Pengertian Etos Kerja Islam

14

A. Pengertian Etos Kerja Islam

Etos berasal dari bahasa Yunani ethos yang memberikan arti sikap, kebiasaan, watak, kecenderungan, 22 kepribadian, karakter, serta keyakinan atas sesuatu 23 . Di dalam kamus ilmiah populer, etos berarti semangat,jiwapandangan hidup suatu bangsa. 24 Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta sistem nilai yang diyakininya. Dari kata Etos ini, dikenal pula kata etika, etiket yang hampir mendekati pada pengertian akhlak atau nilai-nilai yang berkaitan dengan baik-buruk moral, sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik, bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin. Karena etos berkaitan dengan nilai kejiwaan seseorang, hendaknya setiap pribadi muslim harus mengisinya dengan kebiasaan-kebiasaan yang positif dan ada semacam kerinduan untuk menunjukkan kepribadiannya sebagai seorang muslim dalam bentuk hasil kerja serta sikap dan perilakuyang menuju atau mengarah kepada hasil yang lebih sempurna. Akibatnya, cara dirinya mengekspresi sesuatu selalu berdasarkan semangat 22 Ali Mudhofir, Kamus Etika , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm.197. 23 Toto Tasmara , Etos Kerja Pribadi Muslim , Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995, hlm.25. 24 Pius A Partanto, Kamus Ilmiah Populer , Surabaya: Arkola,tt 15 untuk menuju kepada perbaikan dan terus berupaya dengan amat bersungguh- sungguh menghindari yang negatif fasad . 25 Etos yang juga mempunyai makna nilai moral adalah suatu pandangan batin yang bersifat mendarah-daging. Dia merasakan bahwa hanya dengan menghasilkan pekerjaan yang terbaik, bahkan sempurna, nilai-nilai islam yang diyakininya dapat diwujudkan. Karenanya etos bukan sekedar kepribadian atau sikap, melainkan lebih mendalam lagi, dia adalah martabat, harga diri, dan jati diri seseorang. 26 Sedangkan kata yang kedua yaitu “kerja” yaitu kegiatan melakukan sesuatu, 27 atau suatu upaya yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, dengan mengerahkan seluruh aset pikirnya. Dengan kata lain dapat juga kita katakan bahwa hanya dengan bekerja manusia itu memanusiakan dirinya. Untuk lebih jelasnya, mari kita tengok kegiatan seorang tukang kayu. Dia menebang pohon, menggergaji, mengampelas, kemudian membentuk potongan menjadi sesuatu yang menakjubkan dalam bentuk ukiran, meja, lemari atau kerajinan lainnya. Pada saat dia memandang pohan itu, tergambarlah tujuan tertentu dalam hatinya apakah ingin membuat meja atau kursi dan kemudian dengan dorongan motivasi, gambaran tersebut beliau aktualisasikan dalam bentuk “kerja”. 28 25 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami , Jakarta: Gema Insani Press, 2002, hlm. 15. 26 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami , hlm.16. 27 Meity Taqdir Qodratilah, Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar , Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011, cet. 1, hlm. 298. 28 Toto tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami , hlm.25. 16 Karja atau „amal adalah usaha serius yang dilakukan oleh manusia, baik yang bersifat individu atau kolektif untuk menghasilkan barang ataupun pelayanan. Usaha atau bekerja merupakan senjata pertama untuk menghasilkan harta benda kekayaan. 29 Etos kerja dapat diartikan sebagai pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan. Bekerja didunia, bagi umat islam merupakan bekal di akhirat kelak. Hidup di surga di akherat kelak merupakan tujuan dan impian kesuksesan setiap umat Islam. Kesuksesan tersebut juga tidak terlepas dari kesuksesan di dunia melalui ibadah dan amalan sebagaimana diajarkan dan mengharapkan ridho dari Allah SWT. Islam adalah akidah, syariah dan amal. Jadi umat islam tidak cukup hanya melakukan ibadah kepada Allah dan Rasul saja, tetapi juga dituntut untuk melakukan amal perbuatan berupa bekerja. 30

B. Karakteristik Etos Kerja Islam