28 kondisi dari sarana prasarana yang ada tidak memungkinkan untuk dilaksanakan
sehingga perlu adanya media lain yang bisa memberikan gambaran tentang praktik tersebut. Minimnya alat yang ada di SMK N 3 YK membuat pendidik
harus berjuang ekstra keras agar siswa tetap terfokus dengan pembelajaran tersebut meskipun kondisi sarana yang demikian.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1. SK dan KD Pembelajaran Pneumatik Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan proses dasar
pneumatik. 1. Menjelaskan Proses Dasar
Pneumatik : •
Membedakan dan mengetahui prinsip kerja unit tenaga
• Mengidentifikasi dan memahami
prinsip kerja bagian-bagian unit pelayanan
• Mengetahui jenis, bagian dan
cara kerja katup pengatur •
Menunjukkan beberapa komponen pneumatik.
2. Menginterpretasikan Proses Sistem Kendali Pneumatik :
• Memilih dan menggunakan
jenis-jenis komponen dalam rangkaian pneumatik
• Menerapkan gambar rangkaian
komponen pneumatik •
Mempraktikkan rangkaian sistem kendali pneumatik
B. Penelitan yang Relevan
Penelitian Ajwar Anas Eko Prasetyo 2013 dengan judul “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Kompetensi Dasar Pengukuran
Sudut Pada Kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK N 3 Yogyakarta “ dengan jenis penelitian pengembangan Research and
29 Development menggunakan model Luther. Responden dari penelitian ini adalah
ahli media, ahli materi, dan siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah menggunakan
observasi,kuesioner,dan dokumentasi. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif yang berupa komentar dan data kuantitatif berupa skor dengan rentang
skala 5. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan
menggunakan skala Likert. Hasil dari penelitian tersebut ditinjau dari penilaian ahli media mendapat rerata skor 4.25 termasuk dalam kriteria sangat baik .
Penilaian dari ahli materi yaitu rata-rata skor 4.229 dan setelah dilakukan konversi pada skala 5 maka diperoleh kriteria sangat baik. Hasil pengujian
lapangan dengan rata-rata skor 3.847 dan setelah dilakukan konversi pada skala 5 maka diperoleh kriteria baik.
Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Dwi Cahyani pada tahun 2013 dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Elektronika Dasar Berbasis
Pendidikan Karakter di SMK Piri 1 Yogyakarta”. Model pengembangan yang dilakukan mengacu pada model pengembangan Borg and Gall yang telah
diringkas oleh Anik Ghufron. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan penilaian ahli media modul pembelajaran elektronika dasar berbasis
pendidikan karakter sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan persentase kualitas sebesar 82,25. Berdasarkan penilaian ahli materi, modul
pembelajaran elektronika dasar berbasis pendidikan karakter layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan persentase sebesar 79,00. Penilaian
siswa terhadap tingkat keterbacaan modul memperoleh rerata skor 3,41 kategori “sangat layak” dengan persentase kualitas sebesar 85,25 . Penilaian siswa
30 terhadap penggunaan modul dalam proses pembelajaran meperoleh rerata skor
3,15 kategori “layak” dengan persentase kualitas 78,75. Penelitian yang dilakukan Muhammad Sholeh 2011 dengan judul “
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Dasar Elektronika
Digital dan
Komputer. “
menggunakan jenis
penelitian pengembangan Research and Development dengan model pengembangan
multimedia yang dikembangkan oleh Alessi dan Trollip 2001:409. Subjek penelitian kelas XE2 SMK Negeri 2Pati berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan
data dalam peneltian ini menggunakan interview wawancara, kuesioner, dan lembar observasi.hasil penilaian kelayakan multimedia dilakukan oleh ahli media,
ahli materi, dan siswa. Tingkat validitas multimedia pembelajaran dasar elektronika digital dan komputer yang diberikan oleh ahli materi menunjukkan
skor rata-rata 4,27 dengan kategori ”sangat baik”, hasil penilaian ahli media dengan skor rata-rata 4,275 dengan kategori ”sangat baik” dan hasil penilaian
siswa diperoleh skor rata-rata 4,279 dengan kategori ”sangat baik”.
C. Kerangka Berpikir