1Sistem Pertanian Berkelanjutan; diseminarkan pada Seminar Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, 1997; 2 Parlindungan Lumbanraja; Staf
Pengajar di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen-Medan.Dimuat pada Prosiding Seminar.
Page 2
merupakian suatu pola pertanian yang berkelanjutan yang memelihara dayadukung lingkungan terhadap produksi sepanjang waktu.
1.2. Istilah
Banyak istilah yang digunakan dalam upaya memperkenalkan pola pertanian berkelanjutan ini oleh berbagai tokoh ataupun kelompok
tertentu, Parr et al., 1990 mencoba mengutarakan berbagai istilah yang banyak digunakan untuk maksut pertanian berkelanjutan seperti:
pertanian masukan rendah low-input agriculture; pertanian rendah kimia low-chemical agriculture; pertanian konservasi sumberdaya alam
dan lingkungan; teknologi pertanian yang efisien sumberdaya. Kata-kata seperti: biologica, ecological, regenerativ, natural, biodinamic, low
resaurce, agroecological, dan ecoagriculture juga merupakan padanan
kata yang sering digunakan untuk mengutarakan pertanian berkelanjutan. Francille 1990 menekankan agar dalam upaya penanganan pertanian
berkelanjutan ini bukan hanya merupakan suatu nama atau istilah baru sajah, tetapi benar-benar dapat diterapkan dan mempunyai pola dan
sasaran yang jelas. Jadi dari kenyataan di atas bahwa walaupun ada beberapa variasi dalam istilah untuk pertanian berkelanjutan ini, namun
pada dasarnya mempunyai tujuan umum yang serupa yaitu untuk meningkatkan pendapatan petani yang bersangkutan melalui peningkatan
produksi dengan selalu menjaga produktivitas lahan yang digunakan untuk waktu yang takterbatas.
1.3. Karakteristik
1Sistem Pertanian Berkelanjutan; diseminarkan pada Seminar Periodik Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, 1997; 2 Parlindungan Lumbanraja; Staf
Pengajar di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen-Medan.Dimuat pada Prosiding Seminar.
Page 3
Karakteristik utama dari suatu pola pertanian yang berkelanjutan sesuai dengan Dankelman and Davidson 1988 yaitu:
1. Mampu mempertahankan kehilangan tanah dengan laju dibawah
laju pembentukan tanah, atau pada tingkat kehilangan tanah yang
diperbolehkan tolerable soil loss.
2. Mampu meningkatkan pendapatan petani.
3. Dapat diterima masyarakat dan mampu untuk mengulangi
penerapan teknologi replicable secara terus menerus tanpa ketergantungan.
4. Pengembangan pola tanam, metoda pengolahan bahan makanan,
dan metoda penyimpanan persediaan bahan makanan. 5.
Meningkatkan tingkat diversivikasi guna menjamin keluwesan pola tanam.
6. Merpertahankan kesuburan tanah melalui pendauran bahan
organik. 7.
Pemanfaatan sumber air dan sumber energi setepat mungkin.
1.4. Tujuan