digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
117
masyarakat.
10
Maka dalam penentuan subyek penelitian menggunakan teknik sampling purposive purposive sampling yakni pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, yakni orang yang paling tahu tentang apa yang kita harapkan, sehingga memudahkan
peneliti menjelajahi situasi sosial yang diteliti. Adapun subyek penelitian dalam penelititian ini diantaranya, kepala sekolah, guru, siswa, alumni
dan orang tua atau wali yang tahu tentang situasi obyek penelitian. Teknik sampling purposive dalam penelitian ini digunakan untuk
mengarahkan pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan melalui penseleksian dan pemilihan informan yang benar-benar menguasai
informasi dan permasalahan secara mendalam dan dapat dipercaya untuk mendapatkan sumber data yang akurat.
Selain sampling purposive, dalam penelitian ini juga digunakan sampling waktu time sampling yakni saat peneliti menemui informan,
penyesuaian waktu menjadi pertimbangan guna mendapatkan data yang diinginkan. Peneliti memperkirakan waktu yang baik untuk observasi
dan wawancara seperti saat efektif jam pelajaran dan pembelajaran sedang berlangsung, saat observasi dan dokumentasi saat tenaga pendidik
sedang istirahat, untuk dilakukan wawancara dan lainya. Pemilihan sampling waktu ini penulis anggap penting, sebab sangat mempengaruhi
perolehan data, makna dan penafsiran berdasarkan situasi riil yang
10
Masyhuri, Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif Bandung, Refika Aditama, 2009, 35
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
118
terjadi terhadap subyek atau peristiwa di lapangan. Selanjutnya hasil temuan di lapangan dianalisis secara mendalam guna menyusun kerangka
konseptual yang dikembangkan dalam abstraksi temuan di lapangan.
D. Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah sesuai dengan fokus penelitian yaitu integrasi sekolah dan madrasah ke dalam institusi
pesantren. Masalah yang menjadi fokus kajian dalam penelitian ini yaitu, latar belakang dilakukan integrasi, bentuk integrasi yang dilakukan di
SMA Ar-Risalah Kediri dan MA Unggulan Ammanatul Ummah Surabaya serta dampaknya dalam pengembangan pendidikan Islam.
Jenis data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dalam
bentuk kata-kata dan perilaku subyek yakni, pengelola lembaga, kepala sekolah, guru dan siswa. Sedangkan data sekunder adalah data yang
bersumber dari buku-buku, jurnal, internet, serta dokumen resmi dari pemerintah dan pihak sekolah yang terkait dengan integrasi. Data
sekunder yang dijaring melalui dokumen di sini adalah data yang berkaitan dengan fokus penelitian yang berupa sejarah berdirinya, visi
misi, rencana strategis, kurikulum sekolah atau madrasah, kurikulum pesantren, prestasi akademik dan non akademik, jadwal kegiatan selama
di sekolah dan di pesantren serta aktivitas yang dilakukan siswa setiap harinya, serta dokumen lain yang mendukung dan sesuai dengan data
yang dibutuhkan oleh peneliti.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
119
Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu manusia human dan bukan manusia. Sumber data manusia berfungsi
sebagai subjek atau informasi kunci key informan. Data yang diperoleh dari informan berupa data lunak soft data. Sedangkan sumber data
bukan manusia berupa dokumen yang relevan dengan fokus penelitian, seperti gambar, foto, catatan atau tulisan-tulisan yang ada kaitannya
dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh melalui dokumen bersifat data keras hard data.
11
Sumber data berhubungan dengan manusia human dalam penelitian ini meliputi, Ketua yayasan, kepala sekolah, wakil kepala
sekolah, guru, siswa, dan wali murid. Peneliti dengan informan memiliki posisi yang sama, dan informan bukan hanya sekedar memberikan
tanggapan yang diminta peneliti namun bisa memiliki pilihan dan kesukaan dalam menyampaikan informasi yang dimiliki. Untuk memilih
informan yang tepat maka peneliti menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut: 1 enkulturasi penuh, artinya subjek cukup lama sekitar
tiga atau empat tahun dan intensif menyatu dengan medan aktivitas yang menjadi sasaran penelitian, sehingga memiliki pengetahuan khusus
atau informasi atau dekat dengan situasi yang menjadi fokus penelitian, 2 keterlibatan langsung, subjek yang masih aktif terlibat di lingkungan
aktivitas yang menjadi sasaran penelitian, 3 subjek yang masih mempunyai waktu untuk dimintai informasi oleh peneliti, 4 subjek
11
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kaulitatif, Bandung : Tarsito, 2003, h.55.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
120
yang tidak mengemas informasi, tetapi relatif memberikan informasi yang sebenarnya, dan 5 subjek yang tergolong asing bagi peneliti.
Berdasarkan kriteria di atas maka penelitian ini dalam mencari informan dengan menggunakan teknik purposive sampling yakni
memilih informan yang benar-benar mengetahui informasi dan permasalahan secara mendalam serta dapat dipercaya menjadi sumber
data yang valid. Adapun yang dijadikan informan dalam penelitian ini adalah: Pertama, ketua yayasan, sebagai pendiri, pemilik, pemegang
otoritas penuh dan orang yang mendesain semua program sekolah dan sekaligus perintis dari lembaga pendidikan tersebut. Sudah barang tentu
akan memiliki pengetahuan dan informasi yang sangat mendalam tentang latar belakang, alasan serta model integrasi yang dilaksanakan di
lembaganya. Kedua, kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi dan manajer di
lembaganya, tentu memiliki banyak informasi dan pengetahuan tentang sekolah atau madrasah yang dipimpinnya, sehingga dapat dijadikan
sebagai informan kedua. Setelah diwawancarai secukupnya, kepala sekolah tersebut diminta menunjukkan satu, dua, atau lebih wakil kepala
sekolah, guru, tenaga administrasi, dan wali murid yang dianggapnya memiliki dan mampu memberikan informasi dan dapat dijadikan
informan berikutnya. Selesai diwawancarai, mereka juga diminta menunjukkan orang lain yang bisa dijadikan informan berikutnya. Begitu
seterusnya sehingga informan penelitian ini dipilih dengan menggunakan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
121
teknik purposif, yakni dengan memilih orang-orang yang dianggap tahu tentang fokus masalah secara mendalam dan bisa dipercaya sebagai
sumber data. Dari informan tersebut dikembangkan untuk mencari informan lainnya dengan teknik bola salju snowball sampling. Teknik
bola salju ini digunakan untuk mencari informasi terus menerus dari informan yang satu ke yang lainnya, sehingga data yang diperoleh
semakin lengkap, banyak dan mendalam. Teknik pengumpulan ini akan berhenti apabila data dianggap telah jenuh atau jika data tentang
pelaksanaan integrasi tersebut sudah tidak berkembang lagi atau sama dengan data.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data.
12
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian untuk mendapatkan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, sumber dan cara . Bila dilihat dari cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, pengamatan interview wawancara, kuesioner angket, dokumentasi dan gabungan
keempatnya.
13
Sesuai dengan sifat penelitian ini ada tiga teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini,
sebagaimana saran Bogdan dan Biklen yaitu : 1 wawancara mendalam in depth interview; 2 observasi partisipan participant observation;
12
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian Jakarta: Rineka Cipta, 2010, 10
13
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R D Bandung :Alfabeta, 2010, 225
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
122
dan 3 studi dokumentasi study documents.
14
Adapun uraian teknik pengumpulan data sebagaimana berikut :
1. Wawancara Mendalam
Wawancara sebagai piranti metodologi dalam penelitian kualitatif digunakan untuk menangkap makna secara mendasar dalam
interaksi yang spesifik. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga cara, pertama, wawancara terstruktur
structured interview yakni peneliti telah menyiapkan instrument berupa pertanyaan-pertanyaan yang tertulis. Disamping itu peneliti
juga menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara
tersebut. Kedua, wawancara semi terstruktur semistructure
interview, teknik ini peneliti lebih bebas untuk melakukan wawancara.
Tujuan wawancara
disini untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak bicara
diminta pendapat dan idenya. Ketiga, wawancara tak berstruktur unstructured interview
yakni wawancara yang bebas, dimana peneliti sudah tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap, namun hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Wawancara terbuka atau bebas ini sering
dilakukan dalam penelitian pendahuluan untuk mengetahui informasi
14
Bogdan dan Biklen, Qualitative Reearch...h.119-143