BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi logistik. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi logistik. Pengujian
asumsi klasik dan regresi logistik digunakan dengan menggunakan software SPSS versi 19. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke
program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh
delapan belas perusahaan yang memenuhi kriteria Tabel 4.1 diamati selama periode 2007-2010 dengan 72unit analisis dalam penelitian ini yang disajikan
dalam Tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan
KODE
1 ASTRA INTERNASIONAL
ASII 2
EKADHARMA INTERNATIONAL EKAD
3 FAST FOOD INDONESIA
FAST 4
FAJAR SURYA WISESA FASW
5 GOODYEAR INDONESIA
GDYR 6
HM SAMPOERNA HMSP
7 INDORAMA SYNTHETICS
INDR 8
INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA INTP
9 KALBE FARMA
KLBF 10
MUSTIKA RATU MRAT
11 MERCK
MRCK 12
MAYORA MYOR
Universitas Sumatera Utara
13 SEKAR LAUT
SKLT 14
HOLCIM INDONESIA SMCB
15 SEMEN GRESIK
SMGR 16
TEMPO SCAN PASIFIC TSPC
17 UNITED TRACTORS
UNTR 18
UNILEVER INDONESIA UNVR
4.2 Uji Data 4.2.1 Uji Asumsi Klasik
4.2.1.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal.
Pengujian normalitas data penelitian ini menggunakan analisis grafik dan statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas
dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan uji
kolmogrov-Smirnov.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012 Pada histogram tersebut Gambar 4.1 , dapat dilihat bahwa bentuk
cenderung di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena ituPada histogram tersebut Gambar 4.1 , dapat dilihat bahwa bentuk cenderung
di tengah dan tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012 Pada gambar 4.2 data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 72
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .33944158
Most Extreme Differences
Absolute .148
Positive .101
Negative -.148
Kolmogorov-Smirnov Z 1.254
Asymp. Sig. 2-tailed .086
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Tabel 4.2 menunjukkan besarnya kolmogrov-Smirnov K-S adalah 1.254dan signifikansi pada 0.086 sehingga dapat disimpulkan bahwa
data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 p = 0.086 0.05.
4.2.1.2 Uji Multikolonieritas
Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikoloneritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
1.218 .227
5.370 .000
ROA .804
.493 .184
1.632 .107
.786 1.272
CR -.085
.025 -.370
-3.369 .001
.826 1.210
Ukuran -1.383E-15
.000 -.079
-.649 .518
.680 1.470
Umur -.028
.010 -.301
-2.663 .010
.782 1.278
Status .338
.122 .331
2.767 .007
.698 1.433
a. Dependent Variable: Dtimeliness Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel
independen memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 yaitu 0,786 ; 0,826; 0,680;
0,782; 0,698 yang berarti tidak terjadi korelasi antarvariabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunnjukkan hal yang sama dimana variabel
independennya memiliki nilai VIV ≤ 10 yaitu 1, 272; 1,210; 1,470; 1,278;
1,433 yang juga berarti tidak terjadi korelasi antar variabel independen
tidak terjadi multikoloneritas
.
4.2.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya . Terjadinya korelasi
Universitas Sumatera Utara
dinamakan problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah tersebut
timbul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lain. Run test digunakan untuk menguji gejala autokorelasi pada penelitian. Hasil
output SPSS dengan probabilitas signifikansi di bawah 0.05 dapat disimpulkan bahwa terdapat gejala autokorelasi pada model regresi tersebut.
Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak. Ghozali 2005:103.
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
.07238 Cases Test Value
36 Cases = Test Value
36 Total Cases
72 Number of Runs
35 Z
-.475 Asymp. Sig. 2-tailed
.635 a. Median
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012 Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0.7238
dengan probabilitas 0.635 Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
autokorelasi pada penelitian karena nilai signifikan lebih besar dari 0.05.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan uji glejser.
Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .187
.136 1.380
.172 ROA
-.376 .295
-.156 -1.277
.206 CR
.009 .015
.069 .577
.566 Ukuran
1.952E-16 .000
.020 .153
.879 Umur
.013 .006
.261 2.134
.037 Status
-.242 .073
-.429 -3.306
.020 a. Dependent Variable: absut
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa data penelitian ini tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai signifikan
kelima variabel independen lebih besar dari 0.05.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Pengujian Hipotesis Penelitian
Hasil pengujian hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh dari variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap
variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t test. Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel
independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 19, diperoleh hasil seperti tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.218
.227 5.370
.000 ROA
.804 .493
.184 1.632
.107 CR
-.085 .025
-.370 -3.369
.001 Ukuran
-1.383E-15 .000
-.079 -.649
.518 Umur
-.028 .010
-.301 -2.663
.010 Status
.338 .122
.331 2.767
.007 a. Dependent Variable: Dtimeliness
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2012
Universitas Sumatera Utara
H
1
: Terdapat pengaruh Profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 1,632 sedangkan t
tabel
adalah 2,178, sehingga t
hitung
t
tabel
1,6322,178.Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,107, dimana lebih besar dari 0,05 0,107 0.05, maka H
1
tidak dapat diterima, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan profitabilitas terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. H
2
: Terdapat pengaruh Likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 3,369 sedangkan t
tabel
adalah 2,178, sehingga t
hitung
t
tabel
3,3692,178.Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,001, dimana lebih kecil dari 0,05 0,001 0.05, maka H
2
dapat diterima, artinya terdapat pengaruh signifikan positif likuiditas terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H
3
: Terdapat pengaruh Ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 0,649 sedangkan t
tabel
adalah 2,178, sehingga t
hitung
t
tabel
0,6492,178. Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,518 dimana lebih besar dari 0,05 0,518 0,05, maka H
3
tidak dapat diterima, artinya tidak
Universitas Sumatera Utara
terdapat pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
H
4
: Terdapat pengaruh Umur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 2,663 sedangkan t
tabel
adalah 2,178, sehingga t
hitung
t
tabel
2,6632,178.Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0.010 dimana lebih kecil dari 0,05 0,010 0,05, maka H
4
dapat diterima, artinya terdapat pengaruh signifikanumur perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
H
5
: Terdapat pengaruh Status perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya t
hitung
untuk variabel ukuran perusahaan sebesar 2,767 sedangkan t
tabel
adalah 2,178, sehingga t
hitung
t
tabel
2,7672,178. Signifikansi penelitian menunjukkan angka 0,007 0,007 0.05, maka H
5
dapat diterima, artinya terdapat pengaruh signifikanstatus perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
4.2.2.2 Hasil Uji F Tabel 4.7
Uji F ANOVA
b
Model Sum Of Squares
df Mean Square
F Sig
1 Regression
4.264 5
.853 6.880 .001
a
Universitas Sumatera Utara
Residual Total
8.181 12.444
66 71
.124 a.
Predictors : Constant, Status, ROA, CR, Umur, Ukuran b.
Depensent Variable : Dtimeliness
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Dari table 4.7 ANOVA terlihat bahwa
kolom signifikansi secara keseluruhan untuk tahun 2007 sd 2010 adalah 0,001 lebih kecil dari 0,05kesimpulannya yaitu ROA, CR, Ukuran, Umur,
Status, secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1 Hubungan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis H
1
menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Simatupang 2009 namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitianCatrinasari 2006. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin tinggi profitabilitas,
mengakibatkan pelaporan keuangan semakin tepat waktu.
4.3.2 Hubungan Likuiditas Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis H
2
menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu
pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Universitas Sumatera Utara
Situmorang 2010 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar likuiditas perusahaan itu maka semakin lebih cepat
dalam penyampaian laporan keuangan.
4.3.3 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis H
3
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Simatupang 2009 , Situmorang 2010 dan Catrinasari 2006dimana hasil penelitian
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin besar ukuran perusahaan itu maka semakin lebih cepat dalam penyampaian laporan
keuangan.
4.3.4 Hubungan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis H
4
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Simatupang 2009, Situmorang 2010, namun hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Catrinasari 2006. Hasil penelitian ini sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa semakin lama umur perusahaan, mengakibatkan pelaporan keuangan semakin tepat waktu.
4.3.5 Hubungan Status Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan
Hasil pengujian hipotesis H
5
menunjukkan bahwa status perusahaan mempunyai pengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Catrinasari 2006 danSimatupang 2009. Hasil penelitian ini
sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, bahwa status perusahaan yang dimiliki oleh domestik atau dalam negeri mengakibatkan
pelaporan keuangan semakin tepat waktu.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan menggunakan objek penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode pengamatan
2007-2010. Sampel penelitian yang digunakan adalah delapan belas perusahaan. Fenomena kondisi ketepatan waktu pelaporan keuangan yang terjadi dari tahun ke
tahun mengalami penurunan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t
antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terkait adalah sebagai berikut :
a. Profitabilitas X
1
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diproksikan dengan
return on assets perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan Simatupang 2009, Situmorang 2010, namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Catrinasari 2006. b.
Likuiditas X
2
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang diproksikan dengan
current ratio perusahaan berpengaruh signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Hasil penelitian ini tidak sejalan
Situmorang 2010. c.
Ukuran Perusahaan X
3
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan yang diproksikan
dengan total penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian Simatupang 2009 dan Situmorang 2010 dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. d.
Umur Perusahaan X
4
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel umur perusahaan berpengaruh
signifikanterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
Catrinasari 2006. namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Simatupang 2009 dan Situmorang 2010.
e. Status Perusahaan X
5
Berdasarkan pengujian dengan menggunakan regresi sederhana menunjukkan bahwa variabel status perusahaan berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
Catrinasari 2006 dan Simatupang 2009. 2.
Dalam pengujian hipotesis secara simultan dengan menggunakan uji F, diperoleh F
hitung
6,880 F
tabel
3,179 pada df1 = 5 dan df2 = 66 dengan tingkat keyakinan α 0,05 = 5, maka profitabilitas X
1
, likuiditas X
2
, ukuran perusahaan X
3
, umur perusahaan X
4
, status perusahaan X
5
secara simultan berpengaruh terhadap ketepatan waktu Y.
2.2 Saran