1
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Penelitian Sebelumnya
Pada penelitian yang berjudul “Prediksi Produksi Padi Menggunakan Weighted Rainfall Index Dengan
Pendekatan Fast And Robust Bootstrap For Least Trimmed Square Studi Kasus Di Kabupaten Gunungkidul
” tenaga kerja digunakan sebagai variabel untuk memprediksi
produksi padi Munir, 2010. Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja dapat
digunakan sebagai salah satu variabel untuk memprediksi produksi padi di Kabupaten Sukoharjo. Berbeda dengan
penelitian sebelumnya, pada peneltian ini metode yang digunakan untuk membentuk model prediksi produksi panen
komoditas padi adalah metode regresi linier berganda. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Suhermin Ari
Pujiati berjudul “Analisis Regresi Linier Berganda Untuk Mengetahui Hubungan Antara Beberapa Aktifitas Promosi
dengan Penjualan Produk” disebutkan metode regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari
pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Metode analisis regresi ini sangat menguntungkan bagi banyak pihak,
baik di bidang sains, sosial, industri, pertanian maupun bisnis Pujiati, 2003. Pada penelitian ini, metode regresi linier
digunakan dalam bidang pertanian. Metode regresi linier berganda tidak hanya digunakan untuk mempelajari pola
hubungan antar variabel, namun juga digunakan sebagai metode untuk memprediksi produksi panen komoditas padi
di Kabupaten Sukoharjo. Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Luas
Lahan, Tenaga Kerja, Penggunaan Benih dan Pupuk Terhadap Produksi Padi di Jawa Tengah Tahun1994 -
2008”, disebutkan luas lahan sangat berpengaruh terhadap produksi
padi. Apabila luas lahan padi semakin luas maka produksi beras akan semakin meningkat. Sebaliknya apabila luas
lahan padi semakin sempit maka produksi beras akan semakin sedikit Zulmi, 2011. Pada penelitian sebelumnya
regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh luas lahan, tenaga kerja, penggunaan benih
dan pupuk terhadap produksi padi. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini metode regresi
linier berganda digunakan untuk memprediksi produksi panen komoditas padi. Pada penelitian ini data yang
digunakan untuk memprediksi produksi panen komoditas padi adalah luas lahan, irigas dan tenaga kerja Kabupaten
Sukoharjo tahun 2007 hingga 2011.
2.2 Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan luas daerah sebesar 446.666 Ha.
Kabupaten Sukoharjo berbatasan langsung dengan Kota
Surakarta di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar di sebelah timur, Kabupaten Gunung Kidul di sebelah selatan
dan Kabupaten Klaten di sebelah barat. Bengawan Solo membelah kabupaten ini menjadi dua bagian, bagian utara
pada umumnya
merupakan dataran
rendah dan
bergelombang, sedangkan bagian selatan dataran tinggi dan pegunungan. Secara administratif, Sukoharjo terbagi menjadi
12 kecamatan, yaitu Sukoharjo, Grogol, Baki, Gatak, Kartosuro, Mojolaban, Polokarto, Bendosari, Nguter,
Tawangsari, Bulu dan Weru, 150 desa dan 17 kelurahan Wikipedia, 2011.
Kabupaten Sukoharjo memiliki selogan MAKMUR yang mempunyai arti Maju, Aman, Konstitusional, Mantap,
Unggul dan Rapi. Slogan ini digunakan Kabupaten Sukoharjo untuk mencapai masyarakat yang madani, gemah,
ripah loh jinawi. Potensi yang terdapat pada Kabupaten Sukoharjo selain industri dan pariwisata adalah pertanian.
Pertanian di Kabupaten Sukoharjo sebenarnya sangat berpotensi untuk memberikan hasil yang maksimal. Akan
tetapi banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menyebabkan pertanian hanya menempati urutan ketiga
sektor yang memberikan kontribusi Produk Domestik Regional
Bruto. Pemerintah
Kabupaten Sukoharjo
menggalakan berbagai cara untuk meningkatkan produk pertanian sebagai upaya swasembada pangan dan menjadikan
Provinsi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan Nasional Alita, 2011.
2.3 Produksi Padi