Pengelolaan Terpadu dan Pertanian Berkelanjutan

1Sistem Pertanian Berkelanjutan; diseminarkan pada Seminar Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, 1997; 2 Parlindungan Lumbanraja; Staf Pengajar di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen-Medan.Dimuat pada Prosiding Seminar. Page 7 tentu lahan ini diprioritaskan untuk lahan produksi tanaman pangan. Dengan cara tersebut di atas diharapkan produktivitas lahan tersebut akan tetap terjaga sehingga dengan demikian keterlanjutan dari pemanfaatan lahan tersebut akan dapat dipertahankan dalam waktu yang takterbatas. Jika tidak demikian pemaksaan lahan C untuk pengusahaan tanaman pangan misalnya hanya akan memperbesar input dengan tanpa memberi tambahan produksi yang berarti, bahkan ini merupakan suatu kerugian ekonomi saja. Selain itu, dengan tidak tanggapnya lahan tersebut terhadap masukan yang besar, disamping mubajir, masukan yang diberikan akan menjadi sumber dampak negatif terhadap kondisi lingkungan setempat, misalnya menjadi sumber pencemaran atau kerusakan lainnya.

3.2. Pengelolaan Terpadu dan Pertanian Berkelanjutan

Banyak faktor yang mempengaruhi produksi pertanian, maka hubungan dari masing-masing faktor tersebut sangat menentukan efektivitasnya suatu input terhadap perolehan dari produksi dan besar kecilnya dampak negatif yang ditimbulkannya terhadap lingkungan. Sehingga perlu dipahami suatu dasar dari suatu pola pertanian terpadu integrated agriculture yang mengutamakan pemakaian semaksimal mungkin bahan-bahan alamiah natural resource sebelum memutuskan 1Sistem Pertanian Berkelanjutan; diseminarkan pada Seminar Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, 1997; 2 Parlindungan Lumbanraja; Staf Pengajar di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen-Medan.Dimuat pada Prosiding Seminar. Page 8 penggunaan masukan buatan energi fosil sebagaimana diutarakan oleh El-Titi dan Landes 1990. Setelah pmilihan bahan masukan ditetapkan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah pengaruh interaksi dari masing-masing faktor yang diberikan, seperti diutarakan juga olah Edwards 1990 bahwa pemupukan walau memang banyak menambahkan pertumbuhan tanaman usaha, namun juga akan memperlemah daya tahan tanaman terhadap penyakit dan hama yang berarti juga akan memperbesar pemasukan pestisida. Sedangkan disisi lain karena pada kenyataannya pupuk yang diberikan untuk tanam juga akan memperbaiki pertumbuhan tanaman pengganggu gulma, serta herbisida yang digunakan mengganggu juga tumbuhan tanaman usaha, disamping adanya pengaruh buruk terhadap pertumbuhan makro dan mikrobia tanah yang pada dasarnya biota tersebut sangat menguntungkan bagi kesuburan tanah. Sehingga seluruh upaya ini perlu adanya cara penggunaan terpadu mulai dari cara persiapan tanah misalnya penggunaan pengolahan tanah dari jenis traktor ringan serta mempunyai kemampuan aplikasi ganda , misalnya dilengkapi dengan alat pembalik tanah dan penanam biji sekali gus dengan demikian menghemat bahan bakar dan memperkecil pemadatan tanah. Pemupukan, aplikasi pestisida agar semua tepat waktu dan tempat sehingga hubungan yang saling merugiakan seperti diutarakan sebelumnya akan dapat dihindari sedemikian rupa, sehingga input efektif, produksi optimal dengan efek sampingan terhadap kerusakan lingkungan oleh akumulasi bahan sisa pada tanah maupun rantai peredaran hara 1Sistem Pertanian Berkelanjutan; diseminarkan pada Seminar Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, 1997; 2 Parlindungan Lumbanraja; Staf Pengajar di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen-Medan.Dimuat pada Prosiding Seminar. Page 9 lainnya seperti air bawah tanah benar-benar dapat diminimumkan hingga tingkat yang aman Edward, 1990. Karena penggunaan bahan-bahan kimia tersebut di atas tidak mungkin nol, maka penggunaannya harus diusahakan seminimum mungkin. Sehingga cara ini dapat ditempuh melalui rotasi pertanaman untuk memutuskan rantai pertumbuhan hama dan penyakit tanaman, mencegah resistensi hama dan penyakit serta mencegah kerusakan terhadap lingkungan lainnya Vereijken, 1986; Franciella et al., 1990 dan Luna dan House, 1990. Begitu juga halnya dengan penggunaan pupuk karena hasil tanaman akan dijual keluar areal pertanaman pasar maka penambahan pupuk dalam jumlah yang tepat sesuai dengan daya pegang tanah, agar tidak terjadi residu atau pencucian berlebihan yang mungkin akan menjadi sumber polusi bagi air tanah pada saat yang lain Vereijken, 1986.

3.3. Masyarakat dan Pertanian Berkelanjutan