Definisi Operasional METODA PENELITIAN

Berikut perhitungan matematisnya, 1 2 Ne N n   11452 10 . 1 1452 2 x n   n = 93,56 dibulatkan menjadi 94 orang Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan atau sembarangan pada saat diadakan pengumpulan data Supramono dan Sugiarto, 2003. Alasan penggunaan metode tersebut karena hanya satu faktor saja yang digunakan sebagai acuan peneliti dalam pemilihan responden yaitu setiap pasien yang berobat di Puskesmas Tegalrejo Salatiga saat penelitian berlangsung.

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional diberikan kepada suatu variabel dengan memberikan suatu ciri atau menspesifikasinya untuk mengukur suatu variabel. Adapun definisi operasional dari masing-masing konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan adalah persepsi pasien atas pelayanan pengobatan yang mereka peroleh di Puskesmas Tegalrejo, adapun indikatornya adalah :  Tangibles bukti langsung  Reliability kehandalan  Responsiveness daya tanggap  Assurance jaminan dan kepastian.  Empathy empati Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 20 item yang diukur dengan skala Likert, dimana 10 item pernyataan merupakan item pernyataan favorable dan 10 item pernyataan merupakan item pernyataan unfavorabel. Pemberian skor untuk item favorable bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Pemberian skor untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 untuk Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Karena jumlah item pernyataan ada 20 dan pilihan jawabannya ada 4, maka skor tertingginya adalah 80 dan skor terendahnya adalah 20. Sehingga dengan rumus di bawah ini: Mulyono, 2005 Kelas Banyaknya Jarak Interval  Diperoleh hasil ukur sebagai berikut: Nilai Jawaban 20 – 40, berarti Buruk, Total Nilai Jawaban 41 – 60, berarti Cukup Baik, dan Total Nilai Jawaban 61 – 80, berarti Baik. Catatan: Banyaknya kelas 3 yang ditentukan sendiri oleh peneliti Mulyono, 2005. Interval Tabel 3.1. Definisi Operasional lanjutan Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Lokasi Lokasi adalah tempat kedudukan Puskesmas Tegalrejo. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 18 item yang diukur dengan skala Likert, dimana 9 item pernyataan merupakan item pernyataan favorable dan 9 item pernyataan merupakan item pernyataan unfavorabel. Pemberian skor untuk item favorable bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Pemberian skor untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 untuk Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Karena jumlah item pernyataan ada 18 dan pilihan jawabannya ada 4, maka skor tertingginya adalah 72 dan skor terendahnya adalah 18. Sehingga dengan rumus di bawah ini: Mulyono, 2005 Kelas Banyaknya Jarak Interval  Diperoleh hasil ukur sebagai berikut: Nilai Jawaban 18-36, berarti Kurang Strategis, Total Nilai Jawaban 37-54, berarti Cukup Strategis, dan Total Nilai Jawaban 55-72, berarti Strategis. Catatan: Banyaknya kelas 3 yang ditentukan sendiri oleh peneliti Mulyono, 2005. Interval Tabel 3.1. Definisi Operasional lanjutan Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Sikap Keputusan Pasien Berobat Sikap Keputusan pasien berobat adalah respon pasien sebagai sebuah usaha penyelesaian masalah kesehatan dengan memutuskan untuk berobat di Puskesmas Tegalrejo setelah melakukan proses pengenalan masalah, pencarian informasi, dan proses evaluasi alternatif terkait dengan masalah kesehatannya. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner. Kuesioner terdiri dari 20 item yang diukur dengan skala Likert, dimana 10 item pernyataan merupakan item pernyataan favorable dan 10 item pernyataan merupakan item pernyataan unfavorable. Pemberian skor untuk item favorable bergerak dari 4 sampai 1 untuk Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Pemberian skor untuk item unfavorable bergerak dari 1 sampai 4 untuk Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Karena jumlah item pernyataan ada 20 dan pilihan jawabannya ada 4, maka skor tertingginya adalah 80 dan skor terendahnya adalah 20. Karena jumlah item pernyataan ada 20 dan pilihan jawabannya ada 4, maka skor tertingginya adalah 80 dan skor terendahnya adalah 20. Sehingga dengan rumus di bawah ini: Mulyono, 2005 Kelas Banyaknya Jarak Interval  Diperoleh hasil ukur sebagai berikut: Nilai Jawaban 20 – 50 berarti tidak baik, dan Total Nilai Jawaban 51 – 80 berarti Baik. Catatan: Banyaknya kelas 2 yang ditentukan sendiri oleh peneliti Mulyono, 2005. Interval

3.5 Karakteristik Responden