamkan di Fangshan yang berada di sebelah timur
Lu. Sejak saat itu, Konfusius hanya diasuh dan dididik oleh ibunya sendiri.
Pada masa kecilnya, Konfusius dinilai sangat aneh; berbeda dari sifat kebanyakan
anak seusianya. Salah satu kegemarannya di masa kecil adalah melakukan penyembahan
kepada arwah leluhur di depan bejana-bejana suci yang ditatanya sendiri. Sebenarnya, ia
hanya ingin meniru upacara keagamaan kaum muda dari kalangan bangsawan yang biasanya
diadakan di ibukota Lu.

Sejak kecil ia selalu memperoleh pengajaran dari ibunya. Ketaatan kepada ibunya, ia
tunjukkan dengan selalu tekun belajar. Ketika telah berusia 15 tahun, sebagaimana anak-anak
seusianya, ia pun mengikuti pendidikan selama tiga tahun di sekolah yang didirikan oleh
pemerintah Lu. Karena ketekunan dan kecerdasannya yang luar biasa, ia bisa menyelesaikan
pendidikannya dengan sangat baik. Setelah itu, karena merasa masih ingin belajar, ia pun
menuntut ilmu dari kakeknya (ayah ibunya).
Pada usia 19 tahun, ia menikah dengan seorang gadis bernama Yuan Guan dari
wilayah Song. Setahun kemudian, ia mendapatkan seorang putra yang diberi nama Kong Li.
Akan tetapi, belum sampai satu tahun, putranya ini telah meninggal dunia, sehingga
Konfusius dan istrinya sangat berdukacita. Setelah hidup berkeluarga, Konfusius bekerja
untuk keluarga Mengsun Xie sebagai seorang pegawai di tempat penjualan beras dan
bertugas sebagai pemungut pajak di kota Zheng. Setahun kemudian, karena cara kerjanya
yang sangat baik, Konfusius dipercayai untuk mengurus pertanian dan peternakan di kota itu.
1

Selain itu, ia juga dipercayai menjadi seorang perancang bangunan. Dengan menjadi seorang
pejabat yang jujur dan bertanggung jawab, ia telah membuat suatu kemajuan pesat di kota itu.
Setelah berumur 22 tahun, ia mulai mewujudkan harapannya yaitu mengumpulkan
dan mengajarkan orang-orang muda yang mau menjadi muridnya. Dia selalu mengajar para
muridnya di tempat yang melingkar, yakni di antara sungai Zhu dan sungai Si. Konfusius

juga tidak pernah membedakan status para muridnya. Ia menerima siapa pun yang mau
belajar darinya, entah miskin atau pun kaya. Ia selalu menetapkan standar yang tinggi demi
perkembangan para muridnya dan selalu melatih mereka dalam keutamaan sesuai dengan
kemampuan mereka masing-masing.
Pada usia 30 tahun, Konfusius menjadi orang pilihan Adipati Zhao di Lu untuk suatu
tugas pemerintahan yang penting, yaitu melakukan penelitian mengenai tata kelola hidup
masyarakat di negara Zhou. Di sinilah dia mulai mempelajari perpolitikan negara. Sepulang
dari tugas penelitian di Zhou, jumlah orang yang mau menjadi muridnya semakin bertambah
banyak. Pada tahun 501 SM dalam usia 50 tahun, Konfusius menjalankan kehidupan umum
di pemerintahan. Ia diangkat sebagai hakim dan pemimpin di kota Zhongdu yang terletak ±30
km dari ibu kota Lu. Pada tahun yang sama, ia juga menjabat sebagai guru (magister) di kota
Zhongdu.
Dalam masa-masa tugasnya ini, ia melakukan banyak perjalanan, di antaranya (lih.
Lampiran peta): pada umur 56 tahun pergi ke ibukota negara Wei, sebuah negara kecil yang
makmur dan selalu ramai, yang terletak di sebelah barat Lu. Selama ±10 bulan di sana, ia
berusaha menyebarkan ajarannya dan sekaligus memperdalam pengetahuannya. Namun,
karena para pejabat di Wei tidak menerima dan menjalankan ajarannya, ia meneruskan
perjalanannya melewati negara Cao ke daerah Chen yang terletak di sebelah selatan Wei,
untuk tujuan yang sama. Pada tahun 494 SM, terjadi penyerangan ke ibukota Chen oleh
bangsa Wu, karena itu Konfusius bersama para muridnya kembali ke Wei. Di sana ia diterima

baik oleh bangsawan Ling. Pada tahun yang sama, putra adipati Chi Huan, yakni Chi Kang
memanggil Konfusius untuk kembali memegang jabatannya yang lama di Lu. Pada tahun
490 SM, Konfusius pergi lagi ke Cai, tetapi pada tahun 527 SM, ia kembali lagi ke Lu karena
ibunya meninggal dunia dan ia memakamkannya di samping makam ayahnya. Setelah
kepergian ibunya ini, kemungkinan Konfusius sudah menetap di Lu.
Memasuki masa ke-16 tahun berkuasanya Adipati Ai di Lu, tepatnya pada tahun 479
SM, Konfusius mengalami sakit yang parah sekali dan tujuh hari kemudian, ia pun meninggal
dunia dalam usianya yang ke-72 tahun. Kepergiannya ini membuat banyak orang, baik yang
pernah menolak maupun yang menerima ajarannya, menjadi sangat menyesal dan ingin terus
mengenang kehadirannya, secara khusus bagi para muridnya.
2

Lampiran: Peta Wilayah Perjalanan Konfusius

DAFTAR PUSTAKA
Chih Chung, T’sai. The Saying of Confucius. Taiwan: An Asiapac Publication. 1981.
Creel, H. G. Confucius and the Chinese Way. New York: Harper Torchbooks Publisher. 1960.
Encyclopedia of Knowledge, Vol. 5. Danbury, USA: Grolier Incorporated.
Schie, G. Van. Rangkuman Sejarah Gereja Kristiani Dalam Konteks Sejarah Agama-agama
lain. Jakarta: Obor. 1994.

The Encyclopedia of Philosophy, Vol II. Paul Edwards, ed. New York: The Macmillan
Company and The Free Press. 1967.
The New American desk Encyclopedia, Third Edition. New York: Penguin Books USA Inc.
1993.
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/10/boigrafi-konfusius.html, diakses 12 Maret 2010.

3