Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 57

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Biografi KH. Muhammad Chusaini Ilyas

Sosok yang senantiasa mengajak kepada kebaikan dan mencegah terhadap perbuatan buruk amar ma’ruf nahi mungkar, akhlaknya yang mulia menjadi panutan bagi keluarga dan masyarakat. KH. Muhammad Chusaini Ilyas kelahiran Mojokerto pada tahun 1927. Ayah dia bernama KH. Ilyas dan Ibunda dia bernama Hj. Umi Kulsum. Dia berada di lingkungan yang patuh dalam menjalankan Syari’at agama Islam. KH. Muhammad Chusaini Ilyas merupakan salah satu kiai yang dikenal alim, wira’i, dan zuhud. Dia adalah kiai yang sangat disegani dan dihormati di mata masyarakat, karena ilmu dan wibawanya yang menjadi figure seorang Ulama’. Dia adalah seorang tokoh Ulama’ yang cukup sukses dalam menyampaikan dakwahnya, khususnya di Majelis yang dia pimpin dan dia bina, terbukti dari banyaknya jumlah jam’ah yang terdiri dari berbagai tingkatan status yang mengikuti pengajian rutinan tersebut. KH. Muhammad Chusaini Ilyas menikah dengan Hj. Ma’rifah dan tinggal di ndalemnya yaitu Desa Karangnongko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Dia mempunyai lima belas orang anak yaitu, Ali Murtadlo, Malichatun, Sa’dulloh Syarofi, Siti Munjidah, Abdulloh Aslam, Muhammad Syukron Fahmi, Siti Muasshomah, Durrotul Munfaridah, M.K.U.S. Cokro Bawono, Nurul Muayyadah, Niswatul Miskiyah, Azizah, digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Ummul Mukarromah, Muhammad Najibulloh Cokro Bawono., dan yang terakhir Muhammad Khotami Cokro Bawono. 1 KH. Muhammad Chusaini Ilyas banyak mengemban ilmu Agama di berbagai Pondok Pesantren , hingga menjadi seorang Ulama’ yang sukses dan disegani. Adapun beberapa Pondok Pesantren yang pernah dijadikan tempat dia untuk menimba ilmu, yaitu : a. Pondok Pesantren “Darul Hikmah”. Pondok ini didirikan oleh seorang Ulama’ bernama KH. Ismail. Beralamat di Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. b. Pondok Pesantren “Mangli” . Awalnya Pondok Pesantren salafiyah ini didirikan oleh KH. Hasan Asy’ari namun tidak diberikan nama resmi. Namun lambat laun Pondok Pesantren tersebut dikenal dengan nama Pondok Pesantren mangli. Nama ini diberikan oleh masyarakat karena pendiri dari Pondok Pesantren ini menyebar luaskan Islam dari kampung Mangli, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang. c. Pondok Pesantren “Al Badar” KH. Mas Mas’ud. Beralamat di Jl. Sidoresmo Dalam II No. 41, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya. d. Pondok Pesantren “Tahfidhul Qur’an Ma’unah Sari”. Pesantren ini didirikan pada tahun 1967 oleh KH. Muhammad Mubassyir Mundzir, seorang Ulama’ kharismatik yang terkenal pada masa itu. Beralamat di Bandar Kidul, Kediri, Jawa Timur. 1 Hasil Wa an ara dengan Gus “a’dulloh “yarofi, Putra KH.Muha ad Chusaini Ilyas, di “urabaya, 6 Desember 2016