10
c. Berbentuk campuran daun, tangkai, dan biji untuk dirokok.
d. Berbentuk bubuk dan damar yang dapat dihisap melalui hidung.
e. Berbentuk Damar Hashish berwarna coklat kehitam – hitaman seperti
makjum.
2.3. Dampak – dampak Penggunaan Mariyuana bagi Mantan Pengguna
Mariyuana
Mariyuana atau mariyuana merugikan individu dalam banyak hal. Penggunaan mariyuana dapat memberikan dampak terhadap kesehatan yang
signifikan, keamanan, sosial, dan belajar atau masalah perilaku, terutama bagi pengguna yang berusia muda.
Efek jangka pendek penggunaan mariyuana termasuk kehilangan memori, persepsi terdistorsi, masalah dengan berpikir dan
problem solving
, dan kecemasan ONDCP. Seseorang yang menggunakan mariyuana mungkin
merasa sulit untuk berkonsentrasi, sehingga membahayakan kemampuan yang dipunyai untuk mencapai potensi sepenuhnya. Berikut ini akan dijabarkan
beberapa dampak dari penggunaan mariyuana.
2.3.1. Dampak Fisik
Salah satu dampak yang ditimbulkan akibat pernah menghisap mariyuana adalah adanya gangguan fisik. Penelitian
–penelitian sudah banyak dilakukan untuk mencari akibat fisik apa saja yang timbul.
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Powelson terhadap mahasiswa menyatakan dampak secara fisik pada mantan pengguna yang
11
pernah menghisap mariyuana selama 18 bulan, dirasakan adanya gangguan pada otak dan kesehatannya. Setelah tidak memakai mariyuana, individu
tidak dapat lagi berpikir seperti jernihnya pikiran pada waktu sebelum menggunakan. Tampaknya suatu keadaan “redupnya keinginan” untuk
mencapai sesuatu yang telah mencengkam dirinya dalam Wilson Nadeak, 1978.
Berbeda dengan kopi, tembakau, dan alkohol, efek kemudian setelah tidak menghisap mariyuana bertahan lama. Walaupun sudah tidak memakai
mariyuana mempunyai efek melemahkan ginjal dan limpa. Selain itu efek jangka panjangnya dapat membunuh sel
–sel otak yang membuat menjadi sulit konsentrasi, otak tumpul dan berpikir jernih Hardin Jones, dalam Wilson
Nadeak, 1978. Steven Silverstein Wilson Nadeak, 1978 menyatakan kerusakan gigi
dan gusi kebanyakan terdapat di kalangan pemakai mariyuana dibandingkan dengan perokok sigaret biasa.
Sedangkan menurut Joshua Tobing dan Udut Hutabarat 2009 menyatakan adanyan beberapa gejala yang muncul setelah putus obat, antara
lain Sukar tidur, hiperaktif, serta nafsu makan hilang. Budney, dkk dalam J.W Kalat, 2010 menambahkan bahwa pengguna mariyuana yang putus obat
akan mengalami psikosomatis seperti migran bahkan pusing yang muncul berkali
–kali, mengalami insomnia, serta kehilangan nafsu makan dalam tingkat menengah.
12
Dampak –dampak tersebut secara langsung maupun tidak langsung
akan diikuti beberapa gejala psikis yang dialami mantan pengguna mariyuana. Ada beberapa gejala yang muncul bersamaan antara gejala fisik
dengan gejala psikis. Gejala –gejala tersebut sangat besar dirasakan pada awal
– awal seseorang putus obat. Beberapa mantan pengguna kemungkinan masih merasakan dampak
–dampak tersebut sampai sekarang. Hal itu dikarenakan dampak mariyuana lebih lama dibandingkan tembakau atau alkohol.
2.3.2. Dampak Psikologis