Umur Perusahaan Status Perusahaan

berskala besar cenderung mengahadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal karena banyaknya pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan tersebut dan membutuhkan laporan keuangan tahunan sebagai sumber informasi. Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan bersekala besar di monitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang di audit semakin besar dan semakin luas soetedjo, 2006 karena banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.

2.1.5.4 Umur Perusahaan

Dalam kondisi normal, perusahaan yang telah lama berdiri akan mempunyai publikasi perusahaanyang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang masih baru.Idealnya umur perusahaan di ukur berdasarkan tanggal pada saat berdirinya perusahaan yang bersangkutan, namun umur perusahaan dalam penelitian yang dilakukan di ukur berdasarkan first issue listed perusahaan tersebut di pasar modal. Umur perusahaan juga merupakan hal yang dipertimbangkan oleh investor sebelum menanamkan modalnya. Umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive dan menjadi bukti bahwa perusahaan Universitas Sumatera Utara tersebut mampu bersaing dan dapat mengambil kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian. Perusahaan yang memiliki umur yang lebih tua cenderung lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan karena perusahaan memiliki pengalaman yang cukup banayak dalam proses pelaporan keuangan, sehingga perusahaan tersebut diperkirakan mampu mempublikasikan laporan keuangan yang tepat waktu.

2.1.5.5 Status Perusahaan

Status perusahaan di bagi menjadi dua, yakni status asing memiliki perusahaan induk di luar negeri dan status domestik perusahaan induk beradadi Indonesia. Ada beberapa alasan yang memungkinkan perusahaan berstatus asing cenderung memberi pengungkapan yang lebih baik dan menyampaikan laporan keuangannya lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanaman modal asing mendapatkan pelatihan dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya diluar negeri. Kedua, perusahaan asing memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis, dan masyarakat lebih tinggi dari pada umumnya kedua alasan mampu mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja Universitas Sumatera Utara perusahaan yang baik. Manajemen sebadai pihak yang menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda. Ringkasan hasil peneliti terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1 Universitas Sumatera Utara Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Variabel Analisis Hasil Penelitian Agung Widyawan Prabowo 2008 Independen: Profitabilitas, Opini Audit, Kualitas Auditor Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Regresi Logistik Profitabilitas berpengaruh, tetapi opini audit dan kualitas auditor tidak berpengaruh Ferdi K. A Simatupang 2009 Independen : Probabilitas, rasio gearing, ukuran perusahaan, umur perusahaan, status perusahaan Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Regresi Logistik Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Gratia M. Situmorang 2010 Independen : Laba rugi bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan, reputasi KAP, audit report lag Dependen :Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Regresi Logistik Variabel Laba rugi bersih,current ratio,ukuran perusahaan, umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan tetapi reputasi KAP, audit report lag berpengaruh signifikan Renny Catrinasari 2006 Independen : Rasio gearing, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, dan Struktur Kepemilikan. Dependen : Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Regresi Sederhana Rasio gearing, profitabilitas, umur perusahaan berpengaruh positif dan signifikan. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap ketepatan waktu. Struktur kepemilikan tidak berpengaruh.

2.3 Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara Kerangka konseptual penelitian dirumuskan berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu sebagai berikut : Variabel Independen Variabel dependen n H1 H2 H3 H4 H5 Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Didalam penelitian ini, profitabilitas diukur dengan ROA Return on Assets. Return on Assets ROA biasanya disebut sebagai hasil pengembalian atas total aktiva. Rasio ini mencoba untuk mengukur efektivitas pemakaian total sumber daya oleh perusahaan. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap kewajiban lancarnya. Variabel ini diproksikan dengan current ratio CR. Profitabilitas X 1 Ukuran perusahaan X 3 Umur perusahaan X 4 Likuiditas X 2 Status perusahaan X 5 Ketetapan Waktu Pelaporan Keuangan Y Universitas Sumatera Utara CurrentRatio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya. Perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi merupakan good news bagi perusahaan, artinya perusahaan dapat segera mencairkan aktiva yang tersedia untuk melunasi hutang ketika jatuh tempo. Likuiditas dalam penelitian ini diukur berdasarkan rasio lancar, perusahaan dengan likuiditas tinggi menggambarkan kemungkinan perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik sehingga dapat tepat waktu dalam pelaporan keuangan. Ukuran perusahaan pada penelitian ini diukur berdasarkan total penjualan. Total penjualan yang semakin besar berarti ukuran perusahaan juga semakin besar. Perusahaan besar merupakan sorotan masyarakat dan terkait dengan lebih banyak pengguna informasi seperti investor, kreditor, pemasok, pelanggan, pemilik perusahaan, karyawan, dan sebaginya. Hal tersebut mendorong perusahaan besar untuk mengusahakan ketepatan waktu demi keandalan dan relevansi laporan keuangan. Umur perusahaan diukur sejak perusahaan tersebut terdaftar listed di Bursa Efek Indonesia sampai tahun berjalan. Perusahaan yang sudah lama terdaftar biasanya lebih berpengalaman dalam pelaporan keuangan. Umur perusahaan yang semakin tinggi berarti pelaporan keuangannya semakin tepat waktu dan sebaliknya semakin sedikit umur perusahaan, semakin rendah ketepatan waktu pelaporan keuangan. Universitas Sumatera Utara Status perusahaan dilihat dari kepemilikan usaha apakah berada di pihak asing atau di pihak domestik. Perusahaan berstatus asing di duga menyampaikan laporan keuangan yang lebih tepat waktu dibanding perusahaan yang domestik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain pertama, perusahaan dengan penanam modal asing mendapatkan pelatihan dan arahan yang baik misalnya dalam bidang akuntansi dari perusahaan induknya di luar negeri. Kedua, perusahaan asing memiliki sistem informasi manajemen yang lebih baik dimana permintaan informasi oleh pelanggan, pemasok, analis dan masyarakat lebih tinggi pada umumnya. Kedua alasan ini mampu mendorong pihak manajemen untuk menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Manajemen sebagai pihak yang menyediakan informasi dituntut untuk menyampaikan informasi yang relevan dan tepat waktu.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi Rochaety dkk, 2007 : 104. Menurut Sugiyono 2006 : 51 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta- fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal. Menurut Husein 2003 :63 “ desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan nilai yang mungkin hasil pengukuran ataupun perhitungan kualitatif dan kuantitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili penelitian Hasan, 2003 :12 Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2007-2010. Sektor manufaktur dipilihkarena sektor ini memiliki jumlah perusahaan yang listing paling banyakdibandingkan dengan sektor usaha lain. Sektor ini juga memiliki jumlah saham beredar dan volume perdagangan yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis usaha lain di BEI. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, 2006 . Seleksi sampel yang digunakan adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Perusahaan Manufakturyang telah listingdi Bursa Efek Indonesia periode 1 Januari 2007 s.d.31 Desember 2010. b. Perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan tahunan dan dipublikasikan di dalam ICMD periode 2007, 2008, 2009 dan 2010. c. Perusahaan yang telah di audit oleh Akuntan Independent atau Akuntan Publik. d. Perusahaan yang memiliki kelengkapan data laporan keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka yang menjadi populasi di dalam penelitian ini adalah sebanyak 72 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan No Kode Nama Perusahaan 1 ADES ADES ALFINDO PUTRASETIA 2 ADMG POLYCHEM INDONESIA 3 AKKU ANEKA KEMASINDO UTAMA 4 AKRA AKR CORPORINDO 5 ARNA ARWANA CITRAMULIA 6 ASGR ASTRA GRAPHIA 7 ASII ASTRA INTERNASIONAL 8 AUTO ASTRA OTOPARTS 9 BATA SEPATU BATA 10 BTON BETON JANYA MANUNGGAL 11 BUDI BUDI ACID JAYA 12 CEKA CAHAYA KALBAR 13 CNTX CENTEX 14 CTBN CITRA TUBINDO 15 DLTA DELTA DJAKARTA 16 DPNS DUTA PERTIWI NUSANTARA 17 DYNA DYNAPLAST 18 EKAD EKADHARMA INTERNATIONAL 19 FAST FAST FOOD INDONESIA 20 FASW FAJAR SURYA WISESA 21 GDYR GOODYEAR INDONESIA 22 GJTL GAJAH TUNGGAL 23 HMSP HM SAMPOERNA 24 INAF INDOFARMA 25 INDR INDORAMA SYNTHETICS 26 YNTD INTER-DELTA 27 INTP INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA 28 JKSW JAKARTA KYOEI STEEL WORKS 29 JPRS JAYA PARI STELL 30 KAEF KIMIA FARMA 31 KRWE KARWELL INDONESIA 32 KBLM KABELINDO MURNI 33 KICI KEDAUNG INDAH CAN 34 KLBF KALBE FARMA 35 KONI PERDANA BANGUN PUSAKA 36 LION LION METAL WORKS Universitas Sumatera Utara 37 LMPI LANGGENG MAKMUR 38 LMSH LIONMESH PRIMA 39 LPIN MULTIPRIMA SEJAHTERA 40 LTLS LAUTAN LUAS 41 MASA MULTISTRADA ARAH SARANA 42 MRAT MUSTIKA RATU 43 MLIA MULIA INDUSTRINDO 44 MLPL MULTIPOLAR CORPORATION 45 MRCK MERK 46 MYOR MAYORA 47 PAFI PANASIA FILAMENT INTI 48 PBRX PAN BROTHERS 49 POLY POLYSINDO EKA PERKASA 50 PSDN PRASIDHA ANEKA NIAGA 51 PTSP PIONEERINDO GOURMENT INTERNATIONAL 52 RBTX RODA VIVATEX 53 RICY RICKY PUTRA GLOBALINDO 54 RMBA BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA 55 SIMM SURYA INTRINDO MAKMUR 56 SKLT SEKAR LAUT 57 SMCB HOLCIM INDONESIA 58 SMGR SEMEN GRESIK 59 TFCO TIFICO 60 TIRA TIRA AUSTENITE 61 TKIM PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA 62 TOTO SURYA TOTO INDONESIA 63 TRST TRIAS SENTOSA 64 TSPC TEMPO SCAN PASIFIC 65 ULTJ ULTRAJAYA MILK INDUSTRY 66 UNIC UNGGUL INDAH CAHAYA 67 UNIT NUSANTARA INTI CORPORA 68 UNTR UNITED TRACTORS 69 UNTX UNITEX 70 UNVR UNILEVER INDONESIA 71 VOKS VOKSEL ELEKTRIC 72 YPAS YANA PRIMA HASTA PERSADA Universitas Sumatera Utara

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaituberupa laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI yang merupakan rekaman historis mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Data untuk penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan International Capital Market Directory ICMD. Data tersebut meliputi data laporan keuangan tahunan perusahaan, profil perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan, laporan auditor independen dan data penyampaian laporan keuangan keuangan perusahaan ke Bapepam periode 2007,2008,2009 dan 2010.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekunder dengan kepustakaan dan manual. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan dan data penyampaian laporan keuangan ke Bapepam. Data-data tersebut diperoleh di www.idx.co.id yang merupakan websitesitus resmi Bursa Efek Indonesia BEI. Universitas Sumatera Utara

3.5 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Defenisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Defenisi Operasional Dan Pengukuran Variabel Jenis Variabel Nama Variabel Defenisi Pengukuran Variabel Independen Profitabilitas return on assets Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ��� = Laba Bersih Total Asset Likuiditas Current Ratio Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang sudah jatuh tempo �� = Aset Lancar Kewajiban Lancar Ukuran Perusahaan Besar kecilnya perusahaan Total penjualan dalam Rupiah Umur perusahaan Lama perusahaan terdaftar di BEI Tahun berjalan – Tahun First Issue Status perusahaan Status Pemilik Modal Skala Nominal Status asing = 0 Status domestik = 1 Variabel Dependen Ketepatan waktu Pelaporan Keuangan Tanggal penerbitan laporan keuangan auditan di BEI paling lambat akhir bulan ke-3 sejak tutup buku Skala Nominal Tepat waktu = 1 Tidak tepat waktu = 0 3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari Universitas Sumatera Utara analisis regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang meliputi : Normalitas data, tidak terjadi multikolonieritas, tidak terjadi autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2006:147 , melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Ada 2 cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji analisis statistik. 1. Analisis Grafik Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan kesimpulan sebagaimana dikemukakan oleh Ghozali 2006 : 149 a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya Universitas Sumatera Utara menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau garis histogram tidak menunjukkan pola pada ditribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Analisis Statistik Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalu tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bias saja sebaliknya Ghozali, 2006 :149 . Oleh sebab itu, dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik ini dapat digunakan melalui uji statistik kolmogorov – smirnov K- S . Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan sebagaimana diungkapkan Ghozali 2006 : 151 “ Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05, maka distribusi data normal. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0.05 maka distribusi data tidak normal.

3.6.1.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Terjadinya korelasi antara variabel-variabel tersebut menandakan adanya problem multikolonieritas. Model Universitas Sumatera Utara regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebasnya Ghozali, 2006 :95 . Untuk menguji ada tidaknya multikolonieritas, dapat dilakukan dengan menggunakan Variance Inflatin Factor VIF dan nilai tolerance multikolonieritas terjadi jika VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤ 0.10.

3.6.1.3 Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya Ghozali, 2006:99 . Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series. Run test digunakan untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi pada penelitian yang dilakukan. Hasil output SPSS dengan model probabilitas signifikansi dibawah 0.05 menyimpulkan terdapat gejala autokorelasi pada model regresi yang digunakanGhozali, 2006:108 .

3.6.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji gejser. Data tidak terkena heteroskedastisitas jika nilai signifikansi lebih besar dar 0.05 Ghozali, 2006:129 .

3.6.2 Pengujian Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 12 62

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 7 73

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

1 10 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

1 12 16

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta

0 0 14