2.3 Produksi Padi
Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradapan. Diduga padi berasal dari India
atau Indocina dan masuk ke Indoneisa sekitar 1500 SM Wikipedia, 2012. Padi merupakan sumber karbohidrat
utama bagi mayoritas penduduk dunia. Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur 19-27
C, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Padi
tumbuh pada tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18 cm sampai 22 cm dan ph tanah antara 4 sampai 7
Sandiwantoro,2009. Produksi pada dasarnya merupakan hasil kali luas
panen dengan produktivitas per Ha lahan, sehingga seberapa besar produksi suatu wilayah, tergantung seberapa luas
panen pada tahun yang bersangkutan atau berapa tingkat produktivitasnya Triyanto, 2006. Tidak hanya luas lahan,
banyak hal dapat mempengaruhi produksi padi, antara lain irigasi dan tenaga kerja. Tingkat pengairan yang sesuai dan
tenaga kerja yang tepat dapat mempengaruhi produksi padi. Produksi
padi memiliki
nilai startegis
dan berpengaruh besar terhadap kebijikan ekonomi nasional.
Program pembangunan pertanian di Indonesia dimulai sejak Pelita Pertama. Sejak saat itu produksi beras menunjukkan
kecenderungan meningkat. Puncaknya pada tahun 1984 Indonesia telah menyatakan diri sebagai negara yang
berswasembada beras. Berjalannya waktu kondisi produksi beras di Indonesia tidak selalu stabil, mengalami kenaikan
dan penurunan. Pada tahun 1997, produksi padi Indonesia merosot sebesar 3.4, sedangkan pada tahun 1998 produksi
padi Indonesia kembali merosot sebesar 4,6 Triyanto, 2006. Hal ini menyebabkan produksi beras Indonesia jauh
tertinggal dari permintaan, sementara tingkat konsumsi beras di Indonesia cukup tinggi, yaitu sekitar 97 hingga 100
Achmad, 2001. Sejak tahun 1992 Indonesia terpaksa melakukan import beras untuk memenuhi kebutuhan beras di
Indoneisa yang sangat tinggi.
2.4 Pengaruh Luas Lahan Terhadap Produksi