114 Sekolah ini memiliki berbagai sarana dan prasarana yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran yaitu memiliki 65 ruang meliputi ruang praktek, ruang teori, laboratorium, ruang guru, ruang BK, UKS, perpustakaan, ruang osis, hotel
training, sanggar, mushola, ruang produksi, ruang sidang, ruang gizi, kafetaria, aula, dll.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK Negeri 1 Sewon maka sekolah ini memiliki visi dan misi dalam pencapaiannya. Visi SMK Negeri 1
Sewon adalah “Mewujudkan lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkualitas berkarakter dan profesional
”. Misi SMK Negeri 1 Sewon yaitu: 1 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan standar mutu
manajemen pendidikan 2 Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan dibidang pariwisata
secara profesional dan up to date 3 Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi pengembangan nilai-
nilai karakter dan budaya bangsa. 4 Menghasilkan tamatan yang berkualitas dibidangnya sesuai kebutuhan
dunia kerja. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
mengetahui peningkatan kreativitas mendesain busana. Pengumpulan data dilakukan dengan tes unjuk kerja, dan observasi sebagai pelengkap
pengumpulan data. Selanjutnya akan dibahas tentang pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus peningkatan kreativitas mendesain busana.
2. Prosedur Pelaksanaan
Sebelum penelitian ini dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi untuk mendapatkan masukan awal tentang keadaan siswa yang akan
menjadi subjek dalam penelitian ini. Peneliti mengadakan pertemuan awal
115 dengan guru menggambar busana yang mengajar di kelas XI Busana Butik.
Pertemuan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi umum siswa dan tingkat kreativitas mencipta desain siswa serta kesulitan dalam
pembelajaran pada kelas subjek penelitian. Dari kegiatan observasi yang dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa selama ini siswa belum bisa
mencetuskan ide dalam membuat sebuah desain, khususnya desain busana pesta. Media yang digunakan dalam pembelajaran mendesain busana adalah
beberapa contoh desain yang sudah jadi. Siswa kurang mampu menggambar desain busana pesta secara detail terlihat pada hasil desain yang belum sesuai
dengan kriteria penilaian dan cenderung meniru gambar yang dicontohkan oleh guru. Siswa kurang mampu mengembangkan desain sesuai sumber ide
ataupun tema, khususnya kelas XI Busana Butik 3. Jumlah keseluruhan siswa kelas XI Busana Butik di SMKN 1 Sewon yaitu 128 siswa. Jumlah siswa di
kelas XI Busana Butik 3 pada observasi awal sesuai data tercatat 32 siswa yang semuanya perempuan.
Sebagai upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh SMKN 1 Sewon, khususnya bidang keahlian Busana Butik, maka peneliti mencoba menerapkan
suatu media pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas mencipta desain siswa melalui pemanfaatan media pembelajaran moodboard. Media ini lebih
memudahkan siswa dalam membuat suatu desain busana. Media moodboard mampu menghadirkan berbagai macam gambar maupun desain dari berbagai
referensi sebagai acuan sumber ide untuk menciptakan suatu desain baru.
116 Setelah proses evaluasi yang di diskusikan bersama guru mata diklat
menggambar busana disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media bisa dijadikan salah satu alternatif solusi dalam meningkatkan kreativitas
mencipta desain siswa yaitu dengan memanfaatkan media pembelajaran moodboard. Hal ini diperkuat dengan adanya penelitian terdahulu yang
menggunakan media pembelajaran moodboard yang mampu meningkatkan kompetensi siswa. Dalam hal koordinasi dengan guru mata diklat menggambar
busana dicapai kesepakatan untuk menjadikan kelas XI Busana Butik 3 sebagai kelas subyek penelitian. Guru mata diklat tersebut sangat menanggapi
karena menginginkan kreativitas siswa-siswanya dapat meningkat. Pelaksanaan tindakan adalah guru mata diklat menggambar busana kelas
XI, kerena peneliti sebagai pengamat ingin mengamati secara lebih dalam sejak proses pemberian tindakan sampai tindakan berakhir. Dalam
melaksanakan tindakan, peneliti dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer II. Adapun waktu yang disediakan untuk pemberian tindakan
dalam satu siklus adalah disesuaikan dengan kompetensi dasar materi yang akan di bahas. Untuk siklus I dilaksanakan dua kali tindakan 2 x 90 menit 2 x
pertemuan, dari hasil refleksi siklus I baru dapat ditentukan perencanaan siklus II. Siklus II dilaksanakan dua kali tindakan atau 2 x 90 menit 2 x
pertemuan. Adapun materi pembelajaran yang digunakan pada siklus I dan silkus II dapat diuraikan sebagai berikut:
117 a. Siklus I
Pelaksanaan tindakan pada silkus I pembelajaran direncanakan sebagai berikut:
1 Standar Kompetensi : Menggambar Busana
2 Kompetensi Dasar : Sumber Ide
3 Materi Pokok : Menerapkan teknik pembuatan desain busana
pesta dengan menerapkan sumber ide 4 Materi Ajar
a Pertemuan I : Sumber ide
b Pertemuan II : Penerapan sumber ide
b. Siklus II Pelaksaaan tindakan pada siklus II diupayakan sebagai tindakan untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan pada siklus I. Materi pembelajaran direncanakan sebagai berikut:
1 Standar Kompetensi : Menggambar Busana
2 Kompetensi Dasar : Sumber Ide
3 Materi Pokok : Menerapkan teknik pembuatan desain busana
pesta dengan menerapkan sumber ide 4 Materi Ajar
a Pertemuan I : Sumber ide
b Pertemuan II : Penerapan sumber ide
118
B. HASIL PENELITIAN 1. Kondisi Awal Sebelum Tindakan Pra Siklus