Hadis Keutamaan Menanam. TAKHRIJ HADIS-HADIS TENTANG ETOS KERJA

36 Langkah selanjutnya untuk meneliti hadis yang berkaitan dengan etos kerja diatas yaitu melakukan iktibar dan kritik sanad . Sanad hadis merupakan rangkaian para periwayat yang memindahkan matan sampai kepada kita. Para ulama hadis menilai sanad memiliki kedudukan yang sangat penting dalam riwayat hadis. Maka dari itu, sebuah berita yang dinyatakan sebagai hadis Nabi jika tidak memiliki sanad sama sekali, maka berita tersebut disebut sebagai hadis palsu atau hadis maudhu‟. 57

A. Hadis Keutamaan Menanam.

1. Lafadz Hadis. Hadis yang pertama yaitu hadis dari Ahmad bin Hanbal dengan nomor hadis 25798, yang berbunyi: Telah menceritakan kepada kami Abu Muawiyah telah menceritakan kepada kami Al Amasy dari Abu Sufyan dari Jabir bin Abdullah dari Ummu Mubasyir dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa menanam tanaman, kemudian ada orang, atau binatang buas, atau hewan ternak, atau burung memakannya kecuali itu akan menjadi sedekah baginya. H.R. Ahmad 58 2. Penjelasan Tahammul wa Ada‟. Hadis diatas diawali dengan kata h adatsanā yang mengandung pemahaman bahwa Ahmad bin hanbal selaku mukharij al-hadis menyandarkan periwayatannya pada Abū Mu‟ wiyah dengan 57 Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Jakarta: Bulan Bintang, 1992,hlm. 21. 58 Aه mad bin ن anbal, al-Musnad , Juz X, Beirut: Dar al-Fikr, 1992, hlm. 295. 37 menggunakan sighat h adatsanā. Dalam hal ini kedudukan Abū Mu‟ wiyah adalah sebagai sanad pertama. Dengan demikian, yang menjadi sanad terakhir adalah Umu Mubasyir, sebagai periwayat pertama, karena kedudukannya sebagai sahabat Nabi yang pertama kali meriwayatkan hadis tersebut. Selanjutnya Abū Mu‟ wiyah menyandarkan periwayatannya kepada al- A‟masy dengan lafadz h adatsanā. Kemudian al- A‟masy menyandarkan periwayatannya kepada Ab suy n dengan lafadz „ an . Ab Sufy n menyandarkan periwayatannya kepada J bir bin „Abdullah dengan lafadz „ an . Dan J bir bin „Abdullah menyandarkan periwayatannya kepada Umu Mubasyir dengan lafadz „ an . 3. Penjelasan Sanad dan Rawi Hadis. Adapun urutan periwayat dan urutan sanad untuk hadis diatas dijelaskan dalam gambar dan tabel sebagai berikut sebagai berikut: Gambar 1.1 38 Tabel 1.1 Sanad hadis yang diriwayatkan Ahmad bin Hanbal Nama Periwayat Urutan sebagai Periwayat Urutan sebagai Sanad Umu Mubasyir Periwayat I Sanad V J bir bin „Abdullah Periwayat II Sanad IV Ab Sufy n Periwayat III Sanad III Al- A‟masy Periwayat IV Sanad II Abū Mu‟ wiyah Periwayat V Sanad I Ahmad bin Hanbal Periwayat VI Mukharij al-Hadis Dari daftar nama diatas dapat diketahui bahwa dari periwayat pertama sampai periwayat keenam, atau dari sanad pertama sampai sanad terakhir terdapat perbedaan dalam menggunakan sighat periwayatan. 39 Sighat yang digunakan dalam hadis diatas adalah h adatsanā dan „ an . Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan metode periwayatan yang digunakan oleh periwayat hadis diatas. Selanjutnya biografi masing-masing periwayat akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Umu Mubasy r

1 Nama lengkap : Ham mah binti Syibq al-Anshar 2 Kunyah : Umu Mubasy r 3 Thabaqat : Shahabiyah 59 4 Negeri semasa hidup : Madinah 5 Wafat : - 6 Penjelasan status rawi : Tentang Umu Mubasy r atau nama aslinya Ham mah binti Syibq al-Anshar , seperti; Abū H tim bin Hib n al-Bust mengatakan dzikrahā fī al -Shah ābah, Ibnu Hajar al-„Asqalani mengatakan Shah ābah Masyhūr, al-Maz mengatakan lahā Shah ābah. Jadi dia seorang sahabat Nabi. Maka dari itu dalam hal ini sudah tidak perlu lagi untuk membahas tentang kualitasnya dalam hal periwayatan hadis. 60 7 Penjelasan status guru dan murid Dia meriwayatkan hadis dari H afshah binti „Umar al- „Adawiyah, Umu Salamah istri Nabi, dan dari „Aq bah binti „Ubaid 59 Syih b al-D n Aه mad bin „Al bin نajar al-„Asqal n , al- Shahābah, Beirut: Dar al- Fikr, 2001, cet.1, Juz.VII, hlm.378. 60 Karena telah ada hukum al- Sahabat Kulluhum „udul semua sahabat bersifat adil. 40 al-H rits. Sedangkan murid-murid beliau yang meriwayatkan hadis darinya diantaranya ialah; J bir bin „Abdillah al-Ansh r , J bir bin Ya z d al-Ju‟f , „Abd al-Rahm n bin „Abdullah al-Ansh r , Thalhah bin N fi‟ al-Ansh r , „Abd al-Rahm n bin Ka‟ab al-Ansh r , Ka‟ab bin M lik al-Ansh r , Muj hid bin Jabir al-Qurasy , Muhammad bin Muslim al- Qurasy , Muhammad bin „Abd al-Rahm n al- Ansh r , dan masih lagi. 61

b. Jābir bin ‘Abdullah

1 Nama lengkap : J bir bin „Abdullah bin „Amrū bin Har m bin Tsa‟labah al-Ansh r 2 Kunyah : - 3 Thabaqat : Shahabat 4 Negeri semasa hidup : Madinah 5 Wafat : 78 H 6 Penjelasan status guru dan murid : J bir bin „Abdullah meriwayatkan hadis dari Anas bin M lik an- Ansh r , Abū Thalhah al-Ansh r , Abū Sh lih al-Sam n, Salman al- F ris , „Aisyah binti Ab Bakar al-Shid q, Abu Hurairah al- Daus , Ham mah binti Shibq al-Ansh r , „Abdullah bin Mas‟ud, dan masih ada lagi. Sedangkan yang meriwayatkan hadis darinya diantaranya adalah; Ab n bin „Utsman al-Amw , Abū Sufy n al- H arsy , Abū Syad d, Ibr h m bin al-H rits al-Qurasy , Ism ‟ l bin 61 Syih b al-D n Aه mad bin „Al bin نajar al-„Asqal n , Taqrīb al- Tahdzīb, Beirut: Dar al-Fikr, 1995, Cet.1, Juz.II. hlm.885. 41 Ab Muh jir, al-Hasan al-Bashr , Ja‟far al-Sh diq, Salamah al- Mak , Thalhah bin N fi‟ al-Qurasy dan masih ada lagi. 62 J bir bin „Abdullah adalah seorang sahabat, seperti yang dikatakan Ibnu Ab H tim al-R z dan juga Ibnu Hajar al- „Asqalan . Jadi dia meriwayatkan hadis ini dari sahabat Umu Mubasy r atau Ham mah binti Syibq al-Anshar . Dalam meriwayatkan hadis ini dia menggunakan sighat „an. Karena keduanya sama-sama sahabat, dan juga terdapat hubungan guru- murid, dapat dipastikan bahwa dalam periwayatan ini terdapat persambungan sanad.

c. Ab Sufyān

1 Nama lengkap : Thalhah bin N fi‟ al-Qurasy 2 Kunyah : Ab Sufy n 3 Thabaqat : Tabi‟in kalangan biasa 4 Negeri semasa hidup : Marur Raudz 5 Wafat : 124 H 6 Penjelasan status guru dan murid: Thalh ah bin N fi‟ al-Qurasy atau nama kunyahnya Ab Sufy n meriwayatkan hadis dari guru-gurunya, diantaranya adalah; Anas bin M lik al-Ansah r , Ham mah binti Shibq al-Ansh r , J bir bin „Abdullah al-Ansh r , J bir bin Yaz d, Abū Ayūb al- Ansh r , Abū Sh lih al-Sam n, Abu Hurairah al-Daus , „Abdullah 62 Syamsu al- D n Ab „Abdillah al-Dzahab , Tadzhīb Tahdzīb al - Kamāl fī Asmā‟ al - Rijāl, Kairo: al- F rūq al-Had tsah, 1425 H2004 M, Juz.II, hlm 106. 42 bin Mas‟ūd, „Umar bin al-Khat b, dan masih ada lagi. Sedangkan murid-muridnya yang meriwayatkan hadis darinya diantaranya adalah; Abū Han fah al-Nu‟m n al-Taim , J bir bin Yaz d, D ud bin al-H usa n al-Qurasy , Sufy n al-Tsaur , Sulaim n bin Mahr n al- A‟mash, Sulaim n bin Hib n al-Ja‟far , Abū Yūsuf al-Q dh , dan masih ada lagi. 63 7 Pendapat ulama: Beberapa pendapat ulama mengenai Thalh ah bin Nāfi‟ diantaranya; Abū Bakar al-Baz r mengatakan Huwa fī Nafsihi Tsiqah , Ahmad bin Syuaib al- Nas dan Ahmad bin Hanbal mengatakan Laisa bihi Ba‟si , Ibnu Hajar al- „Asqalani mengatakan Shaduq . 64 8 Penjelasan sanad: Jika dilihat dari persambungan sanad antara J bir bin „Abdullah dengan Ab Sufy n atau yang nama aslinya Thalhah bin N fi‟ al-Quras terdapat hubungan guru murid, dimana J bir bin „Abdullah menyebut Thalhah bin N fi‟ dalam daftar murid- muridnya. Begitu juga Thalhah bin N fi‟ menyebut J bir bin „Abdullah didalam daftar guru-gurunya. Jadi bisa dikatakan bahwa dari J bir bin „Abdullah sampai Thalhah bin N fi‟ terdapat persambungan sanad, karena telah memungkinkan terjadi 63 Syamsu al- D n Ab „Abdillah al-Dzahab , T adzhīb Tahdzīb al - Kamāl fī Asmā‟ al - Rijāl, Kairo: al- F rūq al-Had tsah, 1425 H2004 M, Juz. IV, hlm. 408. 64 Ibid ., hlm.409. 43 pertemuan antara keduanya. Dalam meriwayatkan hadis ini, Thalhah bin N fi‟ menggunakan sighat „an.

d. Al-A’masy

1 Nama lengkap : Sulaim n bin Mahr n al-A‟masy 2 Kunyah : al- A‟masy 3 Thabaqat : Tabi‟in kalangan biasa 4 Negeri semasa hidup : Kufah 5 Wafat : 148 H 6 Penjelasan status guru dan murid: Al- A‟masy atau nama lengkapnya Sulaim n bin Mahr n mempunyai guru yang banyak adalah hal meriwayatkan hadis, diantaranya yaitu Abū Sufy n al-Harsy , Abū Sh lih al-Khūz , Abū Yah y al-Makhzūm , Ayūb bin Kh lid al-Ansh r , Thalhah bin N fi‟ al-Qurasy , mir al-Sya‟b , Abu Hurairah al-Daus , „Abdullah bin Mas‟ūd, dan masih banyak lagi. 65 Sulaim n bin Mahr n juga mempunyai murid yang banyak, diantaranya; Ayūb bin J bir al-Hanaf , Ism ‟ l bin Mūs , Ism ‟ l bin Muslim al- Mak , Muhammad bin Anas al-Qurasy , Muhammad bin H zam al-A‟m , Muhammad bin Thalhah al-Y m , Yahy bin „ s al-Taim , Yūsuf bin Mūs al-R z , Hak m bin Zaid, dan masih banyak lagi. 66 7 Pendapat Ulama: 65 Syih b al-D n Aه mad bin „Al bin نajar al-„Asqal n , Tahdzīb al - Tahdzīb, Beirut: Dar al-Fikr, 1995, Cet.1, Juz.I, hlm.842. 66 Ibid .,hlm.843. 44 Mengenai Sulaim n bin Mahr n, para ulama, seperti; Ahmad bin Syuaib al- Nas mengatakan Tsiqah Tsabit , Abū Zar‟ah al-R z mengatakan Imam , Abū H tim al-R z mengatakan Tsiqah , Ibnu Hajar al- Asqal n mengatakan Tsiqah H āfizh, Yahy bin Sa‟ d al- Qath n mengatakan Huwa „Alamah al - Islām. 67 8 Penjelasan Persambungan Sanad: Sulaim n bin Mahran meriwayatkan hadis ini dari Thalhah bin N fi‟ dengan sighat „an. Jika dilihat hubungan guru murid, Sulaim n bin Mahran tercantum dalam daftar murid-murid Thalhah bin N fi‟. Jadi, dalam hal ini antar Sulaim n bin Mahr n dengan Thalhah bin N fi‟ terdapat persambungan sanad.

e. Abū Mu’āwiyah

1 Nama lengkap : Muhammad bin H zam al-A‟m 2 Kunyah : Abū Mu‟ wiyah 3 Thabaqat : Tabi‟ul atba‟ kalangan tua 4 Negeri semasa hidup : Kufah 5 Wafat : 194 H 6 Penjelasan status guru dan murid: Abū Mu‟ wiyah atau nama aslinya Muhammad bin H zam meriwayatkan hadis dari guru- gurunya, diantaranya Abū „Amrū bin al- „Ula‟ al-Mazn , Ish q bin „Abdullah al-Ansh r , Ish q bin „Abdullah al-Qurasy , Ism ‟ l bin Muslim al-Mak , Sulaim n bin 67 Syamsu al- D n Ab „Abdillah al-Dzahab , Tadzhīb Tahdzīb al - Kamāl fī Asmā‟ al - Rijāl, hlm. 171-174 45 Mahr n al-A‟masy, Thalhah bin Yahy al-Qurasy , „Umar bin N fi‟ al- Qurasy Muhammad bin Sahl al-Ansh r , Ziy d bin Ab al- Muh rah, dan masih ada lagi. 68 Abū Mu‟ wiyah juga mempunyai murid yang banyak yang meriwayatkan hadis darinya, diantaranya Ahmad bin Sulaim n, Ahmad bin Yūnus al-Tam m , Ahmad bin „Umar al-Wak ‟ , Ahmad bin Hanbal al- Syaib n , Sa‟ d bin „Abd al-Rahm n al-Qurasy , Sul m bin Sal m al-Hanaf , Abū D ud al-Thay lis , Sahl bin Ab Sahl al- R z , „Al bin Mad n , Muhammad bin Ism ‟ l al-Bukh r , Muhammad bin Idr s al-Sy fi‟ , dan masih banyak lagi. 69 7 Pendapat Ulama: Mengenai Abū Mu‟ wiyah, beberapa ulama seperti; Ahmad bin Su‟aib al-Nas mengatakan Tsiqah , Ibnu Hajar al- „Asqal n mengatakan Tsiqah , Abū „Abdullah al-H kim mengatakan Ahfazh Ashh āb al - A‟masy, „Al bin al-Mad n mengatakan Tsiqah . 70 8 Penjelasan Persambungan Sanad: Abū Mu‟ wiyah dalam meriwayatkan hadis ini dari al- A‟masy menggunakan Sighat Hadatsanā. Jika dilihat hubungan guru muri d, Abū Mu‟ wiyah tercantum dalam daftar murid-murid al- A‟masy. Begitu juga dengan al-A‟masy, beliau tercantum dalam daftar guru- guru Abū Mu‟ wiyah. Jadi, dalam hal ini antara Abū Mu‟ wiyah dengan al-A‟masy terdapat persambungan sanad. 68 Syih b al-D n Ahmad bin „Al bin Hajar al-„Asqal n , Tahdzīb al - Tahdzīb, hlm.352. 69 Ibid ., hlm.353. 70 Ibid ., hlm353. 46

f. Ahmad bin Hanbal

Nama lengkapnya adalah Abū „Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hil l Al-Syaib n . Nasabnya bertemu dengan Nabi di Niz r. Nabi adalah keturunan dari Mudhar bin Niz r, sedangkan Ahmad bin H anbal adalah keturunan dari Rabi‟ah bin Niz r. Lahir di Baghdad pada bulan Rabiul Awwal, tahun 164 H., sebagai anak yatim. Karena itu dia diasuh oleh ibunya dibawah tanggung jawab pamannya. Beliau wafat pada waktu dhuha hari jum‟at, 12 Rabiul Awwal 241 H. Sejak kecil sudah sangat menggemari ilmu, dan mulai belajar dari Syeikh-Syeikh setempat. Pada tahun 179 H, saat berusia 15 tahun, dia mulai serius mempelajari dan menelusuri hadis-hadis. Perjalanan ilmiahnya untuk mengumpulkan hadis-hadis dimulai pada tahun 186 H. Dia pergi ke Kufah, Basrah, Makkah, Madinah, Yaman, Syam, dan keseluruh pelosok jazirah Arab. Semua yang diperolehnya dari para ulama ditiap kota yang dikunjunginya dia catat dan pelajari dengan seksama. Studi ilmiahnya ke Basrah berlangsung lima kali, demikian pula ke Hijaz dimana dia bertemu dengan al- Syafi‟ di Masjidil Haram, kemudian berjumpa lagi di Baghdad, hingga akhirnya menjalin persahabatan yang tidak pernah terpisahkan, sampai al- Syafi‟ menetap di Mesir. Kata al- Syafi‟ : Aku meninggalkan Baghdad, dan tidak ada 47 yang kutinggalkan disana orang yang lebih bertaqwa dan lebih faqih dari pada Ibn H anbal”. 71 Imam Ahmad memiliki banyak guru, sekitar 283 orang, antara lain Husyaim, Sufy n bin Uyainah, Jar r, „Abdurraz q, al-Syafi‟ , Muhammad bin Ja‟far, Abu Yusuf, dan lain-lain. Sedangkan yang meriwayatkan hadis darinya antara lain al- Bukh r , Muslim, Abū D ud, serta Sh lih dan „Abdullah kedua putranya sendiri. Melalui kedua putranya ini, al- Turmudz , al-Nas , dan juga al-Bukh r meriwayatkan hadis darinya. 72 4. Hadis Penguat. Dengan menggunakan bantuan Hadis Explorer, hadis tersebut memiliki penguat yang masing-masing diriwayatkan oleh: a. Al-Bukh r , Shah īh Bukhārī, Kitab Al-Muzaraah pertanian, hadis nomor 2152. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Said telah menceritakan kepada kami Abu Awanah. Dan diriwayatkan pula telah menceritakan 71 Fatah, Hadis-Hadis Imam Ahmad , Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, hlm.371. 72 Ibid ., hlm373, 48 kepada saya Abdurrahman bin Al Mubarak telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik radliallahu anhu berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslimpun yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman itu dimakan oleh burung atau menusia atau hewan melainkan itu menjadi shadaqah baginya. Dan berkata, kewpada kami Muslim telah menceritakan kepada saya Aban telah menceritakan kepada kami Qatadah telah menceritakan kepada kami Anas dari Nabi shallallahu alaihi wasallam. b. Imam Muslim, Shahīh Muslim, kitab Pengairan, hadis nomor 2902 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim dan Ibnu Abu Khalaf keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Rauh telah menceritakan kepada kami Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa dia mendengar Jabir bin Abdullah dia berkata, Saya mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah seorang Muslim yang menanam sebatang pohon atau tanaman, lalu tanaman tersebut dimakan oleh binatang buas, burung atau sesuatu yang lain, kecuali hal itu bernilai sedekah baginya. dan kitab Pengairan, hadis nomor 2904. 73 Muه ammad bin isma‟ l bin al-Mugh rah al-Bukh r , Shahīh al - Bukhārī, Lidwa pustaka i-Software – Kitab 9 Imam Hadis, no. 2152. Lihat juga Muhammad bin isma‟ l bin al-Mugh rah al- Bukh r , Shahīh al - Bukhārī, Beirut: Dar Ibn Katsir, 2002, Cet.1, hlm. 558. 74 Ab al-نusain Muslim bin al-نajaj al-Nais būr , Shahīh al -Muslim , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no. 2902. Lihat juga Ab al-Husain Muslim bin al-Hajaj al- Nais būr , Shahī h al-Muslim , Kairo: Dar al-Hadis, 1991, Cet.1, Juz III, hlm. 1188. 49 Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya dan Qutaibah bin Said dan Muhammad bin Ubaid Al ghubari dan ini adalah lafadz Ya hya. Yahya berkata; telah mengabarkan kepada kami, sedangkan yang dua mengatakan; telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas dia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim menanam pohon atau menanam tanaman, lalu tanaman tersebut dimakan oleh burung atau manusia atau hewan ternak, melainkan hal itu bernilai sedekah baginya. 75 c. Ahmad bin hanbal, Musnad Ahmad , Kitab : Sisa Musnad Sahabat yang banyak meriwayatkan hadits, nomor hadis 12910, Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas berkata; Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim yang menanam tanaman atau menanam suatu pohon kemudian dimakan burung atau manusia atau hewan kecuali ditulis baginya sebagai sedekah. 76 75 Ab al-نusain Muslim bin al-نajaj al-Nais būr , Shahīh al -Muslim , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no. 2904. Lihat juga Ab al-نusain Muslim bin al-نajaj al- Nais būr , Shah īh al -Muslim , Kairo: Dar al-Hadis, 1991, Cet.1, Juz III, hlm. 1189. 76 Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad A ه mad , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.12910. Lihat juga Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad al- Imām A ه mad bin ن anbal , Libanon: Dar al-Kutub al- „Ilmiyah, 2008, Cet. 1, Juz III, hlm. 414. 50 Kitab : Sisa Musnad Sahabat yang banyak meriwayatkan hadits, nomor hadis 13065, Telah menceritakan kepada kami Affan telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas dari Nabi Shallallahualaihi wasallam Tidaklah seorang muslim menana m tanaman atau menanam suatu pohon kemudian dimakan hewan atau manusia kecuali ditulis baginya sebagai sedekah 77 Kitab : Sisa Musnad Sahabat yang banyak meriwayatkan hadits, nomor hadis 12038, Telah menceritakan kepada kami Yunus telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahualaihi wa Sallam bersabda: Tidak ada seorang muslim yang menanam sebuah bibit atau menancapkan sebuah pohon kemudian dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan hal ter sebut manjadi sedekah baginya”. 78 77 Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad A ه mad , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.13065. Lihat juga Lihat juga Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin ن anbal, Musnad al- Imām A ه mad bin ن anbal , Libanon: Dar al-Kutub al- „Ilmiyah, 2008, Cet. 1, Juz V, hlm. 707. 78 Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad A ه mad , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.12038. Lihat juga Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad al- Imām A ه mad bin ن anbal , Libanon: Dar al-Kutub al- „Ilmiyah, 2008, Cet. 1, Juz V, hlm. 709. 51 Kitab : Sisa Musnad Sahabat yang banyak meriwayatkan hadits, nomor hadis 12529, Telah bercerita kepada kami Bahz dan telah bercerita kepada kami Affan berkata, telah bercerita kepada kami Aban telah bercerita kepada kami Qatadah telah bercerita kepada kami Anas Bin Malik, Rasulullah Shallallahualaihi wasallam masuk ke dalam suatu kebun kurma Ummu Muba sysyir, seorang wa nita anshar, lalu bersabda: Siapa yang telah menanam pohon ini, ba ik muslim atau kafir -sedang para sahabat mengatakan seorang muslim-, Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon lalu dimakan oleh manusia, hewan ternak atau burung kecuali ditulis baginya sebagai sedekah. 79 Kitab : Sisa Musnad Sahabat yang banyak meriwayatkan hadits, nomor hadis 13064, 79 Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad A ه mad , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.12529. Lihat juga Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad al- Imām A ه mad bin ن anbal , Libanon: Dar al-Kutub al- „Ilmiyah, 2008, Cet. 1, Juz V, hlm. 554. 52 Dengan sanad itu juga, Anas bin Malik Radliyallahuanhu berkata; Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim yang menanam tanaman atau menanam suatu pohon, kemudian dimakan burung atau manusia atau hewan kecuali ditulis sedekah baginya maksudnya sebagai kebaikan dan pahala . Telah menceritakan kepada kami Suraij telah menceritakan kepa da kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas berkata; Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda: Tidaklah seorang muslim... lalu menyebutkan dengan lafad yang sama. 80 Kitab Musnad dari beberapa kabilah, hadis nomor. 26095. Telah menceritakan kepada kami Ibnu Numair dia berkata, telah menceritakan kepada kami Al Amasy dari Abu Sufyan dia berkata, aku mendengar Jabir berkata, telah menceritakan kepadaku Ummu Mubasyir isteri Zaid bin Haritsah, dia berkata, Aku menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di sebuah kebun, beliau lalu bertanya: 80 Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad A ه mad , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.13064. Lihat juga Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad al- Imām A ه mad bin ن anbal , Libanon: Dar al-Kutub al- „Ilmiyah, 2008, Cet. 1, Juz V, hlm. 707. 53 Apakah ini milikmu? aku menjawab, Ya. Beliau bertanya lagi: Apakah orang yang menanam ini seora ng Muslim ataukah kafir? aku menjawab, Seorang Muslim. Beliau bersabda: Tidaklah seorang Muslim yang menanam tanaman, kemudian burung-burung memakannya, atau orang lain, atau hewan, atau sesuatu memakannya kecuali itu akan menjadi sedekah baginya. Bapakku berkata, Dalam dalam lembaran catatan, aku tidak mendengar Jabir. Sedangkan Ibnu Numair berkata, Aku mendengar Amir. 81 d. Al-Darim , Sunan al- Darimī, Kitab Jual Beli, nomor hadis. 2496. Telah mengabarkan kepada kami Al Mualla bin Asad telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin Ziyad telah menceritakan kepada kami Sulaiman Al Amasy telah menceritakan kepada kami Abu Sufyan, ia berkata; aku mendengar Jabir bin Abdullah berkata; telah menceritakan kepadaku Ummu Mubasysyir isteri Zaid bin Haritsah, ia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menemuiku di suatu kebun milikku, kemudian beliau bersabda: Wahai Ummu Mubasysyir, apakah orang yang menanam ini seorang muslim ataukah kafir? Aku menjawab; Seorang muslim. Beliau bersabda: Tidaklah seorang muslim menanam 81 Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad A ه mad , Lidwa pustaka i- Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.26095. Lihat juga Abu Abdill h Aه mad bin Muه ammad bin نanbal, Musnad al- Imām A ه mad bin ن anbal , Libanon: Dar al-Kutub al- „Ilmiyah, 2008, Cet. 1, juz II, hlm. 269. 54 suatu tanaman, kemudian sebagiannya dimakan manusia atau binatang melata atau burung, melainkan hal itu menjadi sedekah baginya. 82 e. Tirmidz , Sunan Tirmidzī, kitab hukum-hukum, nomor hadis 1303. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Qatadah dari Anas dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidaklah seorang muslim yang menanam tanaman atau menabur benih lalu hasilnya dimakan oleh manusia, burung atau binatang ternak melainkan hal tersebut menjadi sedekah baginya. Ia mengatakan; Dalam hal ini ada hadits serupa dari Abu Ayyub, Jabir, Ummu Mubasysyir dan Za id bin Khalid. Abu Isa berkata; Hadits Anas adalah hadits hasan shahih. 83 5. Kesimpulan Hadis ini secara sanad berstatus shahih muttashil , sebab didalam rangkaian sanad tersebut tidak ada status rawi yang di dha‟ifkan dan sanadnya bersambung dari awal mukharrij sampai Nabi. Dan juga di dalam hadis penguat ditemukan Syawahid bagi sahabat Umu Mubasyir, 82 Abdullah bin Abdurrahman bin al Fadhl bin Bahram al- Dar m , Sunan al- Darīmī, Lidwa pustaka i-Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.2496. 83 Muه ammad bin Isa bin Saurah bin Musa al- Tirmidz , Sunan al- Tirmidzī, Lidwa pustaka i-Software – Kitab 9 Imam Hadis, no.1303. Lihat juga Muhammad bin Isa bin Saurah bin Musa al- Tirmidz , Sunan al- Tirmidzī, al-Riyadh: Maktabah al-Mu‟ rif, t.t, Cet.1, hlm. 327. 55 yaitu di dalam kitab Sha ه īه al- Bukhārī dengan nomor hadis 2152 yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin M lik.

B. Hadis Tentang Anjuran Menanam.