32 Penggunaan modul elektronik pembelajaran pneumatik ini diharapkan dapat
membantu peserta didik dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan tentang pneumatik. Modul
elektronik pembelajaran yang telah dihasilkan akan melaui proses validasi dan ujicoba terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Uji coba dilakukan agar
memperoleh masukan- masukan maupun koreksi sehingga
produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan dari penulis maupun lembaga pendidikan.
Kelompok penting yang dijadikan subyek uji coba produk yaitu para siswa Program keahlian Teknik Pemesinan SMK N 3 Yogyakarta sebagai pengguna
modul elektronik pembelajaran ini. Sedangkan yang memvalidasi dari produk ini adalah para guru dan dosen ahli di bidang media dan materi.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka kaitannya dengan penelitian ini dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut :
4. Bagaimanakah model elektronik modul e-Modul pembelajaran pneumatik
yang tepat pada standar kompetensi mendeskripsikan proses dasar pneumatik yang meliputi
a. Rancangan
b. Layout
c. Tampilan
5. Bagaimanakah fungsionalitas elektronik modul e-Modul pembelajaran
pneumatik pada standar kompetensi mendeskripsikan proses dasar
pneumatik ditinjau dari a.
Ketepatan proses pemilihan tujuan berdasarkan menu b.
Ketepatan link sesuai navigasi
33 6.
Bagaimanakah kelayakan elektronik modul e-Modul pembelajaran pneumatik
pada standar kompetensi mendeskripsikan proses dasar pneumatik ditinjau dari
a. Aspek media
b. Aspek materi
c. Aspek pembelajaran modul
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu model pengembangan modul dan model pengembangan dalam bentuk
perangkat lunak. Pada model pengembangan modul digunakan model Daryanto dengan pertimbangan sesuai dengan penelitian ini dan dapat dilihat pada
Gambar 1 halaman 28 yang memiliki empat tahap yaitu perencanaan menulis modul, penulisan modul, review, uji coba dan revisi, yang terakhir adalah
finalisasi. Pada proses penulisan, modul akan dibuat dalam bentuk elektronik. Proses
ini dilakukan dengan pendekatan model waterfall yang diadaptasi dari kaidah rekayasa perangkat lunak Pressman 2001: 28-30
yang memiliki empat langkah pendekatan sistematis dan berurutan yaitu Analysis, Design, Coding,
dan Test. Produk yang dikembangakan adalah berupa modul elektronik pneumatik yang dikemas dalam bentuk software pembelajaran untuk mata
pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin program keahlian teknik pemesinan.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan elektronik modul ini melalui dua tahap. Pertama adalah proses pengembangan modul dan kedua adalah proses pengembangan
ke dalam bentuk software. Dua tahap model pengembangan ini disusun menjadi sebuah
prosedur pengembangan
yang saling
berkaitan. Prosedur
pengembangan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.