23
maka dalam LC – nya harus secara tegas mencantumkan penundukan pada UCP.
Walaupun UCP sendiri tidak mewajibkan suatu LC harus tunduk pada UCP, namun Bank Indonesia mendukung agar UCP dipergunakan dalam praktek
penerbitan LC oleh bank-bank umum. UCP sendiri bukan merupakan suatu produk hukum dari legislatif ataupun
yudikatif, UCP ini ada didasarkan pada adanya kebiasaan dan praktek perdagangan internasional dengan menggunakan LC. UCP bertujuan menciptakan
keseragaman praktek LC secara internasional. UCP merupakan pedoman dalam pelaksanaan LC sehingga sejauh mungkin dapat dihindari perbedaan atau
kesalahan penafsiran diantara para pihak yang bertransaksi. UCP pertama kali diterbitkan oleh
International Chamber of Commerce
“ICC” pada tahun 1933 dan telah beberapa kali mengalami perubahan,
Uniform Customs and Practice for Documentary Credits 1993 Revision
–
International Chamber of Commerce
atau yang lebih dikenal dengan “UCP 500”, kemudian
UCP 600 “Uniform Customs Practice for Documentary Credits” adalah versi
terakhir untuk pedoman umum internasional best practice transaksi LC yang diterbitkan oleh ICC International Chamber of Commerce. UCP 600 berlaku
efektif sejak 1 Juli 2007 menggantikan pedoman sebelumnya UCP 500. Sejak tanggal tersebut diharapkan semua bank yang menerbitkan LC baru mengacu pada
UCP 600. Pemberlakuan ketentuan UCP atas suatu transaksi LC harus secara tegas dinyatakan dalam LC itu sendiri.
2.3 Jenis-jenis LC
Dalam perdagangan internasional terdapat berbagai macam jenis LC yaitu
24
1. Revocable dan Irevocable LC
Revocable LC adalah LC yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh pembeliimportir atau issung bank tanpa persetujuan atau
pemberitahuan kepada penjualexportir atas permintaan applicant. LC ini banyak digunakan anakcabang perusahannya atau antara perusahaan yang sudah saling
mempercayai
7
. Irrevocable LC adalah LC yang tidak dapat diubah tanpa persetujuan kedua belah pihak dan issuing bank menjamin akan membayarkannya
asal saja si exportir menyerahkan dokumen yang cocok dengan LC dan disertai tidak melampaui batas waktu yang ditetapkan dalam LC
8
. 2.
Banker’s LC Banker’s LC adalah LC yang dibuka oleh suatu bank atas permintaan importir
dan bank tesebut bertanggung jawab atas pembayaran LC apabila semua syarat- syarat dalam LC dipenuhi. Dengan kata lain bank mengambil alih seluruh
kewajiban membayar sehingga terjadi substitusi dari kemampuan melunasi oleh issuing bank
9
.
3. Confirmed LC
10
7
Amir M.S, Letter Of Credit dalam BisniExport Import, PPM, Jakarta Pusat, 2005, hal. 9
8
Amir M.S, Ibid, hal. 10
9
Investor mediator,
http:mediatorinvestor.wordpress.comartikeljenis-jenis-lc, diakses
tanggal 15 Mei 2013.
10
Investor meditor, Ibid.
25
Confirmed LC adalah LC yang tidak dapat dibatalkan sepihak dan dijamin sepenuhnya oleh confirming bank. LC jenis ini dapat diajukan oleh exportir jika
bank tidak pembuka tidak mempunyai reputasi Internasional dan situasi politik ekonomi yang mengharuskan demikian, sehingga eksportir memandang perlu
untuk mengajukan agar dibukakan suatu LC jenis ini. 4.
Commercial LC Commercial LC adalah LC yang dibuka oleh bank atas permintaan
nasabahnya, tetapi dikirimkan langsung kepada beneficiary tanpa melalui advising bank. Commercial LC ini dimaksudkan agar eksportir bisa dengan cepat
menerima LC dan bisa menegosiasikan weselnya pada beberapa bank tidak terbatas pada satu bank dengan jalan menyerahkan dokumen dan Commercial LC
yang asli. Dan Bank yang membayar wesel akan mencatat pada commercial LC asli jumlah pembayaran yang telah dilakukan
11
. 5.
Red Clause LC Red Clause LC adalah LC dimana issuing bank-nya memberikan kuasa
kepada paying bank unutuk membayar uang muka kepada Beneficiary sebagian dari jumlah LC sebelum beneficiary menyerahkan dokumen. Artinya LC ini
memiliki klausul
dengan tinta
merah yang
menyatakan bahwa
advisingconfirming
bank dapat melakukan pembayaran di muka kepada eksportirpenjualbeneficiary sebelum penyerahan dokumen pengiriman barang
dilakukan. . LC semacam ini sering digunakan untuk menyediakan danakredit bagi eksportir sebelum barang dikapalkan. Dan beneficiary harus membuat
11
Investor mediator,Ibid
26
pernyataan bahwa dokumen-dokumen yang diminta dalam LC akan diserahkan pada waktunya
12
. 6.
Revolving LC Revolving LC adalah kredit yang tersedia dapat dipakai ulang tanpa perlu
mengadakan perubahan syarat
13
. 7.
Transferable LC Transferable LC merupakan LC yang mana beneficiary dapat dipindah
tangankan berdasarkan instruksi khusus dari applicant atau importirpembeli dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam LC tersebut artinya beneficiary diberi
wewenang untuk menyerahkan pelaksanaan ekspornya kepada pihak ketiga, baik sebagian maupun seluruhnya
14
. 8.
Back to back LC Back to back LC merupakan kemungkinan lain dari Transferable LC adalah
Back to Back LC, jika beneficiary meminta kepada applicant agar LC yang dibukanya bersifat transferable. Jadi Applicant mengetahui bahwa beneficiary itu
bukanlah eksportir yang sebenarnya dari barang yang dipesan. Eksportir yang sebenarnya adalah pihak ketiga namanya biasa dirahasiakan, bisa menjual dengan
harga lebih murah. Setelah Beneficiary menerima LC, Si beneficiary meminta kepada
advising bank
supaya membuka LC baru kepada pihak ketiga yang
12
Amir M.S, Ibid, hal. 11
13
Amir M.S, Ibid, hal 12
14
Amir M.S, Ibid, hal 13
27
merupakan eksportir sebenarnya. Dan LC kedua ini mengandung syarat-syarat yang sama seperti LC yang pertama
15
. 9.
Stand by LC Stand by Lc adalah merupakan LC yang diberikan issuing bank atas
permintaan applicant kontraktor, debitor sebagai jaminan khusus yang menyangkut fungsi financial kepada pihak beneficiary dan dipakai standby oleh
beneficiary atau bank atas nama nasabahnya
16
. Beneficiary credit ini dapat bertindak apabila si applicant gagal untuk memenuhi atau melaksanakan
kontraknya, atau membayar kewajiban hutangnya wanprestasicedera janji terhadap beneficiary. Maka pihak bank akan membayar sejumlah uang yang telah
ditentukan kepada beneficiary. 10.
Sight LC Sight LC adalah LC yang pembayarannya oleh negotiating bank yang
dilakukan pada saat wesel-wesel diunjukkan oleh eksportir, disertai dengan dokumen-dokumen lain yang sesuai dengan syarat-syarat LC
17
. Tentang kepada siapa yang harus bertanggung jawab terhadap transaksi tersebut, maka di dalam
LC bersangkutan dicantumkan atas nama siapa wesel bersangkutan harus diterbitkan. Wesel tersebut ada yang diterbitkan atas bank penerus LC Advising
Bank, bank pembuka Opening Bank, bank ketiga yaitu principal dari bank pembuka LC, atau pembeli itu sendiri. Bila wesel diterbitkan atas dasar pembeli
15
Amir M.S, Ibid, hal 13.
16
Amir M.S, Ibid, hal.14
17
Investor mediator,
http:mediatorinvestor.wordpress.comartikeljenis-jenis-lc, diakses
tanggal 15 Mei 2013.
28
bukan bank, maka dikatakan wesel diterbitkan atas pihak ketiga. Tetapi lazimnya sight LC senantiasa ditujukan secara khusus kepada bank-bank koresponden di
luar negeri, di mana bank-bank pembuka mempunyai rekening pada koresponden bersangkutan dan bank penerima LC sekaligus juga merupakanbertindak sebagai
bank pembayar
18
. 11.
Usance LC
19
Usance LC adalah LC yang mengharuskan eksportir penerima LC untuk menarik wesel berjangka dan bukan wesel unjuk sebagaimana lazimnya. Jangka
waktu wesel tersebut bisa bervariasi antara 30 sampai dengan 180 hari. Untuk usance LC ini pada saat wesel dan dokumen diserahkan negotiating bank tidak
melakukan pembayaran, namun eksportir bisa mengajukan permintaan agar LC tersebut didiscount dengan pembayaran diskonto yang berlaku. Usance LC biasa
diterbitkan pada waktu-waktu hubungan yang normal tidak dapat dijalankan lagi, dimana keinginan pembeli tidak dapat dipaksakan kepada penjual. Kemungkinan
yang lain si penjual menerima tawaran untuk melaksanakan pembayaran dengan usance LC bila pembeli itu langganan baik dan sudah dipercaya. Di dalam
transaksi ini, bank memegang peranan sebagai tersangkutbank pembayar.
2.4 Pihak-pihak dalam LC