Hadis Tentang Anjuran Menanam.

55 yaitu di dalam kitab Sha ه īه al- Bukhārī dengan nomor hadis 2152 yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin M lik.

B. Hadis Tentang Anjuran Menanam.

1. Lafadz Hadis. Hadis kedua yaitu hadis dari Ahmad bin Hanbal dengan nomor hadis 12512, yang berbunyi: Telah bercerita kepada kami Bahz telah bercerita kepada kami Hammad telah bercerita kepada kami Hisyam bin Zaid berkata, saya mendengar Anas bin Malik berkata, Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda: Jika terjadi hari kiamat sedang salah seorang dari kalian mempunyai bibit kurma, jika mampu hendaklah jangan berdiri sampai dia menanamnya. 84 2. Penjelasan Ta ه ammul wa Ada‟: Hadis diatas diawali dengan kata h adatsanā yang mengandung pemahaman bahwa Ahmad bin Hanbal sebagai mukharij al-hadis menyandarkan periwayatannya kepada Bahz menggunakan sighat h adatsanā. Dalam hal ini kedudukan Bahz sebagai sanad pertama. Dengan demikian yang menjadi sanad terakhir adalah Anas bin M lik, sekaligus sebagai periwayat pertama, karena kedudukannya sebagai sahabat Nabi yang meriwayatkan hadis tersebut. Selanjutnya, Bahz yang disandari Ahmad bin H anbal berkata bahwa: “telah menceritakan kepada kami 84 Abu Abdill h Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, Musnad Ahmad , Beirut: Dar al- Kutub al- „Ilmiyah, 2008, Cet. 1, Jilid 5, hlm. 549. 56 H am d” menggunakan lafadz h adatsanā. Hamad menyandarkan periwayatannya kepada Hisy m bin Zaid dengan lafadz had atsanā. Hisy m bin Zaid menyandarkan periwayatannya kepada Anas bin M lik menggunakan lafadz sami‟tu. Adapun urutan periwayat dan urutan sanad untuk hadis diatas lihat gambar dan tabel sebagai berikut: Gambar 1.2 57 Tabel 1.2 Sanad hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad bin Hanbal Nama periwayat Urutan sebagai Periwayat Urutan sebagai Sanad Anas bin M lik Periwayat I Sanad IV Hisy m bin Zaid Periwayat II Sanad III Hamad Periwayat III Sanad II Bahz Periwayat IV Sanad I Ahmad bin Hanbal Periwayat V Mukharij al-Hadis 58 Dari daftar nama diatas, dapat diketahui bahwa dari periwayat pertama sampai periwayat kelima, atau dari sanad pertama sampai sanad terakhir, didalam menggunakan sighat periwayatan, ada perbedaan. Sighat yang digunakan dalam hadis diatas adalah h adatsanā dan sami‟tu. Hal itu menunjukkan bahwa dalam meriwayatkan hadis diatas, terdapat perbedaan metode periwayatan. 3. Penjelasan Perawi: Selanjutnya kualitas masing-masing periwayat akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Anas bin Mālik

1. Nama lengkap : Anas bin M lik bin Nadhir al-Ansh r 2. Kunyah : Abū Nadhir 3. Thabaqat : Sahabat 4. Negeri semasa hidup : Bashrah 5. Wafat : 103 H 85 6. Penjelasan Status Perawi : Anas bin M lik, seperti yang dikatakan al-Dzahab , dia adalah sahabat Rasulullah. Beliau meriwayatkan hadis dari Abū Ayūb al- Ansh r , „ isyah binti Ab Bakar al-Shid q, Abū Hurairah al-Daus , „Al bin Ab Th lib al-H sim , dan masih ada lagi. Sedangkan murid- murid beliau yang meriwayatkan hadis darinya diantaranya Ab n bin Sh lih al-Qurasy , Abū „Utsm n, Ism ‟ l bin Muhammad al-Zuhr , 85 Syih b al-D n Aه mad bin „Al bin نajar al-„Asqal n , Tahdzīb al - Tahdzīb, Juz I, hlm.390. 59 Ism ‟ l bin Muslim al-Mak , Hisy m bin Qat dah, Mūs bin „Umair, Muh ammad bin „Abdullah, Hisy m bin Zaid al-Ansh r , Mūs bin Thalhah al- Ansh r , Muhammad bin „Al , dan masih ada lagi. 86

b. Hisyām bin Zaid

1 Nama lengkap : Hisy m bin Zaid bin Anas bin M lik al- Ansh r 2 Kunyah : - 3 Tabaqat : Tabi‟ut Tabi‟ain 4 Negeri semasa hidup : Bashrah 5 Wafat : 6 Penjelsan Status Guru dan Murid: Hisy m bin Zaid meriwayatkan hadis dari Anas bin M lik al- Ansh r , Sal m bin „ mir al-Kil ‟ , N fi‟ Maul bin „Umar, dan Zaid bin Anas al- Ansh r . Sedangkan murid-murid yang meriwayatkan hadis darinya adalah H am d bin Us mah al-Qurasy , Ham d bin Salamah al- Bashr , Su‟bah bin al-Haj j, Shadaqah bin „Abdullah al- Sam n, „Abdullah bin „Awan al-Hil l , „Abdullah bin „Awan al-Mazn , dan Muhammad bin Yahya al-H adhram . 87 7 Pendapat Ulama: Pendapat ulama menganai Hisy m bin Zaid. Abū H t m al-R z mengatakan Shāli h al-Hadits , Abū Hat m bin Hib n al-Bust 86 Syamsu al- D n Ab „Abdillah al-Dzahab , Tadzhīb Tahdzīb al - Kamāl fī Asmā‟ al - Rijāl, uz I, hlm.416. 87 Syih b al-D n Ahmad bin „Al bin Hajar al-„Asqal n , Tahdzīb al - Tahdzīb, Juz IX, hlm. 47. 60 mengatakan Dzikruhu fī al - Tsiqāt, Ibnu Hajar al-„Asqal n mengatakan Tsiqah, al- Dzhab mengatakan Watsq , Yahy bin Mu‟ n mengatakan Tsiqah . 88 8 Penjelasan Sanad: Hisy m bin Zaid meriwayatkan hadis ini dari Anas bin M lik dengan sighat Sami‟tu. Jika dilihat hubungan guru dengan murid, Hisyam bin Zaid tercantum dalam daftar muridnya Anas bin M lik. Jadi dalam hal ini antara Hisy m bin Zaid dengan Anas bin M lik terdapat persambungan sanad.

c. Hāmad

1 Nama lengkap : Ham d bin Salamah bin D nar al-Bashr 2 Kunyah : Abū Salamah 3 Thabaqat : Tabi‟ut Tabi‟in kalangan pertengahan 4 Wafat : 167 H 5 Penjelasan Status Guru dan Murid: H mad bin Salamah meriwayatkan hadis dari guru-gurunya, diantaranya yaitu Abū Bakar bin „Amrū al-Ansh r , Ab n bin Sh lih al- Qurasy , Ism ‟ l bin Muslim al-Mak , Anas bin M lik al-Ansh r , Ism ‟ l bin Ab Hak m, al-Hasan al-Bashr , Jab r bin H ab b,Muhammad bin Muslim al-Qurasy , Yahy bin Sa‟id al-Qath n, Yūsuf bin „Abdullah al-Ansh r , dan masih banyak lagi. Sedangkan murid-muridnya yang meriwayatkan hadis darinya diantaranya: Adam 88 Ibid ., hlm. 48. 61 bin Ab Ab s, Ahmad bin Yūnus al-Tam m , Ahmad bin Hanbal al- Sy b , Bahz bin Asad, Sulaim n bin Bil l al-Qurasy , Muhammad bin Ism ‟ l al-Bukh r , Muhammad bin „Abdullah al-Ansh r , Ibr h m bin al- Mub rak, Ibr h m bin Ham d. 89 6 Pendapat Ulama: Mengenai H am d bin Salamah, Ahmad bin Syua‟aib al-Nas mengatakan Tsiqah , Ah mad bin „Abdullah al-„Ajal mengatakan Tsiqah , Zakariy bin Yahy al-S j mengatakan H āfizh Tsiqah Ma‟mūn, Ya‟qūb bin Sufy n mengatakan Tsiqah . 90 7 Penjelasan Sanad: H am d bin Salamah meriwayatkan hadis ini dari Hisy m bin Zaid dengan sighat H adatsanā. Jika dilihat hubungan guru murid, Hamad bin Salamah tercantum dalam daftar murid- murid Hisy m bin M lik. Jadi, dalam hal ini antara Ham d bin Salamah dengan Hisy m bin M lik terdapat persambungan sanad.

d. Bahz

1 Nama lengkap : Bahz bin Asad 2 Kunyah : Abū al-Aswad 3 Thabaqat : Tabi‟ut Tabi‟in kalangan biasa 4 Negeri semasa hidup : Bashrah 5 Wafat : 201 H 6 Penjelasan Status Guru dan Murid: 89 Syamsu al- D n Ab „Abdillah al-Dzahab , Tadzhīb Tahdzīb al - Kamāl fī Asmā‟ al - Rijāl, uz.III, hlm.11-12. 90 Ibid ., hlm. 12. 62 Bahz bin Asad meriwayatkan hadis dari H am d bin Salamah al- Bashr , Abū D ud al-Thay lis , Muhammad bin Thalhah al-Y m , Qat dah bin Da‟ mah al-Sadūs , „Imr n bin D ud al-„Am , „Amrū bin „Utsm n al-Qurasy , Ibr h m bin Sa‟ad al-Zuhr , Yasy r bin „Aqabah al- N j , „Umar bin Ab Z idah al-Hamd n , dan masih ada lagi. Sedangkan yang meriwayatkan hadis darinya diantaranya Ahmad bin Suaib al- D rim , Ahmad bin Hanbal al-Syaib ‟ , „Al bin al-Mad n , Muhammad bin H tim al-Sam n Muhammad bin Ham d al-Tam m , Muh ammad bin „Utsm n al-Tsaqaf , Muhammad bin „Amrū al- Tam m , „Abdullah bin Sa‟ d al-Ansh r , dan masih ada banyak lagi. 91 7 Pendapat Ulama: Pendapat para ulama mengenai Bahz bin Salamah, diantaranya; Abū Hat m al-R z mengatakan Imām Shadūq Tsiqah, Abū H tim bin H ib n al-Bust menyatakan Dzikruhu fī al - Tsiqāt, Ahmad bin Syuaib al- Nas mengatakan Tsiqah , al- Dzahab mengatakan Hujah Imam , Yahy bin Mu‟ n mengatakan Tsiqah . 92 8 Penjelasan Sanad: Bahz bin Asad meriwayatkan hadis ini dari H am d bin Salamah dengan sighat Hadatsanā. Jika dilihat hubungan guru dengan murid, Bahz bin Asad tercantum dalam daftar muridnya H am d bin Salamah. 91 Syih b al-D n Aه mad bin „Al bin نajar al-„Asqal n , Tahdzīb al - Tahdzīb, Juz I, hlm. 521. 92 Syamsu al- D n Ab „Abdillah al-Dzahab , Tadzhīb Tahdzīb al - Kamāl fī Asmā‟ al - Rijāl, uz.II, hlm.61 63 Jadi, antara Bahz bin Asad dengan H am d bin Salamah terdapat persambungan sanad.

e. Ahmad bin Hanbal

Untuk mengetahui tentang Ahmad bin Hanbal lihat kembali hadis pertama pada penjelasan sanad bagian f. 4. Hadis Penguat. Hadis ini tidak ditemukan hadis penguatnya. 5. Kesimpulan. Meskipun hadis ini tidak ada hadis penguatnya, tetapi hadis ini secara sanad berstatus shahih muttashil , sebab di dalam rangkaian sanad tersebut tidak ada status rawi yang di dha‟ifkan dan sanadnya bersambung dari awal mukharrij sampai Nabi.

C. Hadis Larangan Meminta-Minta.