berskala besar cenderung mengahadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal
karena banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dan membutuhkan laporan keuangan tahunan sebagai
sumber informasi. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan
auditan disebabkan perusahaan bersekala besar di monitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah.
Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang di audit semakin besar dan semakin luas soetedjo, 2006
karena banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.
2.1.5.4 Umur Perusahaan
Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan mempunyai publikasi perusahaanyang lebih banyak
dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru.Idealnya umur perusahaan di ukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya
perusahaan yang bersangkutan, namun umur perusahaan dalam penelitian yang dilakukan di ukur berdasarkan first issue listed
perusahaan tersebut di pasar modal. Umur perusahaan juga merupakan hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum
menanamkan modalnya. Umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan
Universitas Sumatera Utara
tersebut mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Perusahaan yang memiliki umur
yang lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena
perusahaan memiliki pengalaman yang cukup banayak dalam proses pelaporan keuangan, sehingga perusahaan tersebut diperkirakan
mampu mempublikasikan laporan keuangan yang tepat waktu.
2.1.5.5 Status Perusahaan
Status perusahaan di bagi menjadi dua, yakni status asing memiliki perusahaan induk di luar negeri dan status domestik
perusahaan induk beradadi Indonesia. Ada beberapa alasan yang memungkinkan perusahaan berstatus asing cenderung memberi
pengungkapan yang lebih baik dan menyampaikan laporan keuangannya lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang
domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanaman modal asing mendapatkan pelatihan
dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya diluar negeri. Kedua, perusahaan asing
memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis, dan
masyarakat lebih tinggi dari pada umumnya kedua alasan mampu mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja
Universitas Sumatera Utara
perusahaan yang baik. Manajemen sebadai pihak yang menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan
tepat waktu.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda.
Ringkasan hasil peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Universitas Sumatera Utara
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Variabel Analisis
Hasil Penelitian
Agung Widyawan
Prabowo 2008
Independen: Profitabilitas,
Opini Audit, Kualitas Auditor Dependen :
Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Logistik
Profitabilitas berpengaruh, tetapi opini audit dan
kualitas auditor tidak berpengaruh
Ferdi K. A Simatupang
2009 Independen
: Probabilitas, rasio gearing, ukuran
perusahaan, umur perusahaan, status perusahaan
Dependen
:Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Logistik
Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Gratia M. Situmorang
2010
Independen : Laba rugi
bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur
perusahaan, reputasi KAP, audit report lag
Dependen
:Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Logistik
Variabel Laba rugi bersih,current ratio,ukuran
perusahaan, umur perusahaan tidak
berpengaruh signifikan tetapi reputasi KAP, audit report
lag berpengaruh signifikan
Renny Catrinasari
2006
Independen : Rasio gearing,
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur
Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan.
Dependen :
Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Regresi Sederhana
Rasio gearing, profitabilitas, umur perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan. Ukuran
perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
ketepatan waktu. Struktur kepemilikan tidak
berpengaruh.
2.3 Kerangka Konseptual
Universitas Sumatera Utara
Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel dependen
n H1
H2
H3
H4
H5
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Didalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA Return on Assets. Return on Assets ROA biasanya disebut sebagai hasil pengembalian
atas total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya. Variabel ini diproksikan dengan current ratio CR.
Profitabilitas X
1
Ukuran perusahaan X
3
Umur perusahaan X
4
Likuiditas X
2
Status perusahaan X
5
Ketetapan Waktu
Pelaporan Keuangan
Y
Universitas Sumatera Utara
CurrentRatio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya.
Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi merupakan good news bagi perusahaan, artinya perusahaan dapat segera mencairkan aktiva yang tersedia
untuk melunasi hutang ketika jatuh tempo. Likuiditas dalam penelitian ini diukur berdasarkan rasio lancar, perusahaan dengan likuiditas tinggi menggambarkan
kemungkinan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik sehingga dapat tepat waktu dalam pelaporan keuangan.
Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur berdasarkan total penjualan. Total penjualan yang semakin besar berarti ukuran perusahaan juga semakin
besar. Perusahaan besar merupakan sorotan masyarakat dan terkait dengan lebih banyak pengguna informasi seperti investor, kreditor, pemasok, pelanggan,
pemilik perusahaan, karyawan, dan sebaginya. Hal tersebut mendorong perusahaan besar untuk mengusahakan ketepatan waktu demi keandalan dan
relevansi laporan keuangan. Umur perusahaan diukur sejak perusahaan tersebut terdaftar listed di
Bursa Efek Indonesia sampai tahun berjalan. Perusahaan yang sudah lama terdaftar biasanya lebih berpengalaman dalam pelaporan keuangan. Umur
perusahaan yang semakin tinggi berarti pelaporan keuangannya semakin tepat waktu dan sebaliknya semakin sedikit umur perusahaan, semakin rendah
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
Status perusahaan dilihat dari kepemilikan usaha apakah berada di pihak asing atau di pihak domestik. Perusahaan berstatus asing di duga menyampaikan
laporan keuangan yang lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanam
modal asing mendapatkan pelatihan dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya di luar negeri. Kedua, perusahaan asing
memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis dan masyarakat lebih tinggi pada
umumnya. Kedua alasan ini mampu mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Manajemen sebagai pihak yang
menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi Rochaety dkk, 2007 : 104. Menurut Sugiyono 2006 : 51
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Husein 2003 :63 “ desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua
anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili
penelitian Hasan, 2003 :12 Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing
di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007-2010. Sektor manufaktur dipilihkarena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling
banyakdibandingkan dengan sektor usaha lain. Sektor ini juga memiliki jumlah saham beredar dan volume perdagangan yang paling tinggi dibandingkan dengan
jenis usaha lain di BEI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling ,
yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2006 . Seleksi sampel yang digunakan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Perusahaan Manufakturyang telah listingdi Bursa Efek Indonesia periode
1 Januari 2007 s.d.31 Desember 2010. b.
Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan tahunan dan dipublikasikan di dalam ICMD periode 2007, 2008, 2009 dan 2010.
c. Perusahaan yang telah di audit oleh Akuntan Independent atau Akuntan
Publik. d.
Perusahaan yang memiliki kelengkapan data laporan keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian
ini.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka yang menjadi populasi di dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan
No
Kode Nama Perusahaan
1 ADES
ADES ALFINDO PUTRASETIA 2
ADMG POLYCHEM INDONESIA
3 AKKU
ANEKA KEMASINDO UTAMA 4
AKRA AKR CORPORINDO
5 ARNA
ARWANA CITRAMULIA 6
ASGR ASTRA GRAPHIA
7 ASII
ASTRA INTERNASIONAL 8
AUTO ASTRA OTOPARTS
9 BATA
SEPATU BATA 10
BTON BETON JANYA MANUNGGAL
11 BUDI
BUDI ACID JAYA 12
CEKA CAHAYA KALBAR
13 CNTX
CENTEX 14
CTBN CITRA TUBINDO
15 DLTA
DELTA DJAKARTA 16
DPNS DUTA PERTIWI NUSANTARA
17 DYNA
DYNAPLAST 18
EKAD EKADHARMA INTERNATIONAL
19 FAST
FAST FOOD INDONESIA 20
FASW FAJAR SURYA WISESA
21 GDYR
GOODYEAR INDONESIA 22
GJTL GAJAH TUNGGAL
23 HMSP
HM SAMPOERNA 24
INAF INDOFARMA
25 INDR
INDORAMA SYNTHETICS 26
YNTD INTER-DELTA
27 INTP
INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 28
JKSW JAKARTA KYOEI STEEL WORKS
29 JPRS
JAYA PARI STELL 30
KAEF KIMIA FARMA
31 KRWE
KARWELL INDONESIA 32
KBLM KABELINDO MURNI
33 KICI
KEDAUNG INDAH CAN 34
KLBF KALBE FARMA
35 KONI
PERDANA BANGUN PUSAKA 36
LION LION METAL WORKS
Universitas Sumatera Utara
37 LMPI
LANGGENG MAKMUR 38
LMSH LIONMESH PRIMA
39 LPIN
MULTIPRIMA SEJAHTERA 40
LTLS LAUTAN LUAS
41 MASA
MULTISTRADA ARAH SARANA 42
MRAT MUSTIKA RATU
43 MLIA
MULIA INDUSTRINDO 44
MLPL MULTIPOLAR CORPORATION
45 MRCK
MERK 46
MYOR MAYORA
47 PAFI
PANASIA FILAMENT INTI 48
PBRX PAN BROTHERS
49 POLY
POLYSINDO EKA PERKASA 50
PSDN PRASIDHA ANEKA NIAGA
51 PTSP
PIONEERINDO GOURMENT INTERNATIONAL 52
RBTX RODA VIVATEX
53 RICY
RICKY PUTRA GLOBALINDO 54
RMBA BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA
55 SIMM
SURYA INTRINDO MAKMUR 56
SKLT SEKAR LAUT
57 SMCB
HOLCIM INDONESIA 58
SMGR SEMEN GRESIK
59 TFCO
TIFICO 60
TIRA TIRA AUSTENITE
61 TKIM
PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA 62
TOTO SURYA TOTO INDONESIA
63 TRST
TRIAS SENTOSA 64
TSPC TEMPO SCAN PASIFIC
65 ULTJ
ULTRAJAYA MILK INDUSTRY 66
UNIC UNGGUL INDAH CAHAYA
67 UNIT
NUSANTARA INTI CORPORA 68
UNTR UNITED TRACTORS
69 UNTX
UNITEX 70
UNVR UNILEVER INDONESIA
71 VOKS
VOKSEL ELEKTRIC 72
YPAS YANA PRIMA HASTA PERSADA
Universitas Sumatera Utara
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaituberupa laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia BEI yang merupakan rekaman historis mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan International Capital Market Directory ICMD. Data tersebut meliputi data
laporan keuangan tahunan perusahaan, profil perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan, laporan auditor independen dan data penyampaian laporan keuangan
keuangan perusahaan ke Bapepam periode 2007,2008,2009 dan 2010.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekunder dengan kepustakaan
dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan
mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan
keuangan tahunan perusahaan dan data penyampaian laporan keuangan ke Bapepam. Data-data tersebut diperoleh di www.idx.co.id yang merupakan
websitesitus resmi Bursa Efek Indonesia BEI.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Jenis Variabel
Nama Variabel Defenisi
Pengukuran
Variabel Independen
Profitabilitas return on assets
Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba ��� =
Laba Bersih Total Asset
Likuiditas Current Ratio
Kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban
yang sudah jatuh tempo �� =
Aset Lancar Kewajiban Lancar
Ukuran Perusahaan
Besar kecilnya perusahaan
Total penjualan dalam Rupiah Umur perusahaan Lama perusahaan
terdaftar di BEI Tahun berjalan – Tahun First
Issue Status perusahaan Status Pemilik Modal
Skala Nominal Status asing = 0
Status domestik = 1 Variabel
Dependen Ketepatan waktu
Pelaporan Keuangan
Tanggal penerbitan laporan keuangan
auditan di BEI paling lambat akhir bulan ke-3
sejak tutup buku Skala Nominal
Tepat waktu = 1 Tidak tepat waktu = 0
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi
klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari
Universitas Sumatera Utara
analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam
analisis regresi yang meliputi : Normalitas data, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.6.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
Ghozali, 2006:147 , melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat
dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik.
1. Analisis Grafik
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau
dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh
Ghozali 2006 : 149 a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola pada ditribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2.
Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalu tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bias saja sebaliknya Ghozali, 2006 :149 . Oleh
sebab itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik ini dapat digunakan melalui uji
statistik kolmogorov – smirnov K- S . Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana
diungkapkan Ghozali 2006 : 151 “ Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05, maka distribusi
data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 maka distribusi data tidak normal.
3.6.1.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antara yang
satu dengan yang lainnya. Terjadinya korelasi antara variabel-variabel tersebut menandakan adanya problem multikolonieritas. Model
Universitas Sumatera Utara
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya Ghozali, 2006 :95 . Untuk menguji ada tidaknya
multikolonieritas, dapat dilakukan dengan menggunakan Variance Inflatin Factor VIF dan nilai tolerance multikolonieritas terjadi
jika VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0.10.
3.6.1.3 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada
periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Ghozali, 2006:99 . Autokorelasi sering terjadi pada
sampel dengan data time series. Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala
autokorelasi pada penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan model probabilitas signifikansi dibawah 0.05 menyimpulkan
terdapat gejala autokorelasi pada model regresi yang digunakanGhozali, 2006:108 .
3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji gejser. Data tidak terkena heteroskedastisitas
jika nilai signifikansi lebih besar dar 0.05 Ghozali, 2006:129 .
3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian