Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

BOY A.S BANUREA

070503026

PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudulFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesiaadalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 2012

Yang Membuat Pernyataan,

Boy A.S Banurea NIM: 070503026


(3)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga 2010.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 18 perusahaan sebagai objek penelitian selama 4 tahun amatan dengan 72 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, umur perusahaan dan status perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Kata kunci : ketepatan waktu pelaporan keuangan, profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan.


(4)

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN MANUFACTURING STOCK EXCHANGE IN INDONESIA

Formulation of the problem in this research is to what extent the influence of profitability, liquidity,firm size, firm age and status of the company affect the timeliness of financial reporting.The purposes of this research is to know the factors influence timeliness. The variables that tested are the profitability, liquidity,firm size, firm age and status. The research is on manufacturing company listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2010.

Sampling method that used is purposive sampling and there are 18 companies as research objects for 4 years observation with 72 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using simple regression.

The result of this research shows that liquidity, firm age and firm status have significantly influence influence the timeliness of financial reporting, but the profitability and company size has no effect on the timeliness of financial reporting.

Keyword: the timeliness of financial reporting, profitability, liquidity, firm size, firm age, and status of the company.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang maha Esa yang senantiasa memeberikan kesehatan, kemampuan, dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk keluarga tercinta yang telah memberikan doa dan dukungannya, terutama kepada kedua orang tua, ayahanda dan ibunda dan tak lupa kepada keluarga saya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak berupa dukungan moril, materiil, spiritual, maupun administrasi.Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan, dukungan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak. Selaku ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak. Selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM., Ak. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Syamsul Bahri MM, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Fahmi Natigor Nasution, SE., M.Acc, Ak.selaku Dosen Penilai yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada ayahanda (P. Banurea) dan ibunda (M.Boangmanalu) yang telah sabar dan selalu mendukung penulis untuk disegala bidang. Terima kasih banyak untuk semua kasih sayang, doa, semangat, pengorbanan, serta pengertian yang sangat besar buat penulis, semoga penulis bisa memberikan yang terbaik untuk ayah dan ibu.Kepada abang saya Feriandi Banurea, Herdiniko Banurea dan kakak saya Mewina Susanti Banurea, dan buat teman saya Ely Andriani terima kasih untuk doa dan dukungannya.


(7)

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 2012 Yang Membuat Pernyataan,

Boy A.S Banurea NIM: 070503026


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... i

ABSTRAK……... ii

ABSTRACT…….. ………... ... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI……... vii

DAFTAR TABEL…….. ………..………... ix

DAFTAR GAMBAR……... ………..………... x

DAFTAR LAMPIRAN…….. ………... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian…... 1

1.2Perumusan Masalah ………... 4

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian……...………...…... 4

1.3.2 Manfaat Penelitian………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teoritis……….. 6

2.1.1 Laporan Keuangan………..…. 6

2.1.2 Pelaporan Keuangan……… 10

2.1.3 Teori Kepatuhan……….. 12

2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 14

2.1.5 Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap KetepatanWaktuPelaporanKeuangan………. 15

2.1.5.1 Profitabilitas ………... 15

2.1.5.2 Likuiditas………. 17

2.1.5.3 Ukuran Perusahaan………... 17

2.1.5.4 Umur Perusahaan………...….. 18

2.1.5.5 Status Perusahaan……… 19

2.2Tinjauan Penelitian Terdahulu………..…… 20

2.3Kerangka Konseptual………..….. 22

2.4Hipotesis Penelitian………... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Desain Penelitian……… 25

3.2Populasi dan Sampel Penelitian………... 25

3.3Jenis dan Sumber Data………... 29

3.4Metode Pengumpulan Data………...……. 29

3.5Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel….….... 30


(9)

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik………..…….... 30

3.6.1.1 Uji Normalitas………..………….. 31

3.6.1.2 Uji Multikolonieritas………..… 32

3.6.1.3 Uji Autokorelasi………...…... 33

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas…………..…….. 33

3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian………. 34

3.6.2.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)………. 35

3.6.2.2 Uji Signifikan Parsial (Uji F)………. 35

3.7Tempat dan Jadwal Penelitian………..…….. 35

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian... 36

4.2 Uji Data……….….. 37

4.2.1 Uji Asumsi Klasik……….………..….. 37

4.2.1.1 Uji Normalitas………. 37

4.2.1.2 Uji Multikolonieritas………...………. 40

4.2.1.3 Uji Autokorelasi………..…….……… 41

4.2.1.4 Uji Heteroskiedastisitas………….…..…… 43

4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian……….. 44

4.2.2.1 Hasil Uji t………. 44

4.2.2.2 Hasil Uji F………. 46

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian………... 47

4.3.1 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 47

4.3.2 Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 47

4.3.3 Hubungan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 48

4.3.4 Hubungan Opini Audit Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 48

4.3.5 Hubungan Audit Report LagPerusahaan TerhadapKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan……... 49 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 50

5.2 Saran... 52 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 21

3.1 Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel... 27

3.2 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel... .. 30

4.1 Sampel Penelitian ... 36

4.2 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 40

4.3 Hasil Uji Multikolonieritas ... 41

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 42

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43

4.6 Hasil Uji t ... 44


(11)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 22 4.1 Histogram... 38 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 39


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Daftar Populasi dan Sampel ……….………. 57

2. Data Variabel Profitabilitas tahun 2007-2010….. ... 59

3. Data Variabel Likuiditas tahun 2007-2010……... … 59

4. Data Variabel Ukuran tahun 2007-2010……….... 59

5. Data Variabel Umur tahun 2007-2010….. ... 66

6. Data Variabel Status tahun 2007-2010….. ... 67

7. Data Variabel Ketepatan Waktu tahun 2007-2010……….. ... 68

8. Hasil Uji Asumsi Klasik ……… 69

9. Hasil Uji t ……….. 72


(13)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2007 hingga 2010.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dan diperoleh 18 perusahaan sebagai objek penelitian selama 4 tahun amatan dengan 72 unit analisis. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dan laporan auditor independen yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan regresi sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas, umur perusahaan dan status perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Kata kunci : ketepatan waktu pelaporan keuangan, profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan.


(14)

ABSTRACT

FACTORS AFFECTING THE TIMELINESS OF FINANCIAL REPORTING IN MANUFACTURING STOCK EXCHANGE IN INDONESIA

Formulation of the problem in this research is to what extent the influence of profitability, liquidity,firm size, firm age and status of the company affect the timeliness of financial reporting.The purposes of this research is to know the factors influence timeliness. The variables that tested are the profitability, liquidity,firm size, firm age and status. The research is on manufacturing company listed on Indonesia Stock Exchange between 2007 to 2010.

Sampling method that used is purposive sampling and there are 18 companies as research objects for 4 years observation with 72 analysis unit. Data that used in this research is financial statement and independent audit report from each company that published on website www.idx.co.id. The research hypotheses are tested using simple regression.

The result of this research shows that liquidity, firm age and firm status have significantly influence influence the timeliness of financial reporting, but the profitability and company size has no effect on the timeliness of financial reporting.

Keyword: the timeliness of financial reporting, profitability, liquidity, firm size, firm age, and status of the company.


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun untuk memenuhi kebutuhan para pengguna, misalnya sebelum memutuskan untuk berinvestasi, investor memerlukan informasi laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia. Ketepatan waktu merupakan salah satu elemen pokok dalam laporan keuangan tersebut.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007:3). Ketepatan waktu pelaporan keuangan dapat mempengaruhi nilai informasi suatu laporan keuangan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pengguna. Informasi yang disajikan tidak tepat waktu dapat mengurangi, bahkan menghilangkan kemampuannya sebagai alat bantu prediksi bagi pengguna.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan mengumumkan pada masyarakat untuk memenuhi prinsip keterbukaan sesuai dengan pasal 86 ayat 1


(16)

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala dengan Nomor Peraturan X.K.2 yaitu paling lambat akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Perusahaan publik yang tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan sesuai aturan akan dikenakan sanksi mulai dari peringatan hingga suspensi, dan apabila terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda paling banyak Rp 500.000.000.

Regulasi yang dibuat seharusnya memacu perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Fenomena yang terjadi pada kenyataannya setiap tahun ketepatan waktu pelaporan keuangan mengalami penurunan, sementara regulasi yang berlaku pada periode tersebut masih sama dan belum mengalami perubahan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa regulasi tidak dapat menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi perusahaan publik menyampaikan laporan keuangan tepat waktu di setiap periode. Oleh karena itu, perlu diperhatikan lebih jauh faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, seperti profitabilitas, likuiditas, Ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan status perusahaan.

Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dari total penjualan. Perusahaan besar memiliki total penjualan yang tinggi dan sebaliknya perusahaan kecil memiliki total penjualan yang lebih rendah. Perusahaan besar biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menerbitkan laporan keuangan


(17)

perusahaan tersebut. Namun dari hasil penelitianSimatupang (2010) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

Umur perusahaan dapat diukur berdasarkan berapa lama sebuah perusahaan publik telah terdaftar dalam pasar modal Bursa Efek Indonesia, dibandingkan dengan perusahaan yang baru terdaftar, perusahaan yang sudah lama terdaftar (berumur banyak) di Bursa Efek Indonesia cenderung dapat menyelesaikan pelaporan keuangan tepat waktu karena memiliki keterampilan dan pengalaman yang lebih baik. akan tetapi hasil penelitian Situmorang (2010) menyatakan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu.

Hasil penelitian terdahulu yang menggunakan variabel independen Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag menjadi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan mereplikasi beberapa penelitian terdahulu. Penelitian ini terutama mereplikasi hasil Situmorang (2010), Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag, yang mana yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah audit report lag.Sebagai pembeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti menambahkan variabel lain seperti status perusahaan.


(18)

1.2 Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitimerumuskan masalah penelitian yaitu apakahprofitabilitas, likuiditas, ukuran, umur perusahaan, status perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, baik secara parsial maupun simultan.

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, likuiditas, ukuran, umur perusahaan, status perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, baik secara parsial maupun simultan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan,

2. Perusahaan

Dari hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan informasi tambahandalam menentukan pengambilan keputusan terutama dalam upayameningkatkan timeliness berdasarkan faktor tingkat


(19)

profitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan.

3. Investor

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada investormaupun calon investor untuk memperhatikan tingkat ketepatan waktuperusahaan dalam menyampaikan laporan keuangan dalam menentukankebijakan dalam menanamkan sahamnya agar lebih menguntungkan.

4. Perguruan Tinggi

Untuk menambah referensi bagi mahasiswa yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut tentang masalah yang sejenis dan sebagai tambahan informasi bagipihak yang membutuhkan.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teoritis

2.1.1 Laporan Keuangan

Baridwan(2000:7) laporan keuangan merupakan ringkasan dari proses pencatatan, yang merupakan ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan ini dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini: (1) Neraca; (2) laporan laba rugi; (3) laporan perubahan ekuitas; (4) laporan arus kas; dan (5) catatan atas laporan keuangan. Perusahaan dianjurkan untuk menyajikan laporan keuangan yang menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja keuangan, posisi keuangan perusahaan dan kondisi ketidakpastian (IAI, 2007).

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (IAI, 2007:3). Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para calon investor dan kreditor, maupun yang sudah ada, dan para pengguna lainnya dalam membuat investasi, kredit, dan keputusan-keputusan lain yang serupa secara rasional


(21)

(Belkaoui, 2006:233). Pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan darihasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut PSAK No. 1 (IAI, 2007) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaanyang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangkamembuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yangdipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatulaporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi:(1) aset; (2) kewajiban; (3) ekuitas; (4) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (5) arus kas.

Accounting Principles Board Statement No. 4 (dalam Belkaoui, 2006:212) mengklasifikasi tujuan laporan keuangan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka di bawah suatu kumpulan pembahasan. Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi keuangan.


(22)

2. Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat:

1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya; 2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;

3. Mengevaluasi kemampuan dalam memenuhi komitmen komitmennya;

4. Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya. b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai

perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat:

1. Menyajikan ekspektasi pengembangan dividen kepada para investor;

2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan dana untuk perluasan usaha;

3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian kepada manajemen;


(23)

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban.

c. Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.

3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.

b. Dapat dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.

c. Dapat diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.

d. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik.

e. Ketepatan waktu, yang artinya komunikasi informasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya keterlambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.


(24)

f. Komparabilitas (daya banding), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.

g. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

2.1.2 Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan tidak hanya memuat laporan keuangan namun juga cara-cara lain dalam mengkomunikasikan informasi yang berhubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi yaitu informasi mengenai sumber daya, kewajiban, penghasilan perusahaan, dan lain-lain (Belkaoui, 2006:233).

Financial Accounting Standards Board (Hendriksen dan Van Breda, (2000:136) meringkaskan bahwa tujuan-tujuan pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang potensial mengambil keputusan rasional untuk investasi, kredit dan yang serupa.

b. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi guna membantu investor dan kreditor dan pemakai lain yang sekarang dan yang


(25)

potensial dalam menetapkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari deviden atau bunga dan hasil dari penjualan, penarikan, atau jatuh tempo surat berharga atau pinjaman. c. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber

daya ekonomi dari satuan usaha, tuntutan terhadap sumberdaya tersebut (kewajiban satuan usaha itu untuk mentransfer sumber daya ke satuan usaha lain dan modal pemilik), dan pengaruh transaksi, kejadian, dan situasi yang mengubah sumberdaya dan tuntutannya pada sumberdaya tersebut.

Pelaporan keuangan itu bukanlah merupakan sebuah akhir, tetapi ia dimaksudkan untuk memberi informasi yang berguna dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Tujuan dari pelaporan keuangan bukanlah suatu hal yang abadi, mereka akan dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi, legal, politik, dan sosial di mana pelaporan keuangan terjadi. Tujuan juga dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan dari jenis informasi yangdapat diberikan oleh pelaporan keuangan (Belkaoui, 2006:234).

Pelaporan keuangan diharapkan memberi informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan selama suatu periode dan bagaimana manajemen dari sebuah perusahaan menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada pemilik. Pelaporan keuangan tidak dirancang untuk mengukur nilai dari perusahaan bisnis secara langsung, namun informasi yang disajikannya mungkin dapat membantu bagi mereka yang ingin memperkirakan nilainya.


(26)

2.1.3 Teori Kepatuhan

Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory) Baron dan Bryne (2002: 387) bahwa

Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 1 paragraf 38, suatu perusahaan sebaiknya mengeluarkan laporan keuangannya paling lama 4 (empat) bulan setelah tanggal neraca (IAI, 2007:17). Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dituntut untuk mematuhi peraturan berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Nomor 36/PM/2003, tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang diaudit dengan Nomor Peraturan X.K.2, yaitu:

Laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Laporan


(27)

keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal yang ditetapkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan laporan keuangan berkala akan dikenakan sanksi sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-307/BEJ/07-2004, tentang Peraturan Nomor I-H Tentang Sanksi: Khusus bagi Perusahaan Tercatat yang terlambat menyampaikan Laporan Keuangan, Peraturan Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Laporan dikenakan sanksi mulai dari Peringatan I sampai dengan peringatan III disertai denda sebesar Rp 50.000.000 sampai Rp 150.000.000, bahkan akan dikenakan suspensi. Pengenaaan sanksi tersebut dilakukan dengan proses tertentu sesuai peraturan.Perusahaan yang terlambat menyampaikan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa denda berdasarkanketentuan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal yang menyatakan bahwa ”emiten yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif, dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) atas setiap hari keterlambatan penyampaian laporan keuangan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling banyak Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).”


(28)

2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporankeuangan adalah ketepatan waktu. Rentang waktu antara tanggal laporankeuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan kepublik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan(McGee, 2007).

Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhiempat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasilaporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebutyaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Untukmendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salahsatunya adalah kendala ketepatan waktu.

Hendriksen dan Van Breda (2000:145) menyatakan bahwa informasitidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagipengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhikeputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansitidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalahbatasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan danpenyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untukmenjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktujuga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktuyang teratur untuk memperlihatkan


(29)

perubahan keadaan perusahaan yang padagilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai.

Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, makapenyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepat waktuapabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelahtanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Keterlambatanpenyampaian laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secaralangsung maupun tidak langsung. Secara tidak langsung, para investor mungkinmenanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.Secara langsung, sebagai contoh di pasar modal Indonesia pada tahun 2009,perusahaan-perusahaan publik yang melanggar prinsip keterbukaan informasidengan tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu telahdikenakan sanksi administrasi dan denda.

2.1.5 Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Ada beberapa yang dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan berdasarkan hipotesis penelitian adalahprofitabilitas, likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan status perusahaan.

2.1.5.1 Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston (2006:107) profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sedangkan Horne dan Wachowicz (2005:222) mengatakan rasio profitabilitas menghubungkan laba dengan penjualan dan laba


(30)

dengan investasi yang secara bersama-sama keduanya menunjukkan efektifitas keseluruhan operasi perusahaan.

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada masa mendatang dan laba merupakan informasi penting bagi investor sebagai pertimbangan dalam menanamkan modalnya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh suatu operasional perusahaan (Santoso, 1995:26). Givoly dan Palmon (dalam Saleh, 2004:18) berpendapat bahwa ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan.

Dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio profitabilitas, berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh laba.

Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA), Rumus ROA yakni sebagai berikut :

ROA =Laba Bersih

Total Aktiva


(31)

Merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya. Variabel ini diproksikan dengan current ratio (CR). CurrentRatio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang baik cenderung segera menerbitkan laporan keuangannya, sehingga akan tepat waktu dalam pelaporan keuangannya. Rasio ini dapat dihitung sebagai berikut:

������������ (��) = Aset Lancar Kewajiban Lancar

2.1.5.3 Ukuran perusahaan

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah ukuran perusahaan.Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat di ukur didasarkan pada total penjualan, total nilai buku aset, nilai bersih kekayaan, dan jumlah tenaga kerja (soegeng,soetedjo, 2006), semakin besar nilai item-item tersebut, semakin besar pula ukuran perusahhan itu. Peniliti menggunakan menggunakan total penjualan untuk mengukur besarnya perusahaan. Perusahaan


(32)

berskala besar cenderung mengahadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal karena banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dan membutuhkan laporan keuangan tahunan sebagai sumber informasi. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan bersekala besar di monitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang di audit semakin besar dan semakin luas (soetedjo, 2006) karena banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.

2.1.5.4 Umur Perusahaan

Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan mempunyai publikasi perusahaanyang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru.Idealnya umur perusahaan di ukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan, namun umur perusahaan dalam penelitian yang dilakukan di ukur berdasarkan first issue (listed) perusahaan tersebut di pasar modal. Umur perusahaan juga merupakan hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan modalnya. Umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan


(33)

tersebut mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena perusahaan memiliki pengalaman yang cukup banayak dalam proses pelaporan keuangan, sehingga perusahaan tersebut diperkirakan mampu mempublikasikan laporan keuangan yang tepat waktu.

2.1.5.5 Status Perusahaan

Status perusahaan di bagi menjadi dua, yakni status asing (memiliki perusahaan induk di luar negeri) dan status domestik (perusahaan induk beradadi Indonesia). Ada beberapa alasan yang memungkinkan perusahaan berstatus asing cenderung memberi pengungkapan yang lebih baik dan menyampaikan laporan keuangannya lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanaman modal asing mendapatkan pelatihan dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya diluar negeri. Kedua, perusahaan asing memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis, dan masyarakat lebih tinggi dari pada umumnya kedua alasan mampu mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja


(34)

perusahaan yang baik. Manajemen sebadai pihak yang menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda. Ringkasan hasil peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.


(35)

Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Variabel Analisis Hasil Penelitian

Agung Widyawan Prabowo (2008)

Independen: Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor Dependen : Ketepatan

Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Logistik

Profitabilitas berpengaruh, tetapi opini audit dan kualitas auditor tidak berpengaruh

Ferdi K. A Simatupang (2009)

Independen : Probabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan, umur

perusahaan, status perusahaan Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Logistik

Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Gratia M. Situmorang

(2010)

Independen : Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur

perusahaan, reputasi KAP, audit report lag

Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Logistik

Variabel Laba (rugi) bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur

perusahaan tidak

berpengaruh signifikan tetapi reputasi KAP, audit report lag berpengaruh signifikan Renny

Catrinasari (2006)

Independen : Rasio gearing, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan.

Dependen :

Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Regresi Sederhana

Rasio gearing, profitabilitas,

umur perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu. Struktur

kepemilikan tidak berpengaruh.


(36)

Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel dependen

n H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Didalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA (Return on Assets). Return on Assets (ROA) biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya. Variabel ini diproksikan dengan current ratio (CR).

Profitabilitas (X1)

Ukuran perusahaan (X3)

Umur perusahaan (X4)

Likuiditas (X2)

Status perusahaan (X5)

Ketetapan Waktu Pelaporan Keuangan


(37)

CurrentRatio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.

Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi merupakan good news bagi perusahaan, artinya perusahaan dapat segera mencairkan aktiva yang tersedia untuk melunasi hutang ketika jatuh tempo. Likuiditas dalam penelitian ini diukur berdasarkan rasio lancar, perusahaan dengan likuiditas tinggi menggambarkan kemungkinan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik sehingga dapat tepat waktu dalam pelaporan keuangan.

Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur berdasarkan total penjualan. Total penjualan yang semakin besar berarti ukuran perusahaan juga semakin besar. Perusahaan besar merupakan sorotan masyarakat dan terkait dengan lebih banyak pengguna informasi seperti investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemilik perusahaan, karyawan, dan sebaginya. Hal tersebut mendorong perusahaan besar untuk mengusahakan ketepatan waktu demi keandalan dan relevansi laporan keuangan.

Umur perusahaan diukur sejak perusahaan tersebut terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia sampai tahun berjalan. Perusahaan yang sudah lama terdaftar biasanya lebih berpengalaman dalam pelaporan keuangan. Umur perusahaan yang semakin tinggi berarti pelaporan keuangannya semakin tepat waktu dan sebaliknya semakin sedikit umur perusahaan, semakin rendah ketepatan waktu pelaporan keuangan.


(38)

Status perusahaan dilihat dari kepemilikan usaha apakah berada di pihak asing atau di pihak domestik. Perusahaan berstatus asing di duga menyampaikan laporan keuangan yang lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanam modal asing mendapatkan pelatihan dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya di luar negeri. Kedua, perusahaan asing memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis dan masyarakat lebih tinggi pada umumnya. Kedua alasan ini mampu mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Manajemen sebagai pihak yang menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi (Rochaety dkk, 2007 : 104). Menurut Sugiyono (2006 : 51) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.


(39)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Husein (2003 :63) “ desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili penelitian (Hasan, 2003 :12)

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2010. Sektor manufaktur dipilihkarena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyakdibandingkan dengan sektor usaha lain. Sektor ini juga memiliki jumlah saham beredar dan volume perdagangan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis usaha lain di BEI.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu ( Sugiyono, 2006 ). Seleksi sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :


(40)

a. Perusahaan Manufakturyang telah listingdi Bursa Efek Indonesia periode 1 Januari 2007 s.d.31 Desember 2010.

b. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan tahunan dan dipublikasikan di dalam ICMD periode 2007, 2008, 2009 dan 2010.

c. Perusahaan yang telah di audit oleh Akuntan Independent atau Akuntan Publik.

d. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data laporan keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka yang menjadi populasi di dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.


(41)

Tabel 3.1

Daftar Populasi Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES ADES ALFINDO PUTRASETIA 2 ADMG POLYCHEM INDONESIA 3 AKKU ANEKA KEMASINDO UTAMA 4 AKRA AKR CORPORINDO

5 ARNA ARWANA CITRAMULIA 6 ASGR ASTRA GRAPHIA

7 ASII ASTRA INTERNASIONAL 8 AUTO ASTRA OTOPARTS 9 BATA SEPATU BATA

10 BTON BETON JANYA MANUNGGAL 11 BUDI BUDI ACID JAYA

12 CEKA CAHAYA KALBAR 13 CNTX CENTEX

14 CTBN CITRA TUBINDO 15 DLTA DELTA DJAKARTA

16 DPNS DUTA PERTIWI NUSANTARA 17 DYNA DYNAPLAST

18 EKAD EKADHARMA INTERNATIONAL 19 FAST FAST FOOD INDONESIA

20 FASW FAJAR SURYA WISESA 21 GDYR GOODYEAR INDONESIA 22 GJTL GAJAH TUNGGAL 23 HMSP HM SAMPOERNA 24 INAF INDOFARMA

25 INDR INDORAMA SYNTHETICS 26 YNTD INTER-DELTA

27 INTP INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 28 JKSW JAKARTA KYOEI STEEL WORKS 29 JPRS JAYA PARI STELL

30 KAEF KIMIA FARMA

31 KRWE KARWELL INDONESIA 32 KBLM KABELINDO MURNI 33 KICI KEDAUNG INDAH CAN 34 KLBF KALBE FARMA

35 KONI PERDANA BANGUN PUSAKA 36 LION LION METAL WORKS


(42)

37 LMPI LANGGENG MAKMUR 38 LMSH LIONMESH PRIMA

39 LPIN MULTIPRIMA SEJAHTERA 40 LTLS LAUTAN LUAS

41 MASA MULTISTRADA ARAH SARANA 42 MRAT MUSTIKA RATU

43 MLIA MULIA INDUSTRINDO

44 MLPL MULTIPOLAR CORPORATION 45 MRCK MERK

46 MYOR MAYORA

47 PAFI PANASIA FILAMENT INTI 48 PBRX PAN BROTHERS

49 POLY POLYSINDO EKA PERKASA 50 PSDN PRASIDHA ANEKA NIAGA

51 PTSP PIONEERINDO GOURMENT INTERNATIONAL 52 RBTX RODA VIVATEX

53 RICY RICKY PUTRA GLOBALINDO

54 RMBA BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA 55 SIMM SURYA INTRINDO MAKMUR

56 SKLT SEKAR LAUT

57 SMCB HOLCIM INDONESIA 58 SMGR SEMEN GRESIK 59 TFCO TIFICO

60 TIRA TIRA AUSTENITE

61 TKIM PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA 62 TOTO SURYA TOTO INDONESIA 63 TRST TRIAS SENTOSA

64 TSPC TEMPO SCAN PASIFIC

65 ULTJ ULTRAJAYA MILK INDUSTRY 66 UNIC UNGGUL INDAH CAHAYA 67 UNIT NUSANTARA INTI CORPORA 68 UNTR UNITED TRACTORS

69 UNTX UNITEX

70 UNVR UNILEVER INDONESIA 71 VOKS VOKSEL ELEKTRIC


(43)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaituberupa laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan rekaman historis mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan International Capital Market Directory (ICMD). Data tersebut meliputi data laporan keuangan tahunan perusahaan, profil perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan, laporan auditor independen dan data penyampaian laporan keuangan keuangan perusahaan ke Bapepam periode 2007,2008,2009 dan 2010.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekunder dengan kepustakaan dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan dan data penyampaian laporan keuangan ke Bapepam. Data-data tersebut diperoleh di www.idx.co.id yang merupakan website/situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI).


(44)

3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Jenis Variabel

Nama Variabel Defenisi Pengukuran

Variabel Independen

Profitabilitas ( return on assets)

Kemampuan

perusahaan dalam

menghasilkan laba ���=

Laba Bersih Total Asset

Likuiditas (Current Ratio)

Kemampuan

perusahaan untuk

memenuhi kewajiban yang sudah jatuh tempo

�� = Aset Lancar

Kewajiban Lancar

Ukuran Perusahaan

Besar kecilnya perusahaan

Total penjualan (dalam Rupiah) Umur perusahaan Lama perusahaan

terdaftar di BEI

Tahun berjalan – Tahun First Issue

Status perusahaan Status Pemilik Modal Skala Nominal Status asing = 0 Status domestik = 1

Variabel Dependen Ketepatan waktu Pelaporan Keuangan Tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI paling lambat akhir bulan ke-3 sejak tutup buku

Skala Nominal Tepat waktu = 1 Tidak tepat waktu = 0

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari


(45)

analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi : Normalitas data, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal ( Ghozali, 2006:147 ), melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.

1. Analisis Grafik

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data ( titik ) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Ghozali (2006 : 149)

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya


(46)

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola pada ditribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalu tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bias saja sebaliknya ( Ghozali, 2006 :149 ). Oleh sebab itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik ini dapat digunakan melalui uji statistik kolmogorov – smirnov ( K- S ). Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali ( 2006 : 151 ) “ Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0.05, maka distribusi data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi data tidak normal.

3.6.1.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Terjadinya korelasi antara variabel-variabel tersebut menandakan adanya problem multikolonieritas. Model


(47)

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya ( Ghozali, 2006 :95 ). Untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas, dapat dilakukan dengan menggunakan Variance Inflatin Factor ( VIF ) dan nilai tolerance multikolonieritas terjadi jika VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0.10.

3.6.1.3 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya ( Ghozali, 2006:99 ). Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series.

Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan model probabilitas signifikansi dibawah 0.05 menyimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi yang digunakan(Ghozali, 2006:108 ).

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.


(48)

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji gejser. Data tidak terkena heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dar 0.05 ( Ghozali, 2006:129 ). 3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression dengan metode enter pada tingkat signifikansi (α) 5%.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana. Berikut adalah model regresi sederhana yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

= α1 + βı S + ε

T2 = α2+ β2A + ε

T3 = α3 + β3 ROA + ε T4 = α4 + β4 CR + ε

T5 = α5+ β5 ST + ε

T = α+ β1S + β2A + β3ROA + β4CR +β5ST +ε Keterangan :

T : timeliness ( ketepatan waktu ) pelaporan keuangan α1,α2, α3,α4,α5,, : konstanta

β1,β2, β3, β4, β5 : parameter koefisien regresi S : size ( ukuran ) perusahaan A : age ( umur ) perusahaan


(49)

ROA : return on total assets CR : Current Ratio

ST : status

ε : error term ( tingkat pengganggu kesalahan ) Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji statistik yang pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen, Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

3.6.2.1 Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-test. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”.

3.6.2.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali (2005:84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang diuji mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen”.


(50)

3.7 Tempat dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lembaga keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jadwal Penelitian dimulai dari bulan Maret 2012 sampai dengan selesai.


(51)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Pengujian asumsi klasik dan regresi logistik digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 19. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh delapan belas perusahaan yang memenuhi kriteria ( Tabel 4.1 ) diamati selama periode 2007-2010 dengan 72unit analisis dalam penelitian ini yang disajikan dalam Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan KODE

1 ASTRA INTERNASIONAL ASII

2 EKADHARMA INTERNATIONAL EKAD

3 FAST FOOD INDONESIA FAST

4 FAJAR SURYA WISESA FASW

5 GOODYEAR INDONESIA GDYR

6 HM SAMPOERNA HMSP

7 INDORAMA SYNTHETICS INDR

8 INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA INTP

9 KALBE FARMA KLBF

10 MUSTIKA RATU MRAT

11 MERCK MRCK


(52)

13 SEKAR LAUT SKLT

14 HOLCIM INDONESIA SMCB

15 SEMEN GRESIK SMGR

16 TEMPO SCAN PASIFIC TSPC

17 UNITED TRACTORS UNTR

18 UNILEVER INDONESIA UNVR

4.2 Uji Data

4.2.1 Uji Asumsi Klasik 4.2.1.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan uji kolmogrov-Smirnov.


(53)

Gambar 4.1 Histogram

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012

Pada histogram tersebut ( Gambar 4.1 ), dapat dilihat bahwa bentuk cenderung di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena ituPada histogram tersebut ( Gambar 4.1 ), dapat dilihat bahwa bentuk cenderung di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.


(54)

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012

Pada gambar 4.2 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.


(55)

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .33944158

Most Extreme Differences

Absolute .148

Positive .101

Negative -.148

Kolmogorov-Smirnov Z 1.254

Asymp. Sig. (2-tailed) .086

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012

Tabel 4.2 menunjukkan besarnya kolmogrov-Smirnov (K-S) adalah 1.254dan signifikansi pada 0.086 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 (p = 0.086> 0.05).

4.2.1.2 Uji Multikolonieritas

Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya.


(56)

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikoloneritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.218 .227 5.370 .000

ROA .804 .493 .184 1.632 .107 .786 1.272

CR -.085 .025 -.370 -3.369 .001 .826 1.210 Ukuran -1.383E-15 .000 -.079 -.649 .518 .680 1.470 Umur -.028 .010 -.301 -2.663 .010 .782 1.278 Status .338 .122 .331 2.767 .007 .698 1.433 a. Dependent Variable: Dtimeliness

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012

Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 yaitu 0,786 ; 0,826; 0,680; 0,782; 0,698 yang berarti tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunnjukkan hal yang sama dimana variabel independennya memiliki nilai VIV ≤ 10 yaitu 1, 272; 1,210; 1,470; 1,278; 1,433 yang juga berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen (tidak terjadi multikoloneritas).

4.2.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya ). Terjadinya korelasi


(57)

dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah tersebut timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lain. Run test digunakan untuk menguji gejala autokorelasi pada penelitian. Hasil output SPSS dengan probabilitas signifikansi di bawah 0.05 dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak. (Ghozali 2005:103).

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea .07238

Cases < Test Value 36

Cases >= Test Value 36

Total Cases 72

Number of Runs 35

Z -.475

Asymp. Sig. (2-tailed) .635

a. Median

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012

Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0.7238 dengan probabilitas 0.635 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada penelitian karena nilai signifikan lebih besar dari 0.05.


(58)

4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji glejser.

Tabel 4.5

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .187 .136 1.380 .172

ROA -.376 .295 -.156 -1.277 .206

CR .009 .015 .069 .577 .566

Ukuran 1.952E-16 .000 .020 .153 .879

Umur .013 .006 .261 2.134 .037

Status -.242 .073 -.429 -3.306 .020

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012

Hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa data penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai signifikan kelima variabel independen lebih besar dari 0.05.


(59)

4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

Hasil pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (test). Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 19, diperoleh hasil seperti tabel 4.6

Tabel 4.6 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.218 .227 5.370 .000

ROA .804 .493 .184 1.632 .107

CR -.085 .025 -.370 -3.369 .001

Ukuran -1.383E-15 .000 -.079 -.649 .518

Umur -.028 .010 -.301 -2.663 .010

Status .338 .122 .331 2.767 .007

a. Dependent Variable: Dtimeliness


(60)

H1 : Terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 1,632 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung < ttabel (1,632<2,178).Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,107, dimana lebih besar dari 0,05 (0,107> 0.05), maka H1tidak dapat diterima, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

H2 : Terdapat pengaruh Likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 3,369 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung > ttabel (3,369>2,178).Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,001, dimana lebih kecil dari 0,05 (0,001< 0.05), maka H2 dapat diterima, artinya terdapat pengaruh signifikan positif likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

H3 : Terdapat pengaruh Ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,649 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung < ttabel (0,649<2,178). Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,518 dimana lebih besar dari 0,05 (0,518> 0,05), maka H3 tidak dapat diterima, artinya tidak


(61)

terdapat pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

H4 : Terdapat pengaruh Umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 2,663 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung > ttabel (2,663>2,178).Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0.010 dimana lebih kecil dari 0,05 (0,010 < 0,05), maka H4dapat diterima, artinya terdapat pengaruh signifikanumur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

H5 : Terdapat pengaruh Status perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan

Tabel 4.6 menunjukkan besarnya thitung untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 2,767 sedangkan ttabel adalah 2,178, sehingga thitung > ttabel (2,767>2,178). Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,007 (0,007< 0.05), maka H5 dapat diterima, artinya terdapat pengaruh signifikanstatus perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

4.2.2.2 Hasil Uji F

Tabel 4.7 Uji F ANOVAb

Model Sum Of Squares df Mean Square F Sig


(62)

Residual Total

8.181 12.444

66 71

.124

a. Predictors : (Constant), Status, ROA, CR, Umur, Ukuran b. Depensent Variable : Dtimeliness

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Dari table 4.7 ANOVA terlihat bahwa kolom signifikansi secara keseluruhan untuk tahun 2007 s/d 2010 adalah 0,001 lebih kecil dari 0,05kesimpulannya yaitu ROA, CR, Ukuran, Umur, Status, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Hubungan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis (H1) menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Simatupang (2009) namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitianCatrinasari (2006). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin tinggi profitabilitas, mengakibatkan pelaporan keuangan semakin tepat waktu.

4.3.2 Hubungan Likuiditas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis (H2) menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian


(63)

Situmorang (2010) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar likuiditas perusahaan itu maka semakin lebih cepat dalam penyampaian laporan keuangan.

4.3.3 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis (H3) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simatupang ( 2009 ), Situmorang (2010) dan Catrinasari (2006)dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar ukuran perusahaan itu maka semakin lebih cepat dalam penyampaian laporan keuangan.

4.3.4 Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis (H4) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Simatupang (2009), Situmorang (2010), namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Catrinasari (2006). Hasil penelitian ini sesuai


(64)

dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin lama umur perusahaan, mengakibatkan pelaporan keuangan semakin tepat waktu.

4.3.5 Hubungan Status Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Hasil pengujian hipotesis (H5) menunjukkan bahwa status perusahaan mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Catrinasari (2006) danSimatupang (2009). Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa status perusahaan yang dimiliki oleh domestik atau dalam negeri mengakibatkan pelaporan keuangan semakin tepat waktu.


(65)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan menggunakan objek penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan 2007-2010. Sampel penelitian yang digunakan adalah delapan belas perusahaan. Fenomena kondisi ketepatan waktu pelaporan keuangan yang terjadi dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terkait adalah sebagai berikut :

a. Profitabilitas (X1)

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Simatupang (2009), Situmorang (2010), namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Catrinasari (2006).


(66)

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang diproksikan dengan current ratio perusahaan berpengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Hasil penelitian ini tidak sejalan Situmorang (2010).

c. Ukuran Perusahaan (X3)

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan total penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simatupang ( 2009 ) dan Situmorang (2010) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. d. Umur Perusahaan (X4)

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan berpengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Catrinasari (2006). namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Simatupang (2009) dan Situmorang (2010).

e. Status Perusahaan (X5)

Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel status perusahaan berpengaruh


(67)

signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Catrinasari (2006) dan Simatupang (2009).

2. Dalam pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji F, diperoleh F hitung 6,880 > F tabel 3,179 pada df1 = 5 dan df2 = 66 dengan tingkat keyakinan (α) 0,05 = 5%, maka profitabilitas (X1), likuiditas (X2), ukuran perusahaan (X3), umur perusahaan (X4), status perusahaan (X5) secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu (Y).

2.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penelitian memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat memasukkan variabel tambahan seperti struktur kepemilikan perusahaan, internal audit, ukuran perusahaan diproksikan dengan total asset atau jumlah karyawan, dan rasio keuangan yang lain sehingga hasil penelitian lebih mampu untuk memprediksi ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan lebih tepat dan akurat, dan

2. Peneliti juga menyarankan untuk menggunakan sampel (objek penelitian) yang jumlahnya lebih banyak dan memperpanjang periode (tahun) penelitian sehingga dapat melihat kecenderungan tren ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan jumlah sampel yang lebih besar dalam jangka waktu yang lebih panjang, menggunakan regresi yang masih sama dan belum berubah pada setiap periode penelitiannya.


(68)

Lampiran 1

Daftar Populasi dan Perusahaan Sampel

No Kode Nama Perusahaan

Kriteria Sampel

1 2 3 4 -

1 ADES ADES ALFINDO PUTRASETIA X -

2 ADMG POLYCHEM INDONESIA x X x -

3 AKKU ANEKA KEMASINDO UTAMA x X x -

4 AKRA AKR CORPORINDO x -

5 ARNA ARWANA CITRAMULIA x x -

6 ASGR ASTRA GRAPHIA x X -

7 ASII ASTRA INTERNASIONAL 1

8 AUTO ASTRA OTOPARTS x X -

9 BATA SEPATU BATA x X x -

10 BTON BETON JAYA MANUNGGAL x X -

11 BUDI BUDI ACID JAYA x X x -

12 CEKA CAHAYA KALBAR x -

13 CNTX CENTEX x x -

14 CTBN CITRA TUBINDO x X -

15 DLTA DELTA DJAKARTA x -

16 DPNS DUTA PERTIWI NUSANTARA x X -

17 DYNA DYNAPLAST x x -

18 EKAD EKADHARMA INTERNATIONAL 2

19 FAST FAST FOOD INDONESIA 3

20 FASW FAJAR SURYA WISESA 4

21 GDYR GOODYEAR INDONESIA 5

22 GJTL GAJAH TUNGGAL x X x -

23 HMSP HM SAMPOERNA 6

24 INAF INDOFARMA x X x -

25 INDR INDORAMA SYNTHETICS 7

26 INTD INTER-DELTA x x -

27 INTP INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 8

28 JKSW JAKARTA KYOEI STEEL WORKS x X x -

29 JPRS JAYA PARI STELL x X -

30 KAEF KIMIA FARMA x -

31 KRWE KARWELL INDONESIA x X x -

32 KBLM KABELINDO MURNI x X x -

33 KICI KEDAUNG INDAH CAN x x -

34 KLBF KALBE FARMA 9

35 KONI PERDANA BANGUN PUSAKA x X x -

36 LION LION METAL WORKS x X -

37 LMPI LANGGENG MAKMUR x X x -


(1)

Data Variabel Likuiditas (Current Ratio) Tahun 2010

No

Emitmen

Aset lancer

Kewajiban Lancar

CR

1

ASII

46843000000000 37124000000000 1.261798298

2

EKAD

122497716657 69499301764 1.762574782

3

FAST

558177333000 326766753000 1.708182757

4

FASW

1210727028895 1440959280341 0.84022293

5

GDYR

576052636500 666584493300 0.864185474

6

HMSP

15768558000000 9778942000000 1.612501434

7

INDR

2438041349700 2240418876100 1.088207824

8

INTP

7484807063858 1347705747072 5.553739813

9

KLBF

5037269819971 1146489093666 4.393648267

10

MRAT

290761466183 38190598441 7.613430479

11

MRCK

327436443000 52578914000 6.227523889

12

MYOR

2684853761819 1040333647369 2.580762209

13

SKLT

94511915285 49094298504 1.925109802

14

SMCB

2253237000000 1355830000000 1.661887552

15

SMGR

7343604756000 2517518619000 2.91700117

16

TSPC

2642065792798 784352502804 3.368467345

17

UNTR

15532762000000 9919225000000 1.565924959

18

UNVR

3748130000000 4402940000000 0.851278918


(2)

Lampiran 4

Data Variabel Ukuran Perusahaan

No

Emitmen

2007

2008

2009

2010

1

ASII

70183000000000 97064000000000 98526000000000 129991000000000

2

EKAD

146912072369 182649786429 205218226732 254275936956

3

FAST

1589642813000 2022633479000 2454359779000 2913604568000

4

FASW

2655795017899 3027012493144 2733300131019 3385973456418

5

GDYR

1088862056000 1244519327000 1248650825400 1914376325400

6

HMSP

29787725000000 34680445000000 38972186000000 43381658000000

7

INDR

5006162086200 5482757372400 4850486081100 6107683239900

8

INTP

7323643805514 9780498326080 10576456344583 11137805265505

9

KLBF

7004909851908 7877366385633 9087347669804 10226789206223

10

MRAT

252122829574 307804260789 345575853364 369366074883

11

MRCK

547237994000 637134080000 751403033000 795688800000

12

MYOR

2828440024641 3907674046231 4777175386540 7224164991859

13

SKLT

237050125027 313125226415 276312034061 314145710944

14

SMCB

3754906000000 4803377000000 5943881000000 5960589000000

15

SMGR

9600800642000 12209846050000 14387849779000 14344188706000

16

TSPC

2252231000000 2711196000000 4497931021113 5134242102154

17

UNTR

18165598000000 27903196000000 29241883000000 37323872000000

18

UNVR

6176661000000 7620188000000 18246872000000 19690239000000


(3)

Lampiran 5

Data Variabel Umur Perusahaan

No

Emitmen

Umur

2007

2008

2009

2010

1

ASII

19 20 21 22

2

EKAD

19 20 21 22

3

FAST

16 17 18 19

4

FASW

15 16 17 18

5

GDYR

27 28 29 30

6

HMSP

19 20 21 22

7

INDR

20 21 22 23

8

INTP

19 20 21 22

9

KLBF

18 19 20 21

10

MRAT

14 15 16 17

11

MRCK

28 29 30 31

12

MYOR

19 20 21 22

13

SKLT

16 17 18 19

14

SMCB

12 13 14 15

15

SMGR

18 19 20 21

16

TSPC

15 16 17 18

17

UNTR

20 21 22 23


(4)

Lampiran 6

Data Variabel Status perusahaan

No

Emitmen

Status Perusahaan

2007

2008

2009

2010

1

ASII

0 0 0 0

2

EKAD

0 1 1 0

3

FAST

1 1 1 1

4

FASW

1 0 0 1

5

GDYR

1 1 1 1

6

HMSP

0 1 1 1

7

INDR

1 1 1 1

8

INTP

1 1 1 1

9

KLBF

0 1 1 1

10

MRAT

0 0 1 1

11

MRCK

1 1 1 1

12

MYOR

1 1 1 1

13

SKLT

1 1 1 1

14

SMCB

1 1 1 1

15

SMGR

1 1 0 0

16

TSPC

1 1 1 1

17

UNTR

1 1 1 1


(5)

Lampiran 7

Data Variabel Ketepatan Waktu

No Emitmen

Ketepatan waktu

2007

2008

2009

2010

1

ASII

0 0 0 1

2

EKAD

0 0 0 0

3

FAST

1 1 1 0

4

FASW

1 1 1 1

5

GDYR

1 1 1 1

6

HMSP

1 1 1 1

7

INDR

1 1 1 1

8

INTP

1 1 1 1

9

KLBF

1 1 1 1

10

MRAT

0 0 1 0

11

MRCK

0 0 0 0

12

MYOR

1 1 0 1

13

SKLT

1 1 1 1

14

SMCB

1 1 1 1

15

SMGR

1 1 1 1

16

TSPC

1 1 1 1

17

UNTR

1 1 1 1


(6)

Lampiran 8


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 12 62

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 7 73

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

1 10 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

1 12 16

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta

0 0 14